You are on page 1of 16

ANALISA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2000 – 20071

Oleh: Andri Satria Masri, S.E., M.E.2

1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Padang Pariaman atas dasar
harga berlaku berturut-turut adalah sebesar 1.496,70 (2000); 1.680,27 (2001); 1.921,45
(2002); 2.129,82 (2003); 2.382,87 (2004); 2.987,17 (2005); 3.890,12 (2006) dan 4.382,27
milyar rupiah (2007). Secara berturut-turut terdapat kenaikan sebesar 183,57; 241,18;
208,37; 253,05; 604,30; 902,95 dan 492,15 milyar rupiah.
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Padang Pariaman
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000 – 2007 (Milyar Rupiah)
TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
1.107,
1. Pertanian 475,84 530,63 591,62 645,92 715,98 916,67 1.026,47
37
Pertambangan &
2. 71,55 79,76 92,89 101,94 118,43 126,53 147,38 168,47
Penggalian
3. Industri Pengolahan 212,25 237,71 270,66 301,94 336,54 362,72 401,89 484,15
4. Listrik, Gas & Air Bersih 18,25 22,02 30,04 39,44 45,81 54,16 61,47 68,24
5. Bangunan 75,29 90,47 105,73 122,43 144,60 165,74 194,77 213,65
Perdagangan, Hotel &
6. 225,33 255,08 288,25 316,10 352,04 384,24 432,81 482,82
Restoran
Pengangkutan &
7. 63,02 71,49 84,11 95,77 109,40 323,87 875,69 1.027,90
Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
8. 37,88 43,51 50,09 57,02 64,23 76,60 90,96 101,56
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 317,29 349,60 408,06 449,26 495,84 576,64 658,68 728,11
  PDRB 1.496,70 1.680,27 1.921,45 2.129,82 2.382,87 2.987,17 3.890,12 4.382,27
  KENAIKAN - 183,57 241,18 208,37 253,05 604,30 902,95 492,15
Sumber: Padang Pariaman Dalam Angka beberapa tahun terbitan
Keterangan:
*)Angka Diperbaiki
**)Angka Sementara
***)Angka Sangat Sementara

1
Tugas mata kuliah Kebijakan Ekonomi Indonesia pada Program Studi Magister Perencanaan Kebijakan
Publik (MPKP) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).
2
Mahasiswa MPKP FEUI kelas Pagi Bappenas Angkatan XIX.
Gambar 1. Pdrb Kab. Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000 – 2007 (Milyar Rp.)
PDRB KAB. PADANG PARIAMAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU
MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2000 - 2007 (MILYAR RP.)

5.000,00

4.500,00

4.000,00

3.500,00
M ily ar R p .

3.000,00
PDRB
2.500,00
KENAIKAN
2.000,00

1.500,00

1.000,00

500,00

-
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)

Tahun

Kenaikan nilai PDRB atas dasar harga berlaku ini belum dapat mencerminkan
perbaikan produktivitas ekonomi secara riil, karena kenaikan ini masih mengandung unsur
inflasi. Perkembangan perekonomian Padang Pariaman secara riil dapat dilihat dari
kenaikan nilai Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000. PDRB
Kabupaten Padang Pariaman atas dasar harga konstan, berturut-turut adalah sebesar
1.496,70 (2000); 1.554,21 (2001); 1.626,61 (2002); 1.703,31 (2003); 1.793,02 (2004);
1.971,58 (2005); 2.346,38 (2006) dan 2.489,73 milyar rupiah (2007). Dengan kata lain
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman secara berturut-turut tumbuh sebesar
3,84; 4,66; 4,72; 5,27; 9,90; 19,07 dan 6,11 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
sektor Pengangkutan dan Komunikasi yaitu sebesar 12,17 persen (2007), tingginya
pertumbuhan di sektor ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan sub sektor
angkutan dan sub sektor komunikasi.
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Padang Pariaman
Atas Dasar Harga Konstan 2000 = 100,00
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000 – 2007 ( Milyar Rupiah)
TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
1. Pertanian 475,84 494,46 511,20 530,86 556,10 585,87 601,86 625,14
2. Pertambangan & Penggalian 71,55 73,92 79,38 84,26 90,51 87,55 86,78 88,78
3. Industri Pengolahan 212,25 218,87 230,56 243,91 259,75 267,28 283,29 300,98
4. Listrik, Gas & Air Bersih 18,25 20,29 22,52 24,16 25,97 28,16 31,45 34,17
5. Bangunan 75,29 80,49 86,83 93,71 102,61 107,27 114,16 118,51
Perdagangan, Hotel &
6. 225,33 233,37 243,07 254,80 267,91 277,49 288,31 300,88
Restoran
Pengangkutan &
7. 63,02 65,52 68,93 71,52 75,07 189,17 495,36 555,67
Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
8. 37,88 41,00 41,83 44,13 46,37 47,79 51,40 54,24
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 317,29 326,30 342,29 355,99 368,74 380,00 393,77 411,36
  PDRB 1.496,70 1.554,22 1.626,61 1.703,34 1.793,03 1.970,58 2.346,38 2.489,73
  PERTUMBUHAN - 3,84 4,66 4,72 5,27 9,90 19,07 6,11
Sumber: Padang Pariaman Dalam Angka beberapa tahun terbitan
Keterangan:
*)Angka Diperbaiki
**)Angka Sementara
***)Angka Sangat Sementara

