Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Bentuk ekspertise dari dokter saat ini, tidak hanya terbatas pada hasil visum
et repertum, akan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Surat keterangan medis adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
untuk tujuan tertentu tentang kesehatan, atau pun penyakit atas permintaan pasien
atau atas permintaan pihak ketiga dengan persetujuan pasien atau atas perintah
undang-undang.2
Pembuatan surat keterangan medis harus berdasarkan hasil pemeriksaan,
dan dokter pembuatnya harus mampu membuktikan kebenaran keterangannya
apabila diminta.2
2.2 DASAR HUKUM
Dalam membuat surat keterangan medis, seorang dokter hendaknya hanya
memberikan keterangan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat
dibuktikan kebenarannya. Dokter yang membuat surat keterangan yang tidak
benar dapat dikatakan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia dan melanggar
hukum.3
Aturan yang terkait dengan pembuatan surat keterangan medis adalah:2,3
1.
2.
3.
4.
Isi keterangan
5.
6.
Nama lengkap dan tanda tangan dokter yang memberi surat keterangan
sering
menjadi
dilema
adalah
apakah
dokter
harus
5.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
(_________________________)
Nama Lengkap
:______________________________________________________
: a. Dirawat inap
b. Berobat jalan sambil bekerja
c. berobat jalan tidak bekerja
Tindakan medis yang diberikan:_________________________________________________
Tindakan operasi/bedah yang dilakukan: __________________________________________
Obat-obat yang diberikan: _____________________________________________________
Hasil pengobatan: a. Sembuh tanpa cacat
b. Kehilangan anggota tubuh, jelaskan:
c. Terdapat cacat atau hilangnya fungsi anggota tubuh ______________%
Memerlukan prothese/orthese: __________________________________________________
Setelah sembuh dapat melakukan pekerjaan:a. Biasa
b. Ringan
c. Tidak dapat bekerja sama sekali
Terhitung tanggal ____________________________________________________________
Lamanya perawatan/pengobatan _________dari tanggal _______ sampai tanggal_________
Diberikan istitahat _____________________dari tanggal________ sampai tanggal ________
Tanggal meninggal dunia: _____________________________________________________
Dibuat oleh dokter: a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Poliklinik
d. Dokter swasta
10
PT ASURANSI SEJAHTERA
Cabang Yogyakarta
Jl. Keadilan No 16 Yogyakarta
Telp. (0274) 544166
SURAT KETERANGAN KEMATIAN
Nama Lengkap Tertanggung
Alamat Rumah
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
: _______________________________________________
: _______________________________________________
: _______________________________________________
: _______________________________________________
1. Tempat Kematian
: _______________________________________________
Tanggal dan Jam Kematian : _______________________________________________
2. Sebab-sebab Kematian
a) Penyakit Utama (Diagnosis Terakhir): _______________________________________
b) Penyebab Utama Kematian
: _______________________________________
3. Kapankah terakhir kali tertanggung mengunjungi Anda untuk memeriksakan diri
sehubungan dengan penyakit yang diderita atau kecelakaan yang menyebabkan
kematian: _______________________________________________________________
Apa diagnosis anda pada saat itu? ___________________________________________
4. Apakah sebab kematiannya?
a) Suatu penyakit
b) Kecelakaan
c) Pengaruh/akibat dari suatu kecelakaan
d) Apakah kecelakaan tersebut dipengaruhi oleh obat-obatan terlarang
e) Bunuh diri
_______________________________________________________________________
Berikan masing-masing keterangan ringkas dari penyakit tersebut, kecelakaan atau
bunuh diri
_______________________________________________________________________
5. Apakah dilakukan otopsi? Jika ya terangkan!
_______________________________________________________________________
6. Kapankah gejala pertama penyakit dari si tertanggung Anda ketahui? Menurut
pengetahuan analisi anda sejak kapan si Tertanggung mengidap penyakit tersebut?
_______________________________________________________________________
7. Menurut sepengetahuan Anda apakah si Tertanggung juga pernah dirawat oleh dokter
lain?
