You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.

R
DENGAN MENORAGIA DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
Bina Melvia Girsang,
Hasrul
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
E-mail: binamelvia@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang : Perubahan fisiologi dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala
dan di pengaruhi oleh hormone reproduksi. Menoragia adalah haid yang banyak melebihi
normal atau lebih dari 8 hari. Pada kasus gangguan reproduksi dengan menoragia dapat
menyebabkan anemia. RSU Assalam Gemolong Sragen pada tanggal 18 Oktober 2014
data bulan September 2013 September 2014 didapatkan 396 kasus gangguan
reproduksi yang meliputi menometroragia sebanyak 115 kasus (29.04%), menoragia
sebanyak 98 kasus (24,7%), Kista ovarium sebanyak 80 kasus (20,2%), mioma
sebanyak 70 kasus (17,7%), Ca Cerviks sebanyak 33 kasus (8,3%).
Metodelogi: Metode yang digunakan adalah metode diskriptif. Lokasi studi kasus di RSU
Assalam Gemolong Sragen. Subyek studi kasus pada Ny. R P2A0 dengan Menoragia. Studi
kasus ini dilakukan tanggal
17 sampai 20 April 2015. Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer dan sekunder.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari didapatkan hasil keadaan
umum baik, kesadaran composmentis, vital sign dalam batas normal, pengeluaran
pervaginam sudah berhenti, tidak terjadi infeksi pada daerah vagina, dan ibu bisa
melakukan aktifitas sehari hari dengan baik serta menoragia teratasi.
Kesimpulan : Dari hasil asuhan keperawatan pada Ny. R P2A0 umur 29 tahun dengan
Menoragia penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang di
lahan praktek.
Kata Kunci : Gangguan reproduksi, Menoragia, Asuhan Keperawatan
Kepustakaan: 22 referensi (2005 2013)
A. PENDAHULUAN
Kesehatan

reproduksi

adalah

kesejahteraan fisik mental dan sosial yang

bukan hanya tidak adanya penyakit atau


kelemahan

dalam segala hal yang

utuh dan
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355
5459

berhubungan dengan sistem reproduksi

menoragia terus berlanjut bisa menyebab

dan fungsi-fungsinya.

kan anemia (Varney, 2007)

Organisasi

Kesehatan

WHO

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan

menyebutkan bahwa menoragia didefinisi

penulis pada tanggal 18 Oktober 2014

kan sebagai menstruasi pada interval

data bulan September 2013 September

siklus

2014 didapatkan 396 kasus

teratur

Dunia

tetapi

dengan aliran

gangguan

berlebihan dan durasi dan merupakan salah

reproduksi

yang

satu keluhan ginekologis yang paling

menometroragia

sebanyak

umum di ginekologi kontemporer. Laporan

(29.04%), menoragia sebanyak 98 kasus

menunjukkan bahwa hanya 10% dari

(24,7%),

perempuan mengalami kehilangan darah

kasus (20,2%), mioma sebanyak 70 kasus

yang cukup parah menyebabkan anemia

(17,7%), Ca Cerviks sebanyak 33 kasus

(Khotimah, 2011). Menurut RISKESDAS

(8,3%).

tahun

menoragia

2012

presentasi

gangguan

Kista

meliputi
115 kasus

ovarium sebanyak 80

Berdasarkan

data

di

atas

menempati urutan kedua

reproduksi sebanyak 10% mengalami haid

penyakit

reproduksi,

maka

tidak

penulis tertarik untuk mengambil

kasus

teratur.Dalam

Pradyptasari

penelitian

(2012)

yang mengalami

gangguan

dengan

judul

Asuhan

Keperawatan

polimenorea adalah 6,8%, oligomenorea

Gangguan Reproduksi pada

adalah 8,4%,

dengan Menoragia di RSU Assalam

menoragia

adalah 2,5%

dan hipomenorea adalah 12,4%.

Gemolong Sragen

Menoragia adalah bentuk gangguan siklus

B. METODE

menstruasi tetap teratur, jumlah

Studi

darah

kasus

Ny.

menggunakan

metode

yang dikeluarkan cukup banyak dan

deskriptif

terlihat

yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk

gumpalan

darahnya.

memaparkan atau membuat gambaran

terjadinya

menoragia

tentang studi keadaan secara obyektif.

dari

dipakai

jumlah pembalut

dan

Penyebab
kemungkinan

terdapat

mioma

uteri

Studi

yaitu

kasus

suatu

adalah

metode

studi

yang

yang

(pembesaran rahim), polip endometrium

dilakukan dengan cara meneliti suatu

(penebalan dinding rahim) (Manuaba,

permasalahan melalui suatu proses yang

2008).

terdiri dari unit tunggal, yaitu satu orang,

Komplikasi

menoragia

bentuk

menstruasi

tetap

yang

ditimbulkan

gangguan

siklus

sekelompok penduduk yang terkena suatu

teratur, jumlah darah

masalah (Notoatmodjo, 2010). Pada studi

yang dikeluarkan cukup banyak bila

kasus ini akan memberikan gambaran

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

tentang asuhan keperawatan gangguan

bergumpal, ada pengeluaran darah dari

reproduksi pada Ny. R dengan menoragia

vagina > 80 cc, Inspekulo : adanya

di RSU Assalam Gemolong Sragen.

perdarahan uterus tanpa structural atau

penyajian data dilakukan secara deskriptif

sistematik yang jelas yang menyebabkan

kualitatif

menstruasi
dalam:

menguraikan
keperawatan

kasus

tentang

ini penulis

proses

ibu gangguan

pada Ny. R umur

terlihat

Abdomen:

C. Hasil dan Pembahasan


Pada pembahasan

lebih

asuhan

reproduksi

29 tahun dengan

berat,

Pemeriksaan

pengeluaran

darah,

terdapat nyeri tekan pada

sympisis, Pemeriksaan Hb.


