You are on page 1of 16

BAB 4

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS


4.1 Kasus
Pada tanggal 11 November 2016, Ny. V usia 29 tahun datang ke Poli
Kandungan RSUA dengan diantar suaminya yaitu Tn. S usia 33 tahun. Ny. V
datang dengan keluhan bengkak pada ekstermitas bawah, sesak nafas, sakit kepala
dan pandangan mata yang kabur. Ny. V juga mengeluhkan perutnya tegang dan
terasa nyeri di bagian kiri atas, nyeri seperti tertusuk-tusuk dan dirasakan terusmenerus serta bertambah parah saat melakukan aktivitas. Hal ini sudah dirasakan
Ny. V sejak tadi malam dan baru dibawa ke Rumah Sakit pada pagi harinya. Ini
merupakan kehamilan pertama Ny. V. Sebelum hamil Ny. V memang sering
merasa sakit kepala bagian belakang hingga sulit tidur dan konsentrasi, serta Ny.B
memiliki riwayat penyakit hipertensi. Saat ditanya tentang riwayat penyakit
keluarga, Ny. V menyatakan ayahnya menderita hipertensi. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan TD : 140/90 mmHg, S : 37 oC, N : 84 x / mnt, RR: 27
x/mnt. Usia Kehamilan 27 minggu 2 hari. DJJ: 130x/menit. Hasil pemeriksaan
urin sejumlah 350 ml/24 jam dan ditemukan protein dalam urine sebanyak 0,7
gr/L/24 jam dan 2+.
4.2 Pengkajian
4.2.1 Identitas
A) Identitas Pasien
Nama

: Ny. V

Umur

: 29 tahun

Suku/Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Pendidikan

: Sarjana

Pekerjaan

: Pegawai negri

Status

: Menikah

Alamat

: Surabaya

B) Penanggung Jawab
Nama

: Tn. S

Umur

: 33 tahun

Suku/Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Pendidikan

: Sarjana

Pekerjaan

: Pegawai negri

Status

: Kawin

Alamat

: Surabaya

4.2.2 Keluhan Utama


Ny. V datang dengan keluhan bengkak di ekstermitas bawah, sakit kepala
dan pandangan mata yang kabur. Ny. V juga mengeluhkan perutnya tegang dan
terasa nyeri di bagian kiri atas, nyeri seperti tertusuk-tusuk dan dirasakan terusmenerus serta bertambah parah saat melakukan aktivitas.
4.2.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. V datang dengan keluhan bengkak pada ekstermitas bawah, sakit
kepala dan pandangan mata yang kabur. Ny. V juga mengeluhkan perutnya
tegang dan terasa nyeri di bagian kiri atas, nyeri seperti tertusuk-tusuk dan
dirasakan terus-menerus serta bertambah parah saat melakukan aktivitas. Hal ini
sudah dirasakan Ny. V sejak tadi malam dan baru dibawa ke Rumah Sakit pada
pagi harinya. Ini merupakan kehamilan pertama Ny. V. Sebelum hamil Ny. V
memang sering merasa sakit kepala bagian belakang hingga sulit tidur dan
konsentrasi.
4.2.4 Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. V memiliki riwayat penyakit hipertensi.
4.2.5 Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah Ny. V menderita hipertensi.
4.2.6 Riwayat Obetetri
Menarch

: 14 tahun

Lamanya

: 7 hari

Banyaknya

: 300 cc

Siklus

: 28 hari

Disminore

:-

HPHT

: 18-11-2013

4.2.7 Riwayat Keluarga Berencana


Tidak menggunakan KB.
4.2.8 Riwayat Kehamilan dan Persalinan Lalu
Ini merupakan kehamilan pertama Ny. V.
4.2.9 Status Cairan dan Nutrisi
Nafsu makan baik dan pola makan 3x/hr.
4.2.10 Pola Aktivitas sehari-hari
Ny. V merasa mudah lelah dan aktivitasnya terganggu karena adanya
bengkak pada kakinya dan sakit kepala serta pandangan mata yang kabur.
4.2.11 Pengkajian Psikososial
Pasien merasa cemas dengan keadaannya saat ini
4.3 Pemeriksaan Fisik
4.3.1 Status Kesehatan Umum
1) Kondisi Umum
Terdapat bengkak pada ekstermitas bawah, terlihat sesak nafas, tampak
lelah dan lemah, tampak pucat, terlihat pusing, meringis kesakitan,
nampak gelisah dan cemas serta perut membesar.
2) TTV
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 85 x/menit
RR : 27 x/menit
Suhu : 37C
4.3.2 Review of system (ROS) B1-B6:

