Professional Documents
Culture Documents
II.
III.
IV.
: Nur Atikah
: Ruang Kemuning Atas
: 14 19 November 2016
IDENTITAS DATA
a. Identitas pasien
Nama
Tempat/tanggal lahir
Usia
Jenis kelamin
Diagnosa medic
b. Identitas orang tua
Nama Ayah
Pekerjaan Ayah
Pekerjaan Ibu
Alamat
Agama
Suku bangsa
Pendidikan Ayah
Pendidikan Ibu
: An. H
: Tangerang, 2 Agustus 2016
: 3 bulan 13 hari
: Perempuan
: PJB Sianotik, BP
: Tn.M
: Buruh
: IRT
: Kp. Pabuaran Tigaraksa
: Islam
: Sunda
: SMA
: SMA
An.H (3 bulan)
KET:
: Laki-laki
: Perempuan
: An.H
V.
RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh
2. Hubungan dengan anggota keluarga
3. Hubungan dengan teman sebaya
4. Pembawaan secara umum
VI.
: Ny. Y
: Anak
: An.H sudah dapat bermain
dengan teman sebayanya
: An.H tidak ada masalah
tumbuh kembang, namun sejak
Personal Sosial
RESPON ANAK
An.H dapat mengamati
tangannya
KESIMPULAN
An.H dalam batas normal dan
tidak
keterlambatan
mengalami
dalam
Motorik Halus
An.H
180
An.H
dapat
tangan
bersentuhan
An.H
belum
dapat
memegang icik-icik
Bahasa
tidak mengalami
berteriak keterlambatan dalam
(menangis)
An.H dapat
bersuara
perkembangan bahasa
ooo/aah
Motorik Kasar
An.H
dapat
tidak
mengalami
kepala tegak
An.H dapat membalik
keterlambatan
dalam
An.H belum dapat dada
perkembangan motorik kasar
terangkat menumpu 1
lengan
An.H dapat menumpu
VII.
cc
An.H BAB 1x sehari selama di rs konsistensi cair, jumlahnya tidak
terlalu banyak.
6. Pola hubungan :
An.H tinggal bersama orangtuanya, sehari-hari An.H di asuh oleh ibunya,
hubungan dengan keluarga baik.
7. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan
An.H tampak tenang, namun sering kali menangis ingin menyusui dan di
peluk oleh ibunya, ada kontak mata, kesadaran An.H composmentis.
8. Kognitif dan persepsi :
Penglihatan
: An.H dapat melihat sekeliling, namun tampak sering
diam.
Pendengaran
: An.H saat dipanggil merespon
Perabaan
:An.H dapat merasakan sentuhan, karena saat
dilakukan tindakan menangis
: An.H fungsi pengecapannya baik dapat merasakan
ASI
9. Konsep diri
: An.H hanya diam, dan menangis saat ingin menyusu
dan saat hendak lakukan tindakan
10. Seksual
: Tidak ada masalah pada alat reproduksi An.H
11. Nilai
: Ibu masih mempercayai adat disekitarnya dengan
memakaikan An.H kalung hitam dan peniti.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
Pengecapan
12. Abdomen
13. Genetalia
15. Musculoskeletal
16. Neurologis
IX.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal
15-11-2016
Nama Obat
Captropril : 3 x 1 mg
Lasix : 1 x 2 mg
KN 1B 300 cc/24 jam
Inhalasi ventolin 1+ Nacl
0,9% 4 cc (2x/hari)
- IUVD : KN1B+KCL 400
2.
cc/24 jam
Cefotaxim : 2 x 200 mg
Dexa : 3 x 0,7 mg
Captropril : 3 x 1 mg
Lasix : 1 x 2 mg
KN 1B 300 cc/24 jam
Inhalasi ventolin 1+ Nacl
0,9% 4 cc (2x/hari)
- IUVD : KN1B+KCL 400
3.
17-11-2016
cc/24 jam
Cefotaxim : 2 x 200 mg
Dexa : 3 x 0,7 mg
Captropril : 3 x 1 mg
Lasix : 1 x 2 mg
KN 1B 300 cc/24 jam
Inhalasi ventolin 1+ Nacl
0,9% 4 cc (2x/hari)
- 400 cc/24 jam
- Cefotaxim : 2 x 200 mg
b. Pemeriksaan darah (15/11/2016)
PEMERIKSAAN
HASIL
Na+
130. 6 mmol
K+
5.18 mmol
Ca
1.04 mmol
Cl
94 mmol
PO2
38.8 mmhg
INTERPRETASI
PaCO2
55. 4
Leukosit
12.10 10/uL
X.
