Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Anak adalah anggota unit keluarga yang sangat penting. Anak-anak bukan orang
dewasa kecil,namun individu khusus dengan pikiran, tubuh, dan kebutuhan yang unik.
Banyak hal yang mengakibatkan masalah kesehatan pada anak. Misalnya saja pada
penyakit Morbili. Morbili dalam bahasa latinnya disebut rubeolla. Sementara dalam
bahasa Inggris adalah measles. Tampek merupakan bahasa Jawa namun istilah
Indonesianya adalah campak. Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium , yaitu stadium prodormal (kataral), stadium erupsi dan stadium
konvalisnsi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik.
Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala
utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan , scarlet,pembesaran nyeri limpa nadi.
Angka kejadian campak di Indonesia sejak tahun 1990 2002 masih tinggi sekitar
3000 4000 pertahun. Umur terbanyak menderita campak adalah <12 bulan, diikuti
kelompok umur 1-4 dan 5-14 tahun. Campak merupakan penyakit endemis pada sebagian
besar dunia. Di Amerika Serikat jumlah kasus campak pada tahun 1990 hampir mencapai
28.000 kasus. Di negara industri, campak terjadi pada anak-anak berumur 5 hingga 10
tahun, sementara di negara berkembang penyakit ini sering menginfeksi anak-anak
dibawah umur 5 tahun. (Andriani, 2009)
Angka kematian ensefalitis akut tergolong rendah dan sisa defisit neurologis
sedikit. Angka kejadian ensefalitis setelah infeksi morbili adalah 1: 1.000 kasus,
sedangkan ensefalitis setelah vaksinasi dengan virus morbili hidup adalah 1,16 tiap
1.000.000 dosis. Sementara itu komplikasi morbili lain yang berupa Subacute Sclerosing
Panencepalitis (SSPE) adalah suatu penyakit degenerasi yang jarang dari susunan saraf
pusat. Penyakit ini progresif dan fatal serta ditemukan pada anak dan orang dewasa.
Kemungkinan menderita SSPE setelah vaksinasi morbili adalah 0,5 1,1 tiap 10 juta,
sedangkan setelah infeksi morbili sebesar 5,2 9,7 tiap 10 juta. (Jauhari, 2007)
Makalah ini akan menjelaskan Asuhan Keperawatan pada Anak dengan penyakit
Morbili. Diharapkan bisa menjadi referensi untuk pembelajaran pada mahasiswa
keperawatan.
2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam makalah ini yakni :
1 Apakah yang dimaksut dengan morbili itu ?
2 Bagaimanakah etiologi penyakit morbili ?
3 Bagaimanakah epidemiologi dari penyakit morbili?
4 Bagaimana patofisiologi dari penyakit morbili?
5 Jelaskan manifestasi klinis dari penyakit morbili ?
6 Apa sajakah komplikasi dari penyakit morbili ?
7 Bagaimanakah asuhan keperawatan pada anak penderita morbili?
TUJUAN
1 untuk mengetahui definisi dari penyakit morbili;
2 untuk mengetahui etiologi dari penyakit morbili;
3 untuk mengetahui epidemiologi dari penyakit morbili;
4 untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit morbili;
5 untuk mengtahui manifestasi klinis dari penyakit morbili;
6 untuk mengetahui komplikasi dari penyakit morbili;
7 untuk mengatahui asuhan keperawatan pada anak penderita penyakit morbili.
MANFAAT
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu
stadium prodormal (kataral), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang
dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik. (Ilmu Kesehatan Anak
edisi 2 th 1991.FKUI)
Morbili adalah penyakit anak yang menular yang lazim biasanya ditandai dengan
gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam,scarlet,
pembesaran serta nyeri limpa nadi. (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)
2.2 Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah
selama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa
virus RNA yang termasuk family Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. Cara
penularannya dengan droplet infeksi.
2.3 Epidemiologi
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan
kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili
akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan
setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita
morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka
50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester I,II
atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau
seorang anak dengan BBLR atau lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum
usia 1 tahun.
