Professional Documents
Culture Documents
JUDUL :
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT
TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA
SUMBER AGUNG KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN
MOJOKERTO
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internship Indonesia 2016
Penyusun :
dr. Dian Putri Lestari
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan mini project ini. Mini Project ini
merupakan hasil kegiatan yang saya lakukan sebagai dokter internship. Judul yang
dipilih pada kegiatan ini adalah:
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT
TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA SUMBER
AGUNG KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO
Bantuan dan bimbimbingan dari pihak pihak lain pun tentunya telah berguna
bagi saya sebagai penulis untuk menyelesaikan mini project ini. Oleh karena itu, saya
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada saya; yaitu,
1. Kepala Desa Sumber Agung beserta seluruh staf
2. Bpk Sugeng selaku Kepala Puskesmas Jatirejo, beserta seluruh staf Puskesmas.
3. dr Siska Widiyanti selaku pembimbing dokter internship di puskesmas.
4. Rekan-rekan dokter internship
5. Keluarga yang telah memberikan perhatian, doa dan dukungannya.
6. Teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian sangat saya harapkan
karena guna memperbaiki hasil mini project yang telah saya selesaikan dalam kurun
waktu tertentu. Akhir kata, saya berharap semoga mini project ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkannya
Jakarta, 11 Februari 2017
Hormat saya,
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Mini Project................................................................................. 2
1.3 Manfaat Mini Project............................................................................... 3
1.4 Jadwal Kegiatan....................................................................................... 3
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat........................................... 5
2.2 Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat................................................ 7
2.3 Langkah Langkah Pembinaan Program PHBS di Tatanan Rumah
Tangga ........................................................................................................... 7
2.4 Indikator Pelaksanaan Program PHBS.................................................... 7
BAB III: DEFINISI OPERASIONAL DAN KERANGKA PEMIKIRAN ................ 9
3.1 Definisi Operasional................................................................................ 9
3.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 12
BAB IV: METODOLOGI MINI PROJECT ............................................................. 13
4.1 Metode Mini Project.............................................................................. 13
4.2 Instrumen Mini Project.......................................................................... 13
4.3 Populasi dan Sampel.............................................................................. 13
4.4 Pengumpulan Data................................................................................. 13
4.5 Cara Pengolahan Data............................................................................ 13
BAB V: HASIL MINI PROJECT DAN PEMBAHASAN ....................................... 14
5.1 Gambaran Umum Lokasi Mini Project.................................................. 14
5.2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga setiap orang dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dilingkungan di
masyarakyat. PHBS merupakan wujud keberdayaan seseorang yang sadar, mau dan mampu
mempraktekan PBHS. Rumah tangga merupakan sasaran utama penerapan PHBS. Karena rumah
tangga memegang peranan yang sangat penting untuk penerapan PHBS sehari-hari.
Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan
tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah terjangkitnya sebuah penyakit yang dapat
menambah angka kejadian penyakit menular dan tidak menular tersebut anggota rumah tangga
perlu diberdayakan untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk
menggerakkan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk mempercepat
terwujudnya rumah tangga ber-PHBS sebagai salah satu indikator Desa Sehat, Kecamatan Sehat,
Kabupaten/Kota Sehat, Provinsi Sehat dan Indonesia Sehat.
Berbagai upaya pemberdayaan telah dilakukan untuk mempercepat tercapainya rumah
tangga ber-PHBS tahun 2010 minimal 50%, sementara rumah tangga ber-PHBS menurut
riskesdas tahun 2007 sebesar 36,18% sedangkan target yang harus dicapai 44%, dan target tahun
2014 adalah 90%.
Derajat kesehatan suatu masyarakat pada garis besarnya dipengaruhi oleh 4 faktor utama,
yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dimana untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, maka 4 faktor utama tersebut
diperlukan secara bersama-sama.
