You are on page 1of 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem
kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat.
Ketenagaan membutuhkan masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan
sumber daya yang lain dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usahausaha untuk pemerataan pelayanan.
Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan,Departemen Kesehatan
Republik Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP) yang
memuat tentang metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi beban kerja.
Dalam metode ini tiap-tiap pegawai dapat dihitung beban kerjanya berdasarkan
tugas dan fungsinya.
Beban kerja itu sendiri erat kaitannya dengan produktifitas tenaga
kesehatan, studi yang dilakukan oleh Gani ( Yaslis Ilyas, 2000) mendapatkan
bahwa 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan oleh tenaga
kesehatan puskesmas untuk pelayanan kesehatan langsung dan sisanya 46,8%dari
jam kerja digunakan untuk kegiatan nonproduktif.
Produktifitas tenaga kesehatan dipengaruhi oleh beban kerja yang belebih,
sementara beban kerja tersebut disebabkan oleh jumlah tenaga kesehatan yang
belum memadai. Dari hasil penelitian Ruwaedah (1990) dalam sitti Rahma
(2003) di Puskesmas Strata II Kodya Makassar, menyimpulkan bahwa
penampilan tenaga kerja pengelola program kegiatan puskesmas 59,2%
dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebihan.

Pada tenaga kesehatan khususnya perawat analisa beban kerjanya dapat


dilihat dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan berdasarkan fungsi
utamanya. Begitupun tugas tambahan yang ia kerjakan, jumlah pasien yang harus
dirawatnya, kapasitas kerjanya sesuai dengan pendidikan yang ia peroleh, waktu
kerja yang ia gunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang
berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu
perawat menyelesaikan kerjanya dengan baik.
Banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang perawat
dapat mengganggu penampilan kerja perawat tersebut. Hal ini dapat
menimbulkan emosi perawat sehingga dalam melaksanakan tugasnya tidak
seperti yang diharapkan. Disamping tugas tambahan, beban kerja seorang
perawat juga sangat dipengaruhi oleh waktu kerjanya. Apabila waktu kerja yang
harus ditanggung oleh perawat melebihi kapasitasnya maka akan berdampak
buruk bagi produktifitas perawat tersebut.
Berdasarkan data dari puskesmas kayamanya jumlah pegawai sebanyak 58
pegawai dengan berbagai macam disiplin ilmu. Jumlah perawat sebanyak 22
orang, tenaga dokter 1 orang dan bidan sebanyak 11 orang selebihnya tenaga
kesehatan lainnya. Dilihat dari laporan ketenagaan puskesmas Kayamanya
terdapat pegawai yang mempunyai tugas rangkap lebih dari satu dan dengan
sendirinya pegawai tersebut mempunyai beban kerja yang lebih. Sedangkan
ditinjau dari unit pelayanan, puskesmas Kayamanya terdiri dari poli umum 5
orang, poli KIA/KB 4 orang, poli MTBS 3 orang, poli gigi 2 orang, laboratorium
3 orang, tindakan 3 orang, apotik 3 orang, Imunisasi 3 orang, Gizi 2 orang,
konseling 2 orang, tata usaha 2 orang, ruang registrasi terdiri dari 2 orang, lansia
2

dan promkes masing-masing 2 orang sesuai dengan jenis tenaga dan


tanggungjawabnya masing-masing. Dilihat dari segi peralatan menurut data dai
puskesmas Kayamanya bahwa peralatan yang dipergunakan untuk mendukung
pelayanan pada dasarnya sudah mencukupi, meskipun masih ada kekurangan
seperti lemari, meja dan kursi untuk tempat duduk pegawai. Adanya kekurangan
dai segi peralatan dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pekerjaan
dari perawat ataupun tenaga kesehatan di Pukesmas Kayamanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Adakah hubungan waktu kerja dengan beban kerja perawat di puskesmas
kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
2. Adakah hubungan kelengkapan fasilitas dengan beban kerja perawat di
puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
3. Adakah mengetahui hubungan Tugas tambahan dengan beban kerja perawat di
puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan beban kerja
perawat di puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan waktu kerja dengan beban kerja perawat di
puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.

b. Untuk mengetahui hubungan kelengkapan fasilitas dengan beban kerja


perawat di puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
c. Untuk mengetahui hubungan Tugas tambahan dengan beban kerja perawat
di puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
Sebagai informasi terkait tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
beban kerja perawat di Puskesmas Kayamanya kecamatan Poso Kota.
2. Bagi Institusi
Sebagai informasi dalam institusi pendidikan khususnya di bidang kesehatan
yang dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan
penelitian selanjutnya berkkaitan dengan beban kerja perawat .
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dibangku kuliah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Beban Kerja.
1. Pengertian Beban kerja
Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima
pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima
seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun
psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat
berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat
berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong.

Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian
dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lainnya (Manuaba,
2000).
Menurut Menpan (Dhini Rama Dhania, 2010:16), pengertian beban kerja
adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu
unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan
merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
Dengan demikian pengertian beban kerja adalah sebuah proses yang
dilakukan oleh seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan
atau kelompok jabatan yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu
jangka waktu tertentu.
Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing
jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Moekijat, 1999).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
Beban kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Menurut Manuaba (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi beban
kerja antara lain :
a. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti;
1. Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat
kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas

yang bersifat psikologis, seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat


kesulitan, tanggung jawab pekerjaan.
2. Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift
kerja, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi,
pelimpahan tugas dan wewenang.
3. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi,
lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri
akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor
somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi
kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan
dan kepuasan).
3. Jenis Beban Kerja
Beban kerja meliputi 2 jenis, sebagaimana dikemukakan oleh Munandar
(2001) ada 2 jenis beban kerja, yaitu :
a. Beban kerja kuantitatif, meliputi :
1. Harus melaksanakan observasi pasien secara ketat selama jam kerja.
2. Banyaknya pekerjaan dan beragamnya pekerjaan yang harus dikerjakan.
3. Kontak langsung perawat pasien secara terus menerus selama jam kerja.
4. Rasio perawat dan pasien
b. Beban kerja kualitatif, meliputi :

1.Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki perawat tidak mampu


mengimbangi sulitnya pekerjaan di rumah sakit.
2. Tanggung jawab yang tinggi terhadap asuhan keperawatan pasien kritis.
3. Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang berkualitas.
4. Tuntutan keluarga pasien terhadap keselamatan pasien.
5. Setiap saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat.
6. Tugas memberikan obat secara intensif.
7. Menghadapi pasien dengan karakteristik tidak berdaya, koma dan
kondisi terminal.
4. Dampak Beban Kerja
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik
fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala,
gangguan pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang
terlalu sedikit dimana pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak
yang menimbulkan kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari
karena tugas atau pekerjaan yang terlalu
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja
Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi beban kerja setiap tenaga
kesehatan yaitu:
1. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan
Tugas Pokok adalah tugas yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga
kesehatan berdasarkan prosedur tetap yang ada pada puskesmas. Rincian tugas
pokok tenaga kesehatan di puskesmas sebagai berikut :
7

a. Tugas Pokok Tenaga Dokter


Melakukan pelayanan umum, melakukan tindakan medik dan UGD,
kunjungan pada pasien rawat inap, menerima dan melakukan rujukan,
melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, melakukan
catatan medik, dan membuat rencana kerja tahunan.
b. Tugas Pokok Tenaga Bidan
Melaksanakan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, melaksanakan pelayanan
KB, melaksanakan pertolongan persalinan normal perawatan nifas (PNC),
melaksanakan pelayanan kesehatan bayi dan anak.
c. Tugas Pokok Perawat
Melaksanakan asuhan keperawatan dan evaluasi keperawatan, dan
melakukan kunjungan pembinaan individu/ keluarga/ masyarakat.
d. Tugas Pokok Tenaga Dokter Gigi
Melakukan pelayanan/tindakan gigi dan mulut, melakukan penambalan
gigi, menerima dan melakukan rujukan, menerima konsultasi pasien dan
masyarakat, melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat dan anak sekolah, membuat rencana kerja tahunan.
e. Tugas Pokok Perawat Gigi
Membantu dokter gigi dalam melakukan praktek, melakukan
sterilisasi/desinfeksi alat, membantu dokter gigi dalam melakukan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, mencatat register kunjungan pasien.
f. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan Masyarakat

