Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Anna Maulina Kustantie, S.Kep
NIM I4B112031
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANDASAN ULIN
BANJARBARU
Disusun untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners
Pada Stase Keperawatan Komunitas
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
A. Pengertian UKS
2. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan
hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di
dalamnya mencakup:
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan;
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial dan;
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan narkotika, obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol
(minuman keras), rokok, dan sebagainya.
C. Alasan Perlunya Upaya Kesehatan Sekolah
1. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawat terhadap
masalah kesehatan.
2. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan
hidup sehat.
3. Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik.
4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar yang dicapai.
5. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anakanak yang menerapkan wajib belajar
D. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
1. Sasaran Primer : peserta didik
2. Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua,
pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap
jenjang
3. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah
sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar
sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.
Sasaran pelayanan uks adalah seluruh peserta didik dari berbagai tingkat
pendidikan sekolah, mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan
1 Tempat tidur.
2 Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3 Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4 Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi,
jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5 Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan pelayanan
kesehatan.
6 Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa.
c. Sarana dan Prasarana ideal meliputi :
1 Tempat tidur
2 Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3 Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4 Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi,
jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5 Peralatan gigi dan unit gigi.
6 Contoh-contoh model organ tubuh.
7 Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan, pelayanan
kesehatan, dang pembinaan hidup lingkungan kehidupan sekolah.
8 Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 10% dari jumlah siswa
F. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS
1. Ruang Lingkup Program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga
Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai
berikut:
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yangmeliputi aspek:
1) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip
hidup sehat;
2) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal
pengaruh buruk dari luar;
3) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam
bentuk:
1) pelayanan kesehatan;
2) pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
7
10
perkembangan
pengetahuan
dan
teknologi
Metode Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
1) Penyajian/ceramah
Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi,
demontrasi, bimbingan, permainan dan penugasan oleh guru
dengan mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.
2) Menanamkan Kebiasaan
Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan untuk
melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta
pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan
kepala sekolah serta petugas kesehatan (Ananto, 2006, Depdiknas,
2006).
3) Belajar kelompok;
4) Kerja kelompok/penugasan;
5) Belajar perorangan;
6) Pemberian tugas;
7) Karya wisata;
8) Bermain peran;
9) Tanya jawab;
10) Simulasi;
2. Pelayanan Kesehatan
a. Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah
Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah adalah untuk:
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
11
kelainan,
pengembalian
fungsi
dan
peningkatan
Dokter Kecil;
ii.
iii.
iv.
ii.
12
masuk sekolah.
c)
d)
didik.
e)
pencegahan
penularan
penyakit
dengan
jalan
Diagnosa dini;
b)
Pengobatan ringan;
c)
Rujukan medik.
13
1)
Sebagian
kegiatan
pelayanan
kesehatan
di
pulang
dan
segera
membutuhkan
pertolongan
14
di
sekolah/madrasah
yang
memungkinkan
setiap
warga
15
6) Vektor penyakit;
7) Kantin/Warung sekolah.
Sedangkan
lingkungan
nonfisik
meliputi
perilaku
masyarakat
dan
pengendalian.
1) Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau
dari pihak luar yang diperlukan.
2) Perbaikan sarana
Bila dari hasil identifikasi dan penilaian faktor risiko lingkungan
ditemukan kondisi yang tidak sesuai dengan standar teknis maka
segera dilakukan perbaikan.
3) Pengendalian
Untuk menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan di
sekolah/madrasah, upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan
dengan kondisi yang ada, antara lain sebagai berikut;
a) Pemeliharaan ruang dan bangunan
Membersihkan
lantai
dengan
menggunakan
larutan
desinfektan;
Dinding yang kotor atau yang catnya sudah pudar harus dicat
ulang;
Pencahayaan
ruang
sekolah
harus
dilengkapi
dengan
penerangan buatan;
c) Ventilasi
perlu
dilakukan
secara
berkala
untuk
menjaga
g) Kebisingan
Menghindari kebisingan agar tercapai ketenangan dalam proses
belajar, maka dapat dilakukan dengan cara;
h) Air Bersih
i) Toilet
18
j) Sampah
Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik nyamuk;
m) Kantin/Warung sekolah
19
Tempat
penyimpanan
makanan
dalam
keadaan
bersih,
n) Halaman
Melakukan penghijauan;
Menghilangkan
genangan
air
di
halaman
dengan
p) Perilaku
(Effendi 1998).