Perilaku, khususnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan komponen
penting dalam pembangunan kesehatan dimana diperlukan adanya kesadaran, kemampuan, dan
kemauan hidup sehat dari setiap penduduk sehingga derajat kesehatan yang optimal dapat
terwujud, dan dengan demikian masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi dalam memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Sedangkan pembangunan kesehatan mempunyai
peran dalam menentukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan
fokus pembangunan nasional. Oleh karena itu, PHBS ini perlu diselenggarakan sebaik-baiknya
5
agar dapat memberikan sumbangan yang nyata baik dalam pembangunan kesehatan maupun
pembangunan nasional.
Selain itu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi
sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik,
mental spiritual, maupun sosial. Selain itu, PHBS ini dapat dijadikan indikator dari derajat
kesehatan suatu daerah tertentu. Bila PHBS di suatu daerah cukup baik, dengan sendirinya akan
memperkecil masalah-masalah kesehatan, juga meperkecil kemungkinan terjadinya suatu wabah
penyakit. Dengan kata lain, PHBS ini merupakan salah satu bentuk tindakan preventif dalam
bidang kesehatan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data PHBS yang telah dilakukan oleh Puskesmas Jatirejo
pada tahun 2015, target PHBS sementara yang telah di capai sampai saat ini Desa Sumber Agung
sebesar 50%. Masih belum memenuhi target yaitu 90%.
Pemilihan Desa Sumber Agung Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto sebagai tempat
untuk mini project PHBS dikarenakan di Desa Sumber Agung masih banyak warga yang buang
air di kali karena masih banyak yang belum memiliki jamban dan tingkat kebersihan yang masih
rendah dibandingkan dengan desa lain yang termasuk dalam ruang lingkup kerja Puskesmas
Jatirejo.
Tujuan Umum dari mini project adalah untuk mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Desa Sumber Agung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten
Mojokerto
Tujuan khusus:
Tujuan Khusus dari mini project adalah untuk mengetahui Gambaran Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga Keluarga di Desa Sumber Agung, Kecamatan
Jatirejo, Kabupaten Mojokerto
1.3
Memberikan penyuluhan PHBS guna mencapai target PHBS yang telah ditetapkan.
Mini project ini diharapkan dapat lebih jauh mengetahui gambaran Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di tatanan rumah tangga dan khususnya Desa Sumber Agung, Kecamatan
Jatirejo, Kabupaten Mojokerto dan dapat memberikan masukkan kepada puskesmas
mengenai: Informasi tentang kendala-kendala PHBS yang ada, bahan pertimbangan
dalam memilih jalan keluar yang akan ditempuh untuk memperbaiki kendala PHBS yang
ada.
Mencari data
Menyebar kuesioner
Penyuluhan
Mengolah data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (Depkes, 2014)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi : makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi
dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan.
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan
perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan
oleh semua pihak secara keseluruhan (totalitas).
PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat
Dalam lingkup rumah tangga, untuk ber-PHBS kegiatanya cukup banyak seperti tidak
merokok dalam rumah, memberi ASI, menimbang balita secara rutin, memberantas jentik
nyamuk, dll. Khusus dalam program PAMSIMAS, sebagaimana tercakup dalam Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM), ada 5 pilar ber-PHBS, yaitu:
Gambar. Program
BS
PH
di dalam lingkungan rumah tangga
9
2.2.
SASARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (Depkes,
2014)
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan.
Sasaran program Pembinaan PHBS terbagi dalam:
1. Sasaran primer: sasaran utama yang akan diubah perilakunya yakni
individu dalam keluarga yang bermasalah
2. Sasaran sekunder: sasaran yang dapat mempengaruhi individu yang
bermasalah, contoh: Kepala Keluarga, orang tua, tokoh keluarga, kader,
tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan, dan PKK.
3. Sasaran tersier: sasaran yang diharapkan dapat menjadi pembantu dalam
menunjang atau mendukung dalam hal dana, kebijakan, dan kegiatan
untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di rumah tangga antara lain kader,
guru, dan tokoh masyarakat.
2.3.
10
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator
Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
7 Indikator PHBS di Rumah Tangga:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya).
2. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi; bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir
sampai usia 6 bulan.
3. Penimbangan bayi dan balita yang dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita
setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran
dan kuman masih tertinggal di tangan.