1) B1 (Breathing): RR: 27x/menit (takipnea), pergerakan dada simetris dan


cepat, sesak nafas (dyspnea), tidak terdapat suara nafas tambahan.
2) B2 (Blood): TD: 140/90x/menit, Nadi: 85x/menit, CRT : 4 detik, tidak
ada peningkatan distensi vena jugularis.
3) B3 (Brain): Sakit kepala, dan pandangan mata kabur.
4) B4 (Bladder): Jumlah urine: 350 ml/hari (oliguria), dan ditemukan protein
sebanyak 0,7 gr/L/24 jam dan 2+.
5) B5 (Bowel): Adanya nyeri tekan di perut bagian kiri atas, nafsu makan
Pasien baik, pola makan 3x sehari.
6) B6 (Bone): Adanya edema pada ekstermitas bawah, akral dingin dan
turgor kulit jelek.
4.3.3 Data Khusus (Obstetri)
Abdomen:
a) Inspeksi: Perut membuncit dengan usia kehamilan 27 minggu 2 hari,
tidak ada jaringan sikatrik ataupun bekas operasi
b) Palpasi:
1) Leopold I : Biasanya teraba fundus uteri 3 jari di bawah proc.
Xyphoideus teraba massa besar, lunak, noduler.
2) Leopold II : Teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian-bagian
kecil janin di sebelah kanan.
3) Leopold III : Biasanya teraba masa keras, terfiksir.
4) Leopold IV : Biasanya pada bagian terbawah janin telah masuk pintu
atas panggul.
c) Auskultasi: Biasanya terdengar BJA 142 x/1 regular.
4.4 Pemeriksaan Diagnostik

4.5 Analisa Data


Data
DS:

Etiologi
Riwayat Hipertensi

Masalah Keperawatan
Gangguan Pertukaran

Pasien mengeluh sesak nafas.

sebelum kehamilan

Gas

DO:

Tekanan darah meningkat

1) RR: 27x/menit (Takipnea),


2) Pergerakan dada simetris
dan cepat,

Perfusi ke jaringan
menurun

3) Tidak ada suara nafas


tambahan.

Aktivasi sel endotellium


Terjadi vasospasme
Permeabilitas kapiler
meningkat
Perpindahan cairan dari
intravaskular ke
ekstravaskuler
Edema Paru
Sesak nafas (dyspnea)
Tekanan darah naik

DS:
1) Pasien

mengeluh

sakit

kepala,

Perfusi ke jaringan

2) Pasien

mengeluh

nyeri

menurun

perut,
3) Pasien mengeluh tegang

Aktivasi sel endotelium

pada perutnya.
Vasospasme
DO:
1) Kien

nampak

meringis

kesakitan,
2) Pasien

nampak

dan cemas,
3) PQRST:

Terjadi mikroemboli pada


hati

gelisah
Nyeri epigastrium

Nyeri Akut

P : Vasospasme karena
terjadi

aktivasi

sel

endothelium.
Q : Nyeri tertusuk-tusuk.
R : Perut di kuadran II kiri
atas.
S : Skala 4.
T:

Terus-menerus

bertambah

dan

berat

saat

beraktivitas.
DS:
Pasien

Riwayat Hipertensi

mengeluhkan

sakit

Risiko Cedera

sebelum kehamilan

kepala serta pandangan mata


yang kabur.

Tekanan darah meningkat

DO:

Perfusi ke jaringan

1) TD: 140/90 x/menit,

menurun

2) Nadi: 85x/menit,
3) CRT : 4 detik,
4) Tidak

ada

Aktivasi sel endotellium


peningkatan

distensi vena jugularis

Terjadi vasospasme pada


korteks serebral
Sakit kepala dan

DS:

penglihatan kabur
Riwayat Hipertensi

Kelebihan Volume

Pasien mengeluhkan adanya

sebelum kehamilan

Cairan

edema

pada

ekstermitas

bawah.