Dalam kasus ini Ny. R berumur 29 tahun
sedang

mengalami

perdarahan

sejak

tanggal 16 April 2015 hingga sekarang

Menoragia di RSU Assalam Gemolong

banyaknya

Sragen. Pembahasan

setiap hari, ibu merasa lemas, terasa nyeri

agar

diambil

ini dimaksudkan

suatu kesimpulan dan

perut,

5-6

kali

ganti pembalut

pusing dan cemas

dengan

pemecahan masalah dari kesenjangan

keadaanya.

yang ada, sehingga dapat di gunakan

pemeriksaan fisik keadaan umum lemah,

sebagai tindak lanjut dalam penerapan

kesadaran composmentis, TD: 120/80

asuhan keperawatan yang tepat, efektif

mmHg, S: 36,80C, N: 80x / menit, R: 20 x

dan efisien.

/ menit,TB: 157 cm, BB : 57 kg, muka

1.

hasil

terlihat pucat,

Pengkajian

Keluhan

Didapatkan

utama

adalah

mengetahui

keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan.

Mata konjungtiva pucat. Pada Ny R

Klien

dengan

datang

untuk

memeriksakan

Menoragia

didapatkan

masalah haidnya yang lebih banyak dari

pemeriksaan

normal

didapatkan bahwa tidak tampak adanya

atau lebih lama dari normal

fisik melalui

hasil

(lebih dari 8 hari) (Anggraini, 2010). Pada

pembesaran

kasus menoragia ganti pembalut 6 kali per

terdapat pengeluaran darah haid.

hari (Anwar, 2011). Hasil pengkajian:

pemeriksaan

Keadaan

Kesadaran:

dengan

composmentis, TTV, Muka: terlihat pucat

Vagina

karena perdarahan,

konjungtiva

pengeluaran berupa darah, tidak ada

Genetalia :

discharge.Vagina Toucher dalam batas

pucat

umum:

karena

lemah,
Mata:

perdarahan,

terdapat pengeluaran darah banyak dan

abdomen,

inspeksi,

inspekulo

pada
pada

genital
Dari

Ny.

Menoragia, diperoleh hasil


uretra

normal, dinding

eksterna

tertutup,

vagina dalam batas

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

normal, portio utuh, orifisium uretra

support

ibu

untuk

eksterna tertutup,pengeluaran

mengurangi rasa cemas.

darah,tidak ada discharge. Pada kasus Ny.

3.

R dengan Menoragia

Diagnosa potensial menoragia

terus

pemeriksaan
penunjang

berupa

ini dilakukan

USG.

mental

pada

Diagnosis Potensial

Pemeriksaan

berlanjut

Hb 11,8 gr% dan golongan

(Varney,

bisa

menyebabkan

2007).

Pada

darah B. Pada tahap ini tidak terdapat

menoragia tidak

kesenjangan antara teori dan praktik di

potensial dikarenakan

lahan yang penulis kaji.

ditangani dengan baik.

2.

4. Antisipasi / Tindakan Segera

Interprestasi Data

Menurut

teori

diagnosa

pasien sudah

Pada kasus menoragia antisipasi yang

ditegakkan pada Ny.X umur 29 tahun

diberikan yaitu kolaborasi dengan dokter

dengan menoragia. Masalah yang sering

dan mengatasi anemia dengan pemberian

muncul pada klien perdarahan banyak

terapi Infus RL, depot medrosiprogesteron

yang berdampak pada psikologi berupa

asetat (DMPA)

kecemasan dan ketidak nyaman dengan

mengurangi aliran

menoragia

dilakukan

yaitu

yang

terjadi

kasus

dapat

perdarahan

diagnosa

anemia

mengeluarkan

haid dengan jumlah darah

10 mg IM untuk
menstruasi

pemeriksaan

dan

laboratorium

untuk pemeriksaan HB 11 16 gr%

lebih banyak (Anwar, dkk, 2011).