5. Menggunakan
air
bersih
sehari-hari
untuk
minum,
memasak,
mandi,
11
3. Tidak merokok dalam rumah bagi seluruh anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas
tidak boleh merokok di dalam rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga
yang lainnya.
BAB III
DEFINISI OPERASIONAL DAN KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 DEFINISI OPERASIONAL
1. Umur responden
Ulang tahun terakhir responden pada bulan dan tahun dilaksanakannya mini project
Cara ukur
: Survey
Alat ukur
: Kuesioner
Skala
: Interval
2. Pendidikan responden
Pendidikan formal tertinggi yang diikuti responden
Cara ukur
: Survey
Alat ukur
: Kuesioner
Skala
: Ordinal
12
3. Pekerjaan responden
Matapencaharian yang dilakukan responden sehari-hari
Cara ukur
: Survey
Alat ukur
: Kuesioner
Skala
: Ordinal
: Survey
Alat ukur
: Kuesioner
Skala
: Ordinal
: Ordinal
Alat Ukur
: Kuesioner
2. Sikap
13
Adalah sikap dalam mempraktekkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, yang
dinilai melalui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Pertanyaan sikap yang berjumlah 8 pertanyaan merupakan pertanyaan pilihan
berganda. Setelah dijumlahkan, responden dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu:
1. Sikap Cukup, apabila responden memperoleh skor antara 5-8
2. Sikap Kurang, apabila responden memperoleh skor antara 0-4
Skala
: Ordinal
Alat Ukur
: Kuesioner
3. Perilaku
Adalah perilaku masyarakat dalam mempraktekan hidup
terhadap lingkungan serta anggota keluarga, yang dinilai melalui jumlah jawaban yang
dapat dijawab melalui pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Pertanyaan Perilaku berjumlah 8 pertanyaan, merupakan pertanyaan pilihan
berganda. Setelah dijumlahkan, maka responden dikelompokkan dalam 2 kategori tingkat
perilaku, yaitu:
1. Perilaku Cukup, apabila responden memperoleh skor antara 5-8
2. Perilaku Kurang, apabila responden memperoleh skor antara 0-4
Skala
: Ordinal
Alat Ukur
: Kuesioner
6. Penyuluhan
Di dalam kuesioner terdapat 8 pertanyaan mengenai penyuluhan yang bertujuan
untuk mengetahui penyuluhan tentang PHBS yang didapatkan oleh responden dan
bagaimana harapan responden akan penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang akan datang.
14
15
BAB IV
METODOLOGI MINI PROJECT
4.1. METODE MINI PROJECT
16
Mini project ini menggunakan metode deskriptif, yang bisa memberi gambaran tentang
tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, pengetahuan, perilaku, dan penyuluhan para
responden yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara kuesioner.
BAB V
HASIL MINI PROJECT DAN PEMBAHASAN
5.1. GAMBARAN UMUM LOKASI MINI PROJECT
17
Mini project ini berlokasi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten
Mojokerto yang termasuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Jatirejo. Kondisi Desa
Sumberagung
Desa Sumberagung Kecamatan Jatirejo merupakan wilayah berupa lahan pertanian yang
produktif untuk usaha pertanian tanaman pangan.
5.1.2 Letak Geografis Desa
Desa Sumberagung Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto,mempunyai luas wilayah
230,440 ha dengan jumlah penduduk 3280 Jiwa, Laki-laki 1637 jiwa, Perempuan 1643 Jiwa dan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
-
5.1.3
1.
2.
3.
4.
5.
E.
-
Keadaan Sosial
Berdasarkan pemetaan dari analisis penyebab kemiskinan yang telah dilakukan diperoleh
SD
TK
: 416 Orang
: 56 Orang
Usia Responden
Usia
30
Jumlah
tahun
31
40
tahun
12
41
50
tahun
>50
tahun
TOTAL
Berdasarkan
data
di
atas
responden
30
usia produktif.
sekolah
Tidak
tamat
SD/sederajat
Tamat
Jumlah
0
SD/sederajat
Tidak
tamat
SMP/sederajat
Tamat
SMP/sederajat
7
Tidak
tamat
SMA/sederajat
Tamat
SMA/sederajat
8
10
19
Perguruan
tinggi/akademi
TOTAL
30
Jumlah
Tidak bekerja
Petani
Buruh
Buruh
Tani
Pedagang
Pegawai
3
Negri
TNI/Polri
Pegawai
swasta
Pensiunan
TOTAL
2
30
Dari data di atas diperoleh bahwa banyak responden yang tidak bekerja sebesar 53%. Hal ini
dikarenakan karena sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
Sebagian warga lainnya bekerja sebagai petani (19%) dan buruh (18%) dan pedagang dengan
membuka toko pribadi di rumah atau sebagai pedagang keliling.
