Professional Documents
Culture Documents
INVAGINASI POST OPERASI RESEKSI DAN ANOSTOMOSIS KOLONILEUM HARI KE-1 DI RUANG ANAK LT. DASAR RS DR KARIADI
Disusun guna memenuhi tugas praktik klinik keperawatan anak 1
DI SUSUN OLEH :
Nama
: Ita Fitriana
Nim
: P1337420114062
Tingkat/Semester : II/ 4
Kelas
: 2A2
Ruang/RS
A. IDENTITAS KLIEN
1. Initial klien
2. Tanggal lahir
3. Agama
4. Alamat
5. Nama ibu
6. Usia ibu
7. Pendidikan ibu
8. Pekerjaan ibu
9. Agama Ibu
10. Suku bangsa
11. Status perkawinan
12. Alamat
: An. U
: 31 Desember 2010
: Islam
: Cangkring Grabakan
: Ibu Muri Tutik
: 22 tahun
: SMP
: Ibu rumah tangga
: Islam
: Jawa
: Suami istri
Nama ayah
Usia ayah
Pendidikan ayah
Pekerjaan ayah
Agama ayah
Suku bangsa
Status perkawinan
: Tn. Kholifun
: 24 tahun
: SD
: Petani
: Islam
: Jawa
: Suami istri
: Cangkring Grabakan
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama: Ibu klien mengatakan anaknya tampak merasakan nyeri pada daerah luka
operasi.
2. Riwayat kesehatan sekarang: Kurang lebih 9 hari yang lalu, ibu mengatakan bahwa perut
pasien kembung, pasien mual dan muntah setiap kali diberi makan, muntahan berisi
makanan yang dimakan, anak juga demam, mencret I kali, oleh orang tua pasien dibawa
ke RS di Grobogan. Di RS pasien tidak bisa BAB dan kentut. Pasien sering menangis
kesakitan, membaik sendiri, lalu tiba-tiba menangis lagi,tidak muntah, oleh dokter
dilakukan USG, dikatakan ada invaginasi, 3 hari yang lalu dirujuk ke RS Dr. Kariadi
dengan menggunakan ambulans, dirawat di ruang anak . Tanggal 2 Mei 2016 klien
menjalani operasi laparatomy eksplorasi milking invaginasi, setelah dilakukannya operasi
tersebut dokter memprogramkan operasi pendamping yaitu Reseksi Anostomosis colonileum untuk tanggal 3 Mei 2016, setelah dirawat diruang pemulihan anak kembali ke
ruang rawat inap pada tanggal 3 Mei 2016 jam 12.30, kesadaran klien composmentis,
HR=100x/mnt, RR=24x/mnt, terpasang infuse RL, NGT, dan mendapatkan terapi injeksi
paracetamol 200 mg/8jam ( 1 hari).
3. Riwayat kesehatan dahulu:
Ibu klien mengatakan bahwa sebelumnya An. U tidak pernah sakit hingga dibawa ke
rumah sakit, An.U tidak mempunyai penyakit lain yang diderita.
4. Riwayat kesehatan keluarga:
Ibu klien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit jantung,
diabetes mellitus, asma, stroke, juga tidak ada yang pernah mengalami invaginasi seperti
yang dialami An. U.
5. Genogram:
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
6. Riwayat prenatal, intranatal, dan postnatal
Anak ke
Usia sekarang
Jenis persalinan
Penolong
5 tahun, 4 bulan, 1
Normal
Bidan
Ket
Hidup/mati
Hidup
hari
7. Riwayat tumbuh kembang
Ibu klien mengatakan bahwa An. U mengalami keterlambatan dalam perkembangannya
dimana hingga usianya sekarang An. U belum bisa berjalan, Ibu telah membawanya ke
dokter dan dokter mengatakan ada kelainan pada urat sarafnya. An. U juga belum bisa
berbicara dengan lancar, baik, dan jelas.
8. Riwayat social/pola asuh
Ibu klien mengatakan bahwa An. U diasuh sendiri oleh ibu ,ayah, kakek dan neneknya.
Saat ayahnya bekerja An. U diasuh oleh sang ibu dan neneknya, An. U biasa bermain
dirumah dengan ibunya, bermain masak-masakan contohnya. Ibu mengatakan jarang
membawa anaknya bermain keluar.
9. Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya tidak mendapatkan imunisasi rutin. Anaknya hanya
mendapatkan imunisasi polio sebanyak 1 kali di Posyandu. Ny. M mengatakan bahwa ia
tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang imunisasi sehingga tidak paham.
C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
1. Keadaan umum
: kesadaran: composmentis
2. Tanda vital
: TD=90/70 mmHg
Suhu=36,6 oC
Nadi=100x/mnt
Pernafasan=24x/mnt
3. Kepala
:
a. Leher
: kondisi tampak baik, tidak ada lesi dan tidak ada pembesaran.
b. Kepala
: Rambut klien teraba lembab, tidak terdapat lesi.
c. Mata
: Mata kanan dan kiri tampak tidak simetris, mata kanan tampak normal,
mata kiri tampak lebih sipit daripada mata kanan.
d. Hidung
: kondisi baik, tidak nampak lesi, tidak ada pernafasan cuping hidung,
terpasang selang NGT, tidak ada gerakan cuping hidung, terpasang O2 dengan nasal
kanul.
e. Mulut
f. Telinga
kiri
Auskultasi
S1S2 tunggal (bunyi jantung 1 (S1)= Lub, bunyi jantung II (S2) = Dup); Jarak
S1 S2 : kurang dari 1 detik. Tidak ada bunyi jantung tambahan.
b. Paru
:
Inspeksi
Bentuk dada simetris, gerakan dinding dada reguler, tidak ada penggunaan
otot bantu pernafasan, tidak ada retraksi dinding dada, tidak adanya sumbatan
jalan nafas, ,terpasang O2 2 liter permenit dengan nasal kanul, ekspansi dada
simetris, RR 24 kali/menit.
Palpasi
5. Abdomen
a. Inspeksi
:
: Terdapat luka operasi pada segmen bawah abdomen, terbalut kasa dan
tidak rembes.
b. Auskultasi : ada bising usus namun sangat lemah, 9 kali/menit.
c. Palpasi
: tidak ada masa, tidak ada distensi, ada nyeri tekan.
d. Perkusi : saat diperkusi terdengar suara timpani.
6. Genetalia
a. Vagina
:
: Terpasangan pempers, kondisi bersih, dan tidak terdapat lesi, anak telah
masalah dalam BAB nya dimana saat akan dibawa ke rumah sakit An. U diare 1x,
setelah dibawa ke rumah sakit di Grobogan An. A tidak bisa BAB dan kentut dan
kurang lebih 3 hari yang lalu feses An. U berupa lendir yang becampur dengan darah,
ketika itu An. U selalu menangis saat BAB. Setelah menjalani operasi, hari pertama
post op An. U belum BAB.
b. BAK: Ibu klien mengatakan bahwa sebelum dan sesudah sakit An. U tidak
mengalami masalah dalam BAK. An. U BAK 5 kali dalam sehari dengan volume
kurang lebih 496 cc dalam sehari.
3. Nutrisi dan cairan:
Asupan nutrisi: Sebelum operasi An. U berpuasa. Sampai setelah menjalani operasi, An.
U masih puasa. An. U terpasang NGT, dari selang NGT keluar cairan berwarna hijau.
Namun jumlahnya tidak bertambah setelah operasi. Ibu klien mengatakan anaknya sudah
cukup lama terpasang selang makan.
Pengkajian nutrisi:
Antopometri=
LILA=12 cm
TB=98 cm
BB=10,5 kg
Nilai Z-score= 1,9 (gizi baik)
Biokimia berdasarkan pemeriksaan laboratorium patologi klinik tanggal 1 Mei 2016:
Hb= 10,8 (normalnya 10.50-15.00 g/dl)
Hematokrit= 33.9 (normalnya 36-44)
Glukosa sewaktu= 93 mg/dl (normalnya 80-160 mg/dl
Natrium= 134 mmol/L (normalnya 136-145 mmol/L)
Kalium= 2.4 mmol/L (normalnya 3.5-5.1)
Chloride=95 mmol/L (normalnya 98-107 mmol/L)
Albumin= tidak dicek.
Clinis
Konjungtiva merah jambu, tidak pucat, lemes, bising usus lemah.
Diit
Diit TPN= D10% 600/25 ml/ jam + NaCL 3%(2 meq) 20 ml + KCl otsu (4 meq) 21
ml.
Asupan cairan: Sebelum operasi An. U berpuasa. Sampai setelah menjalani operasi, An.
