You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. L.

A
DENGAN DIARE
DI PUSKESMAS DULUKAPA
I.

PENGKAJIAN
DATA DEMOGRAFI
A. IDENTITAS PASIEN
NAMA
UMUR
ALAMAT
AGAMA
PENDIDIKAN TERAKHIR
B. IDENTITAS PENDAMPING
NAMA
UMUR
PEKERJAAN
ALAMAT
AGAMA
PENDIDIKAN TERAKHIR
HUBUNGAN DENGAN PASIEN
C. GENOGRAM

: Lina Ahmad
: 26 Tahun
: Desa Deme I Kec. Sumalata
: Islam
: SMP
: Roi Mantulangi
: 27 Tahun
: Tani
: Desa Deme I Kec. Sumalata
: Islam
: SD
: Suami

Keterangan :
: Meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien

D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badannya terasa nyeri perut dan sering BAB.
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Dulukapa pada tanggal 4 Januari 2012 dengan
keluhan badan terasa nyeri perut dan sering BAB.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dikaji pasien mengatakan masih merasakan nyeri perut, dengan skala nyeri
6 dan sampai sekarang masih sering BAB.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah merasakan penyakit yang sama, tetapi setelah
mengonsumsi obat sudah terasa baikkan.
E. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Nutrisi
a. Sebelum Sakit
Selera makan pasien baik dengan frekuensi 3x sehari, makannya dengan
makanan nasi, ikan laut. Tidak ada pantangan pada makanan.
b. Saat dikaji
Selera makan pasien menurun dengan frekuensi makan 3x sehari tapi
dengan porsi sedikit, dengan makanan bubur.
2. Cairan
a. Sebelum Sakit

Jenis minuman yang dikonsumsi pasien adalah air putih, dengan frekuensi
7-8 gelas/hari.
b. Saat dikaji
Jenis minuman pasien air putih, dan teh manis dengan frekuensi 2-3 gelas/hari.
3. Eliminasi (BAB dan BAK)
a. Sebelum Sakit
Pasien Buang Air Besar (BAB) 1-2x/hari, warna kuning kecoklatan,
dengan konsistensi lembek, bau khas feces dan Buang Air Besar di WC. Tidak
ada kesulitan BAB. Pasien Buang Air Kecil (BAK) 3-4x/hari dengan warna
kuning jenih, bau khas urine.
b. Saat dikaji
Pasien mengatakan pasien BAB 3-4x/hari, warna kuning dengan
konsistensi cair, bau khas feces dan Buang Air Besar di WC. Pasien Buang Air
Kecil (BAK) 1-2x/hari dengan warna kuning keruh, dan bau khas obat.
4. Aktifitas dan Latihan
a. Sebelum Sakit
Pasien melakukan aktivitas sehari-harinya yaitu bekerja sebagai petani,
tidak mengalami kesulitan bergerak, tidak menggunakan alat bantu gerak.
b. Saat dikaji
Pasien mengatakan masih bisa bergerak, tapi perutnya suka nyeri dan
membatasi pergerakannya.
5. Tidur dan Istirahat
a. Sebelum Sakit
Pasien tidur siang jam 12 siang (12.00-15.00), malamnya jam 09 malam
(20.00-06.00).
b. Saat dikaji
Pasien mengatakan tidur siang jam 12 siang (12.00-15.00), malamnya jam
09 malam (20.00-06.00).
6. Personal Hygiene
a. Sebelum Sakit
Pasien mandi 2x/hari, memakai sabun, cuci rambut dengan menggosok
gigi dan menggunting kuku bila kuku sudah kelihatan panjang.
b. Saat dikaji
Pasien mengatakan mandi sepeti biasanya, tapi hanya sekali sehari.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran
: Compos Mentis
b. Keadaan Umum
: Pasien tampak sedikit lemas
c. Tanda-Tanda Vital
Nadi
: 90x/m
TD
: 100/70 mmhg
Suhu Tubuh : 36,5oC
2. Kepala dan Wajah
a. Inspeksi
Warna rambut hitam, tidak alopesia, bentuk kepala bulat dan tidak
berketombe. Wajah pasien nampak menahan sakit.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
3. Mata
a. Inspeksi
Kelopak mata merah muda, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis
dan penglihatan baik.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada mata.