PDRB KABUPATEN PADANG PARIAMAN ATAS DASAR HARGA


KONSTAN 2000 = 100,00 TAHUN 2000 - 2007 (MILYAR RP)

3.000,00

2.500,00
M ily a r (R p .)

2.000,00

1.500,00

1.000,00

500,00

-
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
Tahun

PERTUMBUHAN PDRB KAB. PADANG PARIAMAN


ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 = 100,00
TAHUN 2000 - 2007 (MILYAR RP.)

25,00

20,00

15,00
(% )

10,00

5,00

-
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)

Tahun

Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk mengukur
keberhasilan pembangunan suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi bersumber dari kenaikan
output yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang terdapat pada suatu daerah. Dalam
teori ekonomi faktor produksi tersebut dapat berupa faktor produksi modal, tenaga kerja,
kewirausahaan dan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,11 persen (2007) di Kabupaten Padang Pariaman
terjadi dikarenakan kenaikan produktivitas dalam sektor-sektor perekonomian yang ada di
Kabupaten Padang Pariaman.
Sejak tahun 2006 penghitungan PDRB untuk Kabupaten Padang Pariaman sudah
memasukkan sub sektor angkutan udara dari Januari hingga Desember, dengan demikian
cakupan data dalam perhitungan tahun 2007 sudah termasuk nilai tambah sub sektor
angkutan udara selama dua belas bulan.

2. Perkembangan PDRB Sektoral


Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama periode tertentu tidak terlepas dari
perkembangan masing-masing sektor atau sub sektor yang ikut membentuk nilai tambah
perekonomian suatu negara/daerah secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya berikut
diuraikan perkembangan Produk Domestik Regional Bruto sektoral Kabupaten Padang
Pariaman baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000.

Sektor Pertanian
Nilai tambah sektor pertanian secara nominal atau yang dihitung atas dasar harga
berlaku sejak tahun 2000 sampai dengan 2007 terdapat kenaikan yang cukup berarti mulai
dari 475,84 milyar rupiah tahun 2000 menjadi 1.107,37 milyar rupiah tahun 2007.
Sedangkan nilai tambah riil sektor pertanian yang dihitung atas dasar harga konstan 2006
naik dari 475,84 milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 625,14 milyar rupiah tahun 2007.

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian


Sektor pertambangan dan penggalian selama tahun 2007 memberikan sumbangan
nilai tambah sebanyak 168,47 milyar rupiah menurut harga berlaku, jumlah ini meningkat
dari nilai tambah yang diberikan sektor ini sejak tahun 2000 yakni sebanyak 71,55 milyar
rupiah. Sedangkan sumbangan sektor ini apabila dinilai dengan harga konstan tahun 2000
adalah sebanyak 86,78 milyar rupiah, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2000
yakni sebanyak 71,55 milyar rupiah.
2.3. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan memberikan sumbangan nilai tambah terhadap PDRB
atas dasar harga berlaku tahun 2007 sebesar 484,15 milyar rupiah, hal ini berarti terjadi
kenaikan sebesar 271,90 milyar rupiah (128,10 %) dibanding pada tahun 2000. Demikian
juga dengan nilai tambah sektor industri pengolahan yang dinilai dengan harga konstan,
naik dari 212,25 milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 300,98 milyar rupiah pada tahun
2007.