ASI ekslusif. Tumbuh kembang An.H baik/ tidak ada masalah pada
seumurannya.
XI.
ANALISA DATA
Data (DS,DO)
DS :
- Ibu mengatakan
mulai
Etiologi
kebiruan
saat
tidak
riwayat
penyakit jantung
DO :
- Mata klien tampak anemis
- Bibir dan kuku klien kebiruan
(sianotik)
- Bunyi jantung : S1 dan S2
reguler dan terdengar S3
-
murmur
Nadi : 123x/menit,
RR : 52x/menit,
suhu : 37,2C
Hasil pemeriksaan darah:
Na+ : 130. 6 mmol
K+ : 5.18 mmol
Ca : 1.04 mmol
Cl : 94 mmol
Hasil
Masalah
pemeriksaan
Ekhokardiografi :
LV
VSD besar
PDA (+)
Saturasi : 73%
Diagnostic impression :
TGA dengan VSD besar
PDA
- Terpasang kateter, warna:
bercampur
darah
Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Nafas
DO :
-
Terdengar
ronkhi
basah
DS :
- Ibu mengatakan anaknya
-
DO :
-
XIV. DIAGNOSA
XV.
NO
XVII.
KEPERAWATAN
XVIII.
XXI. Setelah
1.
Penurunan Curah
keperawatan
Jantung
XIX.
Definisi
ketidakadekuatan
darah
yang
dipompa
oleh
jantung
untuk
NOC
dilakukan
selama
jam 1.
2.
diharapkan penurunan curah jantung
3.
teratasi, dengan kriteria hasil :
4.
XXII. Outcome : Status jantung
Monitor nilai se
Pertahankan kep
Berikan cairan s
Pertahankan pe
yang akurat
paru
5. Berikan suplem
1. Denyut nadi deviasi sedang dari
melalui IV) sesu
kisaran normal (3) ke tidak ada 6. Ambil specime
memenuhi
kehilangan
kebutuhan
(mengistirahatka
metabolik tubuh
XX.
(4)
antipiretik)
3. Urin output deviasi sedang dari 8. Berikan lingkun
XXVI.
kisaran normal (3) ke tidak ada
XXVII.
deviasi dari kisaran normal (5)
XXVIII.
MO
4. Saturasi oksigen deviasi cukup
VITAL:
besar dari kisaran normal (2) ke 1. Monitor nadi, su
2. Monitor kualitas
deviasi ringan dari kisaran normal
3. Monitor irama d
(4)
4. Monitor suara p
5. Sianosis deviasi cukup besar dari 5. Monitor pola pe
6. Monitor warna k
kisaran normal (2) ke deviasi
7. Monitor sianosis
ringan dari kisaran normal (4)
8. Identifikasi kem
6. Retraksi otot dada deviasi sedang
tanda vital
XXX.
XXXI. DIAGNOSA
NO
KEPERAWATAN
XXXIV.
XXXV. Ketidakefektifan
2.
Setelah
dilakukan
membersihkan sekresi
XXXVIII.
XXXIX.
pernafasan
mempertahankan
XLI.
NIC :
XLII. MANAJEM
1. Pastikan pas
ventilaasiny
Outcome : status
ventilasi
2. Auskultasi s
ketidakmampuan untuk
XXIX.
auskultasi
nafas
deviasi
jalan
nafas
deviasi
adanya suar
3. Monitor stat
sebagaiman
XLIII.
XLIV. PEMBERIA
1. Bantu klien unt
2. Bantu klien unt
paru
4. Pantau efek dar
5. Dokumentasika
pasien, sesuai p
XLV.
XLVI. TERAPI O
1. Pertahankan ke
2. Monitor aliran o
3. Monitor posisi
4. Periksa alat pem
untuk memastik
telah ditentukan
5. Monitor peralat
pasien untuk be
(4)
7. Sianosis deviasi cukup besar dari
kisaran normal (2) ke deviasi
ringan dari kisaran normal (4)
8. Retraksi otot dada deviasi sedang
dari kisaran normal (3) ke tidak ada
deviasi dari kisaran normal (5)
XL.
XLVII.
NO
LI.
3.
XLVIII. DIAGNOSA
XLIX. NOC
KEPERAWATAN
LII.