Tekanan darah meningkat

DO:
1) Terlihat

Perfusi ke jaringan
adanya

edema

pada ekstremitas bawah

menurun

pasien,

Aktivasi sel endotellium

2) Albumin : 3 gr/dl,
3) Adanya protein di dalam

Terjadi vasospasme

urine sebanyak 0,7 gr/L/24


jam dan 2+.

Permeabilitas kapiler
meningkat
Perpindahan cairan dari
intravascular ke
intraseluler
Edema pada ekstermitas

DS:
Pasien

merasa

saat

BAK

bawah
Riwayat Hipertensi

Gangguan Eliminasi

sebelum kehamilan

Urine

terasa anyang-anyangan.
Tekanan darah meningkat
DO:
1) Jumlah urine: 350 ml/hari
(oliguria),
2) Ditemukan

Perfusi ke jaringan
menurun

protein

sebanyak 0,7 gr/L/24 jam

Aktivasi sel endotellium

dan 2+.
Terjadi vasospasme
Aliran darah ke ginjal
menurun
Filtrasi glomerulus
menurun
Retensi urine

Terjadi oliguria

No

Kode

Diagnosa Keperawatan

.
1.

00030

Gangguan pertukaran gas b.d edema paru yang menyebabkan sesak

2.
3.
4.

00132
00035
00026

nafas.
Nyeri akut b.d nyeri epigastrium akibat mikroemboli pada hati.
Resiko cedera b.d iritabilitas pada sistem saraf pusat.
Kelebihan volume cairan b.d tekanan osmotik, penurunan

00016

permeabilitas pembuluh darah, retensi sodium dan air.


Gangguan eliminasi urine b.d adanya oliguria akibat filtrasi

5.

glomerulus yang menurun.


4.6 Diagnosa Keperawatan
4.7 Intervensi Keperawatan
1) Diagnosa Keperawatan 1
Domain 3 Elimination and Exchange
Class 4 Respiratory Function
Code: 00030 Gangguan pertukaran gas b.d edema paru yang menyebabkan sesak
nafas.
NOC
NIC
Mechanical Ventilation Response: Adult Respiratory monitoring (3350)
(0411)
Domain (II) : Physiologic Health
Class (E): Cardiopulmonary

1) Memantau

kecepatan,

irama,

kedalaman, dan kesulitan bernapas.


2) Catat

pergerakan

dada,

catat

Indikator keberhasilan:

ketidaksimetrisan,

1) 041102 Respiratory rate, dalam batas

otot bantu nafas, dan retraksi pada otot

normal (4-5).

3) 041104 Kedalaman inspirasi, dalam


batas normal (4-5).

otot-

supraklavikular dan interkosta.

2) 041103 Irama pernapasan, dalam batas 3) Auskultasi


normal (4-5).

penggunaan

suara

napas,

mencatat

daerah penurunan atau tidak adanya


ventilasi dan keberadaan suara nafas
tambahan.

4) 041106 Volume tidal, dalam batas 4) Memantau tingkat saturasi oksigen


normal (4-5).

secara terus-menerus.

5) 041107 Kapasitas vital, dalam batas 5) Posisikan pasien miring ke samping,

normal (4-5).

sesuai

6) 041108 FiO2 (fraksi inspirasi oksigen)

indikasi

untuk

mencegah

aspirasi.

memenuhi kebutuhan oksigen, dalam 6) Catat perubahan pada saturasi O2,


batas normal (4-5).

volume tidal tidal akhir CO2, dan

7) 041115 Tes fungsi paru-paru (4-5)

perubahan nilai analisa gas darah


dengan tepat.

Respiratory

Status:

Gas

Exchange 7) Monitor

peningkatan

kelelahan,

(0402)

kecemasan, dan kekurangan udara pada

Domain (II) : Physiologic Health

pasien.

Class (E): Cardiopulmonary

8) Memonitor

Indikator keberhasilan:

suara

nafas

tambahan

seperti ngorok atau mengi.

