You are on page 1of 13

BAB I

PE N D AH U LU AN

1.1 LATAR BELAKANG


Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Jadi sangatlah bijak jika kita
dapat melakukan suatu tindakan untuk melindungi diri kita, barang berharga yang ada
pada kehidupan harian kita, demikian juga orang yang kita sayangi dari hal hal yang
tidak dapat diduga. Salah satu cara perlindungan adalah berupa asuransi, yaitu adanya
dua pihak yang terlibat di dalamnya yang sanggup menanggung atau menjamin bahwa
pihak lain akan mendapat penggantian suatu kerugian yang mungkin akan ia derita
sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula
dapat ditentukan saat akan terjadinya. Dewasa ini telah banyak berdiri perusahaan yang
telah menjamin pertanggungan atas kerugian kerugian atau kerusakan kerusakan yang
dipertanggungkan oleh pihak penanggung. Di Indonesia telah banyak berdiri perusahaan
asuransi yang bergerak dalam bidang perlindungan jiwa dan kecelakaan kendaraan serta
perlindungan terhadap kerusakan bangunan. Maka dalam makalah ini dijelaskan
mengenai pengertian asuransi serta jenis jenis asuransi yang ada.

1.1 TUJUAN
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat :
1 Mengetahui pengertian asuransi.
2 Mengetahui tentang risiko dan ketidakpastian.
3 Mengetahui prinsip-prinsip asuransi.
4 Mengetahui perkembangan perasuransian di Indonesia.
5 Mengetahui manfaat mengikuti asuransi
6 Mengetahui jenis jenis asuransi yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang dimaksud dengan asuransi?
2. Bagaimanakah perkembangan asuransi?
3. Apa sajakah jenis jenis asuransi?
4. Apakah keuntungan dari asuransi?

1 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

5. Apa sajakah prinsip prinsip asuransi?


6. Apa sajakah jenis jenis risiko?

BAB II
I S I

2 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

2.1 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi


Pengertian Asuransi
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang
akan dating secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis.
Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang
telah dilakukan. Penyebab melesetnya hasil ramalan karena di masa yang akan datang
penuh dengan ketidakpastian. Bahkan untuk hal hal tertentu sama sekali tidak dapat
diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa
yang akan datang hanya dapat direka reka semata.
Risiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya
kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko yang
dihadapi dapat berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan
atau risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap risiko yang akan dihadapi harus
ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang,
seperti risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau
risiko lainnya, maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut.
Adalah perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap risiko yang
bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan
perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan pertanggungan terhadap
risiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.
Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata
assuradeur yang berarti penanggung dan geassureerde yang berarti tertanggung.
Kemudian dalam bahasa Prancis disebut Assurance yang berarti menanggung
sesuatu yang pasti terjadi. Sedangkan dalam bahasa Latin disebut Assecurare yang
berarti meyakinkan orang. Selanjutnya dalam bahasa Inggris kata asuransi disebut
Insurance yang berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin
terjadi dan Assurance yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Pengertian Asuransi dari berbagai sumber :
1

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246


Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima

3 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,


kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi
2

karena suatu peristiwa tak tentu.


Menurut Undang-undang No. 2 Th. 1992 tentang Usaha Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.
3 Menurut Paham Ekonomi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat
dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan,
disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi,
serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian
keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya (fortuitious event).

Dalam perjanjian asuransi di mana tertanggung dan penanggung mengikat


suatu perjanjian tentang hak dan kewajiban masing masing. Perusahaan asuransi
membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus
dibayar sebelumnya sudah ditafsirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai risiko
yang akan dihadapi. Semakin besar risiko, semakin besar premi yang harus dibayar
dan sebaliknya.
Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, di mana disebutkan syarat
syarat, hak hak, kewajiban masing masing pihak, jumlah uang yang
dipertanggungkan dan jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi
risiko, pihak asuransi akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan
ditandatangani bersama sebelumnya.

4 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

2.2 Perkembangan Asuransi


Asal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di Indonesia merupakan
kelanjutan asuransi yang ditinggalkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan
Peratutan Pemerintah Indonesia yang mengatur tentang asuransi baru dikeluarkan pada
tahun 1976 dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Keuangan pada waktu itu.
Kemudian Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1136/KMK/IV/1976
tentang Penetapan Besarnya Cadangan Premi dan Biaya oleh Perusahaan Asuransi di
Indonesia.