2.4. Sektor Listrik,Gas dan Air Minum


Sumbangan sektor listrik dan air minum atas dasar harga berlaku naik dari 18,25
milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 68,24 milyar rupiah pada tahun 2007. Begitu juga
dengan nilai tambah sektor listrik dan air minum yang dinilai atas dasar harga konstan
2000 naik dari 18,25 milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 34,17 milyar rupiah pada
tahun 2007.

2.5. Sektor Bangunan/Konstruksi


Sektor bangunan dan konstruksi pada tahun 2007 memberikan sumbangan
sebanyak 213,65 milyar rupiah terhadap PDRB Kabupaten Padang Pariaman atas dasar
harga berlaku, pada tahun 2000 sektor ini menyumbangkan nilai tambah sebanyak 75,29
milyar rupiah. Sumbangan sektor bangunan dan konstruksi yang dinilai atas dasar harga
konstan naik dari 75,29 milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 118,51 milyar rupiah pada
tahun 2007.

2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran


Nilai tambah yang dibentuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran atas dasar
harga berlaku pada tahun 2007 adalah sebanyak 482,82 milyar rupiah, hal ini berarti terjadi
kenaikan sebesar 257,49 milyar rupiah (114,27 %) dibanding pada tahun 2000. Nilai
tambah sektor perdagangan, hotel, dan restoran atas dasar harga konstan naik dari 225,33
milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 300,88 milyar rupiah pada tahun 2007.

2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi


Nilai tambah yang dihasilkan sektor angkutan dan komunikasi baik yang dinilai
atas dasar harga berlaku maupun yang dinilai atas dasar harga konstan selama tahun 2007
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini terjadi karena masih merupakan
rangkaian dari beroperasinya Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai salah
satu pintu gerbang utama Propinsi Sumatera Barat pada bulan Agustus tahun 2005. Nilai
tambah sektor ini yang dinilai atas dasar harga berlaku naik dari 63,02 milyar rupiah pada
tahun 2000 menjadi 1.027,90 milyar rupiah pada tahun 2007. Begitu juga dengan nilai
tambah sektor angkutan dan komunikasi yang dinilai atas dasar harga konstan naik dari
63,02 milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 555,67 milyar rupiah pada tahun 2007.

2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan


Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan selama tahun 2007 membentuk
nilai tambah atas dasar harga berlaku sebesar 101,56 milyar rupiah, yang berarti terjadi
kenaikan sebesar 168,11 persen dibanding tahun 2000. Nilai tambah sektor keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan atas dasar harga konstan naik dari 37,88 milyar rupiah
pada tahun 2000 menjadi 54,24 milyar rupiah pada tahun 2007.

2.9. Sektor Jasa – Jasa


Sektor terakhir yang punya andil dalam pembentukan nilai tambah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Padang Pariaman adalah sektor jasa-jasa.
Nilai tambah yang dibentuk sektor jasa-jasa menurut harga berlaku naik dari 317,29 milyar
rupiah tahun 2000 menjadi 728,11 milyar rupiah tahun 2007. Sedangkan nilai tambah
sektor jasa-jasa atas dasar harga konstan 2000 naik dari 317,29 milyar rupiah tahun 2000
menjadi 411,36 milyar rupiah tahun 2007.

3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral


Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama suatu periode tertentu tidak terlepas dari
perkembangan masing-masing sektor atau sub sektor yang ikut membentuk nilai tambah
perekonomian suatu negara/region secara keseluruhan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2007 adalah
sebesar 6,11 persen. Pertumbuhan ekonomi sebesar ini dibentuk oleh sektor-sektor yang
terdapat dalam perekonomian Kabupaten Padang Pariaman. Sektor yang paling berperan
dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman sebesar itu
adalah sektor angkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 12,71 persen terhadap PDRB
tahun 2006.
Seluruh sektor dalam perekonomian Kabupaten Padang Pariaman tahun 2007
tumbuh positif, dengan pertumbuhan terendah terjadi pada sector pertambangan dan
penggalian yang hanya tumbuh sebesar 2,30 persen.

3.1. Sektor Pertanian


Sektor pertanian Kabupaten Padang Pariaman tahun 2007 secara agregat tumbuh
sebesar 3,87 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor ini pada tahun
sebelumnya yakni sebesar 2,73 persen. Pertumbuhan sektor pertanian dibentuk oleh nilai
tambah yang dihasilkan oleh sub sektor-sub sektor yang terdapat pada sektor pertanian.