2.4 Patofisiologi :
a
Pathway umum
Pirogenik :
- malaise
Koplik`s spot
Ploriferasi sel-sel endotel kalpiler di dalam korium
Sal. Cerna
Hiperplasi jaringan limfoid terutama pada
karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran
darah tepinya berupa limfositosis dan leukopenia.
b
Stadium erupsi
Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan
palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan
menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk,
sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan
primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening
disudut mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak
jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah Black
Measles yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus
digestivus.
Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang
bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula
kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili.
Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa
hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
2.6 Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi akibat inveksi virus Morbili yaitu;
a
b
c
d
e
Pengkajian
Berkikut ini adalah hal-hal yang harus dikaji dalam pemeriksaan pasien dengan kasus
Morbili, antara lain:
Identitas diri, terdiri dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, tanggal masuk rumah sakit,
data obyektif/data subyektif, no telepon dan informasi lain yang penting tentang pasien.
b Riwayat Imunisasi, diisi apakah pasien sudah pernah mendapatkan imunisasi, kalau iya
imunisasi apa yang pernah diberikan.
c Kontak dengan orang yang terinfeksi
d Pemeriksaan Fisik :
1) Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia
2) Kepala : sakit kepala
3) Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan hidung pada
stadium erupsi.
4) Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.
5) Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada leher,
muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).
6) Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum
7) Tumbuh Kembang : BB, TB, BB Lahir.
8) Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare
9) Status Nutrisi : intake output makanan, nafsu makanan
e
2
a
b
c
d
e
f
g
h
3
1
2
1
2
3
4
5
6
7
8
Bibir lembab
Nadi normal
Identifikasi penyebab atau factor yang dapat menimbulkan peningkatan suhu tubuh:
dehidrasi, infeksi, efek obat, hipertiroid.
Observasi fungsi neurologis : status mental, reaksi terhadap stimulasi dan reaksi pupil.
Anjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan bila suhu naik / bedrest
total.
Anjurkan dan bantu pasien menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat.
Diagnosa Keperawatan 2
Resiko kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan sekunder
terhadap demam.
Data Subjektif :
Turgor baik
Kulit lembab
Observasi TNSR
Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan bila kekurangan cairan terjadi secara
mendadak, ukur produksi urine setiap jam, berat jenis dan observasi warna urine.
Catat dan ukur jumlah dan jenis cairan masuk dan keluar per.
Perhatikan : cairan yang masuk, kecepatan tetesan untuk mencegah edema paru, dispneu,
bila pasien terpasang infus
10 Ajarkan tentang masukan cairan yang adekuat, tanda serta cara mengatasi kurang cairan
11 Kolaborasi : pemberian cairan parenteral sesuai indikasi, pemberian obat sesuai indikasi,
observasi kadar elektronik, Hb,Ht
Diagnosa Keperawatan 3
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Asupan makanan yang kurang
Data Subjektif :
Bising usus.x/mnt
Vomitus .cc
Kriteria Hasil :
1
BB meningkat
Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan atau hilangnya bising usus.
Berikut ini merupakan intervensi yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan anak
akibat infeksi virus Morbili.
Imunusasi aktif
Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak hidup yang telah dilemahkan.
Vaksin hidup yang pertama kali digunakan adalah Strain Edmonston B. Pelemahan
berikutnya dari Strain Edmonston B. Tersbut membawa perkembangan dan pemakaian
Strain Schwartz dan Moraten secara luas. Vaksin tersebut diberikan secara subkutan dan
menyebabkan imunitas yang berlangsung lama.
Pada penyelidikan serulogis ternyata bahwa imunitas tersebut mulai mengurang 8-10
tahun setelah vaksinasi. Dianjurkan agar vaksinasi campak rutin tidak dapat dilakukan
sebelum bayi berusia 15 bulan karena sebelum umur 15 bulan diperkirakan anak tidak
dapat membentuk antibodi secara baik karena masih ada antibodi dari ibu. Pada suatu
komunitas dimana campak terdapat secara endemis, imunisasi dapat diberikan ketika
bayi berusia 12 bulan.
b
Imunusasi pasif
Imunusasi pasif dengan serum oarng dewasa yang dikumpulkan, serum stadium
penyembuhan yang dikumpulkan, globulin placenta (gama globulin plasma) yang
dikumpulkan dapat memberikan hasil yang efektif untuk pencegahan atau melemahkan
campak. Campak dapat dicegah dengan serum imunoglobulin dengan dosis 0,25 ml/kg
BB secara IM dan diberikan selama 5 hari setelah pemaparan atau sesegera mungkin.
