Professional Documents
Culture Documents
1. PENGKAJIAN
a. Keadaan umum
Meliputi kondisi seperti tingkat ketegangan/kelelahan, tingkat kesadaran
kualitatif atau GCS dan respon verbal klien.
b. Tanda-tanda vital
Meliputi pemeriksaan :
1. Tekanan darah : sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji
tekanan nadi, dan kondisi patologis.
2. Pulse rate
3. Respiratory rate
4. Suhu
c. Keluhan utama
Dikaji Awitan (perjalanan penyakit), durasi, kualitas dan karakteristik,
tingkat keparahan. Lokasi, faktor pencetus, manifestasi yang
berhubungan :
1. Keluhan tipikal (esofagus) : heartburn, regurgitasi, dan disfagia.
2. Keluhan atipikal (eskstraesofagus) : batuk kronik, suara serak,
pneumonia, fibrosis paru, bronkiektasis, dan nyeri dada nonkardiak.
3. Keluhan lain : penurunan berat badan, anemia, hematemesis atau
melena, odinofagia.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1. Penyakit gastrointestinal lain
2. Obat-obatan yang mempengaruhi asam lambung
3. Alergi/reaksi respon imun
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Pola Fungsi Keperawatan
1. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif : Klien mengatakan agak sulit beraktivitas karena nyeri
di daerah epigastrium, seperti terbakar.
Data obyektif : Tidak terjadi perubahan tingkat kesadaran; Tidak
terjadi perubahan tonus otot.
2. Sirkulasi
Data Subyektif : Klien mengatakan bahwa ia tidak mengalami demam.
Data Obyekti f: Suhu tubuh normal (36,5-37,5oC); Kadar WBC
meningkat.
3. Eliminasi
Data Subyektif : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan
eliminasi.
Data obyektif : Bising usus menurun (<12x/menit)
4. Makan/ minum
Data Subyektif : Klien mengatakan mengalami mual muntah; Klien
mengatakan tidak nafsu makan; Klien mengatakan susah menelan;
Klien mengatakan ada rasa pahit di lidah.
Data Obyektif : Klien tampak tidak memakan makanan yang
disediakan.
5. Sensori neural
1
4. Pemeriksaan kepala dan leher Kepala : Dapat dinilai dari bentuk dan
ukuran kepala, rambut dan kulit kepala, ubun-ubun (fontanel),
wajahnya asimetris atau ada/tidaknya pembengkakan, mata dilihat dari
visus, palpebrae, alis bulu mata, konjungtiva, sklera, pupil, lensa, pada
bagian telinga dapat dinilai pada daun telinga, liang telinga, membran
timpani, mastoid, ketajaman pendengaran, hidung dan mulut ada
tidaknya trismus (kesukaran membuka mulut), bibir, gusi, ada tidaknya
tanda radang, lidah, salivasi. Leher : Kaku kuduk, ada tidaknya massa
di leher, dengan ditentukan ukuran, bentuk, posisi, konsistensi dan ada
tidaknya nyeri telan
5. Pemeriksaan dada : Yang diperiksa pada pemeriksaan dada adalah
organ paru dan jantung. Secara umum ditanyakan bentuk dadanya,
keadaan paru yang meliputi simetris apa tidaknya, pergerakan nafas,
ada/tidaknya fremitus suara, krepitasi serta dapat dilihat batas pada saat
perkusi didapatkan bunyi perkusinya, bagaimana(hipersonor atau
timpani), apabila udara di paru atau pleura bertambah, redup atau
pekak, apabila terjadi konsolidasi jarngan paru, dan lain-lain serta pada
saat auskultasi paru dapat ditentukan suara nafas normal atau tambahan
seperti ronchi, basah dan kering, krepitasi, bunyi gesekan dan lain-lai
pada daerah lobus kanan atas, lobus kiri bawah, kemudian pada
pemeriksaan jantung dapat diperiksa tentang denyut apeks/iktus kordis
dan aktivitas ventrikel, getaran bising (thriil), bunyi jantung, atau
bising jantung dan lain-lain
6. Pemeriksaan abdomen : data yang dikumpulkan adalah data
pemeriksaan tentang ukuran atau bentuk perut, dinding perut, bising
usus, adanya ketegangan dinding perut atau adanya nyeri tekan serta
dilakukan palpasi pada organ hati, limpa, ginjal, kandung kencing yang
ditentukan ada tidaknya dan pembesaran pada organ tersebut,
kemudian pemeriksaan pada daerah anus, rektum serta genetalianya.
