Professional Documents
Culture Documents
b. Konsep perkembangan
c. Masalah yang sering terjadi
d. Tugas tugas perkembangan
2. Proses Keperawatan keluarga :
a. Pengakajian
b. Diagnosa Keperawatan keluarga
c. Rencana tindakan
d. Tindakan keperawatan
e. Evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
a. Bumil adalah: suatu kondisi dimana seorang perempuan mengalami kehamilan.
b. Kehamilan adalah: suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel
telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa).
c. Kehamilan terbagi atas: trimester I (1 14 minggu), trimester II (14 28 minggu), trimester
III (28 42 minggu)
B. KONSEP PERKEMBANGAN
Perkembangan / Perubahan Fisik
1. Perubahan pada kulit
Terjadi hiperpigmentasi yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu. Pada wajah, pipi, dan hidung
mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng (topeng kehamilan atau kloasma
gravidarum). Pada areola mamae dan Puting susu, daerah yang berwarna hitam di sekitar puting
susu akan menghitam. Sekitar areola yang biasanya tidak berwarna akan berwarna hitam. Hal ini
disebut areola mamae sekunder. Puting susu menghitam dan membesar sehingga lebih menonjol.
Pada areola suprapubis, terdapat garis hitam yang memanjang dari atas simfisis sampai pusat.
Warnanya lebih hitam dibandingkan sebelumnya, muncul garis baru yang memanjang ditengah
atas pusat (linea nigra). Pada perut, selain hiperpigmentasi terjadi stria gravidarum yang
merupakan garis pada kulit. Terdapat 2 jenis stria gravidarum yaitu stria livida (garis berwarna
biru) dan stria albikan (garis berwarna putih). Hal ini terjadi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
2. Perubahan kelenjar
Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher pria. Perubahan ini tidak
selalu terjadi pada wanita hamil
. 3. Perubahan payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin dekatnya persalinan,
payudara menyiapkan diri untuk memproduksi makanan pokok untuk bayi setelah lahir.
Perubahan yang terlihat pada payudara adalah:
a. Payudara membesar, tegang dan sakit
b. Vena di bawah kulit payudara membesar
c. Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta muncul areola mamae sekunder
d. Kelenjar Montgomery yang terletak di dalam areola mamae membesar dan kelihatan dari luar.
Kelenjar Montgomery mengeluarkan lebih banyak cairan agar puting susu selalu lembab dan
lemas sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak bakteri.
e. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat. Mulai kehamilan 16 minggu, cairan yang
dikeluarkan jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak putih
seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang
dikeluarkan lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut
kolostrum
4. Perubahan perut
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar. Biasanya hingga kehamilan 4 bulan,
pembesaran perut belum kelihatan. Setelah kehamilan 5 bulan, perut mulai kelihatan membesar.
Saat hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat menonjol ke luar. Timbul stria gravidarum dan
hiperpigmentasi pada linea alba serta linea nigra.
5. Perubahan alat kelamin luar
Alat kelamin luar ini tampak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada peredaran darah.
Kongesti terjadi karena pembuluh darah membesar, darah yang menuju uterus sangat banyak,
sesuai dengan kebutuhan uterus untuk membesarkan dan memberi makan janin. Gambaran
mukosa vagina yang mengalami kongesti berwarna hitam kebiruan tersebut disebut tanda
Chadwick.
6. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering terjadi edema pada
salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis
sebelah kanan atau kiri.
7. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tumbuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar.
Perkembangan / Perubahan Psikologis
Menurut teori Rubin, perubahan psikologis yang terjadi pada:
Trimester I meliputi: ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir.
Trimester II meliputi: perasaan lebih nyaman serta kebutuhan mempelajari perkembangan dan
pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.
Trimester III meliputi: memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvert, dan merefleksikan
pengalaman masa lalu.
C. MASALAH YANG SERING TERJADI
1. Respon terhadap perubahan citra tubuh
Perubahan fisiologis kehamilan menimbulkan perubahan bentuk tubuh yang cepat dan nyata.
Selama trimester I bentuk tubuh sedikit berubah, tetapi pada trimester II pembesaran abdomen
yang nyata, penebalan pinggang dan pembesaran payudara memastikan status kehamilan. Wanita
merasa seluruh tubuhnya bertambah besar dan menyita ruang yang lebih luas. Perasaan ini
semakin kuat seiring bertambahnya usia kehamilan. Secara bertahap terjadi kehilangan batasan
batasan fisik secara pasti, yang berfungsi memisahkan diri sendiri dari orang lain dan memberi
rasa aman.