(Varney, 2007). Dalam kasus menoragia

Pada

kasus

kebutuhan

pada Ny. R Mengkolaborasi

yang

diberikan

kebutuhan

dokter SpOG Pemberian terapi : Infus RL

dan Education

20 tpm, Injeksi amoxicilin 1mg intra vena

Konseling

menoragia
adalah

Informasi

(KIE) seperti : kebutuhan


istirahat,

personal

gizi, pola

per 8 jam, Injeksi asam traneksamat 500

(Hidayat,

mg 3x1 per IV, Injeksi ketorolac 30mg

hygiene

2011).
Pada

dengan

3x1amp per IV, Pindah ke rawat gabung


kasus

menoragia

diagnosa

untuk dilakukan rawat inap.

keperawatan Ny. R P2A0umur 29 tahun

5.

dengan

Menurut Manuaba (2008), penanganan

menoragia.Masalah

Ny.

mengatakan merasa tidak nyaman, merasa


cemas dan gelisah.Kebutuhan

memberi

informasi tentang kondisi dan perdarahan


yang sedang dialami ibu. Memberikan

Rencana Asuhan

tindakan pada menoragia, yaitu:


a) Melakukan rujukan ke rumah sakit
untuk

mendapatkan

terapi

sesuai

dengan penyebabnya.

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

b) Bila

perdarahannya

sebaiknya
vaginal

bidan
yang

cukup

banyak

motivasi pada ibu untuk mengurangi rasa

memasang tampon

cemas. Beritahu ibu untuk istrahat yang

dapat

menghentikan

sementara selama dalam perjalanan


c) Pengobatan diberikan berdasarkan
kausa. Jika ditemukan kelainan organ
seperti

mioma

maka

penyebabnya

harus dihilangkan (diangkat). Untuk


kelainan

hormon

progesteron

Berikan

seperti MPA 10 mg/hari

pada hari ke 16 25 siklus menstruasi.


Menurut

Varney

menoragia

(2007),

dengan

penanganan
pendekatan

farmakologis, yaitu:
a) Berikan

progestin

cukup. Lakukan
dokter

SPOG

dan

tindakan

kolaborasi

dengan

untuk pemberian terapi


lebih

lanjut.

Dokumentasikan hasil tindakan


6.

Pelaksanaan

Menurut

Manuaba

penanganan

(2008),

tindakan pada menoragia,

yaitu:
a) Melakukan rujukan ke rumah sakit
untuk

mendapatkan

terapi

sesuai

dengan penyebabnya.
b) Bila perdarahannya cukup banyak

agonis

sebaiknya bidan memasang tampon

hormon

vaginal yang dapat menghentikan

(GnRH), OAINS dan danasol.


b) Pemberian terapi
Medroksiprogesteron asetat 10 mg per

sementara selama dalam perjalanan


c) Pengobatan diberikan berdasarkan

gonadropin-releasing

oral 1 x sehari selama 10 hari dan


Norethindrone 5 mg per oral 2 x
sehari selama 10 hari.
c) Bagi individu
yang
kesulitan

dengan

mengalami

jadwal

depot

kausa.

Jika

organ

ditemukan

seperti

kelainan

mioma

maka

penyebabnya

harus

(diangkat).

Untuk

kelainan

Berikan

progesteron

hormon

dihilangkan

medrosiprogesteron asetat (DMPA)

seperti MPA 10 mg/hari pada hari ke

10 mg IM untuk mengurangi aliran

16 25 siklus menstruasi.

menstruasi.
d) Lakukan pemeriksaan laboratorium
untuk cek HB.

rencana asuhan meliputi. Beritahu

ibu

dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.


Observasi Keadaan umum (KU) ,vital
sign (VS), dan perdarahan
6jam. Beri

Varney (2007),

menoragia

dengan

penanganan

pendekatan

farma

kologis, yaitu:

Pada kasus menoragia Ny. R dilakukan

setiap

Menurut

pervaginam

dukungan

atau

a) Berikan

progestin

gonadropin-releasing

agonis
hormon

(GnRH), OAINS dan danasol.


b) Memberikan terapi
Medroksiprogesteron asetat 10 mg per
oral 1 x sehari selama 10 hari

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

Norethindrone 5 mg per oral 2 x


sehari selama 10 hari.
c) Bagi individu
yang
kesulitan

dengan

Pemeriksaan darah lengkap. Memberitahu


ibu

mengalami

jadwal

depot

untuk

memahami

pentingnya

kebutuhan nutrisi. Mendokumentasikan


hasil tindakan.

medrosiprogesteron asetat (DMPA)


10 mg IM untuk mengurangi aliran
menstruasi.
d) Melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk cek HB.
Pada kasus Ny. R pelaksanaan
menginformasikan

yaitu

Evaluasi.

Menurut

teori

dicapai

klien

evaluasi

yang

ingin

dengan menoragia ini

adalah:

adalah

Perdarahan

berkurang

terjadinya perdarahan bersamaan dengan

berkurang.

Keadaan

saat menstruasi dengan jumlah

banyak

kesadaran composmentis, ibu bersedia

dapat disertai dengan gumpalan bahkan

melakukan personal hygiene, ibu bersedia

saat mengeluarkan gumpalannya disertai

mengkonsumsi makanan yang bergizi, ibu

rasa

bersedia untuk cukup istirahat,

sakit

atau

Menoragia

7.

dismenorea.

Jumlah

dan

gumpalan

umum

baik,

sudah

perdarahannya melebihi 80 cc. Menoragia

dilakukan

adalah perdarahan yang berlebihan, baik

untuk mengetahui HB dan hasilnya HB