Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Debry Riyan P S
Bonfilio Ranu Jebarus
Merlyandi S Fallo
Nur Ulfah Sari
Tanggal Pengkajian
: 7 Desember 2016
Tanggal Masuk RS
: 6 Desember 2016
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama
: An. H
TTL
: Kudus, 31 Desember 2007
Usia
: 8 tahun 11 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Tergo, Rt/Rw 02/01 Kudus
Agama
: Islam
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Tn. M
Pekerjaan
: Pedagang
Pendidikan
: SD
Alamat
: Tergo, RT/Rw 02/01Kudus
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Hub dg klien
: Ayah
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing, mual dan nyeri diarea belakang daun telinga kiri,
nyeri di area dada. KU lemah dengan S = 39.2 C
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Pasien jatuh dari ketinggian 2 meter di sekolah pada tanggal 6 Desember
2016, dengan kepala membentur paving. Klien langsung pingsan ditempat.
Muntah darah 2x dan mengeluhkan sakit kepala dan daun telinga sebelah kiri.
Pasien langsung dilarikan ke Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum
Daerah DR Loekmono Hadi Kudus.
2. Faktor pencetus : jatuh
3. Faktor yang memperberat : terbentur aspal
4. Dx medis : Cedera Kepala Ringan
c. Riwayat Masa Lalu
1) Prenatal : Ibu pasien mengatakan biasa memeriksaan kandungan nya secara
teratur ke bidan/Posyandu setiap bulan sampai usia kehamian 9 bulan.
2) Natal : Pasien merupakan anak laki-laki lahir dari G3P3A0 dengan usia
kehamilan 36 minggu, lahir secara normal, persalinan di Rumah Sakit.
3) Post Natal : An. H diasuh sendiri oleh kedua orangtuanya, anak H minum
ASI selama 2 tahun, anak H diberi makanan tambahan pada umur 3 bulan.
4) Penyakit Waktu kecil : Sejak kecil Anak H tidak pernah mengalami sakit yang
serius, hanya flu biasa setelah itu diperiksakan ke bidan terdekat.
5) Anak H belum pernah dirawat di rumah sakit saat masih kecil. Anak H baru
sekali ini mengalami kecelakaan.
6) Anak H tidak memiliki riwayat alergi baik makanan maupun obat-obatan.
7) Riwayat Imunisasi
No
1
2
3
4
5
Jenis Imunisasi
BCG
DPT (I,II,III)
Polio ( I, II, III, IV, V)
CAMPAK
HEPATITIS
Waktu Pemberian
Umur 1 bulan
3x (usia 2,4,6 bulan)
4x (usia 0,2,4,6 bulan)
1x usia 9 bulan
3X (usia 0,1,6 bulan)
d. Riwayat keluarga
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= klien/pasien
= tinggal satu rumah
3
Reaksi Klien
Tidak bereaksi
Tidak bereaksi
Tidak bereaksi
Tidak bereaksi
Tidak bereaksi
e. Riwayat Sosial
1. Anak H tinggal bersama ayah, ibu dan kakak laki-laki nya, kakak pertama
Anak H tinggal terpisah karena sedang bekerja di Jakarta.
2. Hubungan anatara anggota keluarga harmonis
3. Lingkungan rumah aman , dnegan dilengkapi ventilasi disetiap ruangan nya.
f. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1. Diagnosa Medis : Cedera Kepala Ringan (CKR)
2. Tindakan operasi
An. H belum pernah operasi dan An H tidak ada tindakan operasi untuk saat
ini.
3. Obat-obatan
RL : 14 tpm
Ceftriaxon 2 x 600 gr
Ketorolac 2 x Amp
Ranitidine 2 x Amp
Paracetamol 500 mg
g. Tindakan Keperawatan
a. Memberikan o2 nasal 2 L
b. Memberikan terapi ciran RL 14 tpm
c. Mengobservasi TTV
d. Mengobservasi muntah
e. Memberikan obat injeksi Ceftri 2x600 gr, Ketorolac 2x1 amp, ranitidine
2x1 amp
h. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan
Hematologi
hemoglobin
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
Leukosit
Limfosit
Monosit
Eusonofil
Basofil
McHc
MCH
MCV
RDW
MPV
PDW
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
13.8
4.97
39.1
168
88.7
6.5
3.7
0.1
0.1
35.3
27.8
78.7
13.2
11.4
14.2
g/dl
Jt/ui
%
10^3/ui
%
%
%
%
%
Pg
g/dl
Fl
%
fL
fL
11.5-15.5
4.0 5.2
35-45
150-400
50-70
25-40
2-8
0-1
27.0-31.0
33.0-37.0
79.0-99.0
10.0-15.0
6.5-11.0
10.0-18.0
Sebelum sakit: keluarga pasien mengatakan An. H BAB 1x dalam sehari dan
BAK 2-7x dengan warnah jernih dan bau khas urin dengan jumlah 2000
ml/hari..