Menyusun rencana program puskesmas, menyiapkan data/informasi sebagai


dasar pengambilan keputusan kepala puskesmas, pengelolaan administrasi
surat-menyurat, Menyusun rencana kebutuhan sarana perlengkapan
puskesmas, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan program
puskesmas dan tata usaha, koordinasi pencatatan dan pelaporan bulanan
dan tahunan.
g. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Sanitasi
Melakukan pengamatan penyakit, melakukan penyuluhan epidemiologi
dan

imunisasi,

menentukan

identifikasi

KLB/wabah,

melakukan

pemberantasan terhadap penyakit menular langsung. melakukan analisis


dampak lingkungan, penyuluhan kesehatan lingkungan.
h. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Farmasi
Menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan,
Memberikan

penjelasan

kepada

pasien

tentang

pemakaian

obat,

Merencanakan kebutuhan obat dan vaksin, membuat daftar permintaan


obat kegudang farmasi, membuat pencatatan dan pelaporan.
i. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi
Melaksanakan pelayanan gizi, melatih kader gizi, menyusun standar dietik
dan informasi gizi, pemberian vitamin, membuat pencatatan dan laporan,
menghitung stok Yodiol, membuat laporan posyandu, membuat jadwal
puskesmas keliling.
j. Tugas Pokok Tenaga Pekarya Kesehatan

Membantu perawat dalam pelayanan kesehatan, mencatat registrasi


kunjungan pasien, menyelenggarakan perawatan kesehatan masyarakat
dengan kunjungan rumah, membina peran serta masyarakat melalui dasa
wisma, penyuluhan (di posyandu), pencatatan dan pelaporan.
k. Tugas Pokok Tenaga Administrasi Umum
Mengagendakan surat masuk dan surat keluar, mengetik surat, mengirim
surat, pencatatan inventarisasi barang, melakukan peremajaan data
pegawai, barang dan perlengkapan lain, melakukan kegiatan kearsipan,
membuat laporan puskesmas.
l. Tugas Pokok Petugas Loket
Mempersiapkan peralatan di loket, pelayanan pendaftaran/mengisi kartu
status pasien, menerima pembayaran retribusi/karcis, menyusun kartu
penerimaan pembayaran retribusi, membuat laporan kunjungan pasien.
m. Tugas Pokok Petugas SP2TP
Melakukan kordinasi pengumpulan data laporan hasil kegiatan bulanan
puskesmas, melakukan validasi data hasil laporan bulanan kegiatan
program, melakukan pengumpulan dan analisa data stratifikasi puskesmas,
merekap dan mendokumentasikan laporan hasil kegiatan bulanan
puskesmas, melakukan visualisasi data hasil laporan bulanan kegiatan
program,

mendokumentasikan

puskesmas secara sistematis.


2. Tugas Tambahan

10

semua

rencana

dan

hasil

kegiatan

Tugas tambahan merupakan bagian dari pekerjaan dan dikerjakan seperti


halnya tugas utama. Namun akan menjadikan beban kerja meningkat jika
tugas tambahan lebih banyak sehingga menjadikan tanggungan pekerjaan
yang harus dikerjakan menjadi lebih besar. Dapat juga terjadi sebaliknya
yakni dengan tugas tambahan beban kerja meningkat tetapi tetap sesuai
dengan standar karena tingkat produktivitas menjadi lebih optimal. Tugas
tambahan tenaga kesehatan pada puskesmas sebagai berikut :
a. Tugas Tambahan Tenaga Dokter
Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan
kordinasi lintas program, melakukan supervisi program.
b. Tugas Tambahan Tenaga Bidan
Membuat laporan kegiatan bulanan, melakukan bimbingan teknis pada
Bidan di desa , menghadiri pertemuan.
c. Tugas Tambahan Perawat
Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, membimbing
siswa perawat.
d. Tugas Tambahan Dokter Gigi
Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan
supervisi program.
e. Tugas Tambahan Perawat Gigi

11

Membuat laporan bulanan, menghadiri pertemuan, membuat pencatatan


dan pelaporan perawatan gigi pasien.
f. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi
Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan (rapat, seminar,
pelatihan), penyuluhan
g. Tugas Tambahan Tenaga Pelaksana Farmasi
Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan,
h. Tugas Tambahan Tenaga Pelaksanan Sanitasi
Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan
koordinasi lintas program/sektor, melakukan supervisi program.
i. Tugas Tambahan Tenaga Kesehatan Masyarakat
Melakukan penyuluhan, menghadiri pertemuan, melaksanakan tugas
pendelegasian manajerial dari kepala puskesmas, koordinasi pelaksanaan
JPKM, koordinasi pelaksanaan supervisi kegiatan program.