Selanjutnya

keluar

Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor

1249/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara


Pelaksanaan di Bidang Asuransi Kerugian dan Nomor 1250/KMK.013/1988 tanggal
20 Desember 1988 tentang Asuransi Jiwa.
Peraturan Menteri Keuangan ini kemudian tidak berlaku lagi dengan keluarnya
Undang Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian di Indonesia dan
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian. Disamping kedua perundang undangan dan peraturan tersebut dasar
acuan pembinaan dan pengawasan usaha asuransi di Indonesia juga didasarkan kepada
Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
-

223/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang Izin Perusahaan Asuransi

dan Reasuransi.
224/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.


225/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan Usaha

Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.


226/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari

1993

tentang

Perizinan

dan

Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Penunjang Usaha Asuransi.

Perizinan Pendirian Perusahaan Asuransi


Pemberian izin oleh Menteri Keuangan bagi perusahaan perasuransian menurut
PP Nomor 73 Tahun 1992 dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1 Persetujuan Prinsip

5 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

Adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan pendirian suatu


perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian, dimana batas waktu persetujuan
2

prinsip dibatasi selama-lamanya satu tahun.


Izin usaha
Adalah izin yang diberikan untuk melakukan usaha setelah perisiapan pendirian
selesai, dimana izin usaha diberikan setelah persyaratan izin usaha telah dipenuhi.

2.3 Jenis jenis Asuransi


Jenis jenis asuransi yang berkembang di Indonesia dewasa inijika dilihat dari
berbagai segi adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi fungsinya
Asuransi kerugian (non life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi
kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini
tidak diperkenankan melakukan usaha di luar asuransi kerugian dan
reasuransi.
Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan
penanggulangan

jiwa

atau

Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan

yang

meninggalnya

seseorang

yang

asuransi

dalam

dipertanggungkan.
memberikan

jasa

pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan


asuransi kerugian.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Dalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi
tersebut, baik asuransi kerugian, asuransi jiwa ataupun reasuransi.
Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan 100
persen oleh pemerintah Indonesia.

6 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

Asuransi milik swasta nasional


Asuransi kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta nasional
sehingga siapa saja yang paling banyak memiliki saham, maka memiliki
sura terbanyak dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Asuransi milik perusahaan asing
Perusahaan jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah merupakan
cabang dari Negara lain dan jelas kepemilikannya pun dimiliki 100 persen
oleh pihak asing.
Asuransi milik campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara swasta
nasional dengan pihak asing.

Polis Asuransi
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara
kedua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi memuat hal hal sebagai berikut:
1 Nomor polis
2 Nama dan alamat tertanggung
3 Uraian risiko
4 Jumlah pertanggungan
5 Jangka waktu pertanggungan
6 Besar premi, bea materai, dan lain-lain
7 Bahaya-bahaya yang dijaminkan
8 Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah dengan nomor
polisi, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan.
Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung
yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi
tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkaat risiko dan
jumlah nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada
perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis asuransi.
2.4 Asuransi Kredit

7 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan terutama di


bidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang
bergerak dan tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa risiko yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan bank sebagai pemberi kredit.
Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kepada nasabahnya.
Untuk melindungi diri dari kemungkinan nasabah yang tidak dapat mengembalikan
kredit, pemberi kredit menutup asuransi atas kredit tersebut. Dalam asuransi kredit,
yang menjadi pihak tertanggung adalah pemberi kredit (bank dan/atau lembaga
keuangan) dan yang ditanggung oleh penanggung adalah risiko kredit di mana tidak
diperolehnya kembali kredit kepada para nasabahnya (yang umumnya terdiri atas para
pengusaha). Asuransi kredit bertujuan :
1 Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit
yang diberikan kepada para nasabahnya.
2 Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit perbankan
maupun kredit lainnya diluar perbankan.
Dengan adanya asuransi kredit ini bank terdorong untuk lebih giat membantu
para nasabahnya dalam menyediakan modal untuk mengembangkan usahanya.
Pengelolaan asuransi kredit di Indonesia dipercayakan oleh pemerintah kepada PT
Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) yang berkantor pusat di Jakarta, di mana
yang menjadi tertanggung adalah bank-bank pemerintah, bank-bank swasta, dan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Sebagai imbalan atas jaminan yang diberikan
oleh PT Askrindo, bank membayar premi atas kredit yang ditanggung. Premi tersebut
menjadi beban bank, tetapi dalam praktik, ada juga bank yang membebankan premi
tersebut kepada nasabahnya yang memperoleh kredit. Walaupun begitu, yang menjadi
tertanggung bukan nasabahnya, tetapi bank pemberi kredit.
2.5 Keuntungan Asuransi
Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan tentu saja mengharapkan
keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Keuntungan ini digunakan untuk
membiayai seluruh aktivitasnya. Demikian pula dengan nasabah yang mengharapkan
polis asuransi akan menerima manfaat dengan jasa asuransi yang digunakannya.
Keuntungan dari usaha asuransi untuk masing masing pihak adalah sebagai
berikut:

