Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Instrumentasi Fisis Industri
Disusun Oleh:
Dosen
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Instrumentasi fisis industri ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai apa dan bagaimana peran sistem instrumentasi pada suatu industri.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat
di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instrumentasi Industri (atau biasa disingkat Instrumentasi atau Instrument) didefinisikan sebagai
suatu teknik penggunaan Instrument/peralatan (yg dimaksud di sini ialah peralatan yg
dipergunakan di suatu industri) untuk mengontrol sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia dari suatu
material untuk mendapatkan nilai tambah dari material tersebut.
Salah satu contoh penerapan teknik Instrumentasi ialah dalam pengolahan minyak mentah
(oil refinery). Di sini Instrumentasi memainkan peranannya dalam mengontrol sifat-sifat fisika
dan kimia (temperatur, tekanan, dan lain-lain) dari minyak mentah, sehingga diperoleh nilai
tambah dari minyak mentah tersebut (bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain).
Sistem Instrumentasi melakukan pengontrolan dengan 4 langkah:
1. Mengukur
2. Membandingkan
3. Menghitung, dan
4. Mengoreksi
Peralatan-peralatan (Instruments) seperti Temperature Transmitter, Temperatur Controller,
dan Temperature Control Valve inilah yang melakukan 4 langkah pengontrolan dalam sistem
kontrol Instrumentasi, sehingga membuat sistem menjadi otomatis dan mengurangi peranan
manusia dalam proses.
Ilmu Instrumentasi secara dalam mempelajari teknik penggunaan peralatan Instruments
(Transmitter, Controller, Control Valve, dan lain-lain), metode-metode pengukuran 4 besaran
proses maupun besaran-besaran lainnya, dan teknik sistem pengontrolan proses agar diperoleh
respon pengontrolan yang sesuai dengan yang dikehendaki.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Dengan membaca makalah ini semoga dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang apa
yang sudah disinggung pada Tujuan.
BAB 2. ISI
2.1 Instrumentasi dan Kontrol Industri
Pengenalan Sensor
Terminologi Sensor
Pengenalan Transmitter
Pada umumnya, kerja transmiter adalah mengkonversi output sensor menjadi sinyal standar,
sesuai dengan masukan pengotrol (misalnya 4 - 20 mA) transmiter umumnya didesain dengan
konfigurasi direct acting. Sebagian besar transmiter yang ada dipasaran memiliki range input
(span) yang dapat diubah nilainya sebagai contoh, sebuah transmiter temperatur dapat
dikonfigurasi ulang sehingga resistansi element sensornya (platinum) menjadi 50 - 150 C.
Dalam kasus tersebut, sinyal masukan dan keluaran transmiter adalah sebagai berikut :
Input
Output
50 C
4 mA
150 C
20 mA
Instrument tersebut memiliki batas bawah atau zero = 50 C dan range masukan atau span = 100
C.
20 mA 4 mA
T 50 oC 4 mA
o
o
150 C 50 C
mA
0.16 o T oC 4 mA
C
Tm mA
Untuk instrument yang bersifat linear, gain pengukuran (Km) dapat direpresentasikan
sebagai :
K m=
campuran cairan, gas ataupun solid yang mengalir melalui pipa atau duct, ataupun solid yang
mengalir melalui conveyor belt.
Aturan-aturan dalam block flow diagrams:
1.
unit operations seperti mixers, separators, reactors, distillation columns dan heat
groups dari unit operation dapat diberi tanda dengan blok atau segi empat.
3.
Aliran process dinyatakan dengan garis lurus, bisa vertikal atau horizontal.
4.
5.
6.
7.
Jika dimungkinkan aliran proses dari kiri kekanan dimana unit upstream sebelah kiri dan
Process Flow Diagram merupakan ilustrasi skematik dari sistem. PFD menunjukkan
hubungan antara komponen-komponen utama didalam sistem. PFD juga memberikan tabel
harga disain proses untuk komponen-komponen yang beroperasi pada mode yang berbeda
seperti, minimum, normal, maksimum.