Selama sakit: keluarga pasien mengatakan An. H BAB dan BAKnya tidak ada
masalah atau sama seperti sebelum sakit.
2) Pola Eliminasi Orang Tua
Pola eliminasi kedua orang An. H tidak ada masalah yaitu BAB 1x dalam
sehari atau kadang 2 hari sekali dan BAK 2-4x sehari.
d. Aktivitas Pola Latihan
1) Pola aktivitas anak
Sebelum sakit: keluarga pasien mengatakan keseharian An. H yaitu sebagai
seorang pelajar SD kelas 4. Kebiasaan mandi 2x sehari sebelum berangkat
sekolah dan sore setelah bermain. Dalam aktivitas seperti makan, minum,
toilet, dan berpakaian An.H dapat melakukan sendiri.
Selama sakit: keluarga pasien mengatakan An.H tidak bisa ke sekolah,
bermain dan aktivitas lainnya dibantu oleh kelurga.
2) Pola aktivitas orang tua
Pekerjaan Ayah An.H adalah sebagai pedagang dan Ibu An.H adalah sebagai
Ibu rumah tangga, aktivitas/pola latihan lainnya tidak ada masalah.
Pemeliharaan anak diasuh sendiri oleh kedua orang tua dan pemeliharaan
rumah cukup bersih.
e. Pola Istirahat / Tidur
1) Pola istirahat anak
Sebelum sakit: kelurga pasien mengatakan kebiasaan tidur An. H tidak ada
masalah, An. H tidak mengalami kebiasaan kencing yang sering di malam
hari (nocturia). Tidur malam An. H yaitu jam 9 kadang jam 10 dan bangun
pagi jam 5 sedangkan tidur siang yaitu jam 1-2 sore..
Selama sakit: keluarga pasien mengatakan kebiasaan jam tidur An H semakin
menurun karena terganggu sakit yang dirasakan
2) Pola istirahat orang tua
Pola istirahat kedua orang tua tidak ada masalah, tidur malam sekitar jam 10
atau jam 11 sampai jam 4 pagi
f. Pola kognitif / Persepsi
1) Pola kognitif anak
130127
5.4
= 0.5
3336.8
3.5
= 1.78
WHZ=
d.
e.
f.
g.
Lingkar Kepala :
LILA
Lingkar Dada
Mata : Konjungtiva tidak anemis, mata simetris kanan kiri, tidak ada minus dan
i. Telinga : Keadaan daun telinga baik, terdapat hematoma di area belakang daun
telinga, pasien mengatkan nyeri diarea hematom. Pendengaran baik.
j. Leher : Bentuk leher simetris , warna kulit sawomatang sama seperti kulit lain
nya. Tidak ada nyeri tekan area leher. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
k. Thorak (dada)
Paru-paru :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada rampbut sekitar dada, pengembangan
dada normal, pasien tidak menggunakan otot bantu pernafasan. RR 24x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan area didada dengan skala 5
Perkusi : Terdengar sonor
Auskultasi : Terdengar vesikuler
Jantung
Inspeksi : Dada simetris tidak tampak pembesaran jantug Nadi 104 x/menit
Palpasi ; Teraba iktus cordis di Intercosta ke 5, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : Terdengar suara jantung normal s1, s2 (lub, dub)
l. Abdomen
Inspeksi : Perut simetris, tidak ada acites. Bising usus 10x/menit
Auskultasi : Terdengar vesikuler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan area abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
m. Genitalia
Tidak terdapat luka diarea genitalia, klien tidak terpasang kateter.
n. Ekstremitas
Atas :tangan kanan terlihat lemas terpasang infus sehingga menganggu
pergerakan
Bawah : kedua kaki bisa digerakkan
o. Kulit
Kulit pasien sawo matang, tidak kering.
5. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
a. Perkembangan sekolah
An. H tidak ada masalah dengan sekolahnya
b. An. H mengikuti kegiatan PRAMUKA.
B. ANALISA DATA
No Data fokus
Etiologi
Problem
DS:
keluarga
pasien Agen cedera fisik (post Gangguan rasa
mengatakan
An.H trauma)
nyaman : nyeri
mengalami pusing dan nyeri
dada secara terus-menerus
DO:
P: nyeri kepala dan dada
9
Hipertermia
DS:
kelurga
pasien
mengatakan An.H dua hari
ini panas tinggi.
DO:
0
- Suhu: 39,2 C , TD:
110/70
mmhg,
N
104/mnt, RR: 24x/mnt
Leukosit: 88,7%
Penurunan kekuatan otot
Klien tampak gelisah
Intoleransi
Aktivitas
DS:
keluarga
pasien
mengatakan An.H seluruh
badannya lemas, ketika
bangun
kepala
terasa
sakit/pusing.
DO: kekuatan otot;
5 4
5 5
C. DAFTAR
BERDASARKAN
KEPERAWATAN
10
PRIORITAS
DIAGNOSA
No.
Diagnosa Keperawatan
Hipertermi
2
3
proses infeksi
Gangguan rasa nyaman : nyeri
Intoleransi aktivitas
berhubungan
Tanggal
ditemukan
dengan 7-12-2016
7-12-2016
7-12-2016
Tanggal
TTD
Teratasi
9-12-2016
9-12-2016
9-12-2016
Diagnosa
Keperawatan
Hipertermia
berhubungan
dengan agen cedera
fisik (post trauma)
Intervensi
Rasional
a. Kaji penyebab
a. Hipertermi
hipertermi
merupakan salah satu
b. Observasi
suhu
gejala / kompensasi
badan
tubuh
terhadap
c. Beri
kompres
adanya infeksi baik
hangat
pada
secara lokal maupun
dahi/axilla
secara sistemik. hal
d. Beri minum sering
ini perlu diketahui
tapi sedikit.
sebagai dasar dalam
e. Anjurkan
ibu
rencana intervensi
untuk memakaikan
b. proses peningkatan
pakaian tipis dan
suhu menunjukkan
yang
dapat
proses
penyakit
menyerap
infeksius akut
keringat.
c. Daerah dahi / axilla
f. Kolaborasi dalam
merupakan jaringan
pemberian
obat
tipius dan terdapat
antipiretik
pembuluh
darah
sehingga
proses
vasodilatasi
pembuluh
darah
lebih cepat sehingga
pergerakan molekul
cepat
d. Untuk
mengganti
cairan yang hilang
selama
proses
evaporasi.
e. Pakaian yang tipis
dapat
membantu
mempercepat proses
11
Ttd
2.
Gangguan
rasa
nyaman;
nyeri
berhubungan
dengan Agen cedera
fisik (post trauma)
3.
Intoleransi Aktifitas
berhubungan
dengan kelemahan
evaporasi.
f. Obat
antipiretik
bekerja
sebagai
pengatur
kembali
pusat pengatur panas
Setelah
dilakukan a.Tentukan
riwayat a.Informasi
akan
asuhan keperawatan
nyeri,
lokasi,
memberikan
data
selama 3X24 jam,
intensitas, keluhan
dasar
untuk
nyeri berkurang atau
dan durasi.
membantu
dalam
terkendali
dengan b. Monitor TTV.
menentukan
c.Buat
posisi
kepala
kriteria hasil:
pilihan/keeferktifan
lebih
tinggi
(15a. Pelaporan nyeri
intervensi
o
45
).
b.Perubahan
TTV
terkontrol.
d.
Ajarkan
latihan
b. Pasien
tenang,
merupakan indikator
teknik
relaksasi
tidak gelisah.
nyeri.
seperti
latihan c.Meningkatkan
c. Pasien
dapat
dan
napas
dalam.
cukup istiraha
melancarkan
aliran
e.Kurangi
stimulus
balik darah vena dari
yang
tidak
kepala sehingga dapat
menyenangkan dari
mengurangi edema.
luas dan berikan d.Latihan napas dapat
tindakan
yang
membantu pemasukan
menyenangkan
O2 kebih banyak ,
seperti masase
terutama
untSuk
oksigenasi otot.
e.Respon yang tidak
menyenangkan
menambah
ketegagngan saraf dan
mamase
akan
mengalihkan
rengsang
terhadap
nyeri.
