Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati
atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi
pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan
berbagai negara Asia.
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan
paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,
chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri
modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan,
terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di
dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke
dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun
lain.
Virus hepatitis B juga disebut hepatitis serum. Terdapat berbagai uji serologik
untuk mendiagnosis HBV dan untuk mengetahui daya tular serta prognosis penderita.
Uji-uji yang tersedia secara komersial meliputi pemeriksaan antigen permukaan hepatitis
B (hepatitis B surface antigen, HBsAg), antibodi HBsAg (anti-HBs), antibodi inti hepatitis
B (anti HBc), antibodi IgM spesifik inti hepatitis B (IgM anti HBc), antigen e hepatitis B
oleh virus. Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis A, B, C, D, E, G. Hepatitis non
virus disebabkan oleh agen bakteri, cedera oleh fisik atau kimia, pada prinsipnya
penyebab hepatitis terbagi atas infeksi dan bukan infeksi. Hepatitis B dan C dapat
berkembang menjadi sirosis (pengerasan hati), kanker hati dan komplikasi lainnya yang
dapat mengakibatkan kematian.
Page 2
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
Dalam masyarakat kita, penyakit hepatitis biasa dikenal sebagai penyakit kuning.
Sebenarnya hepatitis adalah peradangan organ hati (liver) yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor penyebab penyakit hepatitis atau sakit kuning ini antara lain
adalah infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil
komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun
kehadiran parasit dalam organ hati (liver). Salah satu gejala penyakit hepatitis (hepatitis
symptoms) adalah timbulnya warna kuning pada kulit, kuku dan bagian putih bola mata.
Peradangan pada sel hati dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan, bahkan
semua bagian dari organ hati (liver). Jika semua bagian organ hati (liver) telah
mengalami kerusakan maka akan terjadi gagal hati (liver) yang menyebabkan kematian.
2.3. Patofisiologi
Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia masuk ke aliran darah dan terbawa
sampai ke hati. di sini agen infeksi menetap dan mengakibatkan peradangan dan terjadi
kerusakan sel-sel hati (hal ini dapat dilihat pada pemeriksaan SGOT dan SGPT). akibat
kerusakan ini maka terjadi penurunan penyerapan dan konjugasii bilirubin sehingga
terjadi disfungsi hepatosit dan mengakibatkan ikterik. peradangan ini akan
mengakibatkan peningkatan suhu tubuh sehinga timbul gejala tidak nafsu makan
(anoreksia). salah satu fungsi hati adalah sebagai penetralisir toksin, jika toksin yang
masuk berlebihan atau tubuh mempunyai respon hipersensitivitas, maka hal ini merusak
hati sendiri dengan berkurangnya fungsinya sebagai kelenjar terbesar sebagai penetral
racun. Aktivitas yang berlebihan yang memerlukan energi secara cepat dapat
menghasilkan H2O2 yang berdampak pada keracunan secara lambat dan juga
merupakan hepatitis non-virus. H2O2 juga dihasilkan melalui pemasukan alkohol yang
banyak dalam waktu yang relatif lama, ini biasanya terjadi pada alkoholik.
Peradangan yang terjadi mengakibatkan hiperpermea-bilitas sehingga terjadi
pembesaran hati, dan hal ini dapat diketahui dengan meraba / palpasi hati. Nyeri tekan
dapat terjadi pada saat gejala ikterik mulai nampak.
Hepatitis viral dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kronik dan akut.
Klasifikasi hepatitis viral akut dapat dibagi atas hepatitis akut viral yang khas, hepatitis
yang tak khas (asimtomatik), hepatitis viral akut yang simtomatik, hepatitis viral anikterik
dan hepatitis viral ikterik. Hepatitis virus kronik dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok
yaitu hepatitis kronik persisten, hepatitis kronik lobular, dan hepatitis kronik aktif.
Virus hepatitis A mempunyai masa inkubasi singkat/hepatitis infeksiosa, panas badan
Page 3
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
(pireksia) didapatkan paling sering pada hepatitis A. Hepatitis tipe B mempunyai masa
inkubasi lama atau disebut dengan hepatitis serum.