U belum minum. Turgor kulit kembali cepat, tidak ada udem, mukosa mulut kering. An.
U hanya mendapatkan terapi Infus D10% 600/25 ml/ jam + NaCL 3%(2 meq) 20 ml +
KCl otsu (4 meq) 21 ml.
BALANCE CAIRAN
Intake:
Infus
=600 cc
Air metabolisme =8cc x 10,5 kg= 84 cc
___________________ +
684 cc
Output:
Urine
IWL
Balance cairan:
Intake-Output
operasinya
= Anak belum mampu mengungkapkan kualitas nyeri, namun Ibu mengatakan
= Ibu klien mengatakan bahwa waktu datangnya nyeri tidak bisa di prediksi, nyeri
E. OBAT-OBATAN
1. Injeksi Ceftriaxone 250 mg/24 jam.
2. Injeksi paracetamol 250 mg/8 jam.
3. Infus D10% 600/25 ml/ jam + NaCL 3%(2 meq) 20 ml + KCl otsu (4 meq) 21 ml
F. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium patologi klinik tanggal 1 Mei 2016
Pemeriksaan
Hematologi
Hematologi paket
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
MPV
Kimia klinik
Glukosa sewaktu
Ureum
Kreatinin
Hasil
Satuan
Nilai normal
10.8
33.9
4-8
22.5
70.8
31.9
15.9
395.0
30.1
g/dl
10^6/L
Pg
Fl
g/dl
10^3/L
10^3/L
Fl
10.50-15.00
36-44
3-5.4
23.00-31.00
77-101
29.00-36.00
5-14.5
150-400
11.60-14.80
4.00-11.00
93
15
0.20
mg/dl
mg/dl
mg/dl
80-160
15-39
0.60-1.30
Keterangan
L
L
L
H
H
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chloride
Unoserologi
HBsAg
Koagulasi
Plasma prothombin
Time (PPT)
Waktu prothombin
PPT control
Artrial trombolastin
time( PTTK)
Waktu
Tromboplastin
APTT Kontrol
134
2.4
95
mmol/L
mmol/L
mmol/L
Negatif
13.8
10.9
detik
L
L
L
Negatif
Negatif
9.4-11.3
detik
36.3
31.7
136-145
3.5-5.1
98-107
23.4-36.8
detik
detik
2. Pemeriksaan USG abdomen tanggal 2 Mei 2016
Klinis: Invaginasi ileocolica post release spontan.
Kesan: Pada region kanan atas abdomen tampak gambaran target sell yang pada potongan
longitudinal membentuk gambaran pseudokidney cenderung gambaran invaginasi. Tak
tampak kelainan lain pada sonografi organ-organ intraabdomen lainnya.
DAFTAR MASALAH
No.
Tanggal/jam
Data Fokus
Diagnosa
Keperawatan
1.
Selasa, 3
Mei 2016/
14.00 WIB
DS:
Ibu
klien
mengatakan
saat
bangun tidur anaknya
menangis
dan
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen cidera
fisik (prosedur
Tanggal
teratasi
Ttd Perawat
tangannya
ingin
mencapai daerah luka
operasi, ibu klien
mengatakan
bahwa
mungkin
anaknya
merasakan nyeri.
P =Ibu klien
mengatakan
tampaknya nyerinya
dikarenakan adanya
luka bekas
operasinya
Q = Anak belum
mampu
mengungkapkan
kualitas nyeri,
namun Ibu
mengatakan bahwa
saat merasa nyeri
anaknya menangis.
R = Ibu mengatakan
bahwa saat merasa
nyeri tangan anak
selalu berusaha
meraih/ mencapai
daerah luka operasi
pada perut bagian
bawah.
T=Ibu
klien
mengatakan bahwa
waktu datangnya
nyeri tidak bisa di
prediksi,
nyeri
datangnya
tibatiba,
ibu
tahu
secara pasti.
DO:
Ada luka operasi
pada segmen bawah
perut, terbalut kasa.
S(skala nyeri)= Saat
dikaji dengan CPOT
pain skale anak
mengalami
nyeri
dengan skala nyeri 2
bedah)
Selasa, 3
Mei 2016
14.00 WIB
DS:DO:
Ketidakseimbangan
elektrolit
Natrium=134
mmol/L
(normalnya 136145 mmol/L)
Kalium=2.4
Resiko kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan
penyimpangan
yang
mempengaruhi
absorbs cairan
(penyimpangan
nilai elektrolit)
mmol/L
(normalnya 3.55.1)
Chloride=95
mmol/L (98-107
mmol/L)
Balance cairan= +32
cc
3.
