You are on page 1of 27

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL :
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT
TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA
SUMBER AGUNG KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN
MOJOKERTO

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internship Indonesia 2016
Penyusun :
dr. Dian Putri Lestari

Telah Disetujui Oleh :


Pendamping

dr. Siska Widiyanti


NIP. 198308242014122001

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan mini project ini. Mini Project ini
merupakan hasil kegiatan yang saya lakukan sebagai dokter internship. Judul yang
dipilih pada kegiatan ini adalah:
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT
TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA SUMBER
AGUNG KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO
Bantuan dan bimbimbingan dari pihak pihak lain pun tentunya telah berguna
bagi saya sebagai penulis untuk menyelesaikan mini project ini. Oleh karena itu, saya
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada saya; yaitu,
1. Kepala Desa Sumber Agung beserta seluruh staf
2. Bpk Sugeng selaku Kepala Puskesmas Jatirejo, beserta seluruh staf Puskesmas.
3. dr Siska Widiyanti selaku pembimbing dokter internship di puskesmas.
4. Rekan-rekan dokter internship
5. Keluarga yang telah memberikan perhatian, doa dan dukungannya.
6. Teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian sangat saya harapkan
karena guna memperbaiki hasil mini project yang telah saya selesaikan dalam kurun
waktu tertentu. Akhir kata, saya berharap semoga mini project ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkannya
Jakarta, 11 Februari 2017
Hormat saya,

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Mini Project................................................................................. 2
1.3 Manfaat Mini Project............................................................................... 3
1.4 Jadwal Kegiatan....................................................................................... 3
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat........................................... 5
2.2 Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat................................................ 7
2.3 Langkah Langkah Pembinaan Program PHBS di Tatanan Rumah
Tangga ........................................................................................................... 7
2.4 Indikator Pelaksanaan Program PHBS.................................................... 7
BAB III: DEFINISI OPERASIONAL DAN KERANGKA PEMIKIRAN ................ 9
3.1 Definisi Operasional................................................................................ 9
3.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 12
BAB IV: METODOLOGI MINI PROJECT ............................................................. 13
4.1 Metode Mini Project.............................................................................. 13
4.2 Instrumen Mini Project.......................................................................... 13
4.3 Populasi dan Sampel.............................................................................. 13
4.4 Pengumpulan Data................................................................................. 13
4.5 Cara Pengolahan Data............................................................................ 13
BAB V: HASIL MINI PROJECT DAN PEMBAHASAN ....................................... 14
5.1 Gambaran Umum Lokasi Mini Project.................................................. 14
5.2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner................................................................. 15

5.2.1 Identitas Responden..................................................................... 15


5.2.2 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pre Penyuluhan..................... 19
5.2.3 Penyuluhan .................................................................................. 26
5.2.4 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Post Penyuluhan.................... 29
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 35
6.1 Kesimpulan............................................................................................ 35
6.2 Saran ...................................................................................................... 35
LAMPIRAN............................................................................................................... 36
Contoh Kuesioner........................................................................................ 36
Foto Foto Kegiatan ................................................................................... 42
Daftar Hadir Penyuluhan PHBS.................................................................. 45

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga setiap orang dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dilingkungan di
masyarakyat. PHBS merupakan wujud keberdayaan seseorang yang sadar, mau dan mampu
mempraktekan PBHS. Rumah tangga merupakan sasaran utama penerapan PHBS. Karena rumah
tangga memegang peranan yang sangat penting untuk penerapan PHBS sehari-hari.
Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan
tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah terjangkitnya sebuah penyakit yang dapat
menambah angka kejadian penyakit menular dan tidak menular tersebut anggota rumah tangga
perlu diberdayakan untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk
menggerakkan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk mempercepat
terwujudnya rumah tangga ber-PHBS sebagai salah satu indikator Desa Sehat, Kecamatan Sehat,
Kabupaten/Kota Sehat, Provinsi Sehat dan Indonesia Sehat.
Berbagai upaya pemberdayaan telah dilakukan untuk mempercepat tercapainya rumah
tangga ber-PHBS tahun 2010 minimal 50%, sementara rumah tangga ber-PHBS menurut
riskesdas tahun 2007 sebesar 36,18% sedangkan target yang harus dicapai 44%, dan target tahun
2014 adalah 90%.
Derajat kesehatan suatu masyarakat pada garis besarnya dipengaruhi oleh 4 faktor utama,
yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dimana untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, maka 4 faktor utama tersebut
diperlukan secara bersama-sama.
Perilaku, khususnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan komponen
penting dalam pembangunan kesehatan dimana diperlukan adanya kesadaran, kemampuan, dan
kemauan hidup sehat dari setiap penduduk sehingga derajat kesehatan yang optimal dapat
terwujud, dan dengan demikian masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi dalam memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Sedangkan pembangunan kesehatan mempunyai
peran dalam menentukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan
fokus pembangunan nasional. Oleh karena itu, PHBS ini perlu diselenggarakan sebaik-baiknya
5

