Professional Documents
Culture Documents
KONSEP MEDIS
A. DEFENISI
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah suatu infekksi parasit yang
menyerang pembuluh limfe, sehingga terjadi pembesaran satu atau lebih
anggota gerak yang diserangnya, (Christine Brooker, 2001).
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, (DEPKES,
2003).
Filariasis/elephantiasis adalah suatu infeksi sistemik yang disebabkan
oleh cacing filaria yang cacing dewasanya hidup dalam saluran limfe dan
kelenjar limfe manusia dan ditularkan oleh serangga secara biologis, (Dr.
soedarto DTMH, Ph D, 1996).
Filaria adalah suatu pembesaran yang mencolok dari anggota gerak,
dada dan alat genetalia yang merupakan respon imunopatologis terhadap
infeksi filaria yang berlangsung lama oleh wuchereria atau brugia,
(Mikrobiologi Kedokteran, 1996).
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan
penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan
melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva)
akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka
berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan
pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki
Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi
penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan
dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Akibatnya penderita tidak dapat
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit
yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung
(retrograde lymphangitis)
Masa inkubasi biologik. Gejala belum ada, atau hanya sekali dua kali
serangan limfadenitis, yang sembuh sendiri dengan istrahat. Tipe ini
banyak terdapat di daerah endemik. Pada pendatang umumnya gejala-
ini
tidak
sebulan sekali.
Stadium kronik. Lanjutan dari stadium akut, dimana serangan-serangan
sudah tidak begitu sering dan hebat lagi. Pembuluh limfe menjadi
atrofik. Cacing dewasa terdapat dalam jaringan limfe. Cacing ini
menyebabkan sumbatan aliran limfe sehingga terjadi limfadema.
E. PATOFISIOLOGI
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah
akan
mengeluarkan
sekitar
30.000
larva
setiap
hari.
penebalan
pembuluh
darah
di
sekitarnya.
Akibat
2. Radiodiagnosis
3. Diagnosis imunologi
maupun stadium lanjut, jenis dan obat tergantung dari keadaan kasus.
Untuk filariasis bankrofti, dosis yang dianjurkan adalah 6mg/kg berat
badan/hari selama 12 hari. Sedangkan untuk filaria brugia, dosis yang
dianjurkan adalah 5mg/kg berat badan/hari selama 10 hari.
Efek samping dari DEC ini adalah demam, menggigil, artralgia, sakit
kepala, mual hingga muntah. Pada pengobatan filariasis brugia, efek
samping yang ditimbulkan lebih berat. Sehingga, untuk pengobatannya
dianjurkan dalam dosis rendah, tetapi waktu pengobatan dilakukan dalam
waktu yang lebih lama.2
Obat lain yang juga dipakai adalah ivermektin. Ivermektin adalah
antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai aktivitas
luas terhadap nematode dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh
mikrofilaria. Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding DEC.
Pengobatan kombinasi dapat juga dengan dosis tunggal DEC dan
Albendazol 400mg, diberikan setiap tahun selama 5 tahun. Pengobatan
kombinasi meningkatkan efek filarisida DEC. Yang dapat diobati adalah
stadium mikrofilaremia, stadium akut, limfedema, kiluria, dan stadium dini
elefantiasis.
Terapi suportif berupa pemijatan dan pembebatan juga dilakukan di
samping pemberian antibiotika dan corticosteroid, khususnya pada kasus
elefantiasis kronis. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga dilakukan
pembedahan.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat
filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi,
bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah,
aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi
obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal
yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Dietilkarbamasin
tidak
dapat
dipakai
untuk
khemoprofilaksis.
yang
merupakan
tempat
perindukan
nyamuk,
menimbun,
merupakan
hal
terpenting
untuk mencegah
terjadinya
BAB II
KONSP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a) Aktifitas dan istrahat
10
12