You are on page 1of 4

VITILIGO

A. Defenisi
Vitiligo adalah nama yang diberikan untuk suatu kondisi yang menyebabkan
hilangnya pigmen pada kulit, rambut dan bahkan warna mata. Pada kulit biasanya
warnanya lebih putih dari warna kulit normal.
Penyebab hilangnya pigment pada kulit :
Melanin adalah senyawa yang berperan dalam memproduksi warna dan ketika produksi
melanin terganggu, kulit kita akan mulai mengalami kehilangan pigmen. beberapa teori
vitiligo terjadi tetapi tidak memiliki bukti konkret :
1. Autoimun
mulai menyerang jaringan sel. Selama terjadinya serangan ini, tubuh Anda merespon
dalam berbagai cara tergantung pada kondisi tubuh . Jika Anda memiliki penyakit kulit
Vitiligo maka sistem kekebalan tubuh mulai menyerang melanosit. Melanosit adalah
sel-sel yang bertanggung jawab untuk membuat melanin dan ketika tingkat melanin
menurun, maka kulit Anda mulai kehilangan warnanya.
2. Autotoxic
berarti zat beracun yang ada dalam tubuh kita merusak kualitas melanosit untuk
memproduksi

melanin.

Hasilnya

adalah

sama

dengan

kondisi

autoimmune

mengakibatkan hilangnya warna.


3. Neural
Tubuh Anda dimasuki banyak bahan kimia yang bermacam-macam yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan diyakini beberapa bahan kimia seperti
norepinefrin dapat menjadi racun bagi melanosit, menghentikan atau membatasi jumlah
melanin yang mereka hasilkan.
B. Etiologi
Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahui, diduga suatu penyakit herediter yang
diturunkan secara autosomal dominan. Beberapa faktor pencetus terjadinya vitiligo antara
lain:
a. Faktor mekanis
Pada 10-70% penderita vitiligo timbul lesi setelah trauma fisik, misalnya setelah
tindakan bedah atau pada tempat bekas trauma fisik dan kimiawi
b. Faktor sinar matahari atau penyinaran ultra violet A
Pada 7-15% penderita vitiligo timbul lesi setelah terpajan sinar matahari atau UV A
dan ternyata 70% lesi pertama kali timbul pada bagian kulit yang terpajan

c. Faktor emosi / psiki


Dikatakan bahwa kira-kira 20% penderita vitiligo berkembang setelah mendapat
gangguan emosi, trauma atau stres psikis yang berat
d. Faktor hormonal
Diduga vitiligo memburuk selama kehamilan atau pada penggunaan kontrasepsi oral.
Tetapi pendapat tersebut masih diragukan
C. Manifestasi Klinis
Vitiligo merupakan anomali pigmentasi kulit didapat. Kulit vitiligo menunjukan
gejala depigmentasi dengan bercak putih yang dibatasi oleh warna kulit normal atau oleh
hiperpigmentasi. Pada vitiligo, ditemukan makula dengan gambaran seperti Kapur atau
putih pucat dengan tepi yang tajam.
Progres dari penyakit ini bisa merupakan suatu pengembangan bertahap dari
makulalama atau pengembangan dari makula baru. Trichrome vitiligo (tiga warna: putih,
coklat muda, coklat tua) mewakili tahapan yang berbeda dalam evolusi vitiligo.
Tangan,pergelangan tangan, lutut, leher dan daerah sekita rlubang (misalnya mulut)
merupakan daerah-daerah yang sering ditemukan vitiligo. Kadang dapat juga ditemukan
gambaran rambut yang memutih atau uban prematur. Gambaran rambut putih pada
vitiligo, dianalogikan dengan makula putih, disebut dengan poliosis
D. Gejala
Penyakit jangka panjang ini dapat menyerang semua kulit tubuh. Beberapa bagian
tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan yang paling sering terpajan sinar
matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir, serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar
rambut dan menyebabkan tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, alis, dan jenggot.
Gejala utama yang paling menonjol : munculnya bercak-bercak yang awalnya
berwarna lebih muda dari kulit normal dan kemudian berubah menjadi putih. Bercakbercak tersebut biasanya permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari. Walau tidak
menyebabkan iritasi atau ruam, bercak-bercak tersebut terkadang terasa gatal.

E. Klasifikasi
1. Vitiligo Fokal
Biasanya berupa makula soliter atau beberapa makula tersebar pada satu area,
paling banyak pada area distribusi nervus Trigeminus, meskipun leher dan batang tubuh
juga sering terkena.
2. Vitiligo Segmental

Jenis ini cenderung memiliki onset pada usia muda, dan tak seperti jenis lain, jenis
ini tidak berhubungan dengan penyakit tiroid atau penyakit autoimun lainnya.Jenis ini
lebih sering terjadi pada anak-anak. Perubahan pada neural peptida turut dipengaruhi pada
patogenesis jenis ini. Lebih dari separuh pasien dengan vitiligo segmental memiliki patch
pada rambut yang memutih yang dikenal sebagai poliosis.
3. Vitiligo Akrofasial
Depigmentasi pada jari-jari bagian distal dan area periorificium .
4. Vitiligo Generalisata
Juga disebut vitiligo vulgaris, merupakan tipe yang paling sering dijumpai. Patch
depigmentasi meluas dan biasanya memiliki distribusi yang simetris.
5. Vitiligo Universal
Makula dan patch depigmentasi meliputi hampir seluruh tubuh, sering
berhubungan dengan sindroma endokrinopati multipel.
6. Vitiligo Mukosal
Hanya melibatkan lokasi pada membran mukosa
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Dilakukan untuk membedakan dengan penyakit yang menyerupai, misalnya
limfoma kutan sel-T, LED/LES, lepra, pinta, nevus anemikus, depigmentosus,
skleroderma, tinea versikolor dan lain lain.
2. Tes Laboratorium
3. Pemeriksaan Histopatologi

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, R.S, Prof, Dr, Vitiligo dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004

Brunner Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 3. Penerbit


EGC,Jakarta.
Harahap Marwali, Prof, Dr, Vitiligo dalam Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta 2000

You might also like