4. Hidung dan Sinus


a. Inspeksi
Nasal septum tegak lurus, membran mukosa merah, tidak ada obstruksi.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
5. Telinga
a. Inspeksi
Bentuk simetris kiri dan kanan, daun telinga sawo matang, ada serumen,
fungsi pendengaran baik.
6. Mulut
a. Inspeksi
1) Bibir
Bibir simetris, kondisi kering, sedikit pucat, tidak ada sianosis.
2) Gusi
Warna merah muda, tidak ada pendarahan.
3) Lidah
Warna merah muda, tidak ada gangguan dalam pengecapan.
7. Leher
a. Inspeksi
Warna kulit sawo matang dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada leher.
8. Thoraks dan Paru
a. Inspeksi
Simetris kiri dan kanan.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
9. Abdomen
a. Inspeksi
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi dan jaringan parut.
b. Palpasi
Terdapat nyeri tekan pada perut.
10. Genetalia dan Anus
Tidak ada kelainan dan kebersihan pada daerah genetalia tetap terjaga karena
tiap kali BAB dan BAK selalu dibersihkan.
11. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
Warna kulit sawo matang, tidak ada oedema, tidak ada lesi.
b. Ekstremitas Bawah
Simetris kiri dan kanan.
12. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kembali lambat, tekstur kasar dan
lembab, tidak ada lesi.
13. Kuku
a. Inspeksi
Bentuk kuku lonjong, dan sudah panjang.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
G. THERAPI DAN PENGOBATAN
- Omegdiar
3x1
- Paracetamol
3x1
- Vitamin B Kompleks 2x1
II.

ANALISIS DATA
NO

DATA

ETIOLOGI

MASALAH

DS :
- Pasien

mengatakan

perutnya terasa nyeri


DO :
- Pasien
tampak
-

menahan sakit
Terdapat nyeri tekan

pada perut
Skala nyeri 6

Infeksi virus, bakteri dan

Gangguan rasa nyaman

input makanan yg tidak

nyeri b/d peningkatan

dapat di tolerir usus


Terdapat toksin dalam usus

cairan

dalam

rongga

usus

yang meningkatkan sekresi


air dan elektrolit
Peningkatan isi rongga usus
dengan kelebihan cairan dan
toksin

2
Nyeri perut
DS :
- Pasien

mengatakan

sering BAB cair

Infeksi virus, bakteri dan

cairan b/d output yang

input makanan yg tidak

berlebihan

dapat di tolerir usus

DO :
-

Ketidakseimbangan

TD : 100/70 Mmhg
Pasien BAB 3-4 x/hari
Konsistensi feses cair
KU pasien tampak
sedikit lemas

Terdapat toksin dalam usus


yang meningkatkan sekresi
air dan elektrolit
Peningkatan isi rongga usus
dengan kelebihan cairan dan
toksin
Fungsi alami usus untuk
mengeluarkan cairan yang
berlebihan dalam rongga
usus

Diare, muntah, mual,


III.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan cairan dalam rongga usus, ditandai
dengan :
DS :
- Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri
DO :
- Pasien tampak menahan sakit
- Terdapat nyeri tekan pada perut
- Skala nyeri 6
2. Ketidakseimbangan cairan b/d output yang berlebihan, ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan sering BAB cair
DO :
-

TD : 100/70 Mmhg
Pasien BAB 3-4 x/hari
Konsistensi feses cair
KU pasien tampak sedikit lemas

IV.

PROSES KEPERAWATAN
Nama
: Ny. L.A
Umur
: 26 Tahun

No. Reg
: 222
Tanggal Ke PKM :