Penghasilan
<
Rp
200000,-
Rp
Jumlah
18
12
20
200000,-
TOTAL
30
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa warga Desa Sumber Agung sebesar 54% dapat
digolongkan sebagai keluarga miskin.
Pertanyaan
Apakah ibu pernah mendengar
tentang PHBS?
Kepanjangan PHBS
Pilihan Jawaban
Pernah
Jumlah
18
Tidak pernah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
12
17
5
3
Gizi
Gaya Hidup
Kesehatan Lingkungan
11
Berventilasi
15
21
22
26
Jamkesmas
Jampersal
25
Jamkesda
10 meter
< 10 meter
Cukup
19
11
Kurang
Pengetahuan
kurang; 54%
cukup ; 46%
cukup
kurang
Dari hasil kuesioner telah ditabulasi mengenai PHBS dan sebanyak 76 responden (76%)
mengetahui dengan benar apa kepanjangan dari PHBS tersebut, yang lainnya menjawab salah
(24%). Selanjutnya, didapatkan juga bahwa bahwa 65 responden menjawab kesehatan
22
lingkungan (65%), 17 responden KIA (17%), 28 responden Gizi (28%), 18 responden gaya
hidup (18%) dan 34 responden peran serta upaya kesehatan (34%).
Sebanyak 68 responden menjawab benar (68%) bahwa rumah sehat adalah rumah yang
berventilasi, pencahayaan yang cukup, halaman rumah yang bersih, tersedianya jamban keluarga;
32 responden menjawab salah (32%).
Pemberian ASI eksklusif hanya dijawab benar oleh 48 responden (48%) dan 52
responden lainnya menjawab salah (52%). 80 responden mengtahui manfaat TT terhadap ibu
hamil (80%) dan 20 responden lainnya tidak mengetahui dengan tepat (20%). Sebagian besar
responden mengatahui tentang JAMPERSAL (69%) dan mengetahui jarak yang baik antara
jamban dan sumber air (61%).
Penilaian distribusi pengetahuan responden terhadap PHBS dilanjutkan dengan
menggunakan sitem skor yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan hasil yg digambarkan
pada diagram diatas maka pengetahuan responden akan PHBS masih tergolong kurang (57%).
b. Sikap Responden
No
1
Pertanyaan
Apakah anda setuju setiap rumah
mempunyai JAGA (Jamban
Keluarga)?
Apakah anda setuju merokok di
dalam rumah dapat membahayakan
anggota keluarga yang lain?
Apakah anda setuju cuci tangan
yang tidak bersih sebelum makan
dapat mengakibatkan diare?
Pilihan Jawaban
Jumlah
Setuju
Tidak setuju
Ya
Tidak
Setuju
Tidak setuju
TPA
Sungai
Kebon
Dibakar
23
Keramik
Tanah
Semen
Dokter
Bidan
Paraji
7
Penghitungan dengan menggunakan sistem turus juga dilakukan pada penghitungan kuesioner
mengenai sikap responden terhadap PHBS. Secara umum, sebagian besar warga setuju setiap
rumah mempunya JAGA (Jamban Keluarga) (79%), merokok di dalam rumah dapat
membahayakn anggota keluarga yang lain (72%), dan tidak bersih mencuci tangan sebelum
makan dapat menyebabkan diare (72%). Selain itu, sebanyak 55 responden membuang sampah
di TPS/TPA (55%), 13 responden di kebun (13%), dan 29 responden membakar sampahnya
(29%). 75 responden menggunakan rumah berlantai keramik/ubin (75%) dan 25 responden
lainnya masih
menggunakan semen (25%). Dapat diketahui juga bahwa 66 responden mengatakan bahwa
persalinan ibu telah ditolong oleh bidan (66%), hanya 20 responden telah ditolong oleh dokter
(20%),dan 14 responden lainnya masih ditolong oleh paraji (14%). Dalam mengkonsumsi
makanan sehari hari, 52 responden didapatkan makan makanan bergizi yang terdiri dari nasi,
sayur lauk pauk, buah (4 sehat) (52%); 31 responden hanya merasa cukup dengan nasi, sayur dan
lauk pauk (13%); dan 17 responden hanya mengkonsumsi nasi dengan sayur atau nasi dengan
lauk pauk saja (17%).