j. Tugas Tambahan Tenaga Administrasi Umum


Membuat laporan kegiatan bulanan, menyelenggarakan kegiatan sosial
dalam lingkungan wilayah puskesmas, rapat.
k. Tugas Tambahan Petugas Pengelola SP2TP
Melakukan pencatatan dan dokumentasi arus barang inventaris puskesmas,
melakukan
perencanaan,

peremajaan
membuat

data

inventaris

perencanaan

12

barang

pengadaan,

untuk

keperluan

perbaikan

dan

penghapusan barang inventaris, membuat laporan bulanan,membuat


laporan harian.
3. Waktu Kerja
Waktu kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam seharinya. Setiap
tenaga kesehatan mempunyai waktu kerja normal tiap minggunya 37,5 - 40
jam, sehingga jumlah jam kerja rata-ratanya dalam satu hari adalah 6,25 6,67.
Jadi dalam satu bulan jumlah jam kerja adalah 150 160 jam (24 hari kerja).
Dimana waktu kerja efektif adalah waktu yang sungguh-sungguh digunakan
untuk bekerja secara efektif oleh tenaga kesehatan yaitu 80% dari waktu kerja
sebulan (150 jam) atau sama dengan 0,8 x 150 jam =120 jam perbulan.
( Depkes RI, 1999). Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan adalah sama dengan jumlah keempat waktu berikut :
a.

Waktu yang sungguh-sungguh dipergunakan untuk bekerja, yakni waktu


yang di pergunakan dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan
dengan produksi yang disebut waktu lingkaran (cycle time atau cyclical
time) atau waktu baku /dasar.

b.

Waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang tidak langsung


berhubungan dengan produksi yang disebut waktu bukan lingkaran (Non
Cyclical Time).

c.

Waktu untuk menghilangkan kelelahan (Fatique Time).

d. Waktu untuk keperluan pribadi (Personal Time).


4. Jumlah Kunjungan Pasien

13

Jumlah kunjungan adalah banyaknya kunjungan pasien yang menggunakan jasa


pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya di waktu kerja akan
mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan. Sebaiknya terdapat
kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang dilayani
di unit pelayanan kesehatan.
Semakin banyaknya jumlah pasien yang berkunjung jika dibandingkan
dengan jumlah tenaga perawat yang sedikit, maka akan menimbulkan beban
kerja yang berlebih pada pasien tersebut, dimana waktu bagi pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas tidak efektif lagi dan biasanya
memberikan hasil pemeriksaan atau pekerjaan yang tidak baik, dimana petugas
terbuu-buru dalam memberikan suatu pelayanan .

BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. (Moekijat, 1999).
Pada tenaga kesehatan khususnya perawat analisa beban kerjanya dapat dilihat
dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan

berdasarkan fungsi

utamanya. Begitupun tugas tambahan yang ia kerjakan, jumlah pasien yang harus
dirawatnya, kapasitas kerjanya sesuai dengan pendidikan yang ia peroleh, waktu
kerja yang ia gunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang
14

berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu


perawat menyelesaikan kerjanya dengan baik.
Banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang perawat
dapat mengganggu penampilan kerja perawat tersebut. Hal ini dapat
menimbulkan emosi perawat sehinggam dalam melaklsanakan tugasnya tidak
seperti yang diharapkan. Disamping tugas tambahan, beban kerja seorang
perawat juga sangat dipengaruhi oleh waktu kerjanya. Apabila waktu kerja yang
harus ditanggung oleh perawat melebihi kapasitasnya maka akan berdampak
buruk bagi produktifitas perawat tersebut.

B. Kerangka Konsep
Adapun gambaran dari kerangka konsep pada penelitian ini dapat dilihat pada
bagan sebagai berikut :
1. Alur Kerangka Konsep.
Variabel Bebas

Variabel Terikat

Waktu kerja
Kelengkapan fasilitas

Beban kerja

Tugas Tambahan
Gambar 1. Pola pikir variabel penelitian.
2. Variabel Penelitian
a

Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel


terikat yaitu waktu kerja, kelengkapn fasilitas, dan tugas tambahan.