agar dapat memberikan sumbangan yang nyata baik dalam pembangunan kesehatan maupun
pembangunan nasional.
Selain itu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi
sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik,
mental spiritual, maupun sosial. Selain itu, PHBS ini dapat dijadikan indikator dari derajat
kesehatan suatu daerah tertentu. Bila PHBS di suatu daerah cukup baik, dengan sendirinya akan
memperkecil masalah-masalah kesehatan, juga meperkecil kemungkinan terjadinya suatu wabah
penyakit. Dengan kata lain, PHBS ini merupakan salah satu bentuk tindakan preventif dalam
bidang kesehatan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data PHBS yang telah dilakukan oleh Puskesmas Jatirejo
pada tahun 2015, target PHBS sementara yang telah di capai sampai saat ini Desa Sumber Agung
sebesar 50%. Masih belum memenuhi target yaitu 90%.
Pemilihan Desa Sumber Agung Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto sebagai tempat
untuk mini project PHBS dikarenakan di Desa Sumber Agung masih banyak warga yang buang
air di kali karena masih banyak yang belum memiliki jamban dan tingkat kebersihan yang masih
rendah dibandingkan dengan desa lain yang termasuk dalam ruang lingkup kerja Puskesmas
Jatirejo.

1.2. TUJUAN MINI PROJECT


Tujuan Umum :

Tujuan Umum dari mini project adalah untuk mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Desa Sumber Agung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten
Mojokerto

Tujuan khusus:

Tujuan Khusus dari mini project adalah untuk mengetahui Gambaran Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga Keluarga di Desa Sumber Agung, Kecamatan
Jatirejo, Kabupaten Mojokerto

1.3

Memberikan penyuluhan PHBS guna mencapai target PHBS yang telah ditetapkan.

MANFAAT MINI PROJECT

Mini project ini diharapkan dapat lebih jauh mengetahui gambaran Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di tatanan rumah tangga dan khususnya Desa Sumber Agung, Kecamatan
Jatirejo, Kabupaten Mojokerto dan dapat memberikan masukkan kepada puskesmas
mengenai: Informasi tentang kendala-kendala PHBS yang ada, bahan pertimbangan
dalam memilih jalan keluar yang akan ditempuh untuk memperbaiki kendala PHBS yang
ada.

Memberikan penyuluhan tentang PHBS dengan harapan masyarakat dapat menerapkan


PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan literatur untuk mini project selanjutnya.

1.4. JADWAL KEGIATAN


Untuk melaksanakan kegiatan mini project ini, jadwal kegiatan telah ditetapkan selama
masa tugas sebagai dokter intrenship di puskesmas jatirejo. Adapun timeline kegiatan terdiri
dari :

Mencari data

Menyebar kuesioner

Penyuluhan

Mengolah data

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (Depkes, 2014)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi : makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi
dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan.
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan
perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan
oleh semua pihak secara keseluruhan (totalitas).
PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat
Dalam lingkup rumah tangga, untuk ber-PHBS kegiatanya cukup banyak seperti tidak
merokok dalam rumah, memberi ASI, menimbang balita secara rutin, memberantas jentik
nyamuk, dll. Khusus dalam program PAMSIMAS, sebagaimana tercakup dalam Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM), ada 5 pilar ber-PHBS, yaitu:

Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS),

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Pengamanan Air Minum Rumah Tangga

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

Adapun manfaat PHBS dapat dirasakan dalam keluarga

sendiri atau bahkan

hingga berdampak kepada masyarakat disekitarnya.