PFD harus terdiri dari:
Process Piping
Nilai operasi values seperti minimum, normal dan maximum flow, temperature dan
pressure
Komposisi fluida
Contoh Diagram PFD
system equipment components. P&ID menunjukkan semua piping termasuk sequence physic
dari sambungan, reducers, valves, equipment, instrumentation dan control interlocks. P&ID
dipergunakan untuk mengoperasikan sistem proses.
P&ID terdiri dari:
Miscellaneous - vents, drains, special fittings, sampling lines, reducers dan increasers
Flow directions
Interconnections
10
2.3.1 Transmitter
Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah satu elemen dari
sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari suatu proses digunakan alat ukur yang
disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan langsung dengan medium yang diukur),
dimana transmitter kemudian mengubah sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal standart.
Berdasarkan besaran yang perlu ditransformasikan transmitter dapat digolongkan sebagai
transmitter temperatur, transmitter tinggi permukaan, transmitter aliran.Transmitter dapat
dihubungkan dengan berbagai alat penerima seperti instrument penunjuk, alat pencatat, pengatur
yang mempunyai sinyal masukan yang standart.
Tergantung pada jenis sinyal keluaran dapat dibedakan misalnya sinyal transmitter pneumatik
dan transmitter elektrik. Seperti semua alat penumatik, transmitter pneumatik mempunyai
keuntungan yakni aman terhadap bahaya percikan api yang diakibatkan hubungan singkat
pada transmitter elektrik.
Sinyal Transmitter
Sinyal transmitter adalah suatu tanda ataupun sinyal yang diberikan ke alat penerima seperti
pencatat, penunjuk yang berupa skala angka angka. Jenis jenis sinyal yang terdapat
pada transmitter adalah :
1. Sinyal pneumatik atau tekanan udara
Besaran standart sinyal pneumatik ini adalah 3 15 Psi atau 0,2 1,0 kg/cm2.
2. Sinyal elektrik
Besaran standart sinyal elektrik ini adalah 4 mA 20 mA dan skala kerja sinyal tegangan ada
yang berkisar 1 5 VDC dan ada juga 0 10 VDC.
11
Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem sinyal yang dapat dipergunakan pada transmitter
yaitu sinyal pneumatik dan sinyal elektrik. Berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat
digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Transmitter elektrik
2. Transmitter pneumatic
Transmitter digunakan ketika pengontrol, indikator/display, atau recorder diperlukan di control
room atau panel
Sinyal sensor (umumnya dalam mV) perlu dikonversi menjadi sinyal standar (4-20mA)
Contoh :
50oC 150oC 4 mA 20 mA
12
rancangan
Burdon Tube
Diaphragm Sensor
13
C-type Burdon
Digunakan pada range pengukuran 0-15 psig (0-100 kPa), hingga 0-1500 psig (0-10.000 kPa)
Sederhana, akurat dan memiliki tingkat presisi yg tinggi Umumnya berukuran besar dan rentan
terhadap overpressure (dibandingkan jenis burdon lainnya)
Helical Burdon
Digunakan pada range pengukuran 0-200 psig (0-1.300 kPa), hingga 0-6000 psig (0-40.000 kPa)
Heavy duty helical burdon tahan overpressure hingga 10 kali tekanan maksimum pada range
pengukurannya
Spiral Burdon
14
Sensitivitas sangat tinggi. Digunakan pada range pengukuran yg sangat rendah dan sangat tinggi
0-10 psig (0-65 kPa), hingga 0-100.000 psig (0-700.000 kPa)
2.3.2.2 Elemen Alat Ukur Tekanan (Diaphragm Sensor)
Diafragma
tipis, datar, fleksible (pada arah sumbunya) dan bergelombang. Defleksi diafragma proporsional
dengan tekanan. Sensitivitas diafragma meningkat seiring bertambahnya diameter. Gerakan axial
dari diafragma dihubungkan dengan sistem mekanis untuk mengukur tekanan
15
Saat ini merupakan elemen yg paling banyak digunakan untuk electronic pressure transmitter.
