You are on page 1of 13

First Kiss

Genre : Teen Life, Romance || Length : One Shoot || Rating : PG +17


Cast :

Shin Yoo Bi (OC)


Lee Byung Hun
Others Teen Top Member

AN : Kyaaa~ akhirnya ngumpulin keberanian buat ngsahre ini FF \^o^/ penasaran?


penasaran?. Gtau dapat ide dari mana awalnya. Hmm kayany waktu itu lagi
nostalgia sama lagunya uri TinTap First Kiss dwehh *curcol* Ehh tiba-tiba dtg badai
yang mengombang-ambingkan hati saya hingga munculah pelangi yang
memberikan inspiration to ma brain *g jelas*

Lets Read Now


Hope u Like it ^^

Baru beberapa langkah mungil , hujan tiba-tiba turun membasahi jalanan kota
Gwangju . Shin Yoo Bi , gadis yang baru saja pulang dari sekolah , dengan cepat
melayangkan langkahnya seraya menjadikan bagpack berwarna pink smoothie itu
payung sementara penadah air hujan . Tak jauh dari tempatnya saat ini , ada
sebuah kedai mie kesukaan gadis bermarga Shin itu . Sudah beberapa hari kedai itu
tutup , tapi untungnya , hari ini kedai yang kuat dengan aroma kaldu dan rempahrempah tersebut buka .
Sambil mengibaskan rambut panjang gelombangnya yang basah , gadis ini masuk
kedalam kedai dan segera memesan . Ia memilih duduk didekat jendela yang
langsung menghadap kebadan jalan . Tempat favoritnya saat menunggu pesanan
datang . Jelas , butiran-butiran air hujan yang terpercik mengenai dan mengalir
lamban dijendela, hawa dingin dari luar juga membuat jendela sedikit berembun .
Gadis ini melukiskan bentuk hati dijendela dengan jari telunjuknya . Lalu tak lama ia
menyunggingkan sebuah senyuman ringan .
Ini pesanannyaahjumma yang mengenakan clemek menyodorkan semangkuk
mie yang masih berkebul asap.
Gamsahamnida ahjumma
Nikmati ya

Surrrrpppppp
Makan mie dengan cara menyeruput, adalah kegemaran gadis ini . Dengan sangat
lahap, hingga semangkuk mie tak cukup untuknya . Terbesit dibenak Yoo Bi untuk
memesan satu mangkuk lagi, tapi baru beberapa detik setelah ia memikirkan itu,
segerombolan sunbae disekolahnya masuk dan telah duduk di salah satu meja . Ada
4 orang, dan Yoo Bi mengenal mereka semua .
O ` Ji Kyo eonni . Annyeong Haseyo . Sunbae Annyeong haseyokarena segan, Yoo
Bi langsung berdiri untuk menyapa . Ia merunduk ramah .
Changkaman nuguya? A ~ Yoo Bi , Shin Yoo Bidengan jeda karena mungkin
mencoba untuk mengingat.

Ne sunbae . Nikmati makananmuYoo Bi kembali duduk . Walau sedikit merasa


canggung, karena ada para sunbae yang amat terkenal disekolahnya, dan kini
mereka sedang makan dan berbincang-bincang ditempat makan yang sama
Auhh .. ini hari yang burukbatinnya mengerang .
Yaa Yaa .. kau tau?
Mwol?
Kemarin Niel mengajakku bertemu di taman
Ne?
Jinjja? Apa yang dia??
Hmm.. kalian bisa baca pikirankukan
Omoo.. maldo andwae
Ji Kyo`ah
Awalnya aku juga tak mempercayainya . Tapi Niel benar-benar membuatku jatuh
hati
Neeeeeee??
Dia menciumku saat ditaman . Ya ya apa kalian tau itu artinya apa?
Sudah pasti, kalian resmi berpacaran
Geure, Ah kau sangat pintar Hyo Sung`ah . Cahh ~ karena aku sudah resmi
pacaran dengan Niel . Malam ini aku yang akan teraktir kalian . Pesanlah
Jeongmal? Yaa Ji Kyo`ah . Neon jinjja daebakk
Ahjummaa... ...

Yoo Bi berdehem, karena sepertinya ada sesuatu yang tersangkut dibatang


tenggorokannya . Padahal ia tak sedang mengunyah ataupun menelan . Ia terkejut
saat salah satu para sunbaenya itu mengatakan ...menciumku.. .. ..dan .. .. resmi
berpacaran. Memang tak ada niat menguping, tapi mau bagaimana lagi suara
mereka cukup keras hingga bisa didengar telinga Yoo Bi .

