Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem
kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat.
Ketenagaan membutuhkan masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan
sumber daya yang lain dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usahausaha untuk pemerataan pelayanan.
Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan,Departemen Kesehatan
Republik Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP) yang
memuat tentang metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi beban kerja.
Dalam metode ini tiap-tiap pegawai dapat dihitung beban kerjanya berdasarkan
tugas dan fungsinya.
Beban kerja itu sendiri erat kaitannya dengan produktifitas tenaga
kesehatan, studi yang dilakukan oleh Gani ( Yaslis Ilyas, 2000) mendapatkan
bahwa 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan oleh tenaga
kesehatan puskesmas untuk pelayanan kesehatan langsung dan sisanya 46,8%dari
jam kerja digunakan untuk kegiatan nonproduktif.
Produktifitas tenaga kesehatan dipengaruhi oleh beban kerja yang belebih,
sementara beban kerja tersebut disebabkan oleh jumlah tenaga kesehatan yang
belum memadai. Dari hasil penelitian Ruwaedah (1990) dalam sitti Rahma
(2003) di Puskesmas Strata II Kodya Makassar, menyimpulkan bahwa
penampilan tenaga kerja pengelola program kegiatan puskesmas 59,2%
dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebihan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan beban kerja
perawat di puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan waktu kerja dengan beban kerja perawat di
puskesmas kayamanya, kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Beban Kerja.
1. Pengertian Beban kerja
Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima
pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima
seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun
psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat
berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat
berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong.
Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian
dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lainnya (Manuaba,
2000).
Menurut Menpan (Dhini Rama Dhania, 2010:16), pengertian beban kerja
adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu
unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan
merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
Dengan demikian pengertian beban kerja adalah sebuah proses yang
dilakukan oleh seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan
atau kelompok jabatan yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu
jangka waktu tertentu.
Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing
jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Moekijat, 1999).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
Beban kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Menurut Manuaba (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi beban
kerja antara lain :
a. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti;
1. Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat
kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas
imunisasi,
menentukan
identifikasi
KLB/wabah,
melakukan
penjelasan
kepada
pasien
tentang
pemakaian
obat,
mendokumentasikan
10
semua
rencana
dan
hasil
kegiatan
11
peremajaan
membuat
data
inventaris
perencanaan
12
barang
pengadaan,
untuk
keperluan
perbaikan
dan
b.
c.
13
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. (Moekijat, 1999).
Pada tenaga kesehatan khususnya perawat analisa beban kerjanya dapat dilihat
dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan
berdasarkan fungsi
utamanya. Begitupun tugas tambahan yang ia kerjakan, jumlah pasien yang harus
dirawatnya, kapasitas kerjanya sesuai dengan pendidikan yang ia peroleh, waktu
kerja yang ia gunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang
14
B. Kerangka Konsep
Adapun gambaran dari kerangka konsep pada penelitian ini dapat dilihat pada
bagan sebagai berikut :
1. Alur Kerangka Konsep.
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Waktu kerja
Kelengkapan fasilitas
Beban kerja
Tugas Tambahan
Gambar 1. Pola pikir variabel penelitian.
2. Variabel Penelitian
a
15
: Wawancara
2) Alat ukur
: Kuesioner
3) Skala Ukur
: Ordinal
4) Hasil Ukur
: Kuesioner
3) Skala Ukur
: Ordinal
4) Hasil Ukur
16
3. Kelengkapan Fasilitas
a. Definisi Operaional
Yang dimaksud fasilitas dalam penelitian ini adalah alat atau sarana
yang dibutuhkan seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan.
b. Kriteria Obyektif
1) Cara Ukur
: Wawancara
2) Alat ukur
: Kuesioner
3) Skala Ukur
: Ordinal
4) Hasil Ukur
: Wawancara
2) Alat ukur
: Kuesioner
3) Skala Ukur
: Ordinal
4) Hasil Ukur
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
18
19
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari instansiinstansi yang berhubungan dengan penelitian ini.
E. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Agar data-data yang dikumpulkan menjadi data yang bermakna atau
berarti, maka data mentah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum
disajikan, adapun tahap-tahap pengolahan data yang akan dilakukan yaitu :
a. Editing,proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan
dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data
dan keseragaman data.
b. Koding Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua
jawaban atau data perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol
tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean).
c. Tabulasi data
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam suatu
tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian,
tabel mudah untuk dianalisa tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana
maupun tabel silang.
2. Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel sesuai dengan
variabel yang hendak diukur. Analisa data dilakukan melalui tahap editing,
koding, tabulasi dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah
20
F. Jadwal Penelitian
BULAN
N
O
JENIS
KEGIATA
N
DE
S
JAN
PEB
MAR
APR
MEI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
21
Pengambil
an Data
Awal
Penyusun
an
Proposal
Ujian
Proposal
Perbaikan
Proposal
Penelitian
Penyusun
an Skripsi
8
9
Ujian
Skripsi
Perbaikan
Skripsi
H. Organisasi Penelitian
Pembimbing
Pembimbing
II
: Ademansa,SKM.,M.Kes
Peneliti
NIM
: 10.10.7.0226
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin,2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan
Kompetitif, BPFE, Yogyakarta
Djatmiko, Yayat Widayati,2002,Perilaku Organisasi,Alfabeta,Bandung.
Gomes, F.C., 2002,Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta.
22
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
23
24
penelitian ini dilakukan dalam bentuk data primer dan data sekunder melalui
wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner serta
data dari Puskesmas Kayamanya.
Adapun karakteristik responden yang diperoleh dari hasil wawancara adalah:
1. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Untuk memperoleh data mengenai kelompok umur responden telah
dilakukan dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1), dimana hasil
wawancara dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No
Umur (thn)
Frekuensi
Persen (%)
20-24
4,5
25-29
31,8
30-34
27,3
> 35
36,4
22
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014
25
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persen (%)
Sarjana
27,3
Akademi
36,4
SMA/SPK
36,4
22
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014
(36,4%).
3. Distribusi Responden Berdasakan Jenis Kelamin
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persen (%)
Laki-laki
18,2
Perempuan
18
81,8
22
100,0
Jumlah
26
Waktu Kerja
Waktu kerja seseoang menentukan efisiensi dan produktifitasnya.
Memperpanjang waktu kerkja lebih dai kemampuan dan tidak disertai
efisiensi yang tinggi biasanya memperlihatkan penurunan produktifitas eta
kecenderungan untuk timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan. Yang
dimaksud dengan waktu kerja dalam penelitian ini adalah jumlah jam
kerja produktif yang digunakan oleh perawat untuk mengerjakan tugas
utamanya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terlihat hasil yang
didapat pada Tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Responden Waktu Kerja Tenaga Perawat
di Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso
27
No Waktu Kerja
1
Kurang
2
Cukup
Jumlah
Frekuensi (f)
9
13
22
Presentase (%)
40,9
59,1
100
melaksanakan
suatu
kegiatan.
Tenaga
perawat
saaangat
Fasilitas
Frekuensi (f)
Presentase (%)
1.
Tidak Lengkap
30,4
2.
Lengkap
14
63,6
22
100
Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014
28
Tugas Tambahan
Frekuensi (f)
Presentase (%)
Tidak Ada
17
77,3
Ada
22,7
22
100
Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014
Beban Kerja
Frekuensi (f)
29
Presentase (%)
Terbebani
12
54,5
Tidak Terbebani
10
45,5
53
100
Jumlah
Sumber : Data Primer, tahun 2014
Tidak
Terbebani
Terbebani
30
Total
n %
P
Value
Kurang
100
100
Cukup
10
70
23
13
100
Total
10
45,5
12
54,5
22
100
0,010
Beban Kerja
Tidak
Terbebani
31
Terbebani
Total
P
Value
Tidak Lengkap
Lengkap
Total
100
n%
8
100
10
71,4
28,6
14
100
10
45,5
12
54,5
22
100
0,00
2
Data pada Tabel 5.8, di atas menunjukkan bahwa fasilitas yang tidak
lengkap sebanyak 8 responden (100%) menyatakan terbebani, sedang
fasilitas yang lengkap sebanyak 10 responden (71.4%) menyatakan tidak
terbebani dan sebanyak 4 orang (28,6%) menyatakan terbebani.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,002 (p value < 0,05), maka
Ho pada penelitian ini ditolak artinya, bahwa ada hubungan kelengkapan
fasilitas dengan beban kerja perawat.
c. Hubungan Tugas Tambahan Tenaga Perawat Dengan Beban Kerja
Untuk mengetahui hubungan antara Sikap Ibu dengan pemeriksaan ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Kayamanya Kabupaten Poso dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5.9.
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Tugas Tambahan
dengan Beban Kerja Perawat di Puskesmas Kayamanya
Kabupaten Poso
Beban Kerja
Tugas
Tambahan
Tidak
Terbebani
n
Terbebani
n
32
Total
%n
P
Value
%
Tidak Ada
35,3
11
64,7
17
100
Ada
80
20
100
10
45,5
12
54,5
22
100
Total
0,105
Hasil uji
33