Selasa, 3
Mei 2016
14.00 WIB
DS:
Ibu klien
mengatakan bahwa
An. U terpasang
infus dan selang
makan sudah lama,
sejak masuk rumah
sakit.
DO:
Pada anak terdapat
luka operasi pada
segmen
bawah
abdomen,
luka
terbalut kasa, tidak
rembes
Anak
terpasang
NGT
Anak
terpasang
infuse
Resiko infeksi
berhubungan
dengan prosedur
invasive
4.
Selasa, 3
Mei 2016
14.00
DS:
Ibu klien
mengatakan bahwa
sejak tiba
diruangan anak
tidur posisi
tengkurap, saat
akan di
telentangkan
anaknya seperti
sedikit merintih,
sehingga ibu tidak
berani mengubah
posisi anaknya,
walaupun ibu tahu
ada luka operasi di
perut anaknya.
Ibu mengatakan
bahwa sejak tiba
diruangan anaknya
hanya tengkurap
saja.
DO:
Anak tampak tidur
dengan posisi
tengkurap, kepala
miring ke kanan.
Ibu tampak cemas
dan bingung.
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang
informasi.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
Tanggal/jam
Diagnosa
keperawatan
1.
Selasa, 3
Mei 2016/
14.00
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
cidera fisik
(prosedur
bedah)
2.
Selasa, 3
Mei 2016/
14.00 WIB
Tujuan
Intervensi
Tujuan :
1. Kaji nyeri secara
Setelah
dilakukan
komprehensif, setiap
proses keperawatan
8 jam
selama 3 x 24 2. Berikan pereda nyeri
diharapkan
dengan manipulasi
didapatkan :
lingkungan : ruangan
1. Anak
tidak
tenang, batasi jumlah
menunjukkan
penunggu.
tanda-tanda nyeri 3. Kolaborasi
seperti: gelisah,
pemberian analgesia
menangis,
sesuai ketentuan
menutup kelopak
Injeksi paracetamol
erat; skala nyeri 0.
250 mg/8 jam.
Resiko
Setelah
dilakukan
kekurangan
tindakan 2x24 jam
volume cairan kekurangan volume
berhubungan cairan tidak terjadi,
dengan
dibuktikan dengan :
penyimpangan 1. Keseimbangan
yang
elektrolit
mempengaruhi
Natrium=
absorbs cairan
136-145
1. Observasi
balance
cairan. Catat warna
urine /konsentrasi.
2. Kolaborasi
pemberian terapi IV,
sesuai program
3. Pantau
hasil
laboratorium yang
relevan
dengan
TTD
Perawat
(penyimpangan
nilai elektrolit)
mmol/L
Kalium= 3.55.1
Chloride=
98-107
mmol/L
keseimbangan
cairan
4. Observasi
khususnya terhadap
kehilangan cairan
yang
tinggi
elektrolit: muntah,
diare
2. Keseimbangan
3.
Selasa, 3
Mei 2016/
14.00 WIB
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
prosedur
invasif
cairan.
Setelah
dilakukan
tindakan 3x24 jam
diharapkan infeksi
tidak terjadi, dengan
criteria hasil :
Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi, seperti:
Dolor
(nyeri),
kalor
(rasa
panas),
tumor
(pembengkakan),
rubor
(kemerahan),
fungsio
laesa
(perubahan
fungsi
dari
jaringan
yang
mengalami
infeksi)
Tanda
-tanda
vital
dalam
rentang normal :
HR=
75-120
kali/mnt
BP=80-100/60
mmHg.
RR=20-30
kali/mnt
T=36,7 37,0 OC
4.
Selasa, 3
Mei 2016/
14.00 WIB
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang
informasi.
Setelah
dilakukan 1. Berikan informasi
tindakan
kepada
pasien
keperawatan
tentang
tujuan
1x24jam diharapkan
mobilisasi/pergeraka
terjadi peningkatan
n ditempat tidur.
pengetahuan dengan 2. Berikan informasi
kriteria hasil :
kepada
keluarga
1. keluarga mampu
mengenai
efek
menyatakan
samping
dari
pemahaman
imobilisasi
pasca
tentang perawatan
operasi.
klien pasca
3. Ajarkan pasien cara
operasi reduksi
melakukan
kolon-ileum
mobilisasi
pasien
ditempat
tidur
2. Keluarga mampu
(miring
kanan,
menjelaskan
miring
kiri,
kembali apa yang
telentang)
dijelaskan
4. Kaji
kemampuan
perawat/tim
keluarga
dalam
kesehatan lainnya
melaksanakan
prosedur
secara
benar.