3.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian


Sektor pertambangan dan penggalian selama tahun 2007 mengalami pertumbuhan
sebesar 2,30 persen. Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian hanya dibentuk
oleh sub sektor penggalian, karena sub sektor pertambangan untuk Kabupaten Padang
Pariaman belum ada kegiatannya.

3.3. Sektor Industri Pengolahan


Pertumbuhan sektor industri pengolahan sangat ditentukan oleh naik turunnya
usaha industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki serta industri barang dari kayu dan
hasil-hasil hutan. Peran kedua kelompok industri tersebut dalam pembentukan nilai tambah
sektor industri pengolahan di Kabupaten Padang Pariaman sangat besar, ini dapat dilihat
dari kontribusinya terhadap pembentukan nilai tambah sektor industri pengolahan.
Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Padang Pariaman
Tahun 2006 – 2007 (Persen)
TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
1. Pertanian - 3,91 3,39 3,85 4,75 5,35 2,73 3,87
2. Pertambangan & Penggalian - 3,31 7,39 6,15 7,42 (3,27) (0,88) 2,30
3. Industri Pengolahan - 3,12 5,34 5,79 6,49 2,90 5,99 6,24
4. Listrik, Gas & Air Bersih - 11,18 10,99 7,28 7,49 8,43 11,68 8,65
5. Bangunan - 6,91 7,88 7,92 9,50 4,54 6,42 3,81
6. Perdagangan, Hotel & Restoran - 3,57 4,16 4,83 5,15 3,58 3,90 4,36
7. Pengangkutan & Komunikasi - 3,97 5,20 3,76 4,96 151,99 161,86 12,17
Keuangan, Persewaan & Jasa
8. - 8,24 2,02 5,50 5,08 3,06 7,55 5,53
Perusahaan
9. Jasa-Jasa - 2,84 4,90 4,00 3,58 3,05 3,62 4,47
  PERTUMBUHAN EKONOMI - 3,84 4,66 4,72 5,27 9,90 19,07 6,11
Sumber: Padang Pariaman Dalam Angka beberapa tahun terbitan
Keterangan:
*)Angka Diperbaiki
**)Angka Sementara
***)Angka Sangat Sementara

Tabel 5. Distribusi PDRB Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2006 – 2007 (Persen)
TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
1. Pertanian 31,79 31,58 30,79 30,33 30,05 30,69 26,39 25,27
2. Pertambangan & Penggalian 4,78 4,75 4,83 4,79 4,97 4,24 3,79 3,84
3. Industri Pengolahan 14,18 14,15 14,09 14,18 14,12 12,14 10,33 11,05
4. Listrik, Gas & Air Bersih 1,22 1,31 1,56 1,85 1,92 1,81 1,58 1,56
5. Bangunan 5,03 5,38 5,50 5,75 6,07 5,55 5,01 4,88
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 15,06 15,18 15,00 14,84 14,77 12,86 11,13 11,02
7. Pengangkutan & Komunikasi 4,21 4,25 4,38 4,50 4,59 10,84 22,51 23,46
Keuangan, Persewaan & Jasa
8. 2,53 2,59 2,61 2,68 2,70 2,56 2,34 2,32
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 21,20 20,81 21,24 21,09 20,81 19,30 16,93 16,61
  PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Padang Pariaman Dalam Angka beberapa tahun terbitan
Keterangan:
*)Angka Diperbaiki
**)Angka Sementara
***)Angka Sangat Sementara

Sektor industri pengolahan pada tahun 2007 tumbuh sebesar 6,24 persen angka ini
sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2006 yang tumbuh sebesar 5,99 persen. Peningkatan
nilai tambah pada sektor industri pengolahan ini seiring dengan naiknya jumlah unit usaha
pada industri kecil hasil pertanian dan kehutanan baik formal maupun non formal yang
mendominasi jumlah unit usaha industri di Kabupaten Padang Pariaaman, disamping itu
jumlah unit usaha kelompok industri aneka, industri kecil, logam, dan kimia juga
mengalami peningkatan dibanding tahun 2006.
3.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum
Pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air minum pada tahun 2007 adalah sebesar
8,68 persen, sementara pada tahun 2005 sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,69
persen. Nilai tambah sektor listrik dan air minum dibentuk oleh sub sektor listrik dan sub
sektor air minum.
Gambar 4. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Padang Pariaman
Tahun 2006 – 2007 Menurut Lapangan Usaha

180,00

160,00 Pertanian

Pertambangan &
140,00
Penggalian

Industri
120,00
Pengolahan

Listrik, Gas & Air


100,00
Bersih

Bangunan
(%)

80,00

Perdagangan,
60,00 Hotel & Restoran

Pengangkutan &
40,00 Komunikasi

Keuangan,
20,00 Persewaan &
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
-
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)

(20,00)
Tahun

3.5. Sektor Bangunan/Konstruksi


Sektor bangunan/konstruksi pada tahun 2007 hanya mengalami pertumbuhan
sebesar 3,81 persen, lebih rendah daripada tahun 2006 yang tumbuh sebesar 6,42 persen.