1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
8

Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah


sakit

Anak tumbuh sehat dan cerdas

Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan


anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat
dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga
dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

2. Manfaat PHBS bagi masyarakat:

Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.

Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.

Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat


(UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin
(tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.

Gambar. Program
BS
PH
di dalam lingkungan rumah tangga
9

2.2.
SASARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (Depkes,
2014)
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan.
Sasaran program Pembinaan PHBS terbagi dalam:
1. Sasaran primer: sasaran utama yang akan diubah perilakunya yakni
individu dalam keluarga yang bermasalah
2. Sasaran sekunder: sasaran yang dapat mempengaruhi individu yang
bermasalah, contoh: Kepala Keluarga, orang tua, tokoh keluarga, kader,
tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan, dan PKK.
3. Sasaran tersier: sasaran yang diharapkan dapat menjadi pembantu dalam
menunjang atau mendukung dalam hal dana, kebijakan, dan kegiatan
untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di rumah tangga antara lain kader,
guru, dan tokoh masyarakat.

2.3.

LANGKAH LANGKAH PEMBINAAN PROGRAM PHBS DI

TATANAN RUMAH TANGGA (Depkes, 2014)


Langkah langkah kegiatan pembinaan program PHBS rumah tangga yang perlu
dilakukan oleh petugas kesehatan di tingkat kabupaten/kota secara umum adalah sebagai berikut:
1. Diseminasi informasi PHBS kepada petugas di Puskesmas dan lintas
program.lintas sektor serta mitra kerja di tingkat kabupaten /kota
2. Mengarahkan dan membimbing pelaksanaan pengkajian
3. Membimbing proses penyusunan rencana kegiatan PHBS seperti
menentukan tujuan, menyusun langkah langkah kegiatan, dan
pengembangan media.
4. Monitoring dan supervisi pelaksanaan PHBS
5. Membantu proses penilaian PHBS di tatanan rumah tangga
2.4.

INDIKATOR PELAKSANAAN PROGRAM PHBS (Depkes, 2014)

10

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator
Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
7 Indikator PHBS di Rumah Tangga:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya).
2. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi; bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir
sampai usia 6 bulan.
3. Penimbangan bayi dan balita yang dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita
setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.

Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran
dan kuman masih tertinggal di tangan.

5. Menggunakan

air

bersih

sehari-hari

untuk

minum,

memasak,

mandi,

berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan


sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6. Menggunakan jamban sehat dan menggunakan jamban leher angsa dan tangki septic atau
lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir. 7. Rumah bebas jentik

3 Indikator Gaya Hidup Sehat:


1. Makan buah dan sayur setiap hari bagi anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang
mengkomsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari bagi anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas
melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.

11

3. Tidak merokok dalam rumah bagi seluruh anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas
tidak boleh merokok di dalam rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga
yang lainnya.

BAB III
DEFINISI OPERASIONAL DAN KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 DEFINISI OPERASIONAL
1. Umur responden
Ulang tahun terakhir responden pada bulan dan tahun dilaksanakannya mini project
Cara ukur

: Survey

Alat ukur

: Kuesioner

Skala

: Interval

2. Pendidikan responden
Pendidikan formal tertinggi yang diikuti responden
Cara ukur

: Survey

Alat ukur

: Kuesioner

Skala

: Ordinal
12

3. Pekerjaan responden
Matapencaharian yang dilakukan responden sehari-hari
Cara ukur

: Survey

Alat ukur

: Kuesioner

Skala

: Ordinal

4. Pendapatan per kapita per bulan


Bila < Rp. 200.000,00 berarti keluarga dianggap keluarga kurang mampu
Cara ukur

: Survey

Alat ukur

: Kuesioner

Skala

: Ordinal

5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )


Upaya memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat, dengan memberi informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sebagai upaya
untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri agar dapat
menerapkan cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatannya. Indikator dari PHBS antara lain :
1. Pengetahuan
Adalah pengetahuan mengenai pengetahuan dari pentingnya hidup bersih dan
sehat, yang dinilai melalui pertanyaan yang dapat dijawab yang terdapat dalam kuesioner.
Pertanyaan pengetahuan berjumlah 8 pertanyaan pilihan berganda. Apabila dijumlahkan,
maka responden dikelompokan ke dalam 2 kategori tingkat pengetahuan, yaitu:
1. Pengetahuan Cukup, apabila responden memperoleh skor antara 5-8
2. Pengetahuan Kurang, apabila responden memperoleh skor antara 0-4
Skala