Sikap wanita terhadap tubuhnya di duga dipengaruhi oleh nilai nilai yang diyakininya dan sifat
pribadinya. Sikap ini sering berubah seiring kemajuan kehamilan. Sikap positif terhadap tubuh
biasanya terlihat selama trimester I. Namun, seiring kemajuan kehamilan, perasaan tersebut
menjadi lebih negatif. Pada kebanyakan wanita perasaan suka atau tidak suka terhadap tubuh
mereka dalam keadaan hamil bersifat sementara dan tidak menyebabkan perubahan persepsi
yang permanen tentang diri mereka.
2. Ambivalensi selama masa hamil
Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci
terhadap seseorang, sesuatu, atau suatu keadaan. Ambivalensi adalah respon normal yang dialami
individu yang mempersiapkan diri untuk suatu peran baru. Kebanyakan wanita memiliki sedikit
perasaan ambivalen selama hamil.
Bahkan wanita yang bahagia dengan kehamilannya, dari waktu ke waktu dapat memiliki sikap
bermusuhan terhadap kehamilan atau janin. Pernyataan pasangan tentang kecantikan seorang
wanita yang tidak hamil atau peristiwa promosi seorang kolega ketika keputusan untuk memiliki
seorang anak berarti melepaskan pekerjaan dapat meningkatkan rasa ambivalen. Sensasi tubuh,
perasaan bergantung, dan kenyataan tanggung jawab dalam merawat anak dapat memicu
perasaan tersebut.Perasaan ambivalen berat yang menetap sampai trimester III dapat
mengindikasikan bahwa konflik peran sebagai ibu belum diatasi (Lederman, 1984). Setelah
kelahiran seorang bayi yang sehat, kenangan akan perasaan ambivalen ini biasanya lenyap.
Apabila bayi yang lahir cacat, seorang wanita kemungkinan akan mengingat kembali saat saat
ia tidak menginginkan anak tersebut dan merasa sangat bersalah. Tanpa penyuluhan dan
dukungan yang memadai, ia dapat menjadi yakin bahwa perasaan ambivalennya telah
menyebabkan anaknya cacat.
3. Hubungan seksual
Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan puas
dengan hubungan seksual mereka, sedangkan yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang
berbeda beda ini dipengaruhi oleh faktor faktor fisik, emosi, dan interaksi, termasuk takhayul
tentang seks selama masa hamil, masalah disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Dengan berlanjutnya kehamilan, perubahan bentuk tubuh, citra tubuh, dan rasa tidak nyaman
mempengaruhi keinginan kedua belah pihak untuk menyatakan seksualitas mereka. Selama
trimester I seringkali keinginan seksual wanita menurun, terutama jika ia merasa mual, letih, dan
mengantuk. Saat memasuki trimester II kombinasi antara perasaan sejahteranya dan kongesti
pelvis yang meningkat dapat sangat meningkatkan keinginannya untuk melampiaskan
seksualitasnya. Pada trimester III peningkatan keluhan somatik (tubuh) dan ukuran tubuh dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap seks menurun (Rynerson, Lowdermilk,
1993)
Pasangan tersebut perlu merasa bebas untuk membahas hubungan seksual mereka selama masa
hamil. Kepekaan individu yang satu terhadap yang lain dan keinginan untuk berbagi masalah
dapat menguatkan hubungan seksual mereka. Komunikasi antara pasangan merupakan hal yang
penting. Pasangan yang tidak memahami perubahan fisiologis dan emosi, yang terjadi dengan
cepat selama masa hamil, dapat menjadi bingung saat melihat perilaku pasangannya. Dengan
membicarakan perubahan perubahan yang mereka alami, pasangan dapat mendefinisikan
masalah mereka dan menawarkan dukungan yang diperlukan. Perawat dapat memperlancar
komunikasi antar pasangan dengan berbicara kepada pasangan tentang perubahan perasaan dan
perilaku yang mungkin dialami wanita selama masa hamil (Rynerson, Lowdermilk, 1993)
4. Kekhawatiran tentang janin
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda beda selama masa hamil (Gaffney,
1988). Kekhawatiran pertama timbul pada trimester I dan berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan kehamilannya
kepada orang lain sampai periode ini berlalu. Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat
dengan adanya gerakan dan denyut jantung, Kecemasan orang tua yang terutama ialah
kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan rasa cemasnya ini
secara terbuka dan berusaha untuk memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan
sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal semakin
melemah. Kemungkinan kematian ini terbukti semakin tidak dipikirkan orang tua.
BAB III
contoh
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Ibu Hamil
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Fe
b. Umur : 23 tahun
c. Pekerjaan : Swasta
d. Pendidikan : SMP
e. Alamat : Argamakmur
f.Nama Istri :Ny. Fi
g.Umur :18
h.Pendidikan :SD
i.Pekerjaan :IRT
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. Fe merupakan tipe Child bearing yaitu keluarga yang menantikan kelahiran
dimulai kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan atau 3,2 tahun.