Implementasi
Implementasi keperawatan dilakukan dengan mengkaji respon actual pasien dengan
menyususun prioritas intervensi mana yang akan didahulukan. Implementasi dijalankan
sesuai dengan indikasi yang terlihat dari respon pasien. Intervensi yang telah disusun
tidak harus semuanya dilakukan, namun perawat secara pemikiran kritis harus dapat
dengan bijak menentukan mana inntervensi yang benar-benar harus dijalankan.
merupakan keputusan bersama yang diambila antara perawat dengan pasien dan
bertujuan unntuk meningkatkan kemandirian pasien untuk melakukan perawatan
dirumah. Berikut hal-hal yang harus dipastikan oleh perawat kepad keluarga pasien
terkait rencana pemulangan:
a
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama klien
: An.K
Tgl Masuk RS
: 6 - 11 - 2016
No. Regristasi
: 940096
Tgl Penkajian
: 8 - 11 - 2016
Diagnosa Medis
: Morbili
A. Pengkajian Data
1. Indentitas Klien
1) Nama Klien
2) Tempat Tanggal Lahir
3) Jenis Kelamin\
4) Agama
5) Suku Bngsa
6) Pekerjaan
7) Alamat
2. Nama Orang Tua
1) Ayah
a. Nama
b. Pekerjaan
: An.K
: 16 08 - 2006
: Laki - Laki
: Islam
: Jawa
: Pelajar SD Kelas IV
: Kel. Harjamukti RT/RW 05/10 No.77
: Tn.N
: Scurity
c. Pendidikan
2) Ibu
a. Nama
b. Pekerjaan
c. Pendidikan
: SLTA
: Ny.S
: Ibu Rumah Tangga
: SLTA
B. Keluhan Utama
Panas tinggi mulai selasa tanggal 01 10 2016 disertai batuk pilek, sakit mata, dan
keluar ruam merah. Disertai rasa gatal.
C. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
P = Tetangga klien ada yang menderita penyakit morbili, Pulang sekolah klien
langsung bermain.
Q = Klien merasa badan panas dan terlihat lemas sepanjang hari
R = Seluruh badan panas, mata terasa sakit, tenggorokan gatal disertai batuk
T = Badan Panas, batuk, sakit mata di rasakan sejak hari selasa tgl 1-November2016, kemudian keluar ruam merah dimuka, hari kamis tgl 3-November-2016
ruam merah timbul di dada, perut, dan punggung di tangan dan kaki.
2) Riwayat Kesehatan Dulu
a. Penyakit Kesehatan Masa lalu
Klien pernah menderita penyakit varicella pada tahun 2015 dan pernah
b.
c.
d.
e.
Keterangan
= Laki Laki
= Perempuan
= klien
4) Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Kehamilan dan Persalinan = G=2 P=2 A=0
a. Pernatal
- Ibu rutin melakukan prenatal care/pemeriksaan kehamilan ketika
-
mengandung anak
Ibu tidak ada masalah dalam mmasa kehamilan selama mengandung an.K
b. Natal
- Lahir Kehamilan
- Anak Ke
- BB Waku Lahir
- Tinggi Badan Waktu Lahir
- Apakah ada masalah waktu persalinan
c. Postnatal
-
: ibu klien
: klien anak yang sedikit susah
diatur
3. Hubungan denagn teman sebaya
: klien senang bermain dengan
teman sebaya
4. Pembawa anak secara umum
: klien anak yang baik
5. Respon anak terhadap sakit
: menerima dirinya menderita
sakit
6. Respon anak terhadap petugas kesehatan : klien merasa sedih bila terjadi
perpisahan
7. Reaksi anak terhadap perpisahan
