You are on page 1of 2

SOP DIARE (POJOK ORALIT)

Pengertian
Sebagai acuan tatalaksana penderita diare untuk menyatakan tanda, gejala,
derajat dehidrasi, dan pedoman pemberian oralit.
Prosedur/Langkah-langkah
1. Gejala yang menonjol dari diare adalah berak berulang sehingga berakibat
kehilangan cairan (dehidrasi).
2. Dehidrasi dibedakan menjadi 3:
a. Tanpa dehidrasi
- Keadaan umum baik, sadar
- Mata tidak cekung
- Minum biasa, tidak haus
- Cubitan kulit perut kembali segera
b. Dehidrasi ringan sedang
- Rewel, gelisah
- Mata cekung
- Minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembali lambat
c. Dehidrasi berat
- Tidak sadar
- Mata cekung
- Malas minum
- Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (>2 detik)
Rencana Terapi
- Pemberian Oralit
Oralit merupakan cairan terbaik untuk mengganti cairan yang hilang
selama diare.
Anak < 1 tahun: sampai gelas tiap kali BAB
Anak 1-4 tahun: sampai 1 gelas tiap kali BAB
Anak > 5 tahun: 1-1 gelas tiap kali BAB
Cara membuat:
Cuci tangan pakai sabun dan bilas dengan air mengalir
Siapkan air matang 200 cc (1 gelas) dan 1 bungkus oralit
Aduk sampai rata
Cara meminumkan:
Minumkan sedikit demi sedikit tetapi sering
Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan dengan lebih
lambat
Teruskan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
- Pemberian ASI
Pemberian cairan tambahan yang utama. Berikan ASI lebih sering dan
lebih lama pada setiap pemberian. Jika anak memperoleh ASI eksklusif,
beri oralit atau air matang sebagai tambahan. Jika anak tidak

memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan berikut: oralit,


cairan makanan (kuah sayur, air tajin), atau air matang.
Pemberian tablet zinc
Berikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut.
Anak < 6 bulan: tablet zinc tiap hari
Anak > 6 bulan: 1 tablet zinc tiap hari
Perhatikan bila anak mengalami tanda dehidrasi ringan sedang dan
berat, segera sarankan untuk berobat ke pusat layanan kesehatan
terdekat.

You might also like