Hepatitis akibat obat dan toksin dapat digolongkan ke dalam empat bagian yaitu:
hepatotoksin-hepatotoksin direk, hepatotoksin-hepatotoksin indirec, reaksi
Hepatitis akut.
o Pada umumnya, hepatitis tipe A, B, dan C mempunyai perjalanan klinis yang sama.
Hepatitis tipe b dan c cenderung lebih parah perjalanan penyakitnya dan sering
dihubungkan dengan serum-sickness.
o Serangan yang teringan tidak menunjukkan gejala dan hanya ditandai dengan
naiknya transminase serum.
o Serangan ikterus biasanya pada orang dewasa dimulai dengan suatu masa prodmoral
kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat mana pasien umumnya merasa tidak
enak badan, menderita gejala digestif, terutama anoreksia dan nausea, dan kemudian
ada panas badan ringan; ada nyeri di abdomen kanan atas, yang bertambah pada tiap
guncangan badan; tak ada nafsu untuk merokok atau minum alkohol; perasaan badan
tak enak bertambah menjelang malam dan pasien merasa sengsara.
o Kadang-kadang dapat menderita sakit kepala yang hebat.
o Hati dapat di palpasi dengan pinggiran yang lunak dan nyeri tekan pada 70% pasien.
o Setelah kurang lebih 1-4 minggu masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan sembuh.
Manifestasi Klinik
o Stadium Praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala,
lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri pada otot, dan nyeri di perut kanan atas, urin
menjadi lebih coklat
o Stadium Ikterik, berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada
Page 5
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang, tetapi pasien
masih lemah anoreksia, dan muntah. Hati membesar dan nyeri tekan. Tinja mungkin
berwarna kelabu atau kuning muda. Serangan Ikterus biasanya pada orang dewasa
dimulai dengan suatu masa prodromal, kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat
mana pasien umumnya merasa tidak enak makan, menderita gejala digestive terutama
anoreksia dan nausea dan kemudian ada panas badan ringan, ada nyeri di abdomen
kanan atas yang bertambah pada tiap guncangan badan. Masa prodormal diikuti warna
urin bertambah gelap dan warna tinja menjadi gelap, keadaan demikian menandakan
timbulnya ikterus dan berkurangnya gejala : panas badan menghilang, mungkin timbul
bradikardi. Setelah kurang lebih 1-2 minggu masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan
sembuh. Tinja menjadi normal kembali dan nafsu makan pulih. Setelah kelihatannya
sembuh rasa lemah badan masih dapat berlangsung selama beberapa minggu.
o Stadium pasca ikterik. Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal
lagi.Penyembuhan pada ank-anak lebih cepat lebih cepat dari orang dewasa, yaitu pada
akhir bulan kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda.
2.5 Pengertian Hepatitis B
Virus hepatitis B (VHB) adalah virus DNA, suatu prototif virus yang termasuk
keluarga Hepadnaviridae. Virus ini memiliki DNA yang sebagian berupa untaian tungaal
(single stranded DNA) dan DNA polymerase endogen yang berfungsi menghasilkan
DNA untaian ganda (double stranded DNA, dsDNA). Virion lengkap VHB terdiri atas
suatu struktur berlapis ganda dengan diameter keseluruhan 42 nm. Bagian inti sebelah
dalam (inner core) yang berdiameter 28 nm dan dilapisis selaput (envelop) yang
tebalnya 7 nm mengandung dsDNA dengan berat molekul 1.6X 106. Bagian envelop
yang mengelilingi core terdiri ataskompleks dengan sifat biokimia heterigen ; bagian ini
mempunyai sifat antigen berbeda dengan antigen core (HBcAg) dan disebut antigen
permukaan hepatitis B surface antigen (HbsAg). HbsAg diproduksi lebih banyak oleh
hepatosit yang terinfeksi dan dilepaskan ke dalam darah sebagai partikel bulat
berukuran 17-25 nm (diametrer rata-rata 20 nm) dan sebagian partikel tubuler
berdiameter sama yang panjangnya berkisraan natara 100-200 nm.