3.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran


Sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada tahun 2007 tumbuh sebesar 4,36
persen, sedangkan pada tahun 2006 sektor ini hanya tumbuh sebesar 3,90 persen.
Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran disumbangkan oleh sub sektor
perdagangan, sub sektor hotel, dan sub sektor restoran.

3.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi


Sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor yang mengalami
pertumbuhan paling tinggi diantara sektor – sektor ekonomi yang terdapat di Kabupaten
Padang Pariaman. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2007 adalah sebesar 12,17 persen.
Pada tahun 2006 sektor pengangkutan dan komunikasi ini juga mengalami pertumbuhan
paling tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor – sektor lain di Kabupaten Padang
Pariaman, yakni sebesar 161,84 persen.
Pertumbuhan yang tergolong tinggi ini selama dua tahun berturut-turut (2005 –
2007) dikarenakan terdapatnya sub sektor angkutan udara sebagai salah satu sub sektor
ekonomi yang menghasilkan nilai tambah yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten
Padang Pariaman. Pertumbuhan sub sektor angkutan udara sendiri pada tahun 2007 adalah
sebesar 13,56 persen.
Pada tahun 2005 kegiatan angkutan udara yang berlangsung di Kabupaten Padang
Pariaman hanya berlangsung dalam lima bulan terakhir tahun 2005 yaitu dari Agustus
hingga Desember 2005, sehingga penghitungan nilai tambah untuk kegiatan angkutan
udara yang dihasilkan di Kabupaten Padang Pariaman hanya dihitung selama lima bulan
tersebut, sedangkan tujuh bulan sisanya merupakan nilai tambah yang dihasilkan di Kota
Padang dimana kegiatan angkutan udara tersebut berlangsung selama tujuh bulan pertama
tahun 2005. Pada tahun 2006 dan 2007 kegiatan angkutan udara yang berlangsung di
Kabupaten Padang Pariaman sudah berlangsung sepanjang tahun tersebut, sehingga nilai
tambah yang dihasilkan oleh kegiatan angkutan udara tersebut merupakan penjumlahan
dari nilai tambah yang dihasilkan kegiatan angkutan udara dari Januari - Desember tahun
2006 dan 2007.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada sektor angkutan dan komunikasi ini
disebabkan adanya investasi besar berupa bandara di Padang Pariaman, hanya saja
investasi dalam bentuk pembangunan bandara ini termasuk ke dalam investasi yang padat
modal, bukan padat karya sehingga tidak dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Tenaga kerja yang bekerja di BIM dan maskapai penerbangan yang beroperasi di BIM
sebagian besar merupakan tenaga kerja ahli yang berasal dari luar daerah Kabupaten
Padang Pariaman. Apabila investasi besar tersebut dilakukan pada sektor yang dapat
menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar/padat karya, maka efek dari investasi tersebut
tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah yang diciptakan di Kabupaten Padang
Pariaman, akan tetapi juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Padang
Pariaman sekaligus memeratakan distribusi pendapatan di Kabupaten Padang Pariaman.
Fenomena lain yang terjadi dalam beroperasinya BIM adalah bahwa sebagian besar
nilai tambah yang tercipta dari aktivitas angkutan udara tersebut merupakan bagian dari
kue ekonomi yang dibawa keluar daerah Kabupaten Padang Pariaman dan tidak dinikmati
oleh penduduk Kabupaten Padang Pariaman sendiri.
3.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor keuangan, persewaaan, dan jasa perusahaan selama tahun 2007 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,54 persen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2006
sebesar 5,34 persen. Nilai tambah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
dibentuk oleh empat sub sektor, yakni sub sektor bank, sub sektor lembaga keuangan
bukan bank, sub sektor sewa bangunan, dan sub sektor jasa perusahaan.