7. Pemeriksaan anggota gerak dan neurologis : diperiksa adanya rentang
gerak, keseimbangan dan gaya berjalan, genggaman tangan, otot kaki,
dan lain-lain.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Risiko aspirasi berhubungan dengan hambatan menelan, penurunan refluks
laring dan glotis terhadap cairan refluks.
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan pemasukan yang kurang, mual
dan muntah / pengeluaran yang berlebihan.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual, muntah.
3
RASIONAL TINDAKAN
Meningkatkan ekspansi paru maksimal
dan alat pembersihan jalan napas.
Meningkatkan pengisian udara seluruh
segmen paru, memobilisasi dan
mengeluarkan sekret.
Menghindari terjadinya risiko aspirasi
yang terlalu tinggi.
Dapat membatasi ekspansi
gastroesofagus
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan pemasukan yang kurang, mual dan
muntah / pengeluaran yang berlebihan.
Definisi: penurunan cairan intravaskuler, interstisial dan atau interseluler.
Mengarah ke dehidrasi kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium.
Kriteria Hasil :
a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia BB, BJ urine normal
b. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik dan tidak ada
rasa haus yang berlebihan
c. Berat badan stabil
d. Hematokrit menurun
e. Tidak ada ascites
INTERVENSI
Monitor status hidrasi.
RASIONAL TINDAKAN
Perubahan pada kapasitas gaster dan
mual sangat mempengaruhi masukan dan
4
RASIONAL TINDAKAN
Dengan memilih makanan yang disukai
pasien maka selera makan si pasien
akan bertambah dan dapat mengurangi
rasa mual dan muntah.
Setelah tindakan pembagian, kapasitas
gaster menurun kurang dari 50 ml,
sehingga perlu makan sedikit/sering.
Menurunkan kemungkinan aspirasi.
Makan berlebihan dapat
mengakibatkan mual dan muntah
Pengawasan kehilangan dan alat
pengkajian kebutuhan nutrisi
Perlu bantuan dalam perencanaan diet
yang memenuhi kebutuhan nutrisi
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang, dan antisipasi
ketidaknyamanan prosedur.
Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
seperti teknik relaksasi nafas dalam,
distraksi dan kompres hangat/dingin.
Berikan analgesik untuk mengurangi
nyeri
RASIONAL TINDAKAN
Dengan berkurangnya faktor pencetus
nyeri maka pasien tidak terlalu
merasakan intensitas nyeri.
Menurunkan tegangan abdomen dan
meningkatkan rasa kontrol.
Pemberian informasi yang berulang
dapat mengurangi rasa kecemasan pasien
terhadap rasa nyerinya.
Meningkatkan relaksasi, memfokuskan
kembali perhatian dan meningkatkan
kemampuan koping.
Perlu penanganan obat untuk
memudahkan istirahat adekuat dan
penyembuhan
RASIONAL TINDAKAN
Peninggian kepala tempat tidur
mempermudah fungsi pernapasan
dengan menggunakan gravitasi.
Fisioterapi dada dapat mengeluarkan
sisa sekret yang masih tertinggal.
Keseimbangan akan stabil apabila
antara pemasukan dan pengeluaran
diatur
INTERVENSI
Bantu pasien dengan mengontrol kepala
RASIONAL TINDAKAN
Menetralkan hiperekstensi , membantu
mencegah aspirasi dan meningkatkan
kemampuan untuk menelan.
Menggunakan gravitasi untuk
memudahkan proses menelan.
Pasien dapat berkonsentrasi pada
mekanisme makan tanpa adnya
gangguan distraksi dari luar
RASIONAL TINDAKAN
Memberikan kesempatan untuk
memeriksa rasa takut realistis serta
kesalahan konsep tentang diagnosis.
Berikan informasi yang dapat dipercaya Memungkinkan untuk interaksi
dan konsisten dan dukungan untuk
interpersonal lebih baik dan
orang terdekat.
menurunkan rasa ansietas dan rasa
takut.
Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan Memudahkan istirahat, menghemat
tenang.
energi dan meningkatkan kemampuan
koping.
Pertahankan kontak sering dengan
Memberikan keyakinan bahwa pasien
pasien, bicara dengan menyentuh bila
tidak sendiri atau ditolak,
tepat.
mengembangkan kepercayaan.