Antibody terhadap HBcAg dan HBsAg masing-masing disebut antyi HBc dan
anti-HBs. Keberadaan anti-HBs dalam sirkulasi melindungi seseorang terhadap infeksi
dengan VHB. Selain kedua jenis antigen di atas antigen lain yang diketahui adalah
Page 6
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
HBeAg yang merupakan bagian integral dari kapsid virion VHB. HBeAg dapat beredar
bebas dalam darah atau membentuk kompleks dengan IgG. Karena kaitannya ssangat
erat dengan nukleokapsid VHB, maka HBeAg merupakan petanda yang dapat
dipercaya yang menunjukkan banyaknya virion dalam serum. Sebaliknya ant HBe
digabungkan dengan kadar virion yang lebih rendah.
Hepatitis B adalah salah satu peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus
hepatitis B. Hepatitis B muncul dalam darah dan menyebar melalui kontak dalam darah,
air mani dan cairan vagina yang terinfeksi atau penggunaan bersama jarum obat.
Hepatitis B merupakan penyakit yang dapat berjalan akut maupun kronik. Sebagian
penderita hepatitis B akan sembuh secara sempurna dan mempunyai kekebalan
seumur hidup, tapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Virus hepatitis B
dengan komponen antigen permukaan (HbsAg). Diameter 42 nm, dengan core 4 nm.
coat virion merupakan surface antigen atau HbsAg . Suface antigen biasanya
diproduksi berlebihan sehingga dijumpai dalam darah penderita. Pada hepatitis agresif,
hati mengalami peradangan kronik, fibrotik dan mengecil dan dapat menjurus.
Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit pada perut dan muntah.
2.6 Cara Penyebaran Virus Hepatitis B
Penyebaran virus hepatitis B dapat melalui berbagai cara :
1. Penularan melalui kulit (perkutan)
Penularan perkutan terjadi jika bahan yang mengandung HBsAg/partikel virus
hepatitis B intak masuk atau dimasukkan ke dalam kulit. Terdapat 2 keadaan
cara penularan ini:
a. Penularan perkutan yang nyata :
Terjadi jika bahan yang infeksius masuk melewati kulit; melalui
penyuntikan darah atau bahan yang berasal dari darah, baik secara intravena
atau tusukan jarum.
1) Hepatitis pasca transfusi
Page 7
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
Hepatitis virus B akut dapat timbul sebagai akibat transfusi
darah yang mengandung HBsAg positip.
Dengan melakukan uji saring darah donor terhadap adanya HBsAg,
maka jelas terdapat penurunan prevalensi kejadian hepatitis pasca
transfusi.
2) Hemodialisa
Prevalensi yang tinggi baik sebagai infeksi akut maupun
Page 17
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang
muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi,
mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg
Page 18
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 5 minggu. Pada kasus yang
sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada
kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan dan tidak adanya
anti-HBc IgM.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediana Kresno, S. Imunologi Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, edisi ketiga :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
2. Boediana Kresno, S. Imunologi Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, edisi keempat
: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Page 19
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg
3. http://puskesmasmojoagung.wordpress.com/.../jumlah-pasien-dengan-hbsag-positifdi-puskesmas-mojoagung/
4. www.labtestsonline.org/understanding/analytes/hepatitis_b/test.html
5. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=37Review of Medical Microbiology,
edisi 16 : Fakultas Kedokteran UI.