5. Evaluasi
kemampuan
keluarga
untuk
menjelaskan kembali
apa
yang
telah
diajarkan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No.
Diagnosa
keperawatan
1.
Tanggal/
jam
Tindakan keperawatan
Respon
Selasa, 3 1. Mengkaji
nyeri
secara Hasil pengkajian nyeri:
Mei
komprehensif, setiap 8 jam. P =Ibu klien mengatakan
2016/
tampaknya nyerinya
14. 00
dikarenakan adanya luka bekas
operasinya
Q = Anak belum mampu
mengungkapkan kualitas nyeri,
namun Ibu mengatakan bahwa
saat merasa nyeri anaknya
menangis.
R = Ibu mengatakan bahwa saat
merasa nyeri tangan anak
selalu berusaha meraih/
mencapai daerah luka operasi
pada perut bagian bawah.
S =Saat dikaji dengan CPOT
pain skale anak mengalami
2. Memberikan pereda nyeri
nyeri dengan skala nyeri 2
14.00
dengan
manipulasi
yaitu nyeri sedang.
WIB
lingkungan
:
ruangan T=Ibu klien mengatakan bahwa
tenang,
batasi
jumlah waktu datangnya nyeri tidak bisa
penunggu.
di prediksi, nyeri datangnya tibatiba, ibu tidak tahu secara pasti.
14.00
3. Mengkolaborasi pemberian
WIB
analgesia sesuai ketentuan: Keluarga
klien
mampu
Injeksi paracetamol 250 memahami dan menurut agar
mg/8 jam.
hanya 1 orang penunggu saja
TTD
Perawat
2.
Selasa, 3 1. Mengobservasi
balance Intake:
Mei
cairan. Catat warna urine.
Infus =600 cc
2016/
AM =8cc x 10,5 kg= 84 cc
14. 00
________________ +
684 cc
Output:
Urine
=495 cc/24 jam
IWL
=157,5 cc
__________________+
652,5 cc
Balance cairan: +31,5 cc
Terapi masuk, mukosa anak tidak
kering, turgor kembali cepat.
14.00
WIB
15.00
WIB
15.00
WIB
3.
16.00
WIB
17.00
WIB
17.00
WIB
4.
3.
Memonitor Tanda-tanda
vital (BP, HR, RR,T).
Ibu
klien
mengatakan
ia
melakukan
penyekaanpenyekaan ringan setiap pagi hari
untuk si anak.
selalu
berusaha
4. Melibatkan keluarga dalam Keluarga
menjaga
kebersihan
lingkungan
menjaga personal hygiene
pasien dengan tidak pernah
pasien.
mengumpulkan sampah makanan
sesudah mereka makan.
5. Memanajemen kebersihan
lingkungan
pasien
:
menganjurkan
keluarga
untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekitar pasien.
Selasa, 3 1. Memberikan
informasi Ibu
klien
menganggukkan
Mei
kepada
pasien
tentang kepalanya saat diberitahu tentang
2016/
tujuan
tujuan mobilisasi ditempat tidur
16.00
mobilisasi/pergerakan
yaitu untuk untuk merangsang
WIB
16.00
WIB
16.00
WIB
18.00
WIB
16.15
WIB
1.
Rabu, 4
Mei
2016/
08.00
WIB
ditempat tidur.
2. Memberikan
informasi
kepada keluarga mengenai
efek
samping
dari
imobilisasi pasca operasi.
08.00
WIB
08.00
WIB
2.
Rabu, 4
mei
2016
14. 00
1. Mengobservasi
balance
cairan. Catat warna urine.
Intake:
Infus =600 cc
AM =8cc x 10,5 kg= 84 cc
________________ +
684 cc
Output:
Urine
=525 cc/24 jam
IWL
=157,5 cc
________________+
682,5 cc
Balance cairan: +1.5 cc
Terapi masuk, mukosa anak tidak
kering, turgor kembali cepat.