: Ordinal

Alat Ukur

: Kuesioner

2. Sikap
13

Adalah sikap dalam mempraktekkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, yang
dinilai melalui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Pertanyaan sikap yang berjumlah 8 pertanyaan merupakan pertanyaan pilihan
berganda. Setelah dijumlahkan, responden dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu:
1. Sikap Cukup, apabila responden memperoleh skor antara 5-8
2. Sikap Kurang, apabila responden memperoleh skor antara 0-4
Skala

: Ordinal

Alat Ukur

: Kuesioner

3. Perilaku
Adalah perilaku masyarakat dalam mempraktekan hidup

bersih dan sehat

terhadap lingkungan serta anggota keluarga, yang dinilai melalui jumlah jawaban yang
dapat dijawab melalui pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Pertanyaan Perilaku berjumlah 8 pertanyaan, merupakan pertanyaan pilihan
berganda. Setelah dijumlahkan, maka responden dikelompokkan dalam 2 kategori tingkat
perilaku, yaitu:
1. Perilaku Cukup, apabila responden memperoleh skor antara 5-8
2. Perilaku Kurang, apabila responden memperoleh skor antara 0-4
Skala

: Ordinal

Alat Ukur

: Kuesioner

6. Penyuluhan
Di dalam kuesioner terdapat 8 pertanyaan mengenai penyuluhan yang bertujuan
untuk mengetahui penyuluhan tentang PHBS yang didapatkan oleh responden dan
bagaimana harapan responden akan penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang akan datang.

14

15

BAB IV
METODOLOGI MINI PROJECT
4.1. METODE MINI PROJECT

16

Mini project ini menggunakan metode deskriptif, yang bisa memberi gambaran tentang
tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, pengetahuan, perilaku, dan penyuluhan para
responden yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara kuesioner.

4.2. INSTRUMEN MINI PROJECT


Instrumen mini project yang digunakan dalam mini project ini adalah kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang identitas responden (nama, alamat, alamat, usia, pekerjaan,
tingkat pendidikan, dan penghasilan per bulan) diikuti 24 pertanyaan tentang PHBS berdasarkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku responden serta 8 pertanyaan tambahan mengenai penyuluhan.

4.3. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi mini project adalah warga yang bertempat tinggal di Desa Sumber Agung,
Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Sampel yang digunakan adalah minimal sampel,
yaitu sebesar 30 orang.

4.4. PENGUMPULAN DATA


Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, yaitu:
a. Data primer
Data ini didapat dengan cara pengamatan langsung terhadap responden yang memenuhi
kriteria berpedoman kepada kuesioner yang telah disusun.
b. Data sekunder
Berupa data-data yang diperoleh dari para petugas kesehatan di wilayah setempat.

4.5. CARA PENGOLAHAN DATA


Semua data yang diperoleh, dicatat, diolah secara manual lalu disusun ke dalam tabel sesuai
dengan mini project.

BAB V
HASIL MINI PROJECT DAN PEMBAHASAN
5.1. GAMBARAN UMUM LOKASI MINI PROJECT
17

Mini project ini berlokasi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten
Mojokerto yang termasuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Jatirejo. Kondisi Desa
Sumberagung
Desa Sumberagung Kecamatan Jatirejo merupakan wilayah berupa lahan pertanian yang
produktif untuk usaha pertanian tanaman pangan.
5.1.2 Letak Geografis Desa
Desa Sumberagung Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto,mempunyai luas wilayah
230,440 ha dengan jumlah penduduk 3280 Jiwa, Laki-laki 1637 jiwa, Perempuan 1643 Jiwa dan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
-

1025 kepala Keluarga. Terdiri dari 5 Dusun yaitu :


