You are on page 1of 5

TUGAS FISIKA BATUAN

Rangkuman Kuliah Tamu The Essential


of Rock Physics for Reservoir
Characterization in Oil and Gas
Industry
by : Trisakti Kurniawan (Senior Geoscientist Petronas)

Disusun oleh :
Muhazzib

3713100041

Dosen Pengampu :
Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA
1. Pengertian Fisika Batuan
Fisika batuan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang investigasi dan properti
atau sifat fisik dari suatu batuan. Menurut pendiri dari lembaga penelitian petrofisika di
Stanford University, Amos Nur, fisika batuan atau rock pyhsics adalah suatu studi yang
mempelajari tentang properti atau sifat fisik dari suatu batuan. Sedangkan menurut website
rockphysicists.org fisika batuan adalah sebuah studi yang mempelajari tentang hubungan
antara perhitungan properti elastik pada permukaan bumi dengan properti intrisik yang ada di
batuan, seperti mineralogi, porositas, dan permeabilitas. Dari kedua pengertian tersebut dapat
kita simpulkan bahwa fisika batuan adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang
karakterisasi dan sifat fisik dari batuan dengan berbagai metode dan analisa.
Di industri minyak dan gas, fisika batuan memiliki peran dan kunci penting dalam
menyukseskan suatu industri minyak dan gas. Fisika batuan selalu dibutuhkan ketika sebelum
eksplorasi dilakukan, ketika eksplorasi dilakukan, dan setelah eksplorasi dilakukan. Sehingga
fisika batuan sangat dibutuhkan dalam segala lini di industri minyak dan gas. Sebelum
ekplorasi dilakukan, peran ilmu fisika batuan yaitu untuk menganalisa formasi batuan dan
analisa reservoar dari suatu batuan sehingga didapatkan titik lokasi pengeboran. Pada saat
dilakukan ekplorasi, fisika batuan akan menganalisa data sumur pada eksplorasi dan setelah
melakukan pengeboran dan ekplorasi fisika batuan akan menganalisa data sumur dan
cadangan dari hidrokarbon minyak maupun gas bumi yang dimilikinya. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa fisika batuan atau rock physics memiliki peranan yang penting dalam suatu
eksplorasi minyak dan gas bumi.
Di dalam studi mengenai fisika batuan, kita akan mengenal berbagai sifat fisik dari
suatu batuan, yaitu sebagai berikut :
1). Porositas
2). Permeabilitas
3). Saturasi
4). Wettabilitas
5). Densitas
6). Resistivitas
Setiap dari sifat fisik batuan tersebut memiliki metode dan cara pengukuran yang berbeda.
Misalnya, jika adanya tekanan dari hidrokarbon seperti gas akan mempengaruhi properti fisik
batuan seperti, densitas dan bulk modulus akan meningkat dengan meningkatnya saturasi gas.
Contoh lain adalah pengaruh dari ukuran butir dan penyortiran terhadap porositas dan
permeabilitas. Permeabilitas akan meningkat seiring dengan besarnya ukuran butir dari suatu
batuan dan meningkatnya penyortiran akan meningkatkan pula porositas dan

permeabilitasnya. Dan setiap sifat fisik tersebut juga memiliki pembahasan yang lebih
mendalam. Akan tetapi, hal yang harus kita ketahui bahwa seluruh sifat fisik tersebut
memiliki hubungan dan keterkaitan dalam hal menganalisa suatu formasi batuan dan analisa
mengenai suatu reservoir hidrokarbon dalam industri minyak dan gas. Sehingga setiap dari
sifat fisik batuan tersebut wajib dipelajari dan dipahami oleh seluruh geoscientist.
Seperti yang telah kita ketahui, terdapat gelombang s dan gelombang p yang biasa
digunakan pada penjalaran gelombang seismik. Kedua gelombang yang menjalar dan
merambat pada medium batuan akan sangat bergantung pada sifat fisik dari suatu batuan.
Gelombang S atau yang disebut dengan secodary waves memiliki persamaan yaitu :
Vs =

Sehingga kecepatan gelombang S sangat bergantung pada rigiditas dan densitas dari suatu
batuan. Tetapi kecepatan gelombang S tidak akan mengubah volume dari suatu batuan tetapi
hanya akan mengubah bentuk fisik dari suatu batuan.
Sedangkan pada gelombang P atau yang disebut dengan primary wave dapat di
deksripsikan dalam parameter elastik yang akan menjelaskan tentang sifat dari batuan ketika
di subjeksikan gelombang seismik. Kecepatan gelombang p dapat diketahui dari persamaan
sebagai berikut :