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh


variabel bebas yaitu beban kerja pegawai

15

C. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif


1. Beban Kerja
a. Definisi Operaional
Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
b. Kriteria Obyektif
1) Cara Ukur

: Wawancara

2) Alat ukur

: Kuesioner

3) Skala Ukur

: Ordinal

4) Hasil Ukur

1) Terbebani apabila total skor jawaban responden > dari mean


0) Tidak terbebani apabila total skor jawaban responden < dari mean
2. Tugas Tambahan
a. Definisi Operaional
Yang dimaksud tugas tambahan dalam penelitian ini adalah tugastugas yang dikerjakan oleh perawat selain tugas utamanya.
b. Kriteria Obyektif
1) Cara Ukur
: Wawancara
2) Alat ukur

: Kuesioner

3) Skala Ukur

: Ordinal

4) Hasil Ukur

1) Ya apabila Skor total skor jawaban responden > dari mean


0) Tidak apabila total skor jawaban responden < dari mean

16

3. Kelengkapan Fasilitas
a. Definisi Operaional
Yang dimaksud fasilitas dalam penelitian ini adalah alat atau sarana
yang dibutuhkan seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan.
b. Kriteria Obyektif
1) Cara Ukur
: Wawancara
2) Alat ukur

: Kuesioner

3) Skala Ukur

: Ordinal

4) Hasil Ukur

1) Lengkap apabila total skor jawaban responden > dari mean


0) Tidak lengkap apabila total skor jawaban responden < dari mean
4. Waktu Kerja
a. Definisi Operaional
Yang dimaksud waktu kerja dalam penelitian ini adalah jumlah jam kerja
produktif yang digunakan oleh perawat untuk mengerjakan tugas utamanya
sesuai dengan uraian tugasnya maupun tugas-tugas tambahan yang
dikerjakannya.
b. Kriteria Obyektif
1) Cara Ukur

: Wawancara

2) Alat ukur

: Kuesioner

3) Skala Ukur

: Ordinal

4) Hasil Ukur

17

1) Cukup apabila total skor jawaban responden > dari mean


0) Kurang apabila total skor jawaban responden < dari mean
D. Hipotesis Penelitian
a. Ada hubungan waktu kerja dengan beban kerja perawat di puskesmas
Kayamanya kecamatan Poso Kota.
b. Ada hubungan kelengkapan fasilitas dengan beban kerja perawat di puskesmas
Kayamanya kecamatan Poso Kota.
c. Ada hubungan tugas tambahan dengan beban kerja perawat di puskesmas
Kayamanya kecamatan Poso Kota.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

18

Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan


Cross Sectional Study yaitu variabel independen dan variabel dependen diambil
pada periode waktu yang sama untuk mengetahui hubungan antara waktu kerja,
kelengkapan faasilitas dan tugas tambahan terhadap beban kerja perawat di
puskesmas Kayamanya.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian in akan dilakukan di Puskesmas Kayamanya pada bulan Juni sampai
dengan Juli 2014.
C. Populasi Dan Tekhnik Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di
Puskesmas Kayamanya kecamatan Poso Kota sebanyak 22 perawat .
2. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah total sampel, yaitu seluruh
populasi yang ada dijadikan sampel, dengan teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah

sampling jenuh, yaitu keseluruhan populasi

sebagai sampel (total sampling) .


D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penelitian melakukan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Data primer
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan
responden dengan menggunakan koesioner disertai dengan pengamatan
dengan penggunaan lembar checklist.
2. Data sekunder

19

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari instansiinstansi yang berhubungan dengan penelitian ini.
E. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Agar data-data yang dikumpulkan menjadi data yang bermakna atau
berarti, maka data mentah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum
disajikan, adapun tahap-tahap pengolahan data yang akan dilakukan yaitu :
a. Editing,proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan
dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data
dan keseragaman data.
b. Koding Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua
jawaban atau data perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol
tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean).
c. Tabulasi data
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam suatu
tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian,
tabel mudah untuk dianalisa tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana
maupun tabel silang.
2. Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel sesuai dengan
variabel yang hendak diukur. Analisa data dilakukan melalui tahap editing,
koding, tabulasi dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah

20

Univariat dan Bivariat dengan serta menggunakan jasa komputerisasi


(Program SPSS versi 11,5).
a. Analisa Univariat
Dilakukan dari tiap variabel dan hasil penelitian berupa distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
b. Analisa bivariat
Analisa ini dilakukan untuk melihat kemaknaan hubungan antara
variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Uji
statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan derajat
kemaknaan 95%. Sementara kriteria penerimaan hipotesis adalah
sebagai berikut:
1) Bila nilai P < 0,05 berarti Ho ditolak (ada hubungan)
2) Bila nilai P 0,05 berarti Ho diterima (tidak ada hubungan)
.

