Professional Documents
Culture Documents
A. DEFINISI
1. Hipertensi 80%
C. PATHWAYS
Trauma kepala, Fraktur depresi tulang tengkorak, , Hipertensi, Malformasi Arteri Venosa,
Aneurisma, Distrasia darah, Obat, Merokok
Pecahnya pembuluh darah
otak (perdarahan intracranial)
Darah masuk ke dalam
jaringan otak
Penatalaksanaan :
Kraniotomi
Sel Luka
melepaskan
insisi
Port dentri
Penekanan pada jaringan
mediator
nyeri
:
Impuls
ke
pusat
pembedahan
Mikroorganisme
Somasensori korteks
Ketidakefektifan
otak
prostaglandin,
nyeri
Kelemahan otot
Metabolisme Gangguan
otakdi
: otak
nyeri
Vasodilatasi
Impuls
ke
pusat
perfusiPeningkatan
jaringan aliran
pemenuhan
Tekanan
Kerusakan
Kerusakan
mobilitas
Gangguan
darah
sitokinin
(thalamus)
progresif
ADL
dibantu
anaerob
dipersepsikan
Nyeri
pembuluh
darah
cerebral
nyeri
di otak
Resiko
infeksi
kebutuhan
Intracranial
neuromotorik
fisik
danADL
oksigen ke otak
Refleks
menelan menurun
Ketidakseimbangan
Anoreksia
kebutuhan
nutrisi
Fungsi
Fungsi
otak
otakmenurun
menurun
(Corwin, 2009)
D. TANDA DAN GEJALA
membesarnya hematom.
Pola pernapasaan dapat secara progresif menjadi abnormal.
Respon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal.
Dapat timbul muntah-muntah akibat peningkatan tekanan intra cranium.
Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. PENGKAJIAN PRIMER
tekanan diastolik)
Jika aliran darah ke organ vital sudah dapat dipertahankan lagi, maka
timbullah hipotensi
Perdarahan yang tampak dari luar harus segera dihentikan dengan balut
Disability
a GCS setelah resusitasi
b Bentuk ukuran dan reflek cahaya pupil
c Nilai kuat motorik kiri dan kanan apakah ada parese atau tidak
Expossure dengan menghindari hipotermia. Semua pakaian yang menutupi
tubuh penderita harus dilepas agar tidak ada cedera terlewatkan selama
pemeriksaan. Pemeriksaan bagian punggung harus dilakukan secara logrolling dengan harus menghindari terjadinya hipotermi (America College of
Surgeons ; ATLS)
a Secondary Survey
1 Kepala dan leher
Kepala. Inspeksi (kesimetrisan muka dan tengkorak, warna dan
distribusi rambut kulit kepala), palpasi (keadaan rambut, tengkorak,
kulit kepala, massa, pembengkakan, nyeri tekan, fontanela (pada
bayi)).
adanya
hipersonor
atau
dull
yang
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
b
c
darah ;infark
Nyeri kepala akut b.d peningkatan tekanan intracranial (TIK)
Resiko: Ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
d
e
f
H. INTERVENSI
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep
1
Ketidakefe
Perfusi
ktifan
cerebral
perfusi
setelah
jaringan
tindakan keperawatan 3
Monitor GCS.
cerebral b.d
selama
Tentukan
Tahanan
dengan KH:
pembuluh
darah
;infark
jaringan 1
efektif 2
dilakukan
3x24
- Tidak
ada
tanda-
(takikardi,
Tekanan
darah
tingkat 2
faktor
tepat.
Pertahankan
Meningkatakan tekanan
posisi 5
baring
atau
dilakukan 1
Pertahankan
yang 6
Membuat
klien lebih
tenang.
Kolaborasi
dengan
kesehatan.
Pemberian
- Setelah
perkembangan
perfusi cerebral.
tim
Nyeri
Mengetahui
Acuan intervensi yang
nyaman.
- GCS E4M5V6
lingkungan
turun pelan2)
Mengetahui
perkembangan
head up to 30.
6
Identifikasi hipertensi.
penyebab penurunan 4
tirah
tanda peningkatan
TIK
Monitor
kesadaran.
jam 4
terapi
oksigen
Observasi keadaan 1
Mengetahui
kepala akut
asuhan
autonom tubuh
b.d
keperawatan
Menentukan
peningkata
tanda vital
2
Lakukan pengkajian
diharapkan
nyeri
intracranial
terkontrol
atau
(TIK)
berkurang dengan
tekanan
nyeri
3
kriteria hasil :
- Ekspresi wajah rileks
4
- Skala
nyeri
berkurang
- Tanda-tanda
secara
komprehensif
3
Observasi
reaksi
abnormal
ketidaknyamanan
4
Control lingkungan
yang
vital
dan
mempengaruhi
dapat
respon
tingkah
ekspresi
dalam
merespon nyeri
Meminimalkan
factor
eksternal
dapat
yang
mempengaruhi nyeri
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep
dalam batas normal
5
nyeri
Pertahankan
baring
Ajarkan
non
Meningkatkan kualitas
tirah
tindakan
farmakologi
dalam penanganan 7
7
nyeri
Kolaborasi
obat
Terapi
penanganan
nyeri
secara
farmakologi
pemberian analgesic
3
Kebutuhan
nutrisi
Ketidaksei
terpenuhi
setelah
mbangan
dilakukan
tindakan
kebutuhan
keperawatan selama
tidak disukai.
nutrisi
3x24
Anjurkan
kurang dari
KH:
kebutuhan
tubuh
b.d
anoreksia
jam
adekuat.