Vp =

4
Kb+
3

Dengan adanya gelombang p yang akan merambat pada suatu batuan akan mengubah bentuk
dari suatu batuan tetapi nilai volume dari batuan akan tetap konstan.
Fisika batuan sangat penting dalam menganalisa suatu reservoir. Dengan mengetahui
nilai dan karakteristik fisik dari suatu reservoir kita akan mengetahui kandungan hidrokarbon
dalam suatu reservoir. Dalam menentukan dan mengetahui properti dari suatu reservoir kita
dapat mengambil data dari berbagai sumber data seperti, data inti, data wireline, dan data
seismik. Dari ketiga sumber data tersebut, kita dapat menentukan litologi reservoir, porositas,
tipe fluida, geometri reservoir, dan konektivitas dari suatu reservoir.
Hasil akhir dari analisa seluruh properti sifat fisik suatu batuan adalah dapat
menentukan evaluasi dan analisa mengenai penampang bawah permukaan bumi. Evaluasi
penampang bawah permukaan ini dapat diperoleh dari integrasi data sumur dan data seismik
dengan informasi geologi, transformasi dari jejak seismik ke impedansi akustik dan properti
fisika batuan yang lainnya dan yang terakhir dapat diperoleh dari deskripsi hasil properti
fisika batuan. Aplikasi dari analisa fisika batuan yaitu sebagai berikut :
a). Evaluasi petrofisik seismik

b). Pemodelan elastik yang dapat berasosiasi dengan berbagai litologi dan komposisi fluida
c). Mineral, porositas, dan substitusi fluida
d). Analisis AVO
e). Karakterisasi reservoir
f). Geopressure
g). Geomekanik

2. Rock Physics Modelling


Merupakan suatu proses untuk mencari pemodelan fisika batuan dengan data sumur
dan data inti yang tersedia, dan bisa membantu kita untuk mengerti karakterisik zona
reservoir dan non-reservoir. Proses tersebut juga bisa mengoreksi permasalahan pada
pengukuran pada data sumur. Pemodelan fisika batuan terdiri dari beberapa model yaitu
seagai berikut :
a). Emperical Models
b). Bound-filling Models : Pemodelan yang akan medukung estimasi tinggi dan rendah untuk
modulus elastik di saat tekstur tidak diketahui
c). Theoritical Models : Terdiri dari pendekatan inklusi, pendekatan transformasi, dan
pendekatan kontak.
d). Heuristic Models : Terdiri dari waktu rata-rata Wyllie, dan perubahan Hashin-Strikman
e). Hybrid Approach
f). Hybrid Models : Merupakan kombinasi dari theoritical, empirical, dan heuristic model.
Pada pemodelan ini terdiri dari pasir, kontak semen, dan konstan semen.

3. Lithological Characteristics
Litologi batuan adalah pembelajaran dan deskripsi dari karakteristik fisik dari batuan
khususnya pada batuan sampel dan di singkapan. Sehingga pada litologi suatu batuan dapat
diketahui mengenai komposisi dan tekstur dari sedimen klastik, proses sedimentasi baik itu
lama waktu proses sedimentasi maupun letak sedimen tertransportasi. Kita juga akan
mengetahui sejarah dan lingkungan pengendapan dari suatu batuan. Karakteristik litologi
fisik batuan terdiri dari berbagai macam, seperti tipe batuan, warna, komposisi mineral, dan
ukuran butir. Tetapi, secara umum karakteristik lithologi batuan diklasifikasikan sebagai
berikut :
a). Grain Composition : Variasi komposisi yang bisa mengindikasikan sumber sedimen.
b). Fabric : Struktur pengendapan fisika dan biogenik dapat mendukung informasi mengenai
lingkungan pengendapan dan juga mempunyai pengaruh yang signifikan pada sistem pori

c). Texture : Ukuran butir, bentuk butir, dan penyortiran semua aspek tersebut
mengindikasikan proses pengendapan dan juga berpengaruh pada kualitas reservoir.
d). Diagenesis : Proses sedimentasi dan pengendapan yang terjadi pada suatu batuan.

You might also like