6. http://www.mediasehat.com
7. http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/Wcb7dc3af72c1e.htm
Page 20
Download
of 20
Category:
Documents
Download: 4
Comment: 0
3,375
views
Share
Comments
Description
Download makalah HbsAg lengkap
Transcript
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis
B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota
famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal
sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B
telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia. Penyebab Hepatitis ternyata tak
semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon
tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai
obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja
tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di
dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam
tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain. Virus hepatitis
B juga disebut hepatitis serum. Terdapat berbagai uji serologik untuk mendiagnosis HBV dan
untuk mengetahui daya tular serta prognosis penderita. Uji-uji yang tersedia secara komersial
meliputi pemeriksaan antigen permukaan hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg),
antibodi HBsAg (anti-HBs), antibodi inti hepatitis B (anti HBc), antibodi IgM spesifik inti
hepatitis B (IgM anti HBc), antigen e hepatitis B (HBeAg), antibodi e hepatitis B (anti-HBe). 1.2
Manfaat dan Tujuan a. Mengetahui pemeriksaan HBsAg b. Untuk mengetahui adanya antigen
virus Hepatitis B Surface (HBs Ag) pada. Page 1
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg kehadiran parasit dalam organ hati (liver). Salah satu
gejala penyakit hepatitis (hepatitis symptoms) adalah timbulnya warna kuning pada kulit, kuku
dan bagian putih bola mata. Peradangan pada sel hati dapat menyebabkan kerusakan sel-sel,
jaringan, bahkan semua bagian dari organ hati (liver). Jika semua bagian organ hati (liver) telah
mengalami kerusakan maka akan terjadi gagal hati (liver) yang menyebabkan kematian. 2.3.
Patofisiologi Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia masuk ke aliran darah dan terbawa
sampai ke hati. di sini agen infeksi menetap dan mengakibatkan peradangan dan terjadi
kerusakan sel-sel hati (hal ini dapat dilihat pada pemeriksaan SGOT dan SGPT). akibat
kerusakan ini maka terjadi penurunan penyerapan dan konjugasii bilirubin sehingga terjadi
disfungsi hepatosit dan mengakibatkan ikterik. peradangan ini akan mengakibatkan peningkatan
suhu tubuh sehinga timbul gejala tidak nafsu makan (anoreksia). salah satu fungsi hati adalah
sebagai penetralisir toksin, jika toksin yang masuk berlebihan atau tubuh mempunyai respon
hipersensitivitas, maka hal ini merusak hati sendiri dengan berkurangnya fungsinya sebagai
kelenjar terbesar sebagai penetral racun. Aktivitas yang berlebihan yang memerlukan energi
secara cepat dapat menghasilkan H2O2 yang berdampak pada keracunan secara lambat dan juga
merupakan hepatitis non-virus. H2O2 juga dihasilkan melalui pemasukan alkohol yang banyak
dalam waktu yang relatif lama, ini biasanya terjadi pada alkoholik. Peradangan yang terjadi
mengakibatkan hiperpermea-bilitas sehingga terjadi pembesaran hati, dan hal ini dapat diketahui
dengan meraba / palpasi hati. Nyeri tekan dapat terjadi pada saat gejala ikterik mulai nampak.
Hepatitis viral dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kronik dan akut. Klasifikasi hepatitis
viral akut dapat dibagi atas hepatitis akut viral yang khas, hepatitis yang tak khas (asimtomatik),
hepatitis viral akut yang simtomatik, hepatitis viral anikterik dan hepatitis viral ikterik. Hepatitis
virus kronik dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu hepatitis kronik persisten, hepatitis
kronik lobular, dan hepatitis kronik aktif. Virus hepatitis A mempunyai masa inkubasi
singkat/hepatitis infeksiosa, panas badan (pireksia) didapatkan paling sering pada hepatitis A.
Hepatitis tipe B mempunyai masa inkubasi lama atau disebut dengan hepatitis serum. Hepatitis
akibat obat dan toksin dapat digolongkan ke dalam empat bagian yaitu: hepatotoksinhepatotoksin direk, hepatotoksin-hepatotoksin indirec, reaksi hipersensitivitas terhadap obat, dan
idiosinkrasi metabolik. Page 3
Makalah
Imunologi
pemeriksaan
HBsAg
Obat-obat
yang
dapat
menyebabkan
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg Hepatitis akut. o Pada umumnya, hepatitis tipe A, B,
dan C mempunyai perjalanan klinis yang sama. Hepatitis tipe b dan c cenderung lebih parah
perjalanan penyakitnya dan sering dihubungkan dengan serum-sickness. o Serangan yang
teringan tidak menunjukkan gejala dan hanya ditandai dengan naiknya transminase serum. o
Serangan ikterus biasanya pada orang dewasa dimulai dengan suatu masa prodmoral kurang
lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat mana pasien umumnya merasa tidak enak badan,
menderita gejala digestif, terutama anoreksia dan nausea, dan kemudian ada panas badan ringan;
ada nyeri di abdomen kanan atas, yang bertambah pada tiap guncangan badan; tak ada nafsu
untuk merokok atau minum alkohol; perasaan badan tak enak bertambah menjelang malam dan
pasien merasa sengsara. o Kadang-kadang dapat menderita sakit kepala yang hebat. o Hati dapat
di palpasi dengan pinggiran yang lunak dan nyeri tekan pada 70% pasien. o Setelah kurang lebih
1-4 minggu masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan sembuh. Manifestasi Klinik o Stadium
Praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual,
muntah, nyeri pada otot, dan nyeri di perut kanan atas, urin menjadi lebih coklat Page 5
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg o Stadium Ikterik, berlangsung selama 3-6 minggu.