: klien merasa sedih bila terjadi
perpisahan
8. Respon kel terhadap anak yang sehat
: keluarga sabar merawat anak
yang sakit
9. Keluhan lama
: lemas, batuk
10. Keyakinan terhadap agama
: klien punya keyakinan yang
Sebelim Sakit
Sesudah Sakit
2-3x sehri
1piring
Ayam goreng
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Menghabiskan
Tidak ada
makanan
Tidak menyusui
Makan sendiri
Air putih
Air putih
2gelas/hari
6 gelas/hari
200 cc
600cc
Dibantu
Sendiri
2
Eliminasi
A. BAB
a. Frekuensi
b. Waktu
c. Warna
d. Konsistensi
e. Obstipasi
f. Penggunaan pencahar
g. Diare cantumkan (cc)
h. Melena
i. Stoma
(kolostomi,
1x sehari
Pagi
Kuning
Lembek
Tidak ada
Tidak
ileustomi)
Tidak
j. Cara
pengeluaran
Tidak
sendiri/dibantu
Tidak
B. BAK
a. Frekuensi
b. Jumlah urin dan output sendiri
(cc)
c. Warna
d. Ada tidaknya bau
e. Ada
tidaknya
1x sehari
Pagi
Kuning
Lembek
Tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Dibantu
3x sehari
200 cc
Kuning
Tidak bau
Tidak ada darah
darah/hematuri
4x
f. Inkonetinsia
200 cc
g. Penggunaan kateter
h. Cara
pengeluaran
dibantu/sendiri
Tidak
Tidak
dibantu
Kuning
Tidak
bau
Cukup
Tidak pernah
8 jam
Tidak ada
Cukup
Cukup
7 jam
Tidak ada
tidur
Tidak ada
e. Ada tidaknya masalah
tidur
f. Kebiasaan
4
Tidak ada
Tidak ada
yang
Tidak ada
saat
dilakukan tidur
Personal hygine
A. Mandi
a. Frekuensi
b. Kegunaan sabun/tidak
2x sehari
c. Melaukan sendiri/batu
Menggunakan sabun
B. Oral hygine
a. Frekuensi
Melakukan sendiri
b. Pengunaan
sikat
gigi/tidak
c. Pengunaan
gigi/tidak
d. Cara
sikat
2x sehari
Belum mandi
Tidak
sebdiri/tidak
Menggunaan
sikat -
gigi
Melakukan sendiri
5
Aktivitas bermain
a. Waktu bermain
b. Jenis bermain
c. Senang
bermain/kelompok
kelompok
F. Pengkajian Fisik
a. Pengukuran pertumbuhan (Antropometri)
- Berat Badan
: 30 kg
- Tinggi Badan
: 139 cm
- Lingkar Kepala
: 53 cm
- Lingkar Dada
: 58 cm
- Lingkar Abdomen
: 60 cm
- Lingkar Lengan Atas
: 21 cm
- Tricep Skin Fload (TSF)
:b. Pengukuran Fisiologis (TTV)
- Suhu
- Nadi
- Respirasi Rate
- Tekanan Darah
: 39,4 oC
: 110 x/menit
: 50 x/menit
:-
c. Penampilan umum
- Wajah
- Postur
- Hygine
- Nurtisi
- Perilaku
- Perkembangan
- Status kesadaran
: oval
: tinggi kurus
: kurang bersih
: kurang dari kebutuhan
: baik
: baik
: compos metis
d. Kulit
- Warna
- Tekstur
- Suhu
- Turgor
: coklat tua
: kasar
: 39,4 oC
: baik
e. Struktur Aksesoris
- Rambut
- Kuku
- Dermatoglifik
f. Nodus Limfe
- Ukuran
- Mobilitas
- Pembesaran
: normal
: normal
: normal/ tidak ada
g. Kepala
- Bentuk dan kesimetrisan
- Rentang Gerak
- Fontenal (anterior dan posterior)
- Hygine dan kulit kepala
Lesi
Perkusi Sinus Frontal
h. Leher
- Ukuran
- Trakea
- Tiroid
- Arteri Karotis
: tidak ada
: tidak ada kelainan
: normal
: normal / tidak ada kelainan
: normal / tidak ada kelainan
: normal / tidak ada kelainan
i. Mata
- Penempatan dan kesejahjara : normal dan simetris
- Kelopak mata