Sebagai Pengelola, Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat
menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS, atau dapat juga ditunjuk
sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas. Bila perawat
kesehatan ditunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS
21
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola
3
UKS.
Sebagai Penyuluh, dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan
kesehatan yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung
sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan
1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah, perawat mempunyai
peran :
a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan
melakukan pengumpulan data, analisis data, analisis data, serta
perumusan dan prioritas masalah.
b. Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pembina
Usaha Kesehatan di Sekolah (TPUKS)
c. Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang
disusun
d. Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS
e. Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di
puskesmas menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga
ditunjuk sebagai seorang koodinator UKS di tingkat puskesmas. Bila
perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinasi maka pengelolaan
pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut
terlibat dalam tim pengelola UKS.
3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan, peranan perawat kesehatan
dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung
(melalui kesehatan yang bersifat umum dan klasikal) atau tidak langsung
sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara
perseorangan.
22
K. Asuhan Keperawatan
1
Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Pengkajian pada kelompok khusus anak sekolah dapat menggunakan
model Betty Neuman yang terdiri atas data inti komunitas dan data
subsistem komunitas meliputi (Herawati,2012):
Data inti
a
Vital statistik
1) Hasil pemeriksaan fisik
2) Kejadian siswa sakit saat di sekolah
3) Kejadian siswa sakit sehingga tidak dapat hadir di sekolah
4) Kejadian kecelakaan di sekolah
Data subsistem
a Lingkungan fisik
23
Pelayanan kesehatan
1) Fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan siswa dan guru
ketika sakit
2) Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan oleh tenaga
kesehatan pada siswa sekolah
Ekonomi
1) Kebiasaan Jajan Siswa
Pendidikan
24
Rekreasi
1) Tempat siswa bermain saat jam istirahat
2) Jenis permainan yang dilakukan saat jam istirahat
3) Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan diikuti siswa
4) Kegiatan organisasi yang ada di sekolah dan diikuti siswa
5) Fasilitas bermain dan olahraga yang ada di sekolah
2. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data
dengan cara sebagai berikut:
a. Klasifikasi data atau kategori data
b. Penghitungan prosentase data
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
3. Analisis Data
Berdasarkan data yang telah diolah, dapat ditentukan masalah kesehatan
atau masalah keperawatan di sekolah. Jenis masalah yang sering terjadi
pada anak prasekolah : ISPA, Gangguan pada gigi, telinga, tumbuh
kembang, Malnutrisi, Kecacingan, Pneumonia, Kecelakaan
4. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan.
Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran masalah dan status
kesehatan siswa sekolah baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin
terjadi (potensial). Diagnosis keperawatan mengandung komponen utama
yaitu problem (masalah) yang merupakan kesenjangan atau penyimpangan
dari kondisi normal, etiologi (penyebab dari masalah kesehatan atau
keperawatan yang dapat memberi arah intervensi keperawatan), serta sign
& symptom (tanda dan gejala) (Mubarak, 2005).
5. Perencanaan
Perencanaan keperawatan terdiri dari penentuan prioritas masalah dan
penentuan intervensi yang akan dilakukan. Dalam menentukan prioritas
25
perencanaan kegiatan
Pertimbangkan fasilitas dan sumber daya sekolah yang tersedia
Tindakan sesuai dengan kebutuhan siswa
Mengarah pada tujuan
Tindakan yang realistik
27
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Mancana Jaya Cemerlang, 2009.
28