F. Jadwal Penelitian
BULAN
N
O

JENIS
KEGIATA
N

DE
S

JAN

PEB

MAR

APR

MEI

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan
Judul

21

Pengambil
an Data
Awal
Penyusun
an
Proposal

Ujian
Proposal

Perbaikan
Proposal

Penelitian

Penyusun
an Skripsi

8
9

Ujian
Skripsi
Perbaikan
Skripsi

H. Organisasi Penelitian
Pembimbing

: Hj. Andi Bungawati, KM.,M.Si

Pembimbing

II

: Ademansa,SKM.,M.Kes

Peneliti

: Ahmad Fuad Yusuf

NIM

: 10.10.7.0226

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin,2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan
Kompetitif, BPFE, Yogyakarta
Djatmiko, Yayat Widayati,2002,Perilaku Organisasi,Alfabeta,Bandung.
Gomes, F.C., 2002,Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta.

22

Handoko,Hani T,1984, Manajemen Personalia dan Sumber


dayaManusia,BPFE,Yogyakarta.
Hariandja, Marihot Tua Efendi , 2002 , Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan
Pertama, PT. Grasindo, Jakarta.
Hasibuan, Melayu, SP, 1997, Organisasi dan Motivasi, Dasar
PeningkatanProduktifitas, Bumi Aksara, Cetakan Pertama, Jakarta.
Indrawijaya, Adam I.,2000, Perilaku Organisasi, Algensindo, Bandung.
Irawan, Prasetya, 2000 , Manajemen Sumber Daya Manusia, STIA-LANPress,
Jakarta.
Laiterner, Alfred R, 1983, Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja, aksara
Baru,Jakarta.
Musanef, 1994, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung, Jakarta.
Nitisemito,Alex S,1995,Manajemen Personalia ( Manajemen Sumber Daya Manusia
),Ghalia Indonesia, Jakarta.
Puskesmas Kayamanya, 2013, Profil Puskesmas Kayamanya (Data Kepegawaian)
Reksohadiprodjo, S., & Handoko,T.H.,2001, Manajemen Personalia dan
SumberDaya Manusia,Edisi Kedua,BPFE, Yogyakarta.
Saydam, Ghozali,1996,Manajemen Sumber Daya Manusia, Binarupa, Jakarta.
Siagian, Sondang P.,1995, Teori, Motivasi dan Aplikasinya,
Cetakan Kedua,Rineka Cipta, Jakarta.
Simanjutak,Payaman J.,1985,Produktivitas kerja,Pengertian dan
RuangLingkupnya,Lembaga Sarana Informasi Usaha
dan Produktivitas,Jakarta.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

23

Puskesmas Kayamanya adalah satu-satunya Puskesmas yang ada di Kecamatan


Poso Kota Kabupaten Poso. Puskesmas Kayamanya berada di Kelurahan Kayamanya
dengan luas Wilayah kerja 12,80 Km dan terbagi 4 Kelurahan, 66 RT dan 14 RW
yaitu: Kelurahan Kayamanya, Kelurahan Gebang Rejo, Kelurahan Moengko Lama dan
Kelurahan Moengko Baru dengan batasbatas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara
2. Sebelah Timur

: berbatasan dengan pantai Teluk Tomini


: berbatasan dengan Kecamatan Poso Kota Utara

3. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Poso Kota Selatan


4. Sebelah Barat

: berbatasan dengan Kecamatan Poso Kota Selatan

Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya terletak pada dataran rendah,


dataran tinggi dan pantai dengan ketinggian dari permukaan laut antara 0 50
meter dan curah hujan 2.000 mm dengan suhu antara 24 32 C.
Pertumbuhan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kayamanya pada
tahun 2012 adalah 20.623 Jiwa dan jumlah KK 5.158. Angka pertumbuhan ini
bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk disuatu daerah, yang mana
pertumbuhannya paling cepat.

B. Karakteristik Responden dan Sampel


Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 22
orang. Sampel yang dipilih yaitu jumlah tenaga kesehatan khususnya yang ada di
Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso pada saat penelitian dilaksanakan. Hasil

24

penelitian ini dilakukan dalam bentuk data primer dan data sekunder melalui
wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner serta
data dari Puskesmas Kayamanya.
Adapun karakteristik responden yang diperoleh dari hasil wawancara adalah:
1. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Untuk memperoleh data mengenai kelompok umur responden telah
dilakukan dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1), dimana hasil
wawancara dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No

Umur (thn)

Frekuensi

Persen (%)