2. Suku
Di dalam keluarga Tn. Fe terapat 2 suku yaitu Cina dan Melayu. Tn. Fe bersuku Cina sedangkan
Ny. Fi bersuku Melayu.
3. Agama
Di dalam keluarga Tn. Fe terdapat dua agama yaitu Budha dan Islam. Tn.Fe beragama Budha
dan Ny. Fi beragama Islam.
4 . Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Fungsi Sosial
Dalam berhubungan social dengan masyarakat atau tetangga di sekitar lingkungan tempat
tinggalnya, Ny. Fi mengatakan berhubungan jika ada perlu saja. Ny. Fi juga mengatakan bahwa
ia kurang suka keluar rumah. Suaminya Tn. Fe punya banyak teman dan jika pada sore hari
biasanya bermain bola bersama teman-temannya.
2) Fungsi Ekonomi
Keseharian Tn. Fe bekerja sebagai pekerja swasta sedangkan Ny. Fi berperan sebagai ibu rumah
tangga, Ny. Fi mengatakan pendapatan suaminya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
3) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. Fi mengatakan jika butuh hiburan, Ny. Fi dan sekeluarga sering menonton televisi.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn. Fe termasuk dalam tahap keluarga Child Bearing (kelahiran anak pertama)
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Berdasarkan hasil pengkajian Keluarga Tn. Fe sudah dapat menyesuaikan tahap perkembangan
keluarga sampai dengan tahap menunggu kelahiran anak pertama.
c. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga Tn. Fe tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC. Penyakit yang
2). Resiko Terjadinya Pendarahan pada Keluarga Tn. Fe Khususnya Ny. Fi Berhubungan Dengan
Ketidakmampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga
`1 Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan keluarga tentang persalinan dan perawatan setelah
melahirkan
Sumber-sumber tindakan yang mendesak dapat dijangkau oleh keluarga. Masalah dapat dicegah
dengan pengetahuan keluarga tentang adanya bahaya pendarahan. Keluarga merasakan masalah
harus segera ditangani agar pendarahan tidak terjadi
c. Prioritas Masalah
1) Cemas tingkat ringan (menjelang persalinan dan perawatan ibu nifas) pada keluarga Tn. Fe
khususnya Ny. Fi berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
2) Resiko terjadinya pendarahan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
b. Rencana Keperawatan
1 Cemas tingkat ringan (menjelang persalinan dan perawatan ibu nifas) pada keluarga Tn. Fe
khususnya Ny. Fi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi maka
diharapkan cemas dapat hilang / berkurang pada saat menjelang persalinan dan perawatan setelah
melahirkan Setelah 3 kali kunjungan diharapkan keluarga mampu:
1.Menyebutkan bagaimana persiapan menjelang persalinan
2.Menyebutkan tanda-tanda palsu dan tanda-tanda Pasti persalinan
3.Menyebutkan kapan ibu harus di bawa ke Rumah Sakit
3.Menyebutkan kapan ibu harus di bawa ke Rumah Sakit
4. Menyebutkan makanan yang bergizi untuk ibu menyusui
l
Respon Verbal
Keluarga dapat menyebutkan bagaimana persiapan menjelang persalinan
Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda palsu dan tanda-tanda pasti persalina
Keluarga dapat menyebutkan kapan ibu harus dibawa ke rumah sakit
Keluarga dapat menyebutkan makanan-makanan yang bergizi untuk ibu menyusui
-Kaji pengetahuan keluarga
-Jelaskan kepada keluarga tentang bagaimana persiapan menjelang persalinan:
a.tentukan siapa yang akan menolong persalinan
b.suami/keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan
c.ibu dan suami menanyakan ke bidan/dokter kapan perkiraan tanggal persalinan
d.suami atau keluarga menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu perlu segera ke Rumah
sakit
e.Siapkan perlengkapan ibu dan bayi
-Jelaskan kepada keluarga tentang tanda-tanda palsu dan tanda-tanda pasti persalinan:
a.tanda-tanda palsu:
1. Terasa mules tetapi tidak teratur dan tidak ada perubahan
2. Nyeri hanya di bagian depan
3. Tidak terjadi pengeluaran dari jalan lahir
b.tanda-tanda pasti:
1. mules yang teratur dan semakin lama semakin sering
2. nyeri di mulai dari belakang menjalar ke depan
3. keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
4. keluar cairan
ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban
5. Jelaskan kepada keluarga kondisi yang seperti apa ibu harus dibawa ke rumah sakit :
a. Perdarahan
b. Bengkak di kaki, tangan, dan wajah atau sakit kepala kadangkala disertai kejang
c. Demam tinggi
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya
e. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang/ tidak bergerak
f. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Jelaskan kepada keluarga makanan yang bergizi untuk ibu menyusui seperti :
a. Sumber karbohidrat : Nasi,jagung,sagu,kentang,ubi,mie,roti
b. Sumber Protein : Ikan, telur, daging sapi, ayam,tahu,tempe.
c. Sayur dan buah-buahan : Daun katuk, sawi, bayam, kacang panjang, mangga,jeruk,pisang,
apel.