4. EVALUASI
a. Risiko aspirasi pada klien dapat diatasi
b. Defisit volume cairan dapat diatasi.
c. Ketidakseimbangan nutrisi pada pasien GERD dapat ditangani.
d. Nyeri akut pada pasien dapat diatasi.
e. Bersihan jalan nafas efektif.
f. Gangguan menelan pada klien dapat diatasi
g. Ansietas pada pasien dapat diatasi
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS
KASUS : Ny. Y datang ke IRD dengan keluhan mual muntah yang terus menerus,
rasa terbakar di dada, dari 2 hari kemarin, terdapat tanda-tanda dehidrasi, konjungtiva
anemis, mukosa bibir kering, CRT 4 detik.
1. PENGKAJIAN
Pada pengkajian dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik dan didapatkan
data : Ny. Y datang ke IRD dengan keluhan mual muntah yang terus menerus,
rasa terbakar di dada, dari 2 hari kemarin, terdapat tanda-tanda dehidrasi,
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering, CRT 4 detik
a.
b.
c.
d.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
1) Tampak tanda- tanda dehidrasi.
2) Tampak konjuntiva anemis
3) Tampak mukosa bibir kering.
Palpasi :
9
1)
f.
CRT 4 detik.
10
GERD
Ansietas
Resiko Aspirasi
Regurgitasi
Metaplasia epitel
Kurang Pengetahuan
Hipersaliva
Barret Desease
Pita Su
Inflamasi saluranPeradangan
nafas
Disfagia, Odinofagia
Peradangan Esofageal
Nyeri Epigastrik
Anoreksia
PK Keganasan
Nyeri
Inefektif breast feeding
Gangguan Menelan
Intake menurun
Kekurangan
Ketidakseimbangan
volume cairan nutrisi kurang
dari kebutuhan
Keterlambatan
tumbuh kembang
11
PK Perdarahan
12
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
13
4. PERENCANAAN (NNN)
No
1
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Kekurangan
Volume
Cairan NOC:
berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif ditandai dengan Ny. Y mengeluh Fluid balance
Hydration
mual muntah sejak 2 hari kemarin ,
tanda-tanda dehidrasi (+), konjungtiva Nutritional Status : Food and Fluid
Intake
anemis, mukosa bibir kering, CRT 4
Nausea and vomiting control
detik.
Kriteria Hasil :
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan/atau
intrasellular. Ini mengacu pada
dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa
perubahan pada natrium
NIC :
Fluid management
Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi
cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
Mempertahankan urine output
sesuai dengan usia dan BB, BJ Monitor vital sign
Monitor masukan makanan / cairan dan
urine normal, HT normal
hitung intake kalori harian
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
Kolaborasi pemberian cairan IV
dalam batas normal
Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Monitor status nutrisi
Elastisitas turgor kulit baik, Berikan cairan
membran mukosa lembab, tidak Berikan diuretik sesuai interuksi
ada rasa haus yang berlebihan,
Berikan cairan IV pada suhu ruangan
CRT normal.
Dorong masukan oral
Mual dan muntah dapat diatasi.
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
Dorong keluarga untuk membantu pasien
makan
14
15
Pain Level,
dengan Ny. Y mengeluh nyeri seperti
Pain control,
rasa terbakar di dada
Kriteria Hasil :
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa
( International Association for the Study
of Pain ); awitan yang tiba tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga
berat dengan akhir yang dapat
mual.
Promosikan istirahat dan tidur yang cukup
untuk mengurangi mual.
Makan porsi kecil tapi sering.
Anjurkan makan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak.
Monitor kecukupan nutrisi dan kalori.
NIC :
Pain Management
Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Mampu mengontrol nyeri (tahu
Observasi
reaksi
nonverbal
dari
penyebab
nyeri,
mampu
ketidaknyamanan
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
mengurangi
nyeri,
mencari
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
bantuan)
Melaporkan
bahwa
nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
berkurang dengan menggunakan Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
manajemen nyeri
masa lampau
Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
16
nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
17
menemukan dukungan
Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Monitor
penerimaan
pasien
tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
Cek riwayat alergi
18
1. EVALUASI
a. Diagnosa I :
S : Ny Y mengatakan mual muntah sudah hilang
O : tanda-tanda dehidrasi (-), konjungtiva merah muda, mukosa bibir lembab, CRT <
2 detik, tanda- tanda vital normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intake dan output cairan.
b. Diagnosa II :
S : Ny Y mengatakan nyeri seperti rasa terbakar di dada sudah hilang
O : tanda vital dalam batas normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
19