1) 040208 Tekanan parsial oksigen di 9) Monitor pola nafas


darah arteri (PaO2), dalam batas 10) Memonitor sekresi pernapasan pasien.
normal (4-5).
2) 040209

11) Monitor keluhan sesak nafas pasien,


Tekanan

karbondioksida

di

darah

parsial

termasuk kegitan yang meningkatkan

arteri

atau memperburuk sesak nafas tersebut.

(PaCO2), dalam batas normal (4-5).


3) 040211 Saturasi oksigen, dalam batas
normal (4-5).

12) Monitor nilai fungsi paru terutama


kapasitas vital paru, volume inspirasi
dan ekspirasi.

4) 040213 Hasil ronten dada, dalam batas 13) Gunakan pengobatan terapi pernapasan
normal (4-5).
5) 040214

Keseimbangan

(misalnya nebulizer), yang diperlukan.


ventilasi

perfusi, dalam batas normal (4-5).

Oxygen Therapy (3320)


1) Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui sistem humidifier.
2) Monitor aliran oksigen.
3) Monitor

posisi

perangkat

(alat)

pemberian oksigen.
4) Periksa perangkat (alat) pemberian
oksigen

secara

berkala

untuk

memastikan bahwa konsentrasi yang


telah ditentukan sedang diberikan.

5) Monitor

efektifitas

oksigenasi

dari

(misalnya

terapi
tekanan

oksimetri, ABGs) dengan tepat.


6) Pastikan

penggantian

oksigen/kanul

nasa

masker

setiap

kali

perangkat diganti.
7) Monitor

peralatan

oksigen

untuk

memastikan bahwa alat tersebut ttidak


mengganggu

upaya

pasien

untuk

bernapas.
8) Monitor kecemasan pasien yang dapat
mempengaruhi penggunaan oksigen.
9) Konsultasikan
kesehatan

kepada
lainnya

tenaga
mengenai

penggunaan oksigen tambahan selama


kegiatan dan/atau tidur.
10) Rubah perangkat pemberian oksigen
dari masker ke kanul nasal saat makan.
11) Atur dan ajarkan pasien mengenai
penggunaan perangkat oksigen yang
memudahkan mobilitas.
12) Anjurkan pasien dan keluarga megenai
penggunaan oksigen di rumah.
2) Diagnosa Keperawatan 2
Domain 12 Comfort
Class 1 Physical Comfort
Code: 00132 Nyeri akut b.d nyeri epigastrium akibat mikroemboli pada hati.
NOC
NIC
Pain Control (1605)
Pain management (1400)
Domain (IV): Health Knowledge & 1) Lakukan penilaian yang komprehensif
Behavior

dari

nyeri

termasuk

lokasi,

Class (Q): Health Behavior

karakteristik, onset/durasi, frekuensi,

Indikator keberhasilan:

kualitas, intensitas atau keparahan

1) (160511) Laporan nyeri terkontrol (45).

2) Amati

2) (160504) Menggunakan non-analgesik


(4-5).
3) (160505)

nyeri, dan faktor pencetus.


isyarat

analgesik

seperti yang dianjurkan (4-5).

dari

ketidaknyamanan.
3) Tentukan

Menggunakan

nonverbal

dampak

nyeri

terhadap

kualitas hidup (misalnya: tidur, nafsu


makan, aktivitas, kognisi, suasana
hati)

Pain level (2102)


Domain (V): Perceived Health
Class (V): Symtom status
Indikator keberhasilan:
1) Panjang episode nyeri berkurang (4-5).

4) Tentukan dengan pasien faktor yang


meningkatkan/memperburuk nyeri.
5) Berikan

informasi

tentang

nyeri

seperti penyebab nyeri, berapa lama


akan

berlangsung,

dan

prosedur

antisipasi nyeri.
Symptom Severity (2103)

6) Mengurangi

atau

menghilangkan

Domain (V): Perceived Health

faktor-faktor

yang

memicu

Class (V): Symtom status

meningkatkan nyeri (misalnya: takut,

Indikator keberhasilan:

kelelahan, kurang pengetahuan).

atau

1) (210301) Intensitas gejala berkurang 7) Ajarkan tentang metode farmakologi


(4-5).

nyeri.

2) (210302) Frekuensi gejala berkurang 8) Gunakan analgesik yang dikontrol


(4-5).

oleh pasien (PCA), yang sesuai.