c. Perilaku Responden
24
No
1
2
3
4
Pertanyaan
Apakah ibu selalu mencuci tangan
dengan menggunakan sabun
sebelum makan?
Pilihan Jawaban
Jumlah
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Sebulan sekali
Seminggu sekali
Tidak pernah
Ya
Tidak
TPA
Sungai
Dibakar
1x seminggu
2x sebulan
1x sebulan
Seminggu sekali
Sebulan sekali
Cukup
Kurang
Pada hasil perilaku responden terhadap PHBS, terdapat 82 responden yang membiasakan
mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan (82%), 88 responden
membersihkan rumah setiap hari (88%), dan 84 responden melakukan kegiatan fisik setiap hari
(84%). 89 responden membersihkan jamban seminggu sekali (89%), sedangkan 11 responden
25
membersihkan jamban sebulan sekali (11%), dan 10 responden tidak pernah membersihkan
jamban (10%). Selain
itu, 55 responden membuang sampah di TPS/TPA (55%), dan lainnya ada yang membakar
sampah nya (42%). Tidak semua responden membawa bayinya ke posyandu untuk ditimbang
secara teratur. 75 responden membawa bayinya sebulan sekali ke posyandu (75%), 8 responden
membawa bayinya ke posyandu 2 kali dalam sebulan (8%), dan 2 responden membawa bayinya
ke posyandu sekali seminggu. Dalam hal kebersihan kuku, 68 responden rajin memotong kuku
seminggu sekali (68%), 20 responden memotong kuku 2 minggu sekali (20%), dan 12 responden
memotong kuku sebulan sekali atau lebih dari sebulan (12%). Pada diagram diatas hasil
penilaian distribusi sikap responden terhadap PHBS, dapat dikatakan kurang (73%).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari hasil mini project di RW01 kecamatan Cilandak kelurahan Lebak Bulus, mengenai
PHBS, dapat ditarik kesimpulan berupa :
1. Sebagian besar responden berusia antara 31 40 tahun (32%) diikuti kelompok usia 30
tahun (25 %), yang tingkat pendidikannya tergolong rendah (rata-rata tamat SD dan tamat SMP)
yang mayoritas tidak bekerja atau menjadi Ibu Rumah Tangga
2. Dengan hasil kuesioner yang telah dibagikan dan telah di rekapitulasi sesuai dengan tabel dan
diagram di atas, maka dapat dilihat gambaran PHBS di RW01 mempunyai pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang kurang terhadap PHBS, hal ini harus ditingkatkan terus dan harus
berkesinambungan sehingga tingkat kepemilikan dan penggunaan lingkungan sekitar dapat terus
ditingkatkan untuk mencapai lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman di wilayah wilayah
RW01 dan menjadi panutan bagi RW lainnya.
3. Selain Penyuluhan, melatih kebiasaan hidup bersih dimulai dari mencuci tangan dengan
menggunakan sabun perlu diajarkan kepada anak anak agar terbiasa hidup bersih dan terhindar
dari kuman penyakit.
6.2 SARAN
1. Menggalakkan penyuluhan mengenai PHBS oleh dokter dalam bentuk ceramah dan tanya
jawab pada kegiatan pertemuan kader
2. Melakukan pelatihan dan pemberian materi PHBS kepada para kader, tokoh masyarakat agar
dapat terjun langsung ke lapangan untuk memantau dan mempromosikan PHBS
26
27