3.9. Sektor Jasa-Jasa


Sektor jasa-jasa pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang sedikit lebih cepat
dibandingkan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan
sebesar 4,47 persen, sedangkan pada tahun sebelumnya sektor jasa-jasa ini tumbuh sebesar
3,62 persen.
Pertumbuhan sektor jasa dibentuk oleh sub sektor pemerintahan umum dan sub
sektor swasta.

4. Struktur Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman


Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2007 masih bertumpu pada
sektor pertanian sebagai sektor andalan. Sektor pertanian pada tahun 2007 memberikan
kontribusi sebesar 25,27 persen terhadap PDRB Kabupaten Padang Pariaman, turun sekitar
satu poin dibanding tahun 2006 (26,39 %). Kontribusi terbesar kedua berada pada sektor
angkutan dan komunikasi yaitu sebesar 23,46 persen, dibanding tahun 2006 terjadi
kenaikan sekitar satu poin dengan kontribusi sebesar 22,52 persen.
Sektor jasa-jasa yang pada tahun 2007 menempati urutan ketiga sebagai
penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Padang Pariaman sebesar
16,61 persen, bila dibandingkan tahun lalu terjadi sedikit penurunan kontribusi pada tahun
2006 ( 16,93 %). Urutan ke empat penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten
Padang Pariaman adalah sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 11,05
persen, pada tahun 2006 sektor ini berada pada urutan kelima dengan kontribusi terhadap
total PDRB sebesar 10,33 persen.
Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran tahun 2007 ini menempati urutan
kelima terbesar terhadap total PDRB Kabupaten Padang Pariaman yaitu sebesar 11,01
persen, bila dibanding tahun lalu sektor ini berada pada urutan ke-empat terbesar yaitu
sebesar 11,13 persen terhadap total PDRB Kabupaten Padang Pariaman. Berikutnya sektor
bangunan hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 4,88 persen terhadap total PDRB
Kabupaten Padang Pariaman, sedikit menurun bila dibanding tahun lalu dengaan
kontribusi sebesar 5,01 persen terhadap total PDRB Kabupaten Padang Pariaman.

Tabel 6. Distribusi Persentase Sektoral PDRB Kab. Padang Pariaman


Tahun 2006 – 2007
TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
1. Pertanian 31,79 31,58 30,79 30,33 30,05 30,69 26,39 25,27
2. Pertambangan & Penggalian 4,78 4,75 4,83 4,79 4,97 4,24 3,79 3,84
3. Industri Pengolahan 14,18 14,15 14,09 14,18 14,12 12,14 10,33 11,05
4. Listrik, Gas & Air Bersih 1,22 1,31 1,56 1,85 1,92 1,81 1,58 1,56
5. Bangunan 5,03 5,38 5,50 5,75 6,07 5,55 5,01 4,88
Perdagangan, Hotel &
6. 15,06 15,18 15,00 14,84 14,77 12,86 11,13 11,02
Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi 4,21 4,25 4,38 4,50 4,59 10,84 22,51 23,46
Keuangan, Persewaan & Jasa
8. 2,53 2,59 2,61 2,68 2,70 2,56 2,34 2,32
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 21,20 20,81 21,24 21,09 20,81 19,30 16,93 16,61
  PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Tiga sektor ekonomi lain yang terdapat di Kabupaten Padang Pariaman hanya
mampu memberikan kontibusi di bawah 4 persen terhadap total PDRB pada tahun 2007.
Sektor pertambangan dan penggalian mampu memberikan kontribusi sebesar 3,84 persen,
sementara pada tahun 2006 sektor ini hanya dapat memberikan kontribusi sebesar 3,79
persen terhadap total PDRB Kabupaten Padang Pariaman. Sektor keuangan, persewaan,
dan jasa perusahaan pada tahun 2007 memberikan kontribusi sebesar 2,32 persen.
Kemudian sektor listrik dan air minum adalah sektor yang memberikan kontribusi terkecil
terhadap PDRB Kabupaten Padang Pariaman dengan kontribusi sebesar 1,56 persen.