3) Diagnosa Keperawatan 3
Domain 11 Safety/Protection
Class 2 Physical Injury
Code: 00035 Resiko cedera b.d iritabilitas pada sistem saraf pusat.
NOC
NIC
Sensory Function: Vision (2404)
Fall prevention (6490)
Domain (II): Physiologic Health

1) Identifikasi defisik kognitif atau fisik

Class (Y): Sensory

pasien

Indikator keberhasilan:

potensi

1) (240411) Penglihatan kabur berkurang

tertentu.

yang
jatuh

dapat
dalam

meningkatkan
lingkungan

(4-5).

2) Identifikasi perilaku dan faktor-faktor

2) (240406) Floaters berkurang (4-5).


3) (240418) Pusing berkurang (4-5).

yang mempengaruhi resiko jatuh.


3) Berbagi dengan pengamatan pasien
tentang gait dan pergerakan.

Fall Prevention Behavior (1909)


Domain (IV): Health Knowledge &
Behavior

4) Menyediakan alat bantu (misalnya


cane dan walker).
5) Anjurkan pasien untuk menggunakan

Class (T): Risk Control & Safety

kacamata sesuai dengan yang di

Indikator keberhasilan:

resepkan, ketika turun dari tempat

1) (190903) Menempatkan barier untuk

tidur.

mencegah jatuh (4-5).


2) (190905)

Menggunakan

6) Ajarkan pasiien bagaimana cara jatuh


pegangan

tangan yang diperlukan (4-5).


3) (190916) Kontrol kelelahan (4-5).

untuk meminimalkan cedera.


7) Instruksikan pasien untuk meminta
bantuan dengan gerakan yang sesuai.
8) Ajarkan anggota keluarga tentang
faktor

resiko

yang

berkonstribusi

terhadap jatuh dan bagaimana cara


untuk mengurangi resikonya.
Environmental

Management:

Safety

(6486)
1) Identifikasi kebutuhan keamaan yang
diperlukan pasien, berdasarkan level
dari fungsi fisik dan kognitif.
2) Mengidentifikasi bahaya keamanan di
lingkungan (fisik, biologi, kimia).
3) Memodifikasi

lingkungan

untuk

meminimalkan bahaya dan resiko.


4) Monitor perubahan lingkungan untuk
perubahan status keamanan.
4) Diagnosa Keperawatan 4
Domain 2 Nutrition

Class 5 Hydration
Code: 00026 Kelebihan volume cairan b.d tekanan osmotik, penurunan permeabilitas
pembuluh darah, retensi sodium dan air.
NOC
Fluid balance (0601)

NIC
Fluid Management (4120)

Domain (II): Physiologic Health

1) Monitor

status

hidrasi

(misalnya

Class (G): Fluid & Electrolytes

membran mukosa lembab, kecukupan

Indikator keberhasilan:

pulses, dan tekanan darah ortostatik)

1) (060101) Tekanan darah dalam batas

yang sesuai.

normal (4-5).

2) Memantau hasil laboratorium yang

2) (060122) Denyut nadi radial dalam


batas normal (4-5).
normal (4-5).
Kelembaban

dengan

retensi

cairan

(misalnya: peningkatan berat jenis,

3) (060116) Turgor kulit dalam batas


4) (060117)

relevan

peningkatan

BUN,

penurunan

hematokrit).
membran 3) Pantau tanda-tanda vital.

mukosa dalam batas normal (4-5).


5) (060112) Edema perifer dalam batas
normal (4-5).

4) Memantau

indikasi

kelebihan

cairan/retensi urin (misalnya crackles,


CVP tinggi atau tekanan kapiler
pulmoner, edema, distensi vena leher,

Fluid Overload Severity (0603)

dan asites) yang sesuai.

Domain (II): Physiologic Health

5) Memantau perubahan berat badan

Class (G): Fluid and Electrolytes

pasien sebelum dan sesudah dialisis.

Indikator keberhasilan:
1) (060305) edema kaki berkurang (4-5).

6) Menilai lokasi dan luasnya edema, jika


ada.

2) (060318) berat badan dalam batas 7) Mendistribusikan


normal (4-5).

asupan

cairan

selama 24 jam, yang sesuai.