8 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

Bagi Perusahaan Asuransi


o Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
o Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
o Keuntungan hasil bunga dari investasi di surat surat berharga.
Bagi Nasabah
o Rasa aman dan perlindungan
o Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
o Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
o Alat penyebaran risiko
o Membantu meningkatkan kegiatan usaha

2.6 Prinsip prinsip Asuransi


Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak
nasabahnya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan
mengandung prinsip prinsip asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal hal
yang tidak diinginkan di kemudian hari antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak
nasabahnya.
Prinsip prinsip asuransi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Insurable Interest
Merupakan hal yang berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu
risiko berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara
tertanggung dan suatu yang dipertanggungkan dan dapat menimbulkan hak dan
kewajiban keuangan secara hukum. Semua ini tergambar dari kontrak asuransi.
Kemudian dalam hal ini perlu menyebutkan adanya kepentingan terhadap
barang yang dipertanggungkan.

Utmost Good Faith


Atau itikad baik dalam penetapan setiap suatu kontrak haruslah didasarkan
kepada itikad baik antara tertanggung dan penanggung mengenai seluruh
informasi baik materil maupun immaterial.

Indemnity
Atau ganti rugi artinya mengendalikan posisi keuangan tertanggung setelah
terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian tersebut.
9 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

Dalam hal ini tidak berlaku bagi kontrak asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan
karena prinsip ini didasarkan kepada kerugian yang bersifat keuangan.

Proximate Cause
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu
peristiwa secara berantai atau berurutan dan intervensi kekuatan lain, diawali
dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen.

Subrogation
Merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada
tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Artinya dengan prinsip ini
penggantian kerugian tidak mungkin lebih besar dari kerugian yang benar
benar dideritanya.

Contribution
Suatu prinsip dimana penanggung berhak mengajak penanggung penanggung
lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar
ganti rugi kepada seseorang tertanggung, meskipun jumlah tanggungan masing
masing penanggung belum tentu sama besarnya.

2.7 Jenis jenis Risiko


Dalam pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapi,
besar kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya premi
asuransi yang harus dibayar .
Dalam praktiknya risiko-risiko yang timbul dari setiap pemberian usaha
pertanggungan asuransi adalahsebagai berikut :
1. Risiko murni , artinya bahwa ada ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau
dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan suatu peluang keuntungan,
contoh rumah mungkin akan terbakar, atau mobil yang dikendarai mungkin akan
tertabrak atau kapal dan muatannya mungkin akan tenggelam. Jadi dalam hal ini
kerugian terjadi atau tidak terjadi sama sekali.

10 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu


peluang untuk mengalami kerugian keuangan atau memperoleh keuntungan.
Dalam hal ini kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan.
3. Risiko individu
Risiko individu dibagi 3 macam :
a. Risiko

pribadi,

risiko

kemampuan

seseorang

untuk

memperoleh

keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati
b. Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang rusak yang
menyebabkan kerugian keuangan.
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita
menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya.
Contohnya kelalaian dijalan yang menyebabkan orang lain tertabrak dan
harus mengganti kerugian tersebut.

BAB III
PE N UTU P

11 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

3.1 Kesimpulan
Menurut UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara
lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai pendistribusian biaya dan
manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit,
sebagai tabungan dan sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran risiko, serta dapat
membantu meningkatkan kegiatan usaha.
3.2 Saran
Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena program ini memiliki
banyak manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang telah kami uraikan dalam materi
makalah ini.

DAFTAR PUSKATA

http://shandy07.files.wordpress.com/2011/12/makalah-asuransi.docx

12 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

http://wahyu410.wordpress.com
Kasmir, SE. M.M, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

13 | Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Asuransi

You might also like