: tidak ada lesi, terdapat kotoran mata
- Konjungtiva
: kemerahan
- Pungtum Lakrimalis
: tidak ada sumbatan
- Sklera
: kemerahan/ hiperemesisi
- Kornea
: normal / positif
- Pupil
: isokor
- Iris
: tampak bening
- Refleksi kornea
: positif / normal
- Refleksi pupilari
: positif / normal
- Reflek dolls eye
: normal
j. Telinga
- Pinna
: pinna lentur tidak ada benjolan
- Inspeksi hygine (bau, rabas, warna) : tidak bau sedikit serumen
- Konal Eksternal
: bersih
- Membran Timpani : bening
- Tes rinne
:- Tes wiber
:k. Hidung
- Ukuran, penempatan dan kesejajaran
: normal dan simetris
- Inspeksi Hygine
: bersih
- Septum
: ada sedikit
- Membarane mukosa
: lembab
- Reflek Glaberal
:- Reflek Bersin
: ada / positif
l. Mulut Dan Tenggorokan
- Bibir (warna, testur,lesi) : coklat, agak kering, tidak ada lesi
- Struktur internal (membran mukosa, gigi, gusi, lidah, upula,
m. Dada
tongsil)
Reflek batuk
Sucing reflek
Gag reflek
Ruoting reflek
Ekstrution reflek
Yawn reflek
Bunyi nafas
: ronchi
Irama, frekuensi, kedalam nafas : 50x/menit, dangkal
Vokal fremitus
:
n. Paru
o. Jantung
-
Inspeksi ukuran
Palpasi impuls apikal
Auskultasi bunyi jantung
Perkusi arca jantung
p. Abdomen
- Inspeksi
-
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
q. Genitalia
Pria
- Ukuran penis
- Gles penis
- Preputium
- Neatus uretra
- Skrotum
- Testis
r. Anus
-
: ukuran : 60cm
Tonus : simetris
kontur : kering
kondisi kulit : kering
beruam
: bisisng usus : 12x/menit
Pulsai dostlik: nomal
: lambung
: normal
Hepar
: normal
Limfa
: normal
: nadi femoralis
: tersba kering
::::::-
Penampilan umum
Refleks anal
: bersih
: normal
: simetris
:: lemas
: normal
Tulang maleolus
Posisi telapak kaki
Cara berjalan
: normal
: normal
: normal
viii.
2.
Data Penunjang
1. Laboratorium
Hari
Seni
n
7-112016
Jenis
Darah Rutin
- Hemoglobin
- Leukosit
- Trombosit
- Eritrosit
- Hematokrit
- Mcv
- Mcm
- Mcmc
- Rdwcv
- Rdwsd
Nilai
Nilai Normal
14,7
10.450
249
5,59
43,7
78,1
26,3
33,7
12,2
39,7
10,8 15,6
4500 13500
150 400
4,1 5,3
37 54
77 91
27 34
32 36
11 16
35 56
Rontgent
Hasil rontgent tgl 08 11 -2016 = Bronchitis (minta ada waktu)
3. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
4. Terapi Pengobatan
Hari
Jenis
Dosis
Infus RL
Vit A
Ambroxol
Insoprinak
Parasetamol
12 tb/mnt
200.000
3x1
3x1
300mg
Waktu
Cara
1x
3x1
3x1
4x1
Pemberian
Infus
Oral
Oral
Oral
Injeksi
ix.
Analisa Data
No
1
Data
DS
Ibu
Etiologi
klien
Infeksi Virus
Reaksi Inflamasi
Masalah
Peningkatan
suhu
tubuh / hipertermi
Proses Demam
Hipertermi
Out put cairan meningkat
Gangguan pemenuhan
cairan
Kekurangan volume cairan
DS
Ibu
mengatakan
klien
an.K
turgor
kulit
Kurangnya
kebutuhan cairan
cairan
Kekurangan volume cairan
DS
Ibu
klien
tidak
Infeksi tenggorokan
Dahak
Tertekan lambung
Mual
Nafsu makan menurun
Gangguan
kebutuhan nutrisi
tidak effektif
nafas
DO : RR : 50 x/mnt
Hisekresi sputum
Pola nafas tidak efektif
x.
xi.