Prinsip kerja : perubahan strain perubahan resistansi listrik perubahan sinyal standar (4-20
mA)
Desain strain gauge pressure sensor yg paling umum :
16
menggunakan
diafragma
untuk
mensensing
tekanan
proses,
kemudian
Strain gauge yg banyak dipakai saat ini adalah jenis semikonduktor. Ukurannya kecil, response
pengukurannya tinggi (konstanta waktu rendah). Strain gauge accuracy : 0,2 0,5 % dari Span.
elastis
diaphragm
yg
17
pengukuran aliran
Beberapa alat ukur aliran tidak dapat bekerja pada fluida yg kotor
melalui pipa
Aliran laminar
18
Aliran laminar atau streamlined didefinisikan sebagai aliran pada pipa yg dapat dibagi-bagi
menjadi lapisan-lapisan yg bergerak paralel satu sama lain dengan bilangan Reynold < 2300.
Aliran transisi
Pola aliran transisi sulit diprediksi, dan dimungkinkan terjadi osilasi perubahan profil aliran,
antara laminer dan turbulent dengn bilangan Reynold 2300 < Re < 4000
Aliran turbulen
Aliran turbulen adalah jenis aliran yg paling banyak ditemukan di dalam pipa. Aliran turbulen
merupakan pola aliran yg memiliki kecepatan arah melintang (swirls, eddy current) dengan
bilangan Reynold Re > 4000
19
2.4 Aktuator
Reff
output
penguat
aktuator
plant
sensor
20
Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC
melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering
digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada
sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis.
2.4.1.2 Motor Stepper
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis
menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang
21
diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor stepper diperlukan pengendali
motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
2.4.1.3 Motor DC
Motor DC meruapakan suatu mesin yang berfuungsi
mengubah tenaga listrik arus searah menjadi gerak
atau energy mekanik. Bagian utama motor DC adalah
statos dan rotor dimana kumparan medan pada motor
dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan
jangkar
disebut
rotor
(bagian
yang
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem
kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk
menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan
perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer.
Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat
motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
22
23
masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan penutupnya,
piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian penyambungan.
Kelebihan:
- Fluida hidrolik bisa sebagai pelumas dan pendingin.
- Dengan ukuran kecil dapat menghasilkan gaya/torsi besar
- Mempunyai kecepatan tanggapan yang tinggi
- Dapat dioperasikan pada keadaan yang terputus-putus
- Kebocoran rendah
- Fleksibel dalam desain
Kekurangan:
24
tindakan harus dapat dilakukan jika output dari proses tidak sesuai dengan
harapan/rencana awal
Perbedaan Control Engineer & Process Engineer
Control Engineer
Process Engineer
Lingkup kerja :
Lingkup kerja :
kondisi desain
25
Contoh
Proses
Pemanasan
Variable
dalam
proses
diatas :
Independent variable :
Dependent variable :
Variable lain yg perlu diperhatikan dianggap sebagai disturbance. Variable ini biasa
2.
3.
4.
Perubahan tekanan upstream atau tekanan downstream dari heating medium. (Akan
berdampak pada perubahan heating fluid flow rate, (Fh), walaupun posisi valve tidak berubah)
26
5.
Perubahan ukuran atau fouling pada heat exchanger tubesmengubah heat transfer
coefficient;
6.
Efek lingkungan, jika terjadi transfer kalor antara heat exchanger dan lingkungan sekitar.
PLC
DCS
OPC
HMI
SCADA
27
Contoh
Power On
28
Men-
indikator
Mulai
Ladder
Logic
Waktu
2.6.3
DCS
(Distributed Control System) sesuai dengan namanya adalah
sebuah SISTEM PENGONTROLAN yang bekerja menggunakan beberapa controller dan
mengkoordinasikan kerja semua controller tersebut. Masing-masing controller tersebut
menangani sebuah plant yang terpisah. Controller yang dimaksud tersebut adalah PLC.
Contoh DCS (Distributed Control System)
2.6.4 OPC
OLE kepanjangan dari Object Lingking and Embedding. Adalah teknologi yang memungkinkan
programmer dari aplikasi berbasis windows dapat membuat program yang dapat menampilkan
objek dari program aplikasi lain dan memungkinkan pemakai menyunting objek melalui aplikasi
berbasis windows tersebut.