_______________________________________________________________________
8. Keterangan yang masih diperlukan
_______________________________________________________________________
.., ...20..
11
12
13
No. 27/SKM/I/2015
SURAT KETERANGAN ISTIRAHAT SAKIT
Yang bertanda tangan di bawah ini dokter dari Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi
BAB III
menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa:
Nama
ILUSTRASI KASUS
: Tn. Marwan
No.RM: 20995
Tn. Marwan
laki-laki umur 30 tahun alamat Jl. Merak RT 09
Umur jenis kelamin
: 30 Tahun
no 4 Jenis
kasang
Jambi, :Pekerjaan
Kelamin
Laki-laki pegawai negri sipil (PNS), No. RM: 20995.
Datang berobat ke RSUD Raden Mattaher Jambi
Alamat
Pekerjaan
14
SURAT KETER
BAB IV
PEMBAHASAN
Surat keterangan istirahat sakit termasuk kedalam salah satu dari sekian
banyak surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter/medis. Surat keterangan
medis adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter untuk tujuan tertentu
tentang kesehatan atau penyakit pasien, atas permintaan pasien atau atas
permintaan pihak ketiga dengan persetujuan pasien atau atas perintah undang
undang.1,2
Pembuatan surat keterangan istirahat sakit kepada seorang pasien, yang
berhak hanya dokter yang memiliki Surat Ijin Praktik. Surat keterangan sakit
berdasarkan hasil pemeriksaannya sendiri secara lege artis dengan menggunakan
standar profesi medis serta memberikan diagnosa dan menyimpulkan bahwa
15
pasien tersebut membutuhkan istirahat atau tidak. Hal ini sangat diperlukan untuk
menghindari penyalahgunaan surat keterangan sakit yang dapat merugikan pihakpihak lain, bisa pihak ketiga dalam hal ini perusahaan atau pasien itu sendiri.
Penjelasan diatas sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia, Bab I
mengenai kewajiban umum dokter, pasal 7 yang berbunyi: Seorang dokter hanya
memberi keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Apabila dokter memberikan surat keterangan sakit hanya untuk imbalan
materi semata dengan memberikan keterangan yang tidak sebenarnya atau palsu
maka dokter tersebut akan berhadapan dengan Majelis Etik Kedokteran Indonesia.
dalam hal pemberian administrasi berupa peringatan tertulis, skorsing, sampai
pencabutan ijin praktik, disamping itu juga akan berhadapan dengan sanksi pidana
sebagai mana diatur dalam pasal pasal pidana dibawah ini :
1. KUHP PASAL 2633,4
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat
menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau
yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud
untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut
seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian
tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan
pidana penjara paling lama enam tahun.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja
memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika
pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.
2. PASAL 267 KUHP
(1) Seorang dokter yang sengaja memberikan surat keterangan palsu
tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau kecacatan diancam
dengan hukuman penjara paling lama empat tahun.
(2) Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan
seseorang dalam rumah sakit jiwa atau untuk menahannya di situ,
dijatuhi hukuman penjara paling lama delapan tahun enam bulan.
16
(3) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja
memberikan surat keterangan palsu seolah-olah isinya sesuai dengan
kebenaran.
3. PASAL 268 KUHP
(1) Barang siapa membuat secara palsu atau memalsu surat keterangan
dokter tentang ada atau tidak adanya penyakit, kelemahan atau cacat,
dengan
maksud
untuk
menyesatkan
penguasa
umum
atau
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari jurnal ini adalah :
1. Surat keterangan medis adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh
dokter untuk tujuan tertentu tentang kesehatan, atau pun penyakit atas
permintaan pasien atau atas permintaan pihak ketiga dengan persetujuan
pasien atau atas perintah undang-undang.
2. Dalam membuat surat keterangan medis, seorang dokter hendaknya
hanya memberikan keterangan yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dokter yang membuat
surat keterangan yang tidak benar dapat dikatakan melanggar Kode Etik
Kedokteran Indonesia dan melanggar hukum.
17
18