Tanggal ke PKM
Jenis Kelamin : Perempuan
No
1

Diagnosa
Perencanaan
Implementasi
Tujuan
Intervensi
Rasional
Keperawatan
Gangguan rasa Nyei
teratasi 1. Kaji
5. Menidentifik Tanggal :
nyaman

nyeri setelah

keluhan

asi

b/d peningkatan diberikan

nyeri

nyeri

cairan

skala nyeri

dalam asuhan

rongga

usus, perawatan 3x24

ditandai

jam,

dengan :

kriteria hasil :
DS :
- Pasien

DS :
-

Pasien

rasa nyeri di

kan

perutnya

perutnya
terasa
nyeri
DO :
Pasien

sudah tidak

sakit
Terdapat
nyeri
tekan
pada

perut
Skala
nyeri 6

2. Ajarkan
pasien
tentang
kompres
air hangat

dan

nyeri tekan

penggunaan

nyeri

dan

terapi

skala

nyeri

terhadap

d/h

nyeri
6. Membantu
relaksasi

pada perut
Skala nyei 1

mengatak
perutnya

teraa nyer

pasien

mengatakan

O:
-

perutnya

dan

Pasien
nampak

terasa nyeri,

pembuluh
darah

Tanggal :
Jam : 09.00
S:
- Pasien

keluhan

tekanan pada

analgetik

Jam : 09.00
1. Mengkaji

respon

di rasakan
3. Kolaborasi
rongga usus
DO :
dalam
7. Membantu
- Pasien tidak
pemberian
mengurangi
tampak baik
- Tidak ada
terapi
rasa nyeri

tampak
menahan

dengan

mengatakan

mengata

dan

status

Evaluasi

menahan

nampak

sakit

pasien

pa

bagian pe

menahan
-

lemas
Skala ny

perut,

6 (0-10)
BB saat

dengan

47 Kg
- Perut

sakit

pada

bagian

skala

nyeri

6,

perut

pasien

terasa nye

pasien

bila ditek

merasa nyeri
saat

di

tekan.
2. Mengajarka
n

A:
-

belum

pasien

teratasi

tentang

P:

kompres air

hangat

d/h

pasien
mengatakan
ia

akan

mempraktek
kan apa yg
sudah

di

jelaskan tadi
yaitu

Masalah

Pertahank

n interven

mengompres
perut
dengan

air

hangat.
3. Mengkolabo
rasi

dalam

pemberian
terapi
Kebutuhan
cairan

analgetik

pasien

d/h

terpenuhi
Ketidakseimban
gan cairan b/d
output

yang

berlebihan,
ditandai
dengan :
DS :
-

Pasien
mengatakan

3-4 x/hari
Konsistensi

feses cair
KU pasien

Paracetamol

tandaKU 1. Kehilangan

pasien

DS :
Pasien

2. Kaji pola

mengataka

eliminasi

pasien

BAB

tidak

lagi
-

Tekanan
darah
pasien
norml

3. Anjarkan
pasien
tenang diit
yang
dibutukan

120/80
-

lemas

Mmhg
Pasien
mengataka
n ia BAB

1-2 x/hari
Konsistensi
feses

lembek
KU pasien
baik

cairan

yg

berlebihan
akan
mempengar

mengetahui
penyembuh
an

infeksi

dari tubuh
3. Bantu
memenuhi
kebutuhan

4. Kolaborasi
dalam
pemberian
terapi obat

Jam :
1. Mengkaji
TTV dan KU
pasien

uhi TTV
2. Membantu

cair

DO :

3x1
Tanggal :

tanda vital
dan

tampak
sedikit

jam,

ditandai dengan

antipiretik

1. Kaji

keperawatan

DO :
Mmhg
Pasien BAB

analgetik

asuhan

cair
TD : 100/70

obat

dilakukan

sering BAB

diberikan

setelah

3x24

pasien

nutrisi
pasien
dengan
menghindar
i pantangan
4. Bantu
membunuh
bakteri
penyebab
infeksi

d/h

TD : 100/70
Mmhg,

KU

pasien
tampak lemas
2. Mengkaji
pola
eliminasi
pasien

d/h

pasien
mengatakan
sering
cair

BAB
3-4

x/hari dengan
konsisitensi
feses cair
3. Mengajakan
pasien
tentang

diit

ysng
dibutuhkan
d/h pasien di
ajarkan untuk

menghindari
makanan
yang

akan

lebih memicu
BAB
4. Mengkolabor
asi

dalam

pemberian
terapi
d/h

obat
pasien

diberikan
obat
omegdiar 2x1
setelah BAB
dan

vitamin

B Kompleks
2x1.

You might also like