Fluid Monitoring (4130)
1) Menentukan

faktor

mungkin

untuk

cairan

(misalnya

resiko

yang

ketidakseimbangan
kehilangan

albumin, ;uka bakar, malnutrisi, sepsis,


sindrom nefrotik, hipertermia, terapi

diuretik, patologi ginjal, gagal jantung,


diaforesis, disfungsi hati, olahraga
berat,

paparan

panasm

infeksi,

poliuria, muntah, diare).


2) Memeriksa

turgor

kulit

dengan

memegang jaringan di wilayah tulang


seperti tangan atau tulang kering,
mencubit

kulit

dengan

lembut,

memegangnya lalu melepaskan (kulit


akan turun kembali dengan cepat jika
pasien terhidrasi dengan baik).
3) Memantau serum dan nilai elektrolit
urin.
4) Memantau albumin serum dan kadar
total protein.
5) Diagnosa Keperawatan 5
Domain 3 Elimination and Exchange
Class 1 Urinary Function
Code: 00016 Gangguan eliminasi urine b.d adanya oliguria akibat filtrasi glomerulus
yang menurun.
NOC
Urinary Elimination (0503)

NIC
Fluid Management (4120)

Domain (II): Physcologic Health

1) Jaga intake/asupan yang akurat dan

Class (F): Elimination


Indikator keberhasilan:

catat oupput (pasien).


2) Berikan cairan, dengan tepat.

1) 050301 Pola eliminasi, dalam batas 3) Berikan diuretic yang diresepkan.


normal (4-5).

4) Berikan cairan IV sesuai suhu kamar.

2) 050302 Bau urin, dalam batas normal 5) Tingkatkan asupan oral (misalnya
(4-5).
3) 050303 Jumlah urin, dalam batas
normal (4-5).
4) 050304 Warna urin, dalam batas

memberikan
cairan

di

mengganti

sedotan,
Antara
air

es

menawarkan

waktu
secara

makan,
rutin,

menggunakan cangkir obat kecil),

normal (4-5).

yang sesuai.

5) 050306 Kerjenihan urin, dalam batas 6) Tawari makanan ringan (misalnya


normal (4-5).
6) 050307 Intake cairan, dalam batas
normal (4-5).

minuman ringan dan buah-buahan


segar/jus buah).
7) Distribusikan asupan cairan selama 24
jam.
8) Monitor

makanan/cairan

yang

dikonsumsi dan hitung asupan kalori


harian.
9) Monitor status hidrasi.
10) Monitor perubahan berat badan pasien
sebelum dan setelah dialisis.
11) Monitor status gizi.
12) Monitor tanda-tanda vital pasien.
13) Monitor

hasil

laboratorium

yang

relevan dengan retensi cairan.


14) Dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian makan
dengan baik.
Fluid Monitoring (4130)
1) Berikan cairan dengan tepat.
2) Tentukan

jumlah

dan

jenis

intake/asupan cairan serta kebiasaan


eliminasi.
3) Tentukan faktor-faktor resiko yang
mungkin

menyebabkan

ketidakseimbangan cairan.
4) Tentukan apakah pasien mengalami
kehausan atau gejala perubahan cairan.
5) Periksa turgor kulit dengan memegang
jaringan sekitar tulang seperti tangan

atau tulang kering, mencubit kulit


dengan lembut, pegang dengan kedua
tangan dan lepaskan (di mana kulit
akan turun kembali dengan cepat jika
pasien terhidrasi dengan baik).
6) Pastikan bahwa semua IV dan asupan
enteral

berjalan

dengan

benar,

terutama jika tidak diatur oleh pompa


infus.
7) Monitor asupan dan pengeluaran.
8) Monitor berat badan.
9) Monitor membran mukosa, turgor
kulit, dan respon haus.
10) Monitor warna, kuantitas, dan berat
jenis urin.
11) Catat dengan akurat asupan dan
pengeluaran.
12) Konsultasikan
pengeluaran

ke

dokter,

jika

urin

kurang

dari

0,5ml/kg/jam atau asupan cairan orang


dewasa kurang dari 2000 dalam 24
jam.
13) Cek grafik asupan dan pengeluaran
secara

berkala

untuk

memastikan

pemberian layanan yang baik.

You might also like