You are on page 1of 2

MORBILI

No. Dokumen

SOP

No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

PUSKESMAS
SEULIMEUM
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Referensi
Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

dr. Syamsyuddin
NIP. 197306062003121017
Suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai dengan gejala
prodromal berupa demam, batuk, pilek, konjungtivitis, eksantem
patognomonik, diikuti dengan lesi makulopapular eritem pada hari
ketiga hingga hari ketujuh.

Penatalasanan morbili sesuai dengan standar terapi


SK Kepala Puskesmas No.001/PKM/AB/2016
Permenkes No.5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi
atas (pilek, batuk), dan konjungtivitis.
Pada demam hari keempat, muncul lesi makula dan papula
eritem, yang dimulai pada kepala daerah perbatasan dahi
rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara
sentrifugal ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan
mencapai kaki pada hari ketiga

Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.


Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum munculnya
eksantem.
Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem,
dimulai pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut,
di belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke
bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki
pada hari ketiga.
Lesi ini perlahan-lahan menghilang dengan urutan sesuai
urutan muncul, dengan warna sisa coklat kekuningan atau
deskuamasi ringan.
Eksantem hilang dalam 4-6 hari.

Biasanya tidak diperlukan

Pemeriksaan

1-2

Penunjang
Penegakan Diagnosis
Penatalaksanaan

Unit Terkait

Pemeriksaan serologi dapat digunakan untuk konfirmasi


Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis
Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan
antibiotik
Suplementasi vitamin A diberikan pada:
1. Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO
diberi 2 dosis.
2. Umur 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
3. Umur di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
4. Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis
pertama sesuai umur, dilanjutkan dosis ketiga sesuai
umur yang diberikan 2-4 minggu kemudian.
Konseling dan Edukasi
Gizi, laboratorium

You might also like