29
OPC (OLE for Process Control) adalah OLE yang didesain untuk menjembatani berbagai
aplikasi berbasis Windows dengan perangkat keras maupun lunak untuk kontrol proses. OPC
dikembangkan oleh industri otomasi sebagai suatu standar terbuka yang menjelaskan tentang
komunikasi data real time dari plant antar perangkat kontrol yang diproduksi oleh manufaktur
yang berbeda.
2.6.6 SCADA
SCADA atau Supervisory Control and Data Acquition adalah sebuah sistem yang dirancang
untuk sebuah pengendalian dan pengambilan data dalam pengawasan (Operator/Manusia).
biasanya SCADA digunakan untuk pengendalian suatu proses pada industri.
Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:
1. Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupa power plant, sistem
pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja.
2. Sebuah jaringan peralatan cerdas dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran
kontrol.
Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, membolehkan Anda melakukan
pemantauan dan pengontrolan komponen-komponen sistem tersebut. Anda dapat membangun
sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi maupun protokol yang berbeda-beda.
30
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) umumnya mengacu pada sistem kontrol
industri: sistem komputer yang memantau dan mengkontrol industri, infrastruktur, atau fasilitas
berbasis proses.
CAN Bus
Mod Bus
Field Bus
31
Modbus adalah protokol komunikasi serial aslinya diterbitkan oleh Modicon (sekarang Schneider
Electric) pada tahun 1979 untuk digunakan dengan programmable logic controller-nya (PLC). .
Sederhana dan kuat, sejak itu menjadi protokol komunikasi standar de facto, dan sekarang sarana
umum tersedia untuk menghubungkan perangkat elektronik industri
Alasan utama untuk penggunaan Modbus dalam lingkungan industri adalah:
dikembangkan dengan aplikasi industri dalam pikiran, secara terbuka diterbitkan dan bebas,
mudah untuk menyebarkan dan memelihara, bergerak bit mentah atau kata-kata tanpa
menempatkan banyak pembatasan pada vendor
2.7.3. Fieldbus
Fieldbus adalah nama keluarga protokol jaringan komputer industri yang digunakan untuk
kontrol real-time didistribusikan, standar IEC 61158 sebagai.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini adalah di zaman yang mulai modern ini perkembangan
industry-industri ini juga mengikuti zaman yang telah dilewati. Untuk mempercepat produksi
suatu industri selain dibutuhkan tenaga manusia juga dibutuhkan perangkat-perangkat yang dapat
mempercepat dan mempermudah sistem kerja yang ada di industry/pabrik.
Hal-hal yang harus bisa dikuasai dapat dilihat pada BAB 2. ISI yang diharapkan dapat
membuka wawasan pembaca. Suatu industry/pabrik dapat bekerja secara efisien dengan
kolaborasi antara manusia dan perangkat-perangkat dan tentunya dibutuhkan bekal pengetahuan
seperti pembuatan diagram alir (BFD,PFD & P&ID) , mengerti konsep alat-alat (actuator,
transmitter, pengubah sinyal) dan agar mesin-mesin dapat bekerja secara otomatis dibutuhkan
pengetahuan tentang sistem control (PLC, DCS, HMI, OPC, SCADA dll) sehingga dapat
memperoleh hasil yang diinginkan.
32
3.2 Saran
Tidak ada
Daftar Pustaka
Alamer, Adnan. 2012. Engineering Economics and Design Principles. Chemical Engineering
Dept: King Fahd University.
Anonymous. 2002. Science and Reactor Fundamentals - Instrumentation & Control. CNSC:
Technical Training Group.
Zhong , Jinghua. 2006. PID Controller Tuning: A Short Tutorial. Spring: Purdue University
Verhappen, Ian. 2010. System Engineering Guidelines. Texas: The Fieldbus Foundation.
http://www.automationid.com/2016/teknik-kontrol-di-dunia-industri-pid-saja-tidak-cukup.html
http:// www.agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/04/tutorial-opc-bagian-1-pendahuluan/
https://www.academia.edu/8322802/definisi_SCADA
https:// www.industrialsmartmachine.wordpress.com/2012/06/08/hmi-human-machine-interface/
http://www.slideshare.net/rahmahfadhilah/sistem-kontrol-proses
33