Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak pada pertemuan lempeng Indo-Australia, eurasia dan
lempeng Pasifik (Gambar 1.1). Akibatnya Indonesia memiliki banyak patahan
aktif seperti Sesar Palu-Koro di Sulawesi, Cimahi di Pulau Jawa dan masih
banyak lagi. Kondisi geologi Kabupaten Kolaka dicerminkan dari litologi yang
beragam dengan kontak litologi berupa kontak struktur. Kuatnya tekanan tektonik
menyebabkan wilayah Kabupaten Kolaka merupakan wilayah pegunungan,
dengan jenis batuan wilayah ini disusun oleh batuan mulai dari yang sangat tua
(Jura) hingga yang paling muda (Holosen).
oleh
Kg
<1,2
<4,2
<40
<40
Kondisi Geologi
Vs30
(m/s
)
Lempung
lunak
tebal
ataulempung pasiran sebagian <350
besarendapan alluvial.
Perselingan Material halus
350 dankasar, daerah alluvium
550
dengansementasi yang lemah.
Endapan alluvium tua dan
tebalatau tanah colluvium 550
dengantingkat
sementasi -750
sedang hinggatinggi.
Tanah
yang
kompak
dengantingkat
sementasi >750
sangat tingi
Frekuensi
Dominan
(Hz)
Deskripsi Tanah
Kela
s
<2,5
Tanah Lunak
<2,5 5
Tanah Sedang
IIa
<10
Tanah Kaku
IIb
<10
Tanah Keras,
Batuan Lemah
III
S 2 n-s S 2 e-w
S u-d
(2.1)
Keterangan:
HVSR : Rasio antara spektrum frekuensi horizontal dan vertikal
S(n-s) : Nilai amplitudo spektrum frekuensi komponen horizontal (utara-selatan)
S(e-w) : Nilai amplitudo spektrum frekuensi komponen horizontal (timur-barat)
S(u-d) : Nilai amplitudo spektrum frekuensi komponen vertikal
2.5 Frekuensi Dominan
Frekuensi dominan atau disebut frekuensi resonansi (F0) merupakan
frekuensi dasar suatu gelombang saat mengalami resonansi (Gambar 2.4). Telah
diketahui bahwa :
(2.2)
=
sehingga :
Vs
(2.3)
F0 = 4 H
Keterangan:
F0= Frekuensi dominan tanah
H = Ketebalan lapisan lapuk
Vs= Kecepatan Gelombang S di lapisan sedimen
Vb
4 F0 A0
(2.4)
Gambar 2.6 Nilai Kg yang Diukur Setelah Gempa Loma Prieta (Nakamura, 2008)
Indeks kerentanan seismik bermanfaat untuk memprediksi zona lemah saat
terjadi gempabumi (Saita dkk., 2004; Gurler dkk., 2000). Indeks kerentanan
seismik berdasarkan Mikroseismik juga bermanfaat untuk memprediksi zona
rawan likuefaksi (Huang dan Tseng, 2002), dan rekahan tanah akibat gempabumi
(Daryono, 2011).
2
Kg = Ao2 Ao /fo
(2.5)
II.METODE PENELITIAN
Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan ini yaitu:
1.Perizinan
Sebelum pembuatan proposal ini, terlebih dahulu Tim melakukan perizinan
terhadap lokasi yang akan diteliti.
2.Studi Literatur
Mempelajari mengenai peta geologi serta peta alterasi daerah penelitian dan
mengunduh data Vs30 daerah penelitian.
3.Survei lokasi
Dalam tahapan ini, Tim akan melakukan survey terhadap kondisi tanah dan
gangguan-gangguan (noise) yang terdapat pada lokasi survei.
4.Desain survei
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu Tim melakukan desain survey
yang meliputi penentuan titik-titik pengamatan, durasi pengamatan, dan waktu
kegiatan.
5.Pelaksanaan kegiatan
Setelah melakukan desain survey, maka selanjutnya Tim akan melakukan
penelitian langsung terhadap lokasi survey yang meliputi pengukuran dan
pengumpulan data (menggunakan software mono st).