20-24

4,5

25-29

31,8

30-34

27,3

> 35

36,4

22

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014

Data diatas menunjukan bahwa dari 22 responden, yang paling


banyak yaitu kelompok umur di atas 35 tahun yaitu sebanyak 8 responden
(36,4%), dan yang terendah adalah kelompok umur 20 24 tahun yaitu 1
responden (4,5%).
2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

25

Untuk memperoleh data mengenai pendidikan responden dapat dilihat melalui


tabel 5.2 berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No

Tingkat Pendidikan

Frekuensi

Persen (%)

Sarjana

27,3

Akademi

36,4

SMA/SPK

36,4

22

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014

Data diatas menunjukan bahwa dari 22 responden yang tingkat


pendidikan sarjana dan akademi masing masing sejumlah 6 responden
(27,3%), dan

tingkat pendidikannya SPK/SMA sejumlah 8 responden

(36,4%).
3. Distribusi Responden Berdasakan Jenis Kelamin
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persen (%)

Laki-laki

18,2

Perempuan

18

81,8

22

100,0

Jumlah

26

Sumber : Data Primer, tahun 2014


Data diatas menunjukan bahwa dari 22 responden yang berjenis
kelamin laki-laki hanya 4 orang (18,2%) dan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 18 orang (81,8%).
C. Hasil Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis yang diuraikan dalam pembahasan berikut menggambarkan
berbagai faktor yang diduga berhubungan dengan waktu kerja, kelegkapan
fasilitas dan tugas tambahan responden di Puskesmas Kayamanya Kabupaten
Poso.
a.

Waktu Kerja
Waktu kerja seseoang menentukan efisiensi dan produktifitasnya.
Memperpanjang waktu kerkja lebih dai kemampuan dan tidak disertai
efisiensi yang tinggi biasanya memperlihatkan penurunan produktifitas eta
kecenderungan untuk timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan. Yang
dimaksud dengan waktu kerja dalam penelitian ini adalah jumlah jam
kerja produktif yang digunakan oleh perawat untuk mengerjakan tugas
utamanya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terlihat hasil yang
didapat pada Tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Responden Waktu Kerja Tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso

27

No Waktu Kerja
1
Kurang
2
Cukup
Jumlah

Frekuensi (f)
9
13
22

Presentase (%)
40,9
59,1
100

Sumber : Data Primer, tahun 2014

Data pada Tabel 5.3, di atas menunjukkan bahwa dari 22


responden terdapat 13 orang (59,1%) yang menyatakan waktu cukup,
sedangkan 9 orang (40,9%) yang menyatakan waktu kerjanya kurang
b. Kelengkapan Fasilitas
Fasilitas merupakan alat atau sarana yang dibutuhkan seseoang
dalam

melaksanakan

suatu

kegiatan.

Tenaga

perawat

saaangat

membutuhkan fasilitas dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung


jawabnya. Perawat lebih mudah menyelesaikan tugasnya apabila didukung
fasilitas yang lengkap. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 22 tenaga
perawat didapatkan sebagai berikut pada Tabel 5.4.:
Tabel 5.4
Distribusi Responden Bedasarkan kelengkapan Fasilitas
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No

Fasilitas

Frekuensi (f)

Presentase (%)

1.

Tidak Lengkap

30,4

2.

Lengkap

14

63,6

22

100

Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014

Tabel 5.4, di atas menunjukkan bahwa tenaga perawat yang


menyaatakan fasilitas tidak lengkap hanya 8 orang (30,4%) dan yang
menyatakan fasilitas lengkap sebanyak 14 orang (63,6%).
c. Tugas Tambahan

28

Pengukuran tugas tambahan didasarkan atas dua kategori yakni


ada dan tidak ada. Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap tugas
tambahan responden dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5.
Distribusi Responden Bedasarkan Tugas Tambahan Tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No

Tugas Tambahan

Frekuensi (f)

Presentase (%)

Tidak Ada

17

77,3

Ada

22,7

22

100

Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014

Data pada Tabel 5.5, di atas menunjukkan bahwa responden yang


memiliki tugas tambahan sebanyak 5 responden (22,7%), dan yang tidak
b.

memiliki tugas tambahan sebanyak 17 responden (77,3%).


Beban Kerja
Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masingmasing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja dalam
penelitian ini diukur berdasarkan tanggapan responden terhadap beban
kerja yang dirasakannya dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai
dengan tugasnya.
Berdasarkan dari hasil penelitian

yang dilaksanakan dipeoleh

gambaan beban kerja perawat dapat dilihat pada Tabel 5.6.