Dusun Semambungan
: 40,327 Ha
Dusun Pangi
: 46,088 Ha
Dusun Bagen
: 39,175 Ha
Dusun Jetis
: 69,132 Ha
Dusun Segunung
: 35,718 Ha
Dengan luas wilayah Desa 230,440 Ha terdiri dari;
Lahan Pertanian
: 115
Ha
Lahan Tegal
: 2
Ha
Lahan Pekarangan
: 74
Ha
Tanah kas Desa
: 38
Ha
Lain-lain
: 1,44
Ha
Dengan batas-batas :
Sebelah Utara
: Padangasri
Sebelah Timur
: Karang kuten
Sebelah Selatan : Bleberan
Sebelah Barat
: Baureno

5.1.3

1.
2.
3.
4.
5.
E.
-

Keadaan Sosial
Berdasarkan pemetaan dari analisis penyebab kemiskinan yang telah dilakukan diperoleh

data sebagai berikut :


Jumlah Penduduk
: 3235 Jiwa
Laki-laki
: 1636 Jiwa
Perempuan
: 599 Jiwa
Jumlah KK/Rumah Tangga
: 1075 KK
Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)
: 298 Jiwa
Rumah Tangga Miskin (RTM)
: 883 Jiwa
Rumah Tangga Hampir Miskin (RTHM) : 781 Jiwa
Data penduduk Desa Sumberagung Berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut :
Pasca Sarjana
:
41 Orang
Sarjana
:
58 Orang
SLTA
: 1127 Orang
SLTP
: 763 Orang
18

SD
TK

: 416 Orang
: 56 Orang

5.2. HASIL REKAPITULASI KUESIONER


5.2.1. IDENTITAS RESPONDEN

Usia Responden
Usia

30

Jumlah
tahun

31
40
tahun

12

41
50
tahun

>50
tahun
TOTAL

Berdasarkan

data

di

atas

responden

terbanyak kelompok 31 40 tahun, diikuti

kelompok usia 30 tahun. Berarti di Desa

30

Sumber Agung banyak terapat penduduk

usia produktif.

Tingkat Pendidikan Responden


Pendidikan
Tidak

sekolah

Tidak
tamat
SD/sederajat
Tamat

Jumlah
0

SD/sederajat

Tidak
tamat
SMP/sederajat
Tamat

SMP/sederajat
7

Tidak
tamat
SMA/sederajat
Tamat

SMA/sederajat

8
10

19

Perguruan
tinggi/akademi

TOTAL

30

Tingkat Pekerjaan Responden


Pekerjaan

Jumlah

Tidak bekerja

Petani

Buruh

Buruh

Tani

Pedagang
Pegawai

3
Negri

TNI/Polri

Pegawai
swasta
Pensiunan
TOTAL

2
30

Dari data di atas diperoleh bahwa banyak responden yang tidak bekerja sebesar 53%. Hal ini
dikarenakan karena sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
Sebagian warga lainnya bekerja sebagai petani (19%) dan buruh (18%) dan pedagang dengan
membuka toko pribadi di rumah atau sebagai pedagang keliling.

Pendapatan Perkapita Responden

Penghasilan
<
Rp
200000,-

Rp

Jumlah
18
12
20

200000,-
TOTAL

30

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa warga Desa Sumber Agung sebesar 54% dapat
digolongkan sebagai keluarga miskin.

5.2.2. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU


a. Pengetahuan Responden
No
1

Pertanyaan
Apakah ibu pernah mendengar
tentang PHBS?

Kepanjangan PHBS

Apakah yang termasuk aspek


PHBS? (Jawaban boleh >1)

Apakah syarat rumah sehat?

Pilihan Jawaban
Pernah

Jumlah
18

Tidak pernah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

12
17

Perilaku Hidup Bersih dan Sejahtera

Perilaku Hidup Bahagia dan Sejahtera


KIA

5
3

Gizi

Gaya Hidup

Kesehatan Lingkungan

11

Peran serta dalam upaya kesehatan

Berventilasi

Berventilasi, pencahayaan cukup

Berventilasi, pencahayaan cukup,


halaman rumah bersih
Berventilasi, pencahayaan
cukup, halaman rumah bersih,
tersedianya jamban keluarga

15

21

Apakah yang dimaksud dengan


pemberian ASI eksklusif?

Pemberian ASI sampai usia bayi 2 tahun


Pemberian ASI sampai bayi usia 6 bulan

Apa manfaat suntikan TT pada ibu


hamil?

Apakah program pemerintah tentang


persalinan?