6.Analisis data
Mengolah data Seismogram 3 komponen, apabila S/N Rasio diterima untuk
diproses maka dilakukan set Parameter pemrosesan HVSR berupa lebar
window, filter, smoothing danoutput. Pemilihan Window(memilih sinyal yang
stasioner), menghitung Rasio H/V semua window hingga didapatkan F0dan
A0. Menghitung nilai Kgdan H berdasarkan F0, A0, danVs30 daerah penelitian.
7.Interpolasi dan Overlay
Melakukan interpolasi nilai F0, A0, Kg dan Hdari semua titik pengukuran
hingga didapatkan Peta sebaran nilai. Melakukan overlayPeta sebaran nilai
nilai F0, A0, Kg dan Hdengan Peta geologi daerah penelitian.
8.Proses Intrepertasi
Menafsirkan data hasil pengukuran, peta sebaran nilai dan mengkorelasikan
dengan literatur serta pustaka yang ada.
9.Pembuatan laporan
Setelah data dianalisis dan didapatkan hasil dari analisis tersebut, maka
selanjutnya Tim akan membuat laporan mengenai hasil penelitian.
10
11
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Adib, A., Afzal, P., Heydarzadeh, K., 2015, Site Effect Classication Based On
Microtremor Data Analysis Using A ConcentrationArea Fractal Model,
Nonlin. Processes. Geophys., 22, 5363.
Akamatu, K., 1960, On Microseism in Frequency Range From 1 c/s to 200 c/s, B.
Earthq. Res. I. Tokyo., 39, 23-75.
Almendros, J., Luzon, F., Posadas, A., 2004, Microtremor Analyses at Teide
Volcano (Canary Islands, Spain): Assessment of Natural Frequencies of
Vibration Using Time-dependent Horizontal-to-vertical Spectral Ratios,
Pure appl. Geophys., 161, 15791596.
Badan
12
Material
1.
2.
Justivikasi
Harga
Kuantitas
Keterangan
Pemakaian
Satuan (Rp)
6
Hari
Rp 400.000 Rp 2.400.000
Hari
Rp 50.000
Rp 300.000
Material
Kertas HVS
ATK
Masker
Tinta printer hitam dan
warna
5. Konsumsi survey
Lapangan
6. Biaya perjalanan ke
lokasi survey
7. Konsumsi rapat
8. Pembuatan blangko
format pengisian data
pengamatan
9. Konsumsi penelitian
10. Kotak P3K
3. Perjalanan
Justivikasi
Harga
Kuantitas
Keterangan
Pemakaian
Satuan (Rp)
10
1
1
Rim
Paket
Dos
Rp 50.000
Rp 300.000
Rp 50.000
Rp 500.000
Rp 300.000
Rp 50.000
Dos
Rp 50.000
Rp 200.000
Orang
Rp 100.000
Rp 200.000
Orang
Rp 250.000
Rp 500.000
Orang
Rp 50.000
Rp 100.000
100
Lembar
Rp 2.500
Rp 250.000
6
1
Hari
Rp 300.000 Rp 1.800.000
Paket
Rp 325.000 Rp 325.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.900.000
13
No.
Material
1.
2.
Justivikasi
Harga
Kuantitas
Keterangan
Pemakaian
Satuan (Rp)
6
Hari
Orang
Rp 250.000 Rp 3.000.000
Rp 50.000
Rp 100.000
Justivikasi
Harga
Kuantitas
Pemakaian
Satuan (Rp)
Perizinan
3
Rangkap Rp 100.000
Publikasi + Dokumentasi
Paket
1
Rp 225.000
Seminar
1
Kali
Rp 1.000.000
Laporan
Rangkap Rp 50.000
5
Konsumsi pembuatan
2
Orang
Rp 100.000
Laporan
SUB TOTAL (Rp)
Total (Keseluruhan)
Material
Keterangan
Rp 300.000
Rp 225.000
Rp 1.000.000
Rp 250.000
Rp 200.000
Rp1.775.000
Rp.11.475.000