You are on page 1of 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

INJEKSI

KETOROLAC

DI RUANG IGD RSUD KOTA SALATIGA

Di Susun Oleh
ANI ARIYANTI
NIM : 1608008

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2016

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

INJEKSI KETOROLAC

Nama klien

: Nn. R

Diagnosa Medis : Suspect Fraktur cruris dekstra


No register

: 16 17 333065

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan, cemas.
DS:
-

Klien mengatakan nyeri muncul saat bergerak.


Klien mengatakan nyeri seperti dipukul-pukul.
Klien mengatakan nyeri di kaki kanan.
Klien mengatakan nyeri skala 7
Klien mengatakan nyeri terus menerus.

DO:
-

TD : 118/71 mmHg

: 108 x/menit

: 360C

RR : 24 x/menit

Kaki kanan terdapat pembengkakan.

Dasar pemikiran
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya,
terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar
dari yang dapat diabsorbsinya. Tanda dan gejala yang sering muncul adalah nyeri hebat,
bengkak, deformitas, fungsi berubah, krepitasi, dengan atau tanpa perdarahan, sepsis (pada
fraktur terbuka). Nyeri biasanya dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Spasme otot
merupakan salah satu penyebab nyeri pada fraktur. Hal ini terjadi karena bila suatu otot
mengalami cedera, respon alamiah otot adalah berkontraksi, sehingga dapat membebat dan
melindungi daerah cedera. Kontraksi otot yang berkepanjangan ini dapat menimbulkan nyeri.
Selain itu, nyeri juga bisa disebabkan tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan
sekitarnya terhadap syaraf disekitar patahan tulang tersebut.

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Memberikan injeksi ketorolac 30 mg.
3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril
b. Tindakan dilakukan sesuai dengan 6 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar
waktu, benar cara, dokumentasi)
c. Memasukkan obat secara intra vena langsung.
4. Analisa tindakan keperawatan
Ketorolac merupakan analgesic untuk mengurangi rasa nyeri pada klien. Dalam hal ini nyeri
yang disebabkan karena spasme otot akibat fraktur. Pemberian ketorolac diberikan secara
intra vena. Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut
sedang sampai berat setelah prosedur bedah. Kontra indikasi ketorolac yaitu pasien yang
sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada kemungkinan sensitivitas
silang.
5. Bahaya yang mungkin muncul
Pemberian injeksi yang tidak teliti seperti masuknya udara ke pembuluh darah bisa
menyebabkan emboli.
6. Hasil yang di dapat dan maknanya
S:
-

Klien mengatakan nyeri berkurang menjadi skala 4 setelah diberikan suntikan obat.

O:
-

Ekspresi wajah klien lebih rileks.

A : Tujuan tercapai sebagian


P : Kolaborasi pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen
7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas
-

Observasi tanda-tanda vital.


Berikan posisi yang nyaman
Ajarkan teknik relaksasi
Kolaborasi pemberian obat analgetik lain sesuai indikasi.

8. Evaluasi Diri

Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril. Spuite yang sudah disiapkan
obatnya sudah dilihat sampai tidak ada udara kemudian obat dimasukkan agar tidak timbul
emboli. Setelah pemberian injeksi dilakukan observasi, apakah terjadi tanda-atanda alergi
seperti kemarahan dan gatal.

9.

Kepustakaan
Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC, Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta

Preseptor

Preseptee

( Dewi Ratna W, SST.)

( Ani Ariyanti, S.Kep )

You might also like