- BB meningkat.
makan
yang
disediakan habis.
- Konjungtiva
4
tidak
Kerusakan
ananemis.
Mobilitas meningkat
mobilitas
setelah
fisik
tindakan keperawatan
b.d
selama 3 x 24 jam
neutronsmit
dengan KH:
- Klien
3
4
Berikan
klien
habis.
3
makanan
Mulut
bersih
meningkatkan
nafsu
Pertahankan
makan.
Kolaborasi dengan
ahli gizi.
1
Kaji
mobilisasi
tingkat
Menentukan intervensi.
fisik
Meningkatkan
klien.
kanyamanan,
dikobitas.
periodik.
mampu
sehingga
kebersihan oral.
5
Menentukan intervensi
yang tepat.
sering.
dilakukan
Kelemahan
er
makan-makanan
dengan 2
- Asupan
- Porsi
sesuai program
Kaji
kebiasaan
Resiko:
Lakukan
aktif/pasif.
ROM
cegah
Melancarkan sirkulasi.
Mencegah kontaktur.
Menentukan
program
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep
melakukan aktifitas
dbn.
pada
- Kekuatan
otot
meningkat.
terjadi
Gangguan
kontraktur.
Pemenuhan
pemenuhan
kebutuhan
kebutuhan
terpenuhi
setelah
ADL
dilakukan
tindakan
b.d
posisi
Kolaborasi dengan
ahli fisio terapi.
1
ADL
Kaji
kemampuan
2
2
Dekatkan
barang-
barang
fisik.
3 x 24 jam dengan
dibutuhkan klien.
3
kebutuhan
- Klien
dapat
Meningkatkan
kemandirian klien.
melakukan
Meningkatkan
kemandirian klien dan
secara
meningkatkan
menyamanan.
aktivitas perawatan
Pemenuhan kebutuhan
klien dapat terpenuhi.
diri.
5
- Nadi normal.
Mempermudah
pemenuhan ADL.
bertahap.
beraktivitas secara
bertahap.
klien
aktivitasa
secara
mandiri.
yang
Motivasi
untuk
memenuhi
Mengetahui
kemampuan ADL.
keperawatan selama
- Mampu
ADL.
kelemahan
KH:
yang tepat.
fungsional.
5
- Tidak
5
Dukung ekstremitas
Menganjurkan
keluarga
untuk
membantu
klien
memenuhi
6
kebutuhan klien.
Mempertahankan 1. Berikan perawatan 1
Resiko
tinggi
nonmotermia, bebas
aseptik
terhadap
tanda-tanda infeksi
antiseptic.
infeksi
Mencapai
berhubunga
penyembuhan
luka
dan
cuci
tangan
pertama
menghidari
2
2. pertahankan
Cara
teknik
yang 3
nosokomial.
Deteksi
untuk
infeksi
dini
perkembangan infeksi
memungkinkan untuk
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep
n
dengan
invasi MO
(craniotomi)
pada waktunya.
tepat
baik.
3. catat
dari
melakukan
karakteristik
drainase
dengan
dan
4
memerlukan
mental
(penurunan
kuman
pengunjung
yang
dapat
menularkan
yang
mengalami
infeksi
pembawa
penyebab
infeksi.
Terapi profilaktik dapat
yang mengalami trauma
cegah
pengunjung
evaluasi
infeksi
atau
selanjutnya
segera.
Menurunkan pemajanan
terhadap
kesadaran).
5. Batasi
sepsis
perubahan
fungsi
terhadap
komplikasi selanjutnya
Dapat mengindikasikan
yang
demam,
menggigil, diaforesis
dan
dan
perkembangan
segera
pencegahan
adanya inflamasi.
4. Pantau suhu tubuh
tindakan
pembedahan
untuk
menurunkan
risiko
terjasdinya
6. Berikan
antibiotik
sesuai indikasi.
7. Ambil
7
bahan
indikasi
nasokomial).
Kultur/sensivitas.
Pewarnaan Gram dapat
dilakukan
pemeriksaan
(spesimen)
infeksi
sesuai
untuk
memastikan
adanya
infeksi
dan
mengidentifikasi
organisme
penyebab
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep
dan untuk menentukan
obat
sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
pilihan
yang
LAPORAN PENDAHULUAN
INTRA CEREBRAL HEMATOMA ( ICH )
: Tn. A
Umur
: 28 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Diagnosa Medis
A. Pengkajian Primer
1. Airway
slim
( -), suara nafas vesikuler , sianosis ( - ), pernafasan cuping hidung,
tidak
ada refraksi dan penggunaan otot otot nafas tambahan.
2. Breathing : Terpasang oksigen via ventilator dengan pola SIMV , T ins = 1, 0,
respirasi
16 x / menit, Pep = 5, PL = 17, Trig = 1,0.
3. Circulation : Akral hangat, CRT < 3 detik, TD 155 / 108 mmHg, Nadi 88 x /
menit, Rr 16
x / menit, Kesadaran Sopor.
4. Disabitity : Kesadaran Sopor, GCS E2 M4 Vtc, Keadaan lemah.
B. Pengkajian Sekunder
Data Subjektif
1 Riwayat Penyakit
Keluhan Utama