Setelah diberikan
a. menunjukkan
a. observasi
asuhan keperawatan
perubahan neurology
kehilangan/
selama 2x 24 jam
karena defisiensi
gangguan
diharapkan klien
vitamin B12
keseimbangan
meningkatkan
mempengaruhi
gaya jalan dan
ambulan atau
keamanan pasien/
kelemahan otot
aktivitas dengan
resiko cidera
b.
observasi
TTV
KH :
b. manifestasi kardio
12
-KU baik
-akral hangat
-sclera normal
-conjungtiva normal
- turgor kulit elastis
sebelum dan
sesudah aktivitas
pulmonal dr upaya
jantung dan paru untuk
membawa jumlah
oksigen adekuat ke
jaringan.
c. berikan lingkungan c.meningkatkan
istirahat untuk
tenang batasi
menurunkan kebutuhan
pengunjung dan
oksigen tubuh dan
kurangi suara
menurunkan regangan
bising,
jantung dan paru
pertahankan tirah
baring bila di
.
indikasikan
d. anjurkan klien
d.meningkatkan
istirahat bila terjadi aktivitas secara
kelelahan dan
bertahap sampai normal
kelemahan,anjurka dan memperbaiki tonus
n pasien
otot.
melakukan
aktivitas
semampunya
e. kolaborasi dengan e.Mengetahui terapi
tim medis
yang tepat
Hari, Tgl
No.
Jam
Dx
Implementasi
13
Respon
TTD
1.
Rabu, 7 1,3
Mengobservasi TTV
Des
2016
08.30
08.45
1
2
09.30
1
09.05
sakit
S= keluarga bersedia melakukan
2
09.30
3
11.00
Menganjurkan
klien
12.00
1
Memberikan
12.15
lingkungan
tenang
13.30
S=Pasien
mengatakan
kepala
tampak
menahan sakit
Rabu, 8 2
nafas dalam
Menanyakan klien tentang keluhan S=Pasien
Des
Mengobservasi TTV
2016
1,2
07.45
08.00
1
08.45
1
1,2
10.00
TTV
O=
mengatakan
S:37,7C
N:
masih
104x/m
RR:20x/m
S= Pasien bersedia minum obat
untuk O= akral masih teraba hangat
keluarga
11.15
Menganjurkan
1,2
untuk
12.45
klien
anjurkan
pasien tidur
suhu
pasien
dan
mengkaji nyeri
13.00
masih pusing
kepala
dalam
O=Pasien
menirukan
dalamtekhnik
3.
perawat
relaksasi
nafas
dalam
S=Pasien mengatakan lebih baik
Kamis, 9 1,2
Mengobservasi TTV
Des
keadaanya
O= s:36.7C N:98x/m RR:22x/m
Pasien tampak membaik
Melakukan injeksi ketorolac Amp,
S = pasien bersedia diberikan
cefotaxime 600 gr, Ranitidine
injeksi
Amp
O=obat ketorolac Amp, Cefo
2016
08.10
09.30
1,2
3
Memberikan
lingkungan
tenang
13.45
S=pasien
nyeri
mengatakan
dada
namun
masih
sudah
berkurang
Mengajari pasien melakukan tekhnik Pasien masih pusing
O= Skala nyeri :3
relaksasi nafas dalam
S=pasien bersedia melakukan
tekhnik nafas dalam
Pasien
mengatakan
setelah
nafas
dalam
secara
mandiri
F. CATATAN PERKEMBANGAN
No
.
1.
Tgl/Jam
No.
7-12-
Dx
1,2,3 S:
2016
14.30
Evaluasi
TTD
O:
a. obat cefo 600 gr, ketorolac ampl, ranitidine amp
b.
c.
d.
e.
A:
Masalah belum teratasi
2
8-122016
14.30
9-122016
14.30
P: Lanjutkan Intervensi
1,2,3 S:
Pasien mengatakan masih pusing.
Keluarga pasien mengatakan anak H sudah tidak panas
O:
Skala nyeri : 3 Suhu : 36.7C
obat cefo 600 gr, ketorolac ampl, ranitidine amp masuk
lewat IV/selang infus
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan Intervensi
17
18