At 9 am

Berhubung hujan sudah reda, Yoo Bi segera pulang kerumah . Namun di perjalanan
sesuatu tengah berkutat di dalam kepala kecilnya itu . Kisseu . Ah mwoya??sambil
terus-terusan mengacak rambut, gadis ini menghentak-hentakkan kakinya .
Yaa Yoo Bi`ahntah darimana datangnya, tapi pemuda ini berhasil membuat Yoo Bi
terperanjat . Lee Byung Hun .
Eomma .. YAAAA ~ apa kau penguntit?? Kau selalu saja mengejutkankuOmel Yoo
Bi dengan mata melotot memandang Byung Hun dengan wajah garang . Jantungnya
sudah seakan-akan keluar dan jatuh kejalanan .
Cihh . Kau kan tau sendiri . Rumahku tak jauh dari jalan inijawab Byung Hun santai
memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana .
A` tapikan kau tak harus begitu . Kalau tadi aku jantungan, bagaimana? Aku bisa
saja pingsan, animyeon aku bisa mati seketika . Kau mau tanggung jawab huh?
Hmm . Keokjongma . Aku akan menyiapkan peti mati termahal untukmu, dan biaya
rumah sakitnya kau tak perlu khawatir . Aku yang akan membayarnyaByung Hun
melangkah dua kali, mengambil ancang-ancang untuk segera melarikan diri . Dia
sadar setelah perkataannya ini selesai, Yoo Bi akan menelannya hidup-hidup .
YAA .. neon jugeule? YAA dasar kau namja pendek .. Illuwa .. Kau akan mati
ditangankusebenarnya Yoo Bi tak memiliki hak untuk mengatai Byung Hun namja
pendek . Jelas-jelas gadis itu juga lebih pendek dikalangan para yeoja disekolahnya .
Masih diam dan berdiri, Yoo Bi hanya terus mengupat . Padahal Byung Hun sudah
sangat jauh .

...

Aku terus menggeliat diatas kasur . Menaik turunkan selimut tebal adalah aktivitas
yang aku lakukan saat ini . Otakku dihantui rasa kebingungan . Percakapan para
sunbae dikedai tadi membuatku benar-benar merasa ada suatu hal yang diinginkan
oleh hatiku .
Aisst..gemingku bangkit dari tempat tidur.
Aku berjalan gelisah menuju meja belajar . Menghidupkan lampu, lalu mengambil
buku diary . Buku ini adalah buku baru dan masih kosong pemberian Byung Hun
sebagai oleh-oleh saat namja pendek itu ke Eropa musim panas tahun lalu. Padahal
dia sangat kaya, tapi kenapa hanya buku diary ini yang ia berikan padaku? Aku
memang tak pernah menggunakannya, karena aku bukanlah orang yang suka
menuangkan perasaan dalam bentuk tulisan .

Apa benar jika seorang namja mencium seorang yeoja, itu artinya mereka sudah
resmi berpacaran? Keunde eottokhae? Bagaimana mungkin karena hal seperti itu,
tiba-tiba saja mereka memiliki hubungan? Ah molla mollaAku mengacak rambutku
gusar, lalu menyenderkan tubuh kekursi .
A .. aku akan mencari kebenarannya nanti . Lebih baik sekarang aku membuat
daftar namja-namja disekolah yang harus aku dekati . Hmm .. tapi sebenarnya
untuk apa? Ya! Yoo Bi`ah neo jinjja pabo? auhh .. na eottokhae?
setelah menegapkan bahu, sekarang aku kembali menyenderkan tubuhku ke kursi .
Kebingungan membuatku tak bisa berpikir jernih . Terbesit dibenakku, untuk
membuat sebuah rencana demi mendapatkan First Kiss . Apa-apaan coba? Tapi jika
dipikir-pikir lagi, itu bukanlah hal yang lumrah, mungkin semua orang Korea
mengetahui itu, dan hanya aku saja yang baru mengetahuinya .
Cahh baiklah . Aku sudah memutuskanaku mengerdikkan bahu penuh semangat
mengambil pena berwarna hitam dengan aksen bintang-bintang dipinggir mejaAku
harus mulai dari siapa? Ada banyak namja kyeopta disekolah, jika disuruh
memilih ... .. .. Ah catat sajasibuk dengan guratan tulisan diatas kertas . Tak terasa
jam telah menunjukkan pukul 12 malam . Aku harus tidur agar tidak bangun
kesiangan .

Day 1

Eonni.. Kalkee buru-buru menjadi sarapan pagi untuk gadis mungil ini .
YAA ~ Yoo Bi`ah . Makan dulu sarapanmusambil menjumbulkan kepalanya dari
arah dapur, Yoo Na berteriak .
Mianhae eonni . Kanta
Dengan langkah seribu, Yoo Bi berusaha untuk mengejar bus yang baru saja akan
berangkat .
Brak brak brakAhjussi .. changkamanyoterus menggebrak pintu, akhirnya pintu
bus pun terbuka Gamsahamnida ahjussi .. huh .. huhYoo Bi merunduk sopan
dengan napas sedikit tersengal. Setelah membayar, ia melihat-lihat masih adakah
bangku yang tersisa . Untunglah, dibelakang masih ada tempat kosong . Masih
berdiri, gadis ini tiba-tiba memajukan bibirnya beberapa centi .
Lee Byung Hun

Yoo Bi berjalan, menuju satu-satunya bangku bus yang tersisa . Disana telah duduk
namja pendek lengkap dengan earphone yang terpasang ditelinga . Karena sadar
akan kedatangan Yoo Bi, Byung Hun melambaikan tangannya.
Sini..ajak Byung Hun tersenyum ringan Yaa .. ada apa dengan bibirmu?tanyanya
sembari melepas salah satu earphone.
Cihh ..
Waeyo?
Aninde .. diamlah . Moodku sedang baik, jangan sampai kau merusaknyaYoo Bi
mengerling kearah Byung Hun . Lalu fokus membaca tulisan didalam buku
diarynya .

Ding ding
Bel berbunyi menandakan jam istirahat . Buru-buru gadis dengan tubuh mungil itu
berlari keluar kelas . Satu yang menjadi tujuannya, yaitu menemui namja pertama
dalam catatan yang ia buat semalaman. Gadis itu, Shin Yoo Bi. Ia terhenti ketika
melihat namja yang menjadi targetnya sedang berjalan disekitar lapangan di
tengah sekolah.
Penuh keyakinan, setelah menghela nafas Yoo Bi memasang wajah manis
andalannya. Langkahnya tak segusar tadi sekarang lebih terlihat anggun.
Oppa.. AnnyeongYoo Bi menyapa namja itu dengan sebutan oppa. Bang Min Soo.
Yoo Biiah
Oppa.. apa kau sibuk sore ini?
Hmm..Min Soo jelas mengangguk, garis wajah Yoo Bi terlihat mengesalAda
pertandingan basket sore ini, wae?
Jinjjaagak terkejut, namun berhasil mengembalikan ekspresinya tadi Apa aku
boleh menontonmu oppa?
Gereomyo.. datanglah. Kau bisa jadi penyemangatkuMin Soo mengusap rambut
Yoo Bi, lalu berjalan pergi meneninggalkannya.

Dengan hati berbunga-bunga, rencana pertama sepertinya berjalan lancar. Sore itu,
kebetulan kelas baru saja selesai . Yoo Bi segera menuju ke tempat paling strategis
agar terlihat oleh orang yang di panggilnya oppa itu. Ia berdiri di pinggir lapangan
sambil memegang handuk berwarna biru laut dan sebotol air mineral, memberikan
semangat berupa teriakan-teriakan khas seorang pendukung.
Jam telah menunjukkan pukul 8 malam. Hasil akhir pertandingan dimenangkan oleh
kelompok dengan sang CAPTAIN, Bang Min Soo. Semua yang menonton ikut
bergembira atas kemenangan ini, kecuali sebagaian orang yang mendukung tim
yang kalah.
Oppa.. whoaaa kau sangat keren. Igeo
Min Soo baru saja duduk di bangku, tapi ia sama sekali tak merasa terganggu
dengan adanya gadis yang sejak tadi terus berbicara. Gomawokatanya singkat
Oppa.. apa kau lihat? Tadi saat kau men-shoot bola itu, kau sangat tampan. Bahkan
jika kau dijejerkan dengan pemain basket di luar sana, auhh mereka bukanlah
tandinganmu
Terus berbicara tanpa henti, sambil sesekali mengelapkan handuk di wajah tegas
milik Min Soo. Tubuhnya yang six pack, hampir membuat Yoo Bi tak bisa bernafas.
YAA Bang Min Soo
Dari kejauhan ada seorang gadis dengan rambut hitam panjang melambai kearah
Min Soo. Gadis itu berlari pelan. Mianhae aku terlamabat. Aku jadi tidak bisa
melihat pertandinganmu berlangsung. Keunde.. aku yakin kau pasti menang.
Makanya aku sudah pesan caf. Kaja kita harus merayakan kemenangan inilanjut
gadis itu panjang lebar
Arasseo.. Seung Miah bisakah aku membawa adikku juga?
Deg..
Adik?
Gadis bernama Seung Mi itu melirik kearah duduk Yoo Bi Hmm terserah kau saja
A .. dwesseoyo oppa. Ini sudah malam dan aku harus pulang. Cukkahae oppa.
Annyeongiseyocukup berat untuk melambaikan tangan. Yoo Bi tetap melebarkan
senyumannya, sampai tak terlihat lagi oleh orang-orang itu. Ia langsung berjalan
pergi begitu saja, padahal Min Soo belum sempat menyanggah ucapannya.
.
.
.

Faileducapku kesal sambil merunduk. Aku merasa sangat lemas, tapi seketika saat
itu juga semangatku kembali berkobar.Bodoh.. Cihh bukankah daftarku masih
sangat panjang. Aku tak boleh menyerahkembali aku membuka buku diaryku.
Sebenarnya hanya ada 10 nama, namun dengan berbagai pertimbangan. Pada
akhirnya hanya tersisa 4 nama. 1 failed, artinya tinggal tersisa 3.
Oppa.. namamu harus aku coretaku menggerakkan pena membentuk tanda silang
tepat di nama Bang Min Soo, urutan pertama yang GAGAL aku dekati.

Day 2

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah. Tujuanku kali ini adalah perpustakaan.
Karena kebetulan ada tugas yang harus aku selesaikan di ruang tenang itu.
Baru saja melangkah masuk, aku sudah disambut dengan jejeran rak-rak buku.
Hmm, arayo. Bukan perpustakaan namanya, kalau tidak ada jejeran rak-rak
tersebut.
Didepan salah satu rak, aku tiba-tiba terpaku. Pemandangan yang awalnya sama
sekali tak aku harapkan, tapi sekarang tersuguh begitu saja dihadapanku . Choi
Jong Hyun. Namja urutan kedua dalam daftar diaryku.
O?? Jong hyun?
Jong Hyun duduk di bangku sendiri tanpa teman, dan fokus dengan buku tebal
didepannya. Rasanya sulit sekali bernafas, padahal aku belum melakukan apa-apa
untuk menjalankan rencana ke-dua. Aku mengintip dari sela-sela pebatasan antar
buku yang sengaja aku buat agar lebih mudah melihat namja itu.
Apa sekarang saatnya?
Perlahan tapi pasti, setelah mengambil buku yang aku butuhkan tanpa ragu aku
mendekati bangku Jong Hyun.
Boleh aku duduk di sini?Tanyaku pelan kerena tak ingin membuat kebisingan.
Jong Hyun mendongakkan kepalanya, memandang kearah orang -yang mungkin
telah mengganggu ketenangannya.
Hmm
Dia mengangguk. Untunglah .

Aku duduk di sisi bangku, dan berhadapan langsung dengannya. Karena tak mau
terlalu terlihat canggung, aku memilih fokus terhadap tugas yang harus aku
selesaikan.
Noona.. apa kau sudah selesai?Jong Hyun berdiri. Sepertinya dia akan pergi.
Eohaku terkejut, aku pikir dia masih bersikap dingin.. ternyata suaranya terkesan
hangat dan penuh perhatian. Garis wajahnya juga tak terlihat terganggu dengan
kehadiranku dia tersenyum.
Kaja.. aku akan mengantarkanmu ke kelas
Ne?.. A baiklah. Changkaman
Yeeahhhhh.. Batinku bersorak gembira. Ternyata Jong Hyun mengingatku. Aku
hampir saja malu, aku benar-benar tak menyangka dia akan mengatakan itu.
Noona..
Ne..ne . waeyo?aku terbatah
Sudah lama tidak berbincang seperti ini
A begitukah? Yaa kau saja yang terlalu sombong kepadakuaku memukul pelan
lengannya sebisa mungkin bersikap non formal, agar terlihat lebih akrab. Mataku
menyipit, memekarkan senyuman melihatnya yang juga membalas. Tapi dari arah
depan, beberapa siswa sedang berlarian, dan tanpa sengaja menabrakku hingga
akan terjatuh. Aku tersentak, karena begitu cepat disaat bersamaan aku telah
berada dalam pelukan Jong Hyun.
Gwenchana?
Tanyanya yang tak aku respon. Aku masih shock, menatap wajah tegas Jong Hyun
yang saat ini berada beberapa centi dari wajahku. Aku rasa aku memerah .
Aku tak mendengar apa yang diucapkannya, karena saat ini dewi-dewi dalam hatiku
sedang bernyanyi membuat pendengaranku sedikit terganggu. Aku melamun, tentu
saja. Aku melihat kearah bibir Jong Hyun, dia berbicara. Mengajakku berbicara.
Sadar, sadar Yoo Bi.
Noona.. gwencahanayo?
Sekali lagi ia bertanya, lalu dengan lembut mendorong tubuhku.
Eoh.. gwencahana. Aissstt jinjja, apa mereka anak kecil? Mereka tidak seharusnya
berlarian di koridorkarena malu, aku mengoceh sendiri Gomawo Jong Hyunah
Aku senang kau baik-baik saja noonasudut-sudut bibirnya menyungging. Lagi. Dia
banyak tersenyum sejak tadi.

Mm.. bukankah kelasmu jauh. Masuklah, nanti kau malah terlambat. Sebentar lagi
pasti bel akan berbunyi
Jong Hyun melirik kearah arloji ditangan kirinya Kau benar. Kalau begitu aku akan
kembali. Noona juga masuklah
Mmangukku lalu berbalik, berjalan menuju kelas. Noona..!!Langkahku terhenti
karena panggilan itu.Waeyo?
Ani.. bisakah kau menemaniku sepulang sekolah?Ucapnya tersenyum amat
mempesona
Tentu saja aku mengangguk. Sepulang sekolah, aku dan Jong Hyun bertemu didepan
gerbang. Dia telah menunggu cukup lama sepertinya. Aku meminta maaf karena
kebetulan hari ini adalah giliran piketku. Dan Byung Hun tak terlihat, padahal dia
yang selalu membantu. Kemana namja pendek itu? . Kami berjalan bersama menuju
ketempat tujuan Jong Hyun. Namja dengan tubuh atletis dan wajah tegas dengan
senyum mempesona. Walau sedikit dingin, tapi Jong Hyun adalah orang yang asik
saat di ajak berbincang.
Terima kasih noona, aku suka pilihanmu
Eiyhh.. santai saja. Hmm memangnya kapan pertandingan futsalmu?
Kira-kira 4 hari lagi
Wahh.. Jong Hyunnie ~~ Fightingg
Aku pasti memenangkan pertandingan kali ini
Gereom.. kau harus
Apa noona haus? Tunggulah disini, aku akan belikan minum
Ne
Tak lama, mungkin 3 menit Kau cepat sekali?
Aku pelari yang handal. Igeo, aku belikan susu sehat
Omo.. darimana kau tau?sedikit terkejut, tapi aku menganggapnya sebuah
kebetulan saja. Aku menusukkan sedotan di puncak botol lalu menggerakkannya
memutar. Membuat kertas alumunium foil terbuka hingga bagian dalamnya terlihat.
Cara yang aneh, tapi aku menyukainya. Lebih nikmat, jika diminum dengan cara
seperti ini . Glegeg..
Kenapa diam. Minum juga miumanmucetusku setelah meneguk satu botol susu
sehat.

Matanya berubah, aku benar-benar tak bisa membaca garis wajahnya. Jong Hyun
saat ini menatapku, melihat kearah bibirku. Mwoo?? Perlahan wajahnya semakin
mendekat. Aku kehilangan akal. Apa yang akan dia lakukan? Apa dia akan
menciumku? . Sadar Yoo Biah. Kau berpikiran terlalu jauh.
Aku menutup mata, mengerutkan bibir dan mencekram erat bangku taman.
Noona.. kau terlihat seperti anak kecilucapnya seketika membersihkan sisa-sisa
susu yang menempel di bibirku dengan sehelai tissue.
Mataku membuka lebar, lalu menarik tissue dari tangannya dengan cepat aissttt
sialanumpatkkuHahaha.. aku bahkan tak merasakannya. Gomawo Jong
Hyunahisst apa aku hanya bisa mengucapkan kata terima kasih. ini sangat
memalukan..
*
*
*
Pagi yang cerah dibulan Juni, aroma musim gugur tercium melintasi indera
penciuman. Pemuda itu menatap langit dengan pandangan kosong, menikmati
terpaan angin yang membelai lembut kulit wajahnya. Lee Byung Hun.
Daun-daun Oak yang berjatuhan menambah kesempurnaan musim gugur tahun ini,
tak berbeda dengan perasaannya kepada gadis mungil disebrang sana yang sedang
melambaikan tangan dengan ceria. Byung menatap ke depan, menangkap sosok
gadis yang telah lama ia sukai.
Byung Hunahsuara lembut gadis itu terdengar melalui getaran gendang
telinganya.
Byung Hun berdiri menyambut gadis yang sejak tadi ia tunggu.
Wasseo?
Mmm.. mianhae. Apa kau sudah lama menunggu?raut wajah gadis itu terlihat
menyesal.
Ani.. Kaja, bukankah kita akan jalan-jalan?Byung Hun menepis dengan tatapan
berbinar. Ia tak mau gadis didepannya saat ini harus merasa bersalah karena hal
kecil. Walau memang benar ia sudah cukup lama menunggu. Tapi semua itu tak
ada artinya ketika gadis itu datang, waktu seakan-akan egois menelan dengan
cepat setiap detiknya.
ne.. kajaaa

Dengan sigap Yoo Bi menyambar tangan Byung Hun. Tak ada penolakan dari Byung
Hun, ia hanya mengikuti kemana langkah Yoo Bi membawanya.

***

Kami berhenti disebuah caf dipinggir jalan, lalu memilih tempat duduk yang masih
kosong. Sejak tadi aku tak pernah lepas memandangi wajah manis Yoo Bi. Apa dia
menyadarinya?
Byungah.. kau mau pesan sesuatu?ia berbicara kepadaku, ntah kenapa.. tapi
suaranya begitu mendayu-dayu ketika melintas ditelinga, seperti sebuah nyanyian
cinta YAA Byung Hunah..
Ne.. w..waeyo?
Yaa apa kau melamun? Ani, aku hanya bertanya apa kau mau pesan sesuatu?
Melamun? nuga? aisst sembarangan. Hmm baiklah, kau tau apa yang aku suka
Cihh dasar.. arasseo. Americano dengan cream yang SANGAT banyakjelas sekali
dia menekankan pada kata SANGAT. Aku hanya tersenyum kecil melihat ekspresi
gadis ini.
Yoo Bi berjalan masuk kedalam caf, sedang aku hanya duduk menunggunya disini
memandanginya dari luar melalui kaca transparan. Namun seketika pandanganku
teralih pada sebuah buku yang sedikit terlihat dari dalam tas.
sepertinya aku mengenal buku itugemingku sesaat lalu mencoba untuk
meraihnya. Setelah melihat benar saja, ini adalah buku diary pemberianku setahun
yang lalu. Aku cukup senang karena ternyata Yoo Bi masih menyimpannya, aku kira
sudah terbuang ntah kemana.
Apa dia sudah menulis sesuatu dibuku ini? kenapa masih terlihat sangat
rapi?benakku bertanya-tanya sambil membolak-balikkan buku ini ditangan. Rasa
penasaran muncul karena sepertinya setanku sudah keluar. Tapi sangat tidak sopan
bila menganggu privasi milik orang lain.
Aku melirik kearah dalam, dan Yoo Bi masih menunggu pesanan. Dengan cukup
berani, akhirnya aku membuka lembaran demi lembaran. Tak banyak tulisan, hanya
saja ini sangat mengangguku dan cukup membuat dadaku merasa sesak.
Beberapa saat kemudian, Yoo Bi terlihat berjalan kembali sambil membawa pesanan
kami. Cepat-cepat aku memasukkan buku diary kedalam tasnya.
Igeo.. aku juga belikan muffin kesukaanmu

Gomawo, apa kau sedang mentraktirku?


Eoh, karena aku orang yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung.
Aku juga dalam mood yang baik..jangan menolak
YAA apa-apaan? kau terlalu cerewet Shin Yoo Bi. Keokjongma aku akan
menghabiskan semuanya.. kau puas?
Hmm.. aigoo Byung Hunah.. kenapa aku baru sadar ternyata kau sangat..dia
memotong ucapannya, sambil menumpukkan tangan untuk menopang wajah
mungilnya itu.
Mwol? apa kau mau bilang kalau aku tampan? ahhh jangan diragukan.. kau saja
yang baru menyadarinya
Geure, apa selama ini kau bersembunyi?
Dwesseo.. palli makanlah, kita harus menlajutkan kencan.. ani maksudku jalanjalan
Omoo HAHAHA apa sekarang seorang Byung Hun memerah. Yaa Byungah
*
*
*

You might also like