Ikterus mula-mula terlihat pada sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan
berkurang, tetapi pasien masih lemah anoreksia, dan muntah. Hati membesar dan nyeri tekan.
Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Serangan Ikterus biasanya pada orang
dewasa dimulai dengan suatu masa prodromal, kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat
mana pasien umumnya merasa tidak enak makan, menderita gejala digestive terutama anoreksia
dan nausea dan kemudian ada panas badan ringan, ada nyeri di abdomen kanan atas yang
bertambah pada tiap guncangan badan. Masa prodormal diikuti warna urin bertambah gelap dan
warna tinja menjadi gelap, keadaan demikian menandakan timbulnya ikterus dan berkurangnya
gejala : panas badan menghilang, mungkin timbul bradikardi. Setelah kurang lebih 1-2 minggu
masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan sembuh. Tinja menjadi normal kembali dan nafsu
makan pulih. Setelah kelihatannya sembuh rasa lemah badan masih dapat berlangsung selama
beberapa minggu. o Stadium pasca ikterik. Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal
lagi.Penyembuhan pada ank-anak lebih cepat lebih cepat dari orang dewasa, yaitu pada akhir
bulan kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda. 2.5 Pengertian Hepatitis B Virus hepatitis
B (VHB) adalah virus DNA, suatu prototif virus yang termasuk keluarga Hepadnaviridae. Virus
ini memiliki DNA yang sebagian berupa untaian tungaal (single stranded DNA) dan DNA
polymerase endogen yang berfungsi menghasilkan DNA untaian ganda (double stranded DNA,
dsDNA). Virion lengkap VHB terdiri atas suatu struktur berlapis ganda dengan diameter
keseluruhan 42 nm. Bagian inti sebelah dalam (inner core) yang berdiameter 28 nm dan dilapisis
selaput (envelop) yang tebalnya 7 nm mengandung dsDNA dengan berat molekul 1.6X 106.
Bagian envelop yang mengelilingi core terdiri ataskompleks dengan sifat biokimia heterigen ;
bagian ini mempunyai sifat antigen berbeda dengan antigen core (HBcAg) dan disebut antigen
permukaan hepatitis B surface antigen (HbsAg). HbsAg diproduksi lebih banyak oleh hepatosit
yang terinfeksi dan dilepaskan ke dalam darah sebagai partikel bulat berukuran 17-25 nm
(diametrer rata-rata 20 nm) dan sebagian partikel tubuler berdiameter sama yang panjangnya
berkisraan natara 100-200 nm. Antibody terhadap HBcAg dan HBsAg masing-masing disebut
antyi HBc dan anti-HBs. Keberadaan anti-HBs dalam sirkulasi melindungi seseorang terhadap
infeksi Page 6
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg dengan VHB. Selain kedua jenis antigen di atas antigen
lain yang diketahui adalah HBeAg yang merupakan bagian integral dari kapsid virion VHB.