Tabel 5.6.
Distribusi Responden Berdasakan Beban Kerja Tenaga Peawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No

Beban Kerja

Frekuensi (f)

29

Presentase (%)

Terbebani

12

54,5

Tidak Terbebani

10

45,5

53

100

Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014

Data pada Tabel 5.6, di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja


perawat yang merasa tebebani dengan tugas mereka sebanyak 12 oang
(54,5%) dan sebanyak 10 orang (45,5%) tenaga perawat yang merasa
tidak terbebani dengan pekerjaannya.
2. Analisis Bivariat
Dalam penelitian ini, analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada
tidaknya hubungan antara variabel-variabel bebas yaitu waktu kerja,
kelengkapan fasilitas dan tugas tambahan, dengan variabel terikat yaitu beban
kerja melalui uji Chi Square dimana tingkat kemaknaannya sebesar 95%.
a. Hubungan Waktu Kerja Tenaga Perawat Dengan Beban Kerja
Untuk mengetahui hubungan antara waktu kerja dengan beban kerja
tenaga perawat dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.7.
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Waktu Kerja dengan Beban
Kerja Perawat di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
Beban Kerja
Waktu
Kerja

Tidak
Terbebani

Terbebani

30

Total

n %

P
Value

Kurang

100

100

Cukup

10

70

23

13

100

Total

10

45,5

12

54,5

22

100

0,010

Sumber : Data Primer, tahun 2014


Data pada Tabel 5.7, menunjukkan bahwa responden yang waktu
kerjanya kurang dan terbebani sebanyak 9 orang sedang responden dengan
waktu kerja kurang tidak ada yang merasa terbebani . Perawat yang
memiliki waktu kerja cukup yang merasa terbebani sebanyak 3 orang
(23%) dan yang tiodak terbebani seb beban kerja tidak terbebani sebanyak
10 orang (70%) .
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 (p value < 0,05), maka
Ho pada penelitian ini ditolak artinya, bahwa ada hubungan antara waktu
kerja dengan beban kerja perawat.
b. Hubungan Kelengkapan Fasilitas Dengan Beban Kerja

Untuk mengetahui hubungan antara kelengkapan fasilitas dengan


beban kerja peawat di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.8.
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Kelengkapan Fasilitas
dengan Beban Kerja Perawat di Puskesmas Kayamanya
Kabupaten Poso
Kelengkapan
Fasilitas

Beban Kerja
Tidak
Terbebani

31

Terbebani

Total

P
Value

Tidak Lengkap
Lengkap
Total

100

n%
8

100

10

71,4

28,6

14

100

10

45,5

12

54,5

22

100

0,00
2

Sumber : Data Primer, tahun 2014

Data pada Tabel 5.8, di atas menunjukkan bahwa fasilitas yang tidak
lengkap sebanyak 8 responden (100%) menyatakan terbebani, sedang
fasilitas yang lengkap sebanyak 10 responden (71.4%) menyatakan tidak
terbebani dan sebanyak 4 orang (28,6%) menyatakan terbebani.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,002 (p value < 0,05), maka
Ho pada penelitian ini ditolak artinya, bahwa ada hubungan kelengkapan
fasilitas dengan beban kerja perawat.
c. Hubungan Tugas Tambahan Tenaga Perawat Dengan Beban Kerja
Untuk mengetahui hubungan antara Sikap Ibu dengan pemeriksaan ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5.9.
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Tugas Tambahan
dengan Beban Kerja Perawat di Puskesmas Kayamanya
Kabupaten Poso
Beban Kerja
Tugas
Tambahan

Tidak
Terbebani
n

Terbebani
n

32

Total

%n

P
Value
%

Tidak Ada

35,3

11

64,7

17

100

Ada

80

20

100

10

45,5

12

54,5

22

100

Total

0,105

Sumber : Data Primer, tahun 2014


Data pada Tabel 5.9, di atas menunjukkan bahwa responden yang tidak
memiliki tugas tambahan dan tidak terbebani berjumlah 6 orang (35,3%),
dan yang terbebani sebanyak11 orang (64,7%).), sedangkan responden
yang memiliki tugas tambahan dan merasa tidak terbebani sebanyak 4
orang (80%) dan yang terbebani sebanyak 1 orang (20%) .

Hasil uji

statistik didapatkan nilai p = 0,105 (p value > 0,05), maka Ho pada


penelitian ini diterima artinya, bahwa tidak ada hubungan tugas tambahan
dengan beban keja peawat
D. Pembahasan
1.

33

You might also like