LIV.
Ketidakefektifan
Pola
Nafas
LIII.
pola
nafas
efektif
status
yang
tidak
LV.
Outcome
LVII. NIC :
LVIII. TERAPI O
1. Pertahankan
2. Monitor alir
3. Monitor pos
4. Periksa alat
berkala untu
pernafasan
1. Frekuensi pernafan deviasi cukup
besar dari kisaran normal (2) ke
deviasi ringan dari kisaran normal
konsentrasi
diberikan
5. Monitor per
memastikan
(4)
2. Irama pernafasan deviasi cukup
menggangg
LIX. MONITOR
besar dari kisaran normal (2) ke 1. Monitor nadi, su
2. Monitor irama d
deviasi ringan dari kisaran normal
3. Monitor suara p
(4)
4. Monitor pola pe
3. Kedalaman inspirasi deviasi cukup 5. Identifikasi kem
besar dari kisaran normal (2) ke
deviasi ringan dari kisaran normal
(4)
4. Kepatenan
jalan
nafas
deviasi
tanda vital
LX.
LXII.
LXIII. CATATAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI& EVALUASI
LXIV.
LXV. Nama Klien : An.H
LXVI. Ruangan
: Kemuning Atas
LXVII.
LXVIII.TGL /
HARI
LXXII.Senin,
LXIX. NO.
DIAGNOSA
LXXIV. 1
HASIL
-
Ib
elektrolit
bi
Ib
LXXIII.14 11 LXXV.(Penurunan
16
curah
jantung)
LXXVI.
LXXVII.
ke
LXXX. O
dan keperluan
Mengambil specimen sesuai order untuk
N
S
dapat melakukan analisis level elektrolit
R
(Feses)
K
Melakukan pengukuran urin untuk
kelembaban
Memonitor sianosis sentral dan perifer
Mengidentifikasi kemungkinan perubahan
tanda-tanda vital
LXXVIII.
LXXXV.
S
enin,
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
(Ket
idakefektifan
Mengauskulta
XC.
si suara nafas,
- Ibu klien
catat
sesak
- Ibu klien
area
4 11
bersihan
ventilaasinya
16
jalan nafas)
menurun atau
LXXXIX.
tambahan
Memonitor
status
S:
batuk b
XCI. O :
pernafasan
dan
XCIII. A
oksigenasi,
nafas belu
sebagaimana
-
mestinya
Membantu
klien
untuk
menggunakan
-
terapi inhalasi
Membantu
klien
untuk
menempatkan
inhalasi
mulut
-
N
S
R
K
T
X
di
atau
hidung
Memantau
pernafasan
pasien
auskultasi
dan
XCIV. P :
-
M
A
M
B
paru-paru
Memantau
asikan
pemberian
obat
dan
respon pasien,
sesuai
protocol
Mempertahan
kan kepatenan
jalan nafas
Memonitor aliran oksigen
Mempertahankan kepatenan XVII. S :
-
XII.
XIII.
Senin,
XIV.
XV.
14 11
16
( Ketidakefektifan
Pola Nafas)
jalan nafas
Memonitor aliran oksigen
Memonitor posisi alat pemberian
oksigen
- Memeriksa
alat
pemberian
sesak
XVIII. O :
diberikan
Memonitor
nadi,
pernafasan
Memonitor suara paru
Memonitor
pola
abnormal
Mengidentifikasi
suhu,
XIX.
A : Masalah ketidakefektifan po
nafas belum teratasi
pernafasan
kemungkinan
Nadi : 123x/menit
Suhu : 37C
RR : 51x/menit
Klien masih sesak
Retraksi otot dada
Pernafasan cuping hidung
Sat Oksigen : 75 %
XX.
P : Interventsi dilanjutkan
(sianotik)
XCV.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.
C.
CI.
CII.
CIII.
CIV.
CV.
CVI.
CVII.
CVIII.
CIX.
CX.
CXI.
CXII.
: Kemuning Atas
CXVII.
CXVIII.TGL /
HARI
CXXII. Selasa,
CXIX. NO.
DIAGNOSA
CXXIV. 1
n curah
jantung)
HASIL
-
CXXVI.
CXXVII.
dan keperluan
Memberikan lingkungan yang aman pada
klien
Memonitor
nadi,
suhu,
pernafasan
N
S
R
K
dengan tepat
CXXXI. A
Memonitor kualitas nadi
Memonitor irama dan laju pernafasan
jan
Memonitor suara paru
CXXXII.
