Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Alvionita Rosa Novitasari
P07120213002
BAB I
PENDAHULUAN
A
LATAR BELAKANG
Dibidang pelayanan kesehatan, sudah menjadi tuntutan masyarakat
terhadap akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terstandar, sehingga
sudah menjadi kelazimam apabila sebagian masyarakat mencari pelayanan
kesehatan secara lintas negara ataupun lintas benua untuk dapat
menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terstandar, tidak cukup
hanya dengan penyedian sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap dan
modern. Salah satu hal yang paling rumit justru berupa penyediaan sumber
daya manusia sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan tersebut. Oleh
karena itu dalam menghadapapi globalisasi ini, perlu dipersiapkan tenaga
kesehatan yang betul-betul profesional dengan kompetensi berstandar
internasional. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme tenaga
kesehatan, harus dimulai dengan pemberdayaan organisasi profesi, karena
organisasi profesi memiliki fungsi dan tanggung jawab penuh baik terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang profesinya, maupun
terhadap pembinaan profesionalisme para anggotanya.
Eksistensi Profesi Perawat Anestesi di Indonesia sudah berjalan cukup
lama dan mendapat pengakuan dari masyararakat. Ikatan Perawat Anestesi
Indonesia sebagai wadah profesi perawat anestesi dalam menghadapi
berbagai issue profesi baik dalam lingkungan internal dan eksternal maupun
dalam skala lokal dan global memerlukan legislasi profesi yang bertujuan
melindungi profesi dan masyarakat dari pelayanan kesehatan yang
substandar. Legislasi profesi kesehatan hanya dapat diberikan kepada
profesi yang telah memiliki standar profesi yang disahkan oleh Menteri
Kesehatan.
RUMUSAN MASALAH
1; Apa pengertian dari perawat anestesi?
2; Bagaimana Visi, Misi dan tujuan dari organisasi perawat anestesi?
dan Internasional?
C
TUJUAN
Makalah ini dibuat bertuajuan agar mahasiswa dapat memeahami apa perawat
anestesi itu dan apasajakah kompetensi yang harus dimiliki perawat anestesi
di Indonesia dan di Internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A; Definisi Perawat Anestesi
Visi IPAI
Menjadi organisasi profesi perawat anestesi yang mampu mengemban
tugas pelayanannya dan diakui oleh masyarakat dan profesi lain baik
dalam bidang pelayanan kesehatan maupun di luar bidang kesehatan, baik
secara nasional maupun internasional,serta melaksanakan tujuan
organisasi untuk kepentingan masyarakat dalam bidang pelayanan
kesehatan, khususnya melalui pelayanan anestesi yang berkualitas dan
aman, dan memberikan tuntunan dan kesejahteraan bagi anggotanya.
Misi IPAI
a
b
c
d
e
f
g
h
i
E;
lainnya
KOMPETENSI 1.3. (Kompetensi Khusus)
1; Menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca anestesi regional
2; Menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca anestesi umum
3; Melakukan tindakan kolaborasi dalam manajemen nyeri dengan obatobatan
4; Melakukan tindakan kolaborasi dalam manajemen nyeri dengan anestesi
regional
5; Melakukan tindakan kolaborasi maupun mandiri dalam mengatasi
kondisi gawat darurat di meja operasi
6;
7;
8;
9;
10;
11;
12;
13;
14;
KOMPETENSI 2.2.
1; Berperan serta dalam pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai anggota tim kesehatan dalam konteks keperawatan
anestesi reanimasi.
2; Menciptakan komunikasi yang efektif, baik dalam tim keperawatan
maupun dengan anggota tim kesehatan lain dalam konteks anestesi
reanimasi.
3; Menyesuaikan diri dengan keadaan konflik peran dan kesulitan lingkungan
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara efektif dalam konteks
anestesi reanimas
KOMPETENSI 2.3.
1; Menciptakan komunikasi yang efektif dengan sejawat dan petugas lainnya
dalam penanganan anestesi reanimasi.
2; Memprakarsai perubahan di lingkungannya secara efektif dalam kaitan
dengan peranannya sebagai pembaharu, sesuai lingkup dan
tanggungjawabnya sebagai perawat mahir anestesi reanimasi.
3; Menggunakan strategi yang tepat untuk mempengaruhi individu dan
kelompok dalam menetapkan dan mencapai tujuan dalam konteks
keperawatan anestesi reanimasi.
4; Menerapkan ketrampilan manajemen dalam merawat klien anestesi
reanimasi secara menyeluruh
KOMPETENSI 2.4.
keperawatan.
Merencanakan kegiatan pengumpulan data kesehatan atau keperawatan.
