Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF DAN POSISI MENYUSUI YANG BENAR
DI AULA RUMAH SAKIT URIP SUMOHARJO
I.
DASAR PEMIKIRAN
Asi eksklusif adalah makanan yang terbaik bagi umur 0-6bulan. Walaupun menurut
data menunjukkan bahwa 90% Ibu-ibu di Indonesia pernah menyusui bayinya, tetapi
hanya 30% saja yang menyusui ekslusif sampai dengan 4 bulan.
Untuk itulah saya sebagai tenaga kesehatan berkesimpulan bahwa perlunya diadakan
penyuluhan ASI eksklusif terhadap ibu-ibu yang pengetahuannya kurang tentang
kentungan pemberian ASI eksklusif. Hal ini bukanlah sesuatu yang asing bagi
masyarakat umum. Pemerintah telah menggalakkan berbagai program edukasi untuk
memperkenalkan ASI eksklusif lewat berbagai media, tetapi pada kenyataannya di
lapangan, masih banyak ibu yang tidak mengetahui pengertian ASI eksklusif dan
yang lebih sedihnya para ibu yang sudah diedukasikan mengenai ASI eksklusif tetap
memilih memberikan susu formula karena berbagai mitos yang salah.
Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun 2006
WHO (World Health Organization) mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang
kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya adalah menekankan pentingnya
pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah
bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya
mencapai 2 tahun. Sejalan dengan peraturan yang di tetapkan oleh WHO. Di
Indonesia juga menerapkan peraturan terkait pentingnya ASI Eksklusif yaitu dengan
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang pemberian ASI
Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejak
lahir sampai bayi berusia 6 bulan. ASI yang diproduksi ibu sudah memiliki komposisi
yang paling sempurna untuk bayi bila dibandingkan dengan susu formula ataupun
susu sapi. Pada ASI banyak mengandung AA dan DHA untuk kecerdasan bayi,
berbagai antibodi yang berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit, mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin A, serta enzim pencernaan
sehingga lebih mudah dicerna dan diserap. Pada saat ini, memang sudah banyak susu
formula yang dilengkapi dengan berbagai kandungan seperti zat besi, prebiotik inulin,
AA dan DHA, minyak ikan, tetapi kandungan tersebut lebih sulit dicerna dan diserap
oleh usus bayi. Pemberian susu formula dapat meningkatkan risiko bayi mencret,
alergi, obesitas, gizi kurang, dan terkena berbagai penyakit infeksi.
Salah satu penyebab rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif adalah banyaknya
mitos yang beredar di masyarakat. Anggapan yang salah tersebut antara lain bahwa
ASI eksklusif berarti tidak boleh diberikan makanan tambahan tetapi boleh diberikan
minuman seperti air putih, menyusui menyebabkan payudara kendur, ASI pertama
adalah susu basi dan tidak baik bagi bayi, ASI saja tidak cukup bagi bayi untuk 6
bulan pertama, susu formula atau kombinasi susu formula dengan ASI sama baiknya
dengan ASI saja, bayi terus menangis dianggap karena ASI kurang, bayi yang sakit
tidak boleh disusui, jika ASI belum keluar boleh digantikan susu
II.
TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan ibu-ibu hamil dapat memahami tentang cara
memberikan ASI eksklusif bagi bayinya.
Tujuan Khusus
Setelah diadakan panyuluhan diharapkan peserta dapat:
Dapat menjelaskan tentang pengertian ASI eksklusif
Menyebutkan kerugian bila bayi tidak diberi ASI eksklusif
Menyebutkan manfaat ASI eksklusif
Mengetahui cara menyusui yang benar
III.
SASARAN PENYULUHAN
Sasaran penyuluhan adalah ibu hamil dan ibu yang menyusui
IV.
Tempat
Waktu
Hari / tanggal
METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah:
V.
VI.
Ceramah
Tanya jawab
Demonstrasi
ALAT PERAGA
Leaf leat
Lembar balik
Pantom bayi
STRATEGI
No
Rangkaian kegiatan
Pembukaan
Materi
Metode pelaksanaan
Waktu
a.Salam Pembuka
Penyuluh
3 menit
b.
mengucapkan salam
Menjelskan
tujuan penyuluhan
pembuka dan
menjelskan tujuan
penyuluhan
2.
a. Menjelaskan
Penyuluh melakukan
penyuluhan dan
tentang ASI
penyuluhan mengenai
demonstrasi
Esklusif
ASI Esklusif
10 menit
b. Mendemonstrasikan Memperagakan
posisi menyusui
yang benar
benar
menggunakan
phantom bayi
3.
penutup
a. Mengadakan
a.Menanyakan
evaluasi setelah
kembali materi
penyuluhan
penyuluhan yang
b. Salam penutup
5 menit
diberikan
b. Mengucapkan
salam penutup
VII.
EVALUASI
Dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan kriteria :
50% ibu dapat menyebutkan kerugian bila bayi tidak diberi ASI eksklusif
30% ibu dapat mengerti posisi atau cara yang benar menyusui
LAMPIRAN MATERI
ASI EKSKLUSIF
1. PENGERTIAN ASI EKSLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu ( ASI ) saja tanpa makanan atau
minuman tambahan bayi. Air susu ibu adalah makanan terbaik di awal kehidupan
bayi. Tak ada yang dapat menyamainya. Dan sampai 4 - 6 bulan akan menjadi sendisendi kehidupan yang terbaik baginya kelak. Simaklah juga betapa Asi eksklusif tidak
sekedar bermakna memberi minum saat dia haus dan memberi makan saat dia lapar.
Di balik ritme pemberian ASI secara Eksklusif itu terkandung manfaat yang besar
baik bagi si kecil, ibu, ayah, dan juga negara ( Utami Roesli. 2000. Mengenal ASI
Eksklusif ).
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya (WHO, 2004).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air put ih tidak
diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI, 2004)
ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat
bulan) sudah tidak berlaku lagi (WHO, 2001).
Bagi ibu
Menjarangkan kehamilan
Bagi Bayi
Sistem ekskresi bagi bayi diberi makanan dengan kosmolaritas yang tinggi
( seperti susu formula / buah buahan) akan memberatkan fungsi ginjal
4. CARA MENYUSUI YANG BENAR
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Gizi RS Cipto Mangunkusumo Dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1989.
Penuntuk Diit. Jakarta : katalog dalam terbitan (KDT)
Derek Lliewellyn. Jones (1997). Setiap Wanita .Delapratasa. Jakarta
UNICEF dan Depkes RI 1994. Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu. Depkes RI
Herti, 2007. Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana Yang Tepat
Bagi Wanita. http://www.depkes.co.id/