Berapa meter jarak yang baik antara


jamban dengan sumber air?

22

Pemberian ASI sampai usia 10 bulan

Membangun kekebalan sebagai upaya


mencegah infeksi tetanus dan
melindungi bayi baru lahir dari tetanus
neonatorum

26

Mencegah infeksi pada luka


7

Jamkesmas

Jampersal

25

Jamkesda

10 meter
< 10 meter
Cukup

19
11

Kurang

Pengetahuan

kurang; 54%

cukup ; 46%

cukup
kurang

Dari hasil kuesioner telah ditabulasi mengenai PHBS dan sebanyak 76 responden (76%)
mengetahui dengan benar apa kepanjangan dari PHBS tersebut, yang lainnya menjawab salah
(24%). Selanjutnya, didapatkan juga bahwa bahwa 65 responden menjawab kesehatan
22

lingkungan (65%), 17 responden KIA (17%), 28 responden Gizi (28%), 18 responden gaya
hidup (18%) dan 34 responden peran serta upaya kesehatan (34%).
Sebanyak 68 responden menjawab benar (68%) bahwa rumah sehat adalah rumah yang
berventilasi, pencahayaan yang cukup, halaman rumah yang bersih, tersedianya jamban keluarga;
32 responden menjawab salah (32%).
Pemberian ASI eksklusif hanya dijawab benar oleh 48 responden (48%) dan 52
responden lainnya menjawab salah (52%). 80 responden mengtahui manfaat TT terhadap ibu
hamil (80%) dan 20 responden lainnya tidak mengetahui dengan tepat (20%). Sebagian besar
responden mengatahui tentang JAMPERSAL (69%) dan mengetahui jarak yang baik antara
jamban dan sumber air (61%).
Penilaian distribusi pengetahuan responden terhadap PHBS dilanjutkan dengan
menggunakan sitem skor yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan hasil yg digambarkan
pada diagram diatas maka pengetahuan responden akan PHBS masih tergolong kurang (57%).
b. Sikap Responden
No
1

Pertanyaan
Apakah anda setuju setiap rumah
mempunyai JAGA (Jamban
Keluarga)?
Apakah anda setuju merokok di
dalam rumah dapat membahayakan
anggota keluarga yang lain?
Apakah anda setuju cuci tangan
yang tidak bersih sebelum makan
dapat mengakibatkan diare?

Kemanakah anda selalu membuang


sampah rumah tangga?

Pilihan Jawaban

Jumlah
Setuju

Tidak setuju
Ya
Tidak
Setuju
Tidak setuju
TPA
Sungai
Kebon
Dibakar

23

Terbuat dari apakah lantai rumah


ibu?

Keramik
Tanah

Semen
Dokter

Oleh siapa ibu melakukan


persalinan?

Bidan
Paraji
7

Jenis makanan apa yang ibu makan


Setiap harinya?

Nasi, sayur, lauk pauk, buah


Nasi , sayur, lauk pauk
Nasi sayur/ nasi lauk pauk
Cukup
Kurang

Penghitungan dengan menggunakan sistem turus juga dilakukan pada penghitungan kuesioner
mengenai sikap responden terhadap PHBS. Secara umum, sebagian besar warga setuju setiap
rumah mempunya JAGA (Jamban Keluarga) (79%), merokok di dalam rumah dapat
membahayakn anggota keluarga yang lain (72%), dan tidak bersih mencuci tangan sebelum
makan dapat menyebabkan diare (72%). Selain itu, sebanyak 55 responden membuang sampah
di TPS/TPA (55%), 13 responden di kebun (13%), dan 29 responden membakar sampahnya
(29%). 75 responden menggunakan rumah berlantai keramik/ubin (75%) dan 25 responden
lainnya masih
menggunakan semen (25%). Dapat diketahui juga bahwa 66 responden mengatakan bahwa
persalinan ibu telah ditolong oleh bidan (66%), hanya 20 responden telah ditolong oleh dokter
(20%),dan 14 responden lainnya masih ditolong oleh paraji (14%). Dalam mengkonsumsi
makanan sehari hari, 52 responden didapatkan makan makanan bergizi yang terdiri dari nasi,
sayur lauk pauk, buah (4 sehat) (52%); 31 responden hanya merasa cukup dengan nasi, sayur dan
lauk pauk (13%); dan 17 responden hanya mengkonsumsi nasi dengan sayur atau nasi dengan
lauk pauk saja (17%).
c. Perilaku Responden
24

No
1

2
3
4

Pertanyaan
Apakah ibu selalu mencuci tangan
dengan menggunakan sabun
sebelum makan?