14.00
WIB
15.00
WIB
15.00
WIB
2. Mengkolaborasi pemberian
terapi IV, sesuai program :
Infus D10% 600/25 ml/
jam + NaCL 3%(2 meq) 20
ml + KCl otsu (4 meq) 21
ml
3. Memantau
hasil
laboratorium yang relevan
dengan
keseimbangan
cairan
4. Mengobservasi khususnya
terhadap kehilangan cairan
yang
tinggi
elektrolit:
muntah, diare
2.
Rabu, 4
Mei
2016/
13.00
WIB
13.00
WIB
13.30
WIB
14.00
WIB
14.00
WIB
5. Memanajemen kebersihan
lingkungan
pasien
:
menganjurkan
keluarga
untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekitar pasien.
1.
Kamis,
5 Mei
2016/
14.30
WIB
20.00
WIB
20.00
WIB
3. Mengkolaborasi pemberian
analgesia sesuai ketentuan: Keluarga
klien
mampu
Injeksi paracetamol 250 memahami dan menurut agar
mg/8 jam.
hanya 1 orang penunggu saja
yang menemani An. U yaitu Ny.
M (Ibu klien).
Terapi obat masuk, setelah
diberikan obat perlahan anak
mulai berhenti menangis dan
tertidur.
2.
Kamis,
5 Mei
2016/
14.00
WIB
infeksi).
14.00
WIB
17.00
WIB
18.00
WIB
18.00
WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam
Diagnosa
keperawatan
Catatan keperawatan
Rabu, 4 Mei
2016
13.00 WIB
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan dengan
kurang informasi
Kamis, 5
Mei 2016
21.00 WIB
Resiko kekurangan
volume cairan
berhubungan dengan
penyimpangan yang
mempengaruhi
absorbs cairan
(penyimpangan nilai
elektrolit)
Ttd perawat
kembali
cepat,
pemeriksaan
mempengaruhi
(penyimpangan
nilai
absorbs
cairan
elektrolit)
teratasi
sebagian
P= Lanjutkan intervensi:
1. Observasi balance cairan. Catat warna
urine /konsentrasi.
2. Kolaborasi pemberian terapi IV, sesuai
program
3. Pantau hasil laboratorium yang relevan
dengan keseimbangan cairan.
4. Observasi khususnya terhadap kehilangan
cairan yang tinggi elektrolit: muntah,
diare
Jumat, 6
Mei 2016
14.00 WIB
Nyeri akut
berhubungan dengan
agen cidera fisik
(prosedur bedah)
secara pasti.
O:
- Skala nyeri (S)=Saat dikaji dengan CPOT
pain skale anak mengalami penurunan
skala nyeri yaitu skala 1/nyeri ringan.
-Pasien terlihat menangis pelan saat merasa
nyeri.
A:Masalah Nyeri akut berhubungan dengan
agen cidera fisik (prosedur bedah) teratasi
sebagian.
P:Lanjutkan intervensi.
1. Kaji nyeri secara komprehensif,
setiap 8 jam
2. Berikan pereda nyeri dengan
manipulasi lingkungan : ruangan
tenang, batasi jumlah penunggu.
3. Kolaborasi pemberian analgesia
sesuai ketentuan
4. Injeksi paracetamol 250 mg/8 jam.
Jumat, 6
Mei 2016
14.00 WIB
Resiko infeksi
S= ibu mengatakan anak tidak menunjukkan
berhubungan dengan sikap
yang
menunjukkan
perasaan
prosedur invasif
terganggu pada daerah pemasangan infuse
dan NGT.
O=Kondisi luka operasi baik, masih terbalut
kasa, setelah hari ketiga tetap tidak ada
rembes. Kondisi daerah pemasangan NGT
dan infuse baik, tidak ada ada tanda-tanda
infeksi, tidak panas, tidak ada kemerahan,
tidak ada pembengkakan serta kelainan
fungsi, saat di raba pada daerah sekitar
pemasangan infuse anak tidak nyeri. Pasien
tampak nyaman. , saat dievaluasi luka
operasi telah dilakukan perawatan luka,
kondisi luka baik, kering, tidak ada tandatanda infeksi.
Tanda-tanda vital:
BP= 90/60 mmHg
HR=80x/mnt.
RR=24x/mnt
T=36,0 C
A=Masalah Resiko infeksi berhubungan
dengan prosedur invasive teratasi.
P=Hentikan intervensi.