Melaksanakan pengumpulan data kesehatan atau keperawatan.
Menganalisis data dan menyusun kesimpulan tentang kesehatan atau
keperawatan
Menginterpretasikan hasil penelitian khususnya dalam konteks
keperawatan anestesi reanimasi.
Mempublikasikan hasil penelitian khususnya dalam konteks keperawatan
anestesi reanimasi
KOMPETENSI 4.2.
1; Membuat usulan kegiatan pelaksanaan penelitian sesuai dengan masalah
Kompetensi :
1; Selalu berada di ruangan selama prosedur anestesi
2; Mengadministrasikan dan/atau berpartisipasi dalam proses baik general
maupun regional anestesi pada pasien baik pada prosedur operasi maupun
tindakan medis yng terkait, prosedur operasi, menunjukkan
3; Menyiapkan,mengatur dan menggunakan bilaperlu anestesi medikasi
sesuai dengan riwyat penyakit, mendemonstrasikan pengetahuan tingkat
lanjut mengenai tubuh manusia, farmakologi, prosedur opersi, dan
prosedur anestesi.
4; Memberikan support psikologi untuk membantu pasien melewati proses
operasi sesuai kebutuhan pasien.
5; Menggunakan berbagai teknik dengan cakupan yang luas, agen anestesi,
obat tembahan, obat asesoris dan peralatan ketika memberikan anestesic
care dan kontol nyeri
Domain 3: Manjemen resiko
Kompetensi:
1; Menggunakan sefety precaution yang sesuai termasuk didalamnya
dan
4;
Domain 6: Peralatan
Kompetensi:
1. Memilih,mempersiapkan, menggunakan dan membersihkan peralatan yang
sesuai dalam situasi rutin dan situasi kritis
Domain 7:Terminasi anestesi
Kompetensi:
1; Menilai, menganalisis, dan mengevaluasi kecukupan kondisi pasien
Domain 9: Dokumentasi
Kompetensi:
dokter, dan anggota lain dari profesi medis, profesi keperawatan, rumah
sakit, dan lembaga yang mewakili komunitas yang menarik di perawat
anestesi.
5; Menghormati peran dan kompetensi anggota tim lain dan menunjukkan
pengambilan keputusan bersama keterampilan untuk mencapai hasil
terbaik pasien mungkin.
6; Memberikan umpan balik dan konstruktif membahas kekuatan tim dan
kelemahan, mendengarkan orang lain, dan memastikan arus informasi
yang konsisten untuk pasien dan rekan.
7; Menunjukkan solusi efektif untuk masalah yang menyangkut masalah tim.
STANDAR PENGAWASAN
Domain 1: Kompetensi Pemantauan
1; Bekerja sama dalam seleksi dan evaluasi peralatan anestesi dan bahan-
12;
13;
14;
6;
7;
8;
9;
10;
11;
12;
esofagus.
Konfirmasi benar penempatan tabung endotrakeal atau perangkat saluran
napas lainnya, menilai kecukupan ventilasi dengan terus menerus tampilan
kapnografi pengukuran, dan mempertahankan interpretasi yang
berkesinambungan dari karbon dioksida kadaluarsa.
Mengatur "alarm putuskan" selama periode ventilasi mekanis ketika
ventilasi mekanis digunakan. Jika memungkinkan, inspirasi dan / atau gas
ekspirasi volume dan konsentrasi agen volatil diukur terus menerus.
Memantau dan menilai kecukupan oksigenasi jaringan terus-menerus oleh
oksimetri pulsa.
Amati warna kulit, warna darah di bidang bedah, dan gas darah arteri dan
menganalisis seperti ditunjukkan
Pastikan pencahayaan dan eksposur pasien setiap kali layak memadai.
Memeriksa dan memverifikasi integritas dari suplai oksigen. konsentrasi
oksigen terinspirasi terus dipantau sepanjang masing-masing anestesi
dengan instrumen dilengkapi dengan rendah oksigen alarm konsentrasi.
Pastikan bahwa kegagalan alarm pasokan oksigen dan perangkat
melindungi terhadap pengiriman campuran gas hipoksia berada di tempat
dan berfungsi dengan baik. sistem dengan interlock (tangki belenggu,
koneksi selang, dll) harus digunakan untuk mencegah salah sumber gas.
Pemantau dan menilai sirkulasi dengan setidaknya 3 dari langkah-langkah
berikut: warna kulit, pengisian kapiler, palpasi denyut nadi, auskultasi
13;
14;
15;
16;
17;
18;
19;
20;
21;
22;
23;
24;
25;
26;
BAB III
PENUTUP
A; Kesimpulan