Memonitor pola pernafasan abnormal
Memonitor warna kulit, suhu, dan
- Mo
- Mo
kelembaban
- Per
- Memonitor sianosis sentral dan perifer
CX
- Mengidentifikasi
kemungkinan
CX
perubahan tanda-tanda vital
CXXXV.
CXXVIII.
- Mengauskulta CXLI. S :
-
CXXXVI.
elasa,
CXXXVII.
CXXXVIII.
CXXXIX.
2
(Ket
idakefektifa
5 11
n bersihan
16
jalan nafas)
si suara nafas
Memonitor
status
pernafasan
CXLII. O
oksigenasi
Membantu
klien
untuk
menggunakan
-
terapi inhalasi
Memantau
N
S
R
K
B
K
CXLIII.
obatan
Mendokument
ketidakef
asikan
obat
dan
respon pasien,
sesuai
protokol
Mempertahan
kan kepatenan
jalan nafas
sebagian
CXLIV. P
pemberian
sesak
- Ibu klien
batuk b
dan
CXL.
- Ibu klien
M
A
M
B
XXI.
XXII.
Memonitor
aliran oksigen
Selasa,
XXIII.
Mempertahankan
jalan nafas
Memonitor aliran oksigen
Memonitor
posisi
alat
pemberian oksigen
Memonitor
nadi,
pernafasan
Memonitor suara paru
Memonitor pola pernafasan
abnormal
Mengidentifikasi
XXIV.
15 11
16
( Ketidakefektifan
Pola Nafas)
kemungkinan
tanda-tanda vital
XXV.
kepatenan
suhu,
perubahan
XXVI. S :
sesak
XXVII. O :
(sianosis)
CXLV.
CXLVI.
CXLVII.
CXLVIII.
CXLIX.
CL.
CLI.
CLII.
CLIII.
CLIV.
CLV.
CLVI.
CLVII.
CLVIII.
CLIX.
CLX.
CLXI.
CLXII.
CLXIV.
CLXV.Ruangan
: Kemuning Atas
CLXVI.
CLXVII.
T CLXVIII.
GL /
DIAGNOSA
HARI
CLXXI. Rabu,
CLXXII.
CLXXIII.
1 CLXXIV.
6 11 16
1
(Pen
urunan Curah
HASIL
-
Jantung)
CLXXV.
CL
klien
Memonitor
dengan tepat
Memonitor kualitas nadi
Memonitor irama dan laju pernafasan
Memonitor pola pernafasan abnormal
Memonitor warna kulit, suhu, dan
kelembaban
Memonitor sianosis sentral dan perifer
Mengidentifikasi
kemungkinan
CLXXVI.
nadi,
suhu,
pernafasan
N
S
R
K
k
CLXXX.
pen
tera
CLXXXI.
dila
Mo
Mo
Mo
Per
CL
CLXXXIII.
CLXXXIV.
abu,
CLXXXV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
Mengauskulta
CLXXXIX
si suara nafas
Memonitor
- Ibu klien
(Ket
idakefektifan
6 11
bersihan
16
jalan nafas)
status
pernafasan
dan
CLXXXVIII.
-
menggunakan
S
R
S
terapi inhalasi
Mempertahan
b
K
untuk
kan kepatenan
-
masih
CXC. O :
oksigenasi
Membantu
klien
masih
- Ibu klien
jalan nafas
Memonitor
aliran oksigen
t
A : Masa
nafas tera
CXCI. P :
-
M
A
M
B
CXCI
XXX. Rabu,
XXXII.
XXXIII.
XXXI. 16 11
16
pemberian oksigen
Memonitor
nadi,
pernafasan
Memonitor suara paru
Memonitor pola pernafasan
abnormal
Mengidentifikasi
( Ketidakefektifan
Pola Nafas)
kemungkinan
tanda-tanda vital
XXXIV.
XXXV. S :
suhu,
perubahan
sesak
XXXVI. O :
Nadi : 121 x/menit
Suhu : 36,6C
RR : 52 x/menit
Klien masih sesak
Retraksi otot dada
Pernafasan cuping hidung
Sat Oksigen : 79 %
P : Interventsi
dilanjutkan
Monitor irama pernafan klien
Monitor kepatenan oksigen
XXXIX.
CXCIII.
CXCIV.
CXCV.
CXCVI.
CXCVII.
CXCVIII.