HBeAg dapat beredar bebas dalam darah atau membentuk kompleks dengan IgG. Karena
kaitannya ssangat erat dengan nukleokapsid VHB, maka HBeAg merupakan petanda yang dapat
dipercaya yang menunjukkan banyaknya virion dalam serum. Sebaliknya ant HBe digabungkan
dengan kadar virion yang lebih rendah. Hepatitis B adalah salah satu peradangan hati yang
disebabkan oleh suatu virus hepatitis B. Hepatitis B muncul dalam darah dan menyebar melalui
kontak dalam darah, air mani dan cairan vagina yang terinfeksi atau penggunaan bersama jarum
obat. Hepatitis B merupakan penyakit yang dapat berjalan akut maupun kronik. Sebagian
penderita hepatitis B akan sembuh secara sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup,
tapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Virus hepatitis B dengan komponen antigen
permukaan (HbsAg). Diameter 42 nm, dengan core 4 nm. coat virion merupakan surface
antigen atau HbsAg . Suface antigen biasanya diproduksi berlebihan sehingga dijumpai dalam
darah penderita. Pada hepatitis agresif, hati mengalami peradangan kronik, fibrotik dan mengecil
dan dapat menjurus. Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit pada perut dan
muntah. 2.6 Cara Penyebaran Virus Hepatitis B Penyebaran virus hepatitis B dapat melalui
berbagai cara : 1. Penularan melalui kulit (perkutan) Penularan perkutan terjadi jika bahan yang
mengandung HBsAg/partikel virus hepatitis B intak masuk atau dimasukkan ke dalam kulit.
Terdapat 2 keadaan cara penularan ini: a. Penularan perkutan yang nyata : Terjadi jika bahan
yang infeksius masuk melewati kulit; melalui penyuntikan darah atau bahan yang berasal dari
darah, baik secara intravena atau tusukan jarum. 1) Hepatitis pasca transfusi Hepatitis virus B
akut dapat timbul sebagai akibat transfusi darah yang mengandung HBsAg positip. Page 7
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg Dengan melakukan uji saring darah donor terhadap
adanya HBsAg, maka jelas terdapat penurunan prevalensi kejadian hepatitis pasca transfusi. 2)
Hemodialisa Prevalensi yang tinggi baik sebagai infeksi akut maupun kronik, telah dilaporkan
pada penderita dengan penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berkala. 3) Alat
suntik Penularan lewat suntikan dengan mempergunakan alat yang tidak steril, telah lama
dikenal. Sering sesudah imunisasi masal terjadi letupan hepatitis beberapa waktu kemudian. b.
Penularan perkutan tidak nyata : Penularan perkutan yang tidak nyata bisa terjadi. Banyak
penderita mendapat hepatitis virus B dan tidak pernah dapat mengingat bahwa mereka mendapat
trauma pada kulit atau hal lain, virus hepatitis B tidak dapat menembus kulit yang sehat, namun
dapat melalui kulit yang mengalami kelainan penyakit kulit. Penularan yang tidak nyata ini
sangat mungkin memegang peranan penting dalam menerangkan jumlah pengidap HBsAg yang
sangat besar. 2. Penyebaran melalui selaput lendir a. Penyebaran peroral Cara ini terjadi jika
bahan yang infeksius mengenai selaput lendir mulut. Cara ini tidak sering menimbulkan infeksi.
Agaknya penularan melalui mulut hanya terjadi pada mereka dimana terdapat luka didalam
mulutnya. b. Penyebaran seksual Cara ini terjadi melalui kontak dengan selaput lendir saluran
ginjal, sebagai akibat kontak seksual dengan individu yang mengandung HBsAg Page 8
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg positip yang bersifat infeksius. Infeksi dapat terjadi
melalui hubungan seksual baik heteroseksual maupun homoseksual. Hal ini dimungkinkan oleh
karena cairan sekret vagina dapat mengandung HBsAg. c. Penularan perinatal (transmisi
vertikal) Penularan perinatal ini disebut juga sebagai penularan maternal neonatal dan
merupakan cara penularan yang unik. Penularan infeksi virus hepatitis B terjadi dalam
kandungan, sewaktu persalinan, pasca persalinan. 2.7 Pengertian HbsAg Antigen permukaan
virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus
hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya
diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia.
HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam
serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya
gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda
serologik selama 3 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6
bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari
6 bulan dan tidak adanya anti-HBc IgM. Beberapa kasus menunjukkan peningkatan menjadi
hepatitis kronis berhubungan dengan adanya penyakit kronis yang diderita, misalnya kegagalan
ginjal, infeksi HIV, dan diabetes..HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan
sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier,
dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun. Page 9
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan
untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu: 1. HBsAg (hepatitis B surface antigen):
adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8
minggu sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit
kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis.
Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut. 2. Fungsi dari pemeriksaan HBsAg
diantaranya : - Indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B - Mendiagnosa infeksi
hepatitis akut dan kronik - Tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll) Skrining kehamilan 3. Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya
reaktif/positif menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal
dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau. 4. Anti HBc (antibodi terhadap
antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG. Anti HBc
IgM: - Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan. - Berperan pada
core window(fase jendela) yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs belum muncul
Anti HBc IgG: - Muncul sebelum anti HBcIgM hilang - Terdeteksi pada hepatitis akut dan
kronik - Tidak mempunyai efek protektif Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil
pemeriksaan HBsAg dan AntiHBs. Page 11
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg 2.8.1 Metode : HBsAg Test a. Alat dan bahan : 1.
Serum atau plasma 2. New Spot HBsAg Test Device b. Prinsip : Ketika serum/plasma
ditambahkan dalam sampel pad, serum akan bergerak menuju pada konjugat yang dilapisi
dengan gold-monoclonal antibody sebagai anti HBs konjugat. Campuran tersebut bergerak di
sepanjang membran oleh aksi kapiler dan bereaksi dengan cocktail monoclonal dan polyclonal
antibody anti HBs yang melapisi area test. Apabila terdapat HBsAg pada tingkat minimal
0,5ng/ml, hasilnya terbentuk warna pada tes tersebut. Jika tidak ada HBsAg dalam sampel,
warna pada area tidak akan nampak. Selanjutnya sampel akan menuju ke kontrol area dan
membentuk warna merah / ungu mengindikasikan bahwa tes bekerja dan hasilnya valid. c. Cara
kerja : 1. Semua spesimen dan test device harus dipersiapkan dalam kondisi yang sesuai dengan
suhu ruang sebelum digunakan kirakira 20-30 menit. 2. Masukkan serum kedalam lubang sampel
sebanyak 100 3. Tunggu hingga muncul garis warna merah atau ungu pada test. 4. Baca
Interpretasi dalam 20-30 menit. d. Interpretasi hasil : Positif (+) : Adanya dua garis warna
pada tanda T dan C Negatif (- ) : Hanya ada satu garis warna pada kontrol (C) Invalid : Tidak ada
garis warna pada kontrol (C) Page 12
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg 2.8.2 Metode : pasif aglutinasi latex a. Prinsip : HbsAg
dalam serum akan berekasi dengan antibodi HbsAg yang reaktif yang dilekatkan pada latex yang
ditandai dengan aglutinasi yang jelas. b. Alat dan bahan: Paper slide Reagen latex HbsAg
Stick Rotator c. Cara kerja: 1. Disiapkan paper slide yang bersih dan baru 2. Dipipet masingmasing Kontrol (+) Kontrol (+) Kontrol (-) Serum Reagen latex 1 tetes 1 tetes Kontrol (-) 1 tetes
1 tetes Sampel 50 mikro 1 tetes 3. Diaduk menggunakan stik membentuk lingkaran 4 Diletakkan
dan digoyang diatas rotator 200 rpm selama 5 menit dan dibaca hasilnya 4. Hasil postif terdapat
aglutinasi Page 13
Makalah Imunologi pemeriksaan HBsAg BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan HBsAg
merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan
mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik
serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik
selama 3 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan
pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6
bulan dan tidak adanya anti-HBc IgM. Page 18
keempat
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia.
Jakarta.
3.
http://puskesmasmojoagung.wordpress.com/.../jumlah-pasien-dengan-hbsag-positifdipuskesmas-mojoagung/ 4. www.labtestsonline.org/understanding/analytes/hepatitis_b/test.html
5. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=37Review of Medical Microbiology, edisi
16
Fakultas
Kedokteran
UI.
6.
http://www.mediasehat.com
http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/Wcb7dc3af72c1e.htm Page 19
X
7.