Pilihan Jawaban

Jumlah
Ya
Tidak
Ya

Apakah rumah ibu setiap hari


dibersihkan?

Tidak

Apakah setiap ruangan mempunyai


jendela?

Ya
Tidak

Seberapa sering anda membersihkan


jamban di rumah anda?

Sebulan sekali
Seminggu sekali
Tidak pernah

Apakah ibu selalu melakukan


aktifitas fisik setiap hari? (seperti :
membersihkan rumah, bekerja di
kebun,dll; minimal 30 menit/hari)
Kemanakah ibu selalu membuang
sampah rumah tangga?

Ya
Tidak

TPA
Sungai
Dibakar

Bagi ibu yang pernah mempunyai


bayi, berapa seringkah menimbang
bayi ke posyandu?

1x seminggu
2x sebulan
1x sebulan

Berapa kali dalam seminggu ibu


memotong kuku?

Seminggu sekali
Sebulan sekali
Cukup
Kurang

Pada hasil perilaku responden terhadap PHBS, terdapat 82 responden yang membiasakan
mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan (82%), 88 responden
membersihkan rumah setiap hari (88%), dan 84 responden melakukan kegiatan fisik setiap hari
(84%). 89 responden membersihkan jamban seminggu sekali (89%), sedangkan 11 responden
25

membersihkan jamban sebulan sekali (11%), dan 10 responden tidak pernah membersihkan
jamban (10%). Selain
itu, 55 responden membuang sampah di TPS/TPA (55%), dan lainnya ada yang membakar
sampah nya (42%). Tidak semua responden membawa bayinya ke posyandu untuk ditimbang
secara teratur. 75 responden membawa bayinya sebulan sekali ke posyandu (75%), 8 responden
membawa bayinya ke posyandu 2 kali dalam sebulan (8%), dan 2 responden membawa bayinya
ke posyandu sekali seminggu. Dalam hal kebersihan kuku, 68 responden rajin memotong kuku
seminggu sekali (68%), 20 responden memotong kuku 2 minggu sekali (20%), dan 12 responden
memotong kuku sebulan sekali atau lebih dari sebulan (12%). Pada diagram diatas hasil
penilaian distribusi sikap responden terhadap PHBS, dapat dikatakan kurang (73%).

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari hasil mini project di RW01 kecamatan Cilandak kelurahan Lebak Bulus, mengenai
PHBS, dapat ditarik kesimpulan berupa :
1. Sebagian besar responden berusia antara 31 40 tahun (32%) diikuti kelompok usia 30
tahun (25 %), yang tingkat pendidikannya tergolong rendah (rata-rata tamat SD dan tamat SMP)
yang mayoritas tidak bekerja atau menjadi Ibu Rumah Tangga
2. Dengan hasil kuesioner yang telah dibagikan dan telah di rekapitulasi sesuai dengan tabel dan
diagram di atas, maka dapat dilihat gambaran PHBS di RW01 mempunyai pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang kurang terhadap PHBS, hal ini harus ditingkatkan terus dan harus
berkesinambungan sehingga tingkat kepemilikan dan penggunaan lingkungan sekitar dapat terus
ditingkatkan untuk mencapai lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman di wilayah wilayah
RW01 dan menjadi panutan bagi RW lainnya.
3. Selain Penyuluhan, melatih kebiasaan hidup bersih dimulai dari mencuci tangan dengan
menggunakan sabun perlu diajarkan kepada anak anak agar terbiasa hidup bersih dan terhindar
dari kuman penyakit.
6.2 SARAN
1. Menggalakkan penyuluhan mengenai PHBS oleh dokter dalam bentuk ceramah dan tanya
jawab pada kegiatan pertemuan kader
2. Melakukan pelatihan dan pemberian materi PHBS kepada para kader, tokoh masyarakat agar
dapat terjun langsung ke lapangan untuk memantau dan mempromosikan PHBS
26

27

You might also like