2 Resiko terjadinya perdarahan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Setelah dilakukan tindakan
keperawatan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi maka diharapkan resiko tidak menjadi
aktual Setelah dua kali kunjungan keluarga Tn. Fe mampu menyebutkan :
1. Pengertian ibu hamil beresiko
2. Menyebutkan faktor-faktor resiko pada ibu hamil
Respon Verbal
Respon Verbal Keluarga Tn. Fe dapat menyebutkan pengertian ibu hamil beresiko Keluarga Tn.
Fe dapat menyebutkan faktor-faktor resiko pada ibu hamil Jelaskan kepada keluarga tentang
pengertian ibu hamil beresiko:
Ibu hamil beresiko adalah keadaan pada ibu hamil perlu diwaspadai karena terdapat salah satu
atau lebih faktor resiko yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya kesulitan pada kehamilan
atau persalinan
Jelaskan kepada keluarga tentang faktor-faktor resiko pada ibu hamil :
a. Umur yang terlalu muda ( 35 tahun )
b. Jumlah persalinan
c. Jarak persalinan
d. Tinggi badan < 145 cm
e. Lingkar lengan atas < 23,5 cm
1 Maret 2012 / 09.30 Cemas tingkat ringan ( Menjelang persalinan ) pada Keluarga Tn. Fe
khususnya Ny. F berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Setelah
perkenalan dan menjelaskan tujuan serta kontrak waktu dilanjutkan dengan :
a. Menjelaskan bagaimana persiapan menjelang persalinan
b. Menjelaskan tanda-tanda palsu dan tanda-tanda pasti persalinan
c. Menjelaskan kapan ibu harus di bawa ke rumah sakit
d. Menjelaskan makanan yang bergizi untuk ibu menyusui
Subjektif
e. Ny. Fi menyatakan sudah paham dengan penjelasan yang disampaikan
Objektif
f. Ny. Fi dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pada saat evaluasi
Analisa : Tujuan khusus tercapai
Planning : Hentikan tindakan
Resiko terjadinya perdarahan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga Setelah menjelaskan tujuan serta kontrak
waktu dilanjutkan dengan
a. Menjelaskan pengertian ibu hamil beresiko
b. Menjelaskan faktor-faktor resiko pada ibu hamil
1. Subjektif
a. Ny. Fi mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Objektif
a. Ny. Fi dapat menjawab pertanyaan.
Analisa : Tujuan khusus tercapai
Planning : Hentikan tindakan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan merupakan sebuah proses fisiologis yang terjadi pada manusia dalam rangka
menciptakan penerus-penerus bagi sebuah keluarga atau menciptakan keturunan yang ada dalam
sebuah keluarga. Kehamilan berakhir pada proses persalianan dimana banyak terjadi
permasalahan baik bagi individu yang mengalami maupun pada keluarga.
Banyak hal yang terjadi pada keluarga yang akan menunggu proses persalinan, seperti cemas
yang dirasakan keluarga serta persiapan yang dilakukan keluarga dalam mempersiapkan proses
persalinan. Oleh karena itu penulis merasa bahwa Asuhan Keperwatan Keluarga ini sangat tepat
dilakukan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi mengingat proses yang akan dihadapi keluarga
termasuk dalam keadaan krisis situasional yang daikhawatirkan dapat menyebabkan krisis
tidakterkendali. Selama melakukan asuhan keperawatan keluarga terbina hubungan saling
percaya antara penulis dan klien serta anggota keluarga. Dalam hal ini muncullah 3 diagnosa
keperawatan yang dapat diambil dari permasalahan yang dialami keluarga Tn. Fe yaitu : Cemas
(menjelang persalinan) pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pada anggota keluarga yang akan menghadapi
persalinan, Resiko terjadi perdarahan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi dan Potensial
peningkatan derajat kesehatan pada keluarga Tn. Fe.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba mengemukakan saran untuk menjadi
pertimbangan dan untuk meningkatkan kualitas dalam Asuhan Keperawatln Keluarga. Adapun
saran tersebut adalah :
1. Diperlukaan keterampilan dalam pendekatan dengan keluarga dan teknik-teknik observasi
serta wawancara sehingga diperlukan data-data yang lengkap.
2. Perlu ditingkatkan wawancara dan keterampilan dalam menentukan rencana tindakan dalam
Asuhan Keperawatan Keluarga.
3. Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan diharapkan selalu berlandaskan pada konsep
teoritis tanpa mengabaikan kondisi klien dan keluarga itu sendiri.
Tentang iklan-iklan ini
Share this:
Kategori Uncategorized
Tinggalkan Balasan