Gambar 5. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Padang Pariaman


Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000

9.; 21,20
1.; 31,79

8.; 2,53

7.; 4,21

6.; 15,06 2.; 4,78

5.; 5,03 4.; 1,22 3.; 14,18

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Gambar 6. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Padang Pariaman
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007

9.; 16,61
1.; 25,27
8.; 2,32

2.; 3,84
7.; 23,46
3.; 11,05
4.; 1,56
6.; 11,02 5.; 4,88

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

5. PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Kabupaten Padang Pariaman
tahun 2007 memperlihatkan peningkatan yang dibanding tahun sebelumnya, ini disebabkan
cukup tingginya peningkatan nilai nominal PDRB dan relatif rendahnya pertumbuhan
penduduk Kabupaten Padang Pariaman. Secara konsepsional, PDRB perkapita merupakan
hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun
Kabupaten Padang Pariaman pada tahun yang sama.
PDRB perkapita Kabupaten Padang Pariaman mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yaitu dari 10,19 juta rupiah pada tahunn 2006 menjadi 11,40 juta rupiah, berarti
terjadi kenaikan sekitar 11,85 pesen pada tahun 2007. Sementara pendapatan regional
perkapita yang diperoleh dari PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung netto
serta ditambah transfer netto kemudian dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun , juga
menunjukkan kenaikan sebesar 11,94 persen, yaitu dari 9,51 juta rupiah tahun 2006
menjadi 10,46 juta rupiah pada tahun 2007.
Tabel 7. PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita
Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2001– 2007
PDRB PER KAPITA PERUBAHAN PENDAPATAN REGIONAL PERUBAHAN
TAHUN
(RIBUAN RUPIAH) (%) PER KAPITA (RIBUAN RUPIAH) (%)
2001 4.557,95 10,49 4.313,21 10,18
2002 5.208,03 14,26 4.921,75 14,11
2003 5.736,43 10,15 5.413,19 9,99
2004 6.317,51 10,13 5.974,74 10,37
2005*) 7.883,82 24,79 7.376,59 23,46
2006**) 10.188,82 29,24 9.510,89 28,93
2007***) 11.396,24 11,85 10.646,84 11,94
6. Perkembangan Kelompok Sektor PDRB
Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari komposisi masing-masing
sektor perekonomian terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto daerah
tersebut. Dengan melihat struktur perekonomian suatu daerah dapat diketahui sektor mana
yang dapat dijadikan sebagai sektor andalan di daerah tersebut. Apabila dilakukan kajian
lebih mendalam tentang struktur perekonomian daerah akan dapat diketahui sektor mana
yang memiliki efek multiplier yang tinggi, sehingga prioritas pembangunan daerah dapat
disesuaikan dengan potensi daerah tersebut. Pembangunan daerah yang disesuaikan dengan
potensi daerah akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya.
Pada dasarnya sektor-sektor perekonomian dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok sektor, yaitu kelompok sektor primer, sekunder, dan tersier. Pengelompokan
kegiatan ekonomi ini didasarkan atas input-output dan atas asal terjadinya proses produksi
untuk masing-masing produsen.
Kelompok sektor primer meliputi kegiatan yang outputnya masih merupakan
output proses tingkat dasar. Yang termasuk kelompok sektor primer adalah sektor
pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Selanjutnya, sektor yang sebagian
besar inputnya berasal dari sektor primer dikelompokkan ke dalam kelompok sektor
sekunder. Kelompok sektor sekunder meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik,
gas dan air minum serta sektor bangunan. Sedangkan sektor lainnya, yakni sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa dikelompokkan ke dalam sektor
tersier.
Selama tahun 2007 struktur ekonomi Kabupaten Padang Pariaman masih
didominasi oleh sektor tersier, sedangkan andil kelompok sektor primer dan sekunder
cenderung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten Padang
Pariaman semakin bertumpu pada sektor tersier.
Andil kelompok sektor tersier pada tahun 2007 adalah sebesar 53,40 persen
terhadap total PDRB, dengan nilai atas dasar harga berlaku sebesar 2 40,39 milyar rupiah.
Pada tahun 2006 kelompok sektor tersier memberikan andil sebesar 52,90 persen. Nilai
tambah pada kelompok sektor tersier sebagian besar bersumber dari sektor angkutan dan
komunikasi sebesar 43,92 persen terhadap total nilai tambah pada kelompok sektor tersier.
Kelompok sektor primer selama tahun 2007 memberikan sumbangan nilai tambah
sebanyak 29,11 persen terhadap total PDRB Kabupaten Padang Pariaman atau sebanyak 1
275,84 milyar rupiah menurut harga berlaku. Sebagian besar nilai tambah kelompok sektor
ini disumbangkan oleh sektor pertanian sebesar 86,80 persen dari total nilai tambah pada
kelompok sektor primer.
Kelompok sektor yang memberikan nilai tambah paling kecil adalah kelompok
sektor sekunder, dengan sumbangan sebesar 766,04 milyar rupiah atau sebanyak 17,49
persen terhadap total PDRB. Sebagian besar nilai tambah kelompok sektor ini
disumbangkan oleh sektor industri pengolahan sebesar 63,20 persen dari total nilai tambah
pada kelompok sektor sekunder.
Gambar 7. Distribusi Persentase Kelompok Sektor PDRB
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2007