Asuhan Keperawatan
Nama Klien : an.K
Jenis Kelamin : Laki Laki
Umur
: 10th
No Diagnosa
1
No Register
Diagnosa Medik
NIC
: 940096
: Morbili
NOC
Keperawatan
Peningkatan
suhu Thermoregulatin
Fever treatmeal
Kriteria hasil
- Monitor
suhu
tubuh / hipertensi
- Suhu tubuh dalam
sesering
b.d infksi virus
rentang normal
mungkin
- Nadi dan RR dalam
- Monitor IWL
rentang normal
- Monitor warna
- Tidak ada perubahan
dan suhu kulit
warna kulit dan tidak - Monitor
nadi
ada pusig
-
dan RR
Monitor
penurunan
tingkat
kesadaran
Monitor
input
dan output
Bersikan
pretik
Berikan
anti
pengobatan untuk
mengatasi
-
penyebab demam
Selimuti pasien
Tingkatkan
sirkulasi udara
2
Gangguan
keseimbangan cairan
b.d
intake
yang
kurang
Fluid balance
Hydration
Nutrional status food
Fluid
management
Pertahankan
catatan
Kriteria Hasil
intake
adekuat
Monitor
status
dehidrasi
Monitor
vital
sign
Monitor
masukan
makanan / cairan
Dorong masukan
oral
Monitor
pasien
respon
terhadap
penambahana
cairan
3
Ganggaun
kurang
nutris
Nutrional
nutrient intake
Weight control
dari
Nutrisi
status
management
Kaji
adanya
alergi makanan
Anjurkan klien
status
untuk
Kriteria hasil
-
Adanya
berat
Berat
badan
sesuai
mengidentifikasi
-
meningkatkan
peningkatan
kebutuhan nutrisi
Tidak
terjadi
penurunan BB
protein
Nutrional
monitoring
BB klien dalam
batas normal
Monitor infeksi
anak
selama
makan
Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan
selama
4
-
Ketidakefektifan
jalan
nafas
b.d
sputum
dalam
jumlah
yang
makan
Monitor
tidak
jam
turgor
kulit
berlebih
Airway Management
Respiratory status =
Ventilation
Respiratory status =
untuk
Airway
memaksimalkan
Kriteria hasil
-
Mendemonstrasikan
batuk
efektif,
nafas
yang
suara
sputum,
bernafas
mampu
dengan
ventilasi
Lakukan
fisioterapi
bersih,
mampu mengeluarkan -
dada
jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk
Ajarkan
batuk
efektif
mudah
Mempu
mengidentifikasikan
dan mencegah faktor
yang
dapat
menghambat
jalan
nafas
xii.
Catatan Keperawatan
Hari
X
9-11-2016 1
Paraf
9-11-2016 2
Fluid Management
- Mempertahankan catatan intake dan output
- Memonitori status hidrasi
- Memonitori vital sign
- Memonitori masukan makanan / cairan
- Kolaborasi pemberian cairan IV
- Mendorong masukan oral
- Memonitori IV Line
- Memonitori
respon
pasien
terhadap
penambahan
9-11-2016 3
Nutrien Management
10-11-
nutrisi
Memonitori adanya penurunan BB
Memonitori Lingkungan selama makan
Memonitori turgor kulit
kebutuhan
2016
Airway Management
xiii.
ventilsi
Melakukan fisioterapi dada
Mengeluarkan sekret dengan batuk
Mengajarkan batuk efektif
Memonitori respirasi dan status O2
Meganjurkan dilakukan nya nebulizer
Catatan Perkembangan
Hari
10-11-
o
1
2016
10-11-
Paraf
2016
air putih
O = Pasien terlihat tidak Lemas
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi
3
S = ibu klien mangatakan anaknya sudah mau makan
O = pasien mamakan makanan nya
A = masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi
10-112016
10-112016
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Morbili adalah penyakit anak yang menular yang lazim biasanya
ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak
ringan atau demam,scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi. Penyebabnya
adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama
masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa
virus RNA yang termasuk family Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. Cara
penularannya dengan droplet infeksi.
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian
menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bila seseorang wanita menderita
morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan
mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester I,II atau III maka
ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau
seorang anak dengan BBLR atau lahir mati atau anak yang kemudian
meninggal sebelum usia 1 tahun.
Masa inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari yang
dibagi dalam 3 stadium yaitu, Stadium kataral (prodormal), Stadium erupsi,
Stadium konvalesensi. Adapun komplikasi yang dapat terjadi akibat inveksi
virus Morbili yaitu, Otitis media akut, Pneumonia, Encefalitis, Bronkiolitis,
Laringitis obstruksi dan laringotrakhetis.
B. SARAN
1 Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengetahui penyakit morbili serta
2