PRIMER
29%

TERSIER
54%

SEKUNDER
17%

PRIMER SEKUNDER TERSIER

Tabel 8. Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB


Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 - 2007

TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
A. PRIMER 547,39 610,39 684,51 747,86 834,41 1.043,20 1.173,85 1.275,84
B. SEKUNDER 305,79 350,20 406,43 463,81 526,95 582,62 658,13 766,04
C. TERSIER 643,52 719,68 830,51 918,15 1.021,51 1.361,35 2.058,14 2.340,39
  PDRB 1.496,70 1.680,27 1.921,45 2.129,82 2.382,87 2.987,17 3.890,12 4.382,27

Tabel 9. Kontribusi Kelompok Sektor PDRB


Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 - 2007

TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
A. PRIMER 36,57 36,33 35,62 35,11 35,02 34,92 30,18 29,11
B. SEKUNDER 20,43 20,84 21,15 21,78 22,11 19,50 16,92 17,48
C. TERSIER 43,00 42,83 43,22 43,11 42,87 45,57 52,91 53,41
  PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
7. Pertumbuhan Kelompok Sektor PDRB
Pada tabel 3.6. dapat dilihat pertumbuhan kelompok sektor PDRB dari tahun 2005
hingga tahun 2007. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan untuk kelompok
sektor tersier paling tinggi dibandingkan kelompok sektor lain. Pertumbuhan kelompok
sektor tersier selama tahun 2007 adalah sebesar 7,59 persen, pertumbuhan kelompok sektor
tersier sebagian besar bersumber dari sektor angkutan dan komunikasi dalam struktur
ekonomi Kabupaten Padang Pariaman, dan hanya sebagian kecil yang bersumber dari
kenaikan produktifitas lainnya dalam struktur ekonomi Kabupaten Padang Pariaman.
Kelompok sektor primer mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan
pertumbuhan kelompok sektor ini pada tahun sebelumnya, yaitu dari 688,64 milyar tahun
2006 menjadi 713,92 milyar pada tahun 2007 atau tumbuh sebesar 3,67 persen.
Sebaliknya pertumbuhan kelompok sektor sekunder pada tahun 2007 lebih lambat
dibanding pertumbuhan kelompok sektor ini pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan
perkembangan yang menurun pada kelompok sektor sekunder dalam kegiatan melakukan
pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi. Artinya
proses pemberian nilai tambah terhadap bahan baku berlangsung pada kelompok sektor ini
relatif lebih rendah dibanding tahun lalu. Pertumbuhan kelompok sektor sekunder pada
tahun 2007 sebesar 5,78 persen, sedangkan pertumbuhan kelompok sektor ini pada tahun
sebelumnya adalah sebesar 6,50 persen.
Tabel 10. Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Kabupaten Padang Pariaman
Tahun 2000 – 2007, Atas Dasar Harga Konstan
LAPANGAN TAHUN
No.
USAHA 2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
A. PRIMER 547,39 568,38 590,58 615,12 646,61 673,42 688,64 713,92
B. SEKUNDER 305,77 319,65 339,91 361,78 388,33 402,71 428,90 453,66
C. TERSIER 643,52 666,19 696,12 726,44 758,09 894,45 1.228,84 1.322,15
  PDRB 1.496,68 1.554,22 1.626,61 1.703,34 1.793,03 1.970,58 2.346,38 2.489,73

Tabel 11. Pertumbuhan Kelompok Sektor PDRB Kabupaten Padang Pariaman


Tahun 2000 – 2007, Atas Dasar Harga Konstan
TAHUN
No. LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005*) 2006**) 2007***)
A. PRIMER - 3,83 3,91 4,16 5,12 4,15 2,26 3,67
B. SEKUNDER - 4,54 6,34 6,43 7,34 3,70 6,50 5,77
C. TERSIER - 3,52 4,49 4,36 4,36 17,99 37,38 7,59
  PDRB - 3,84 4,66 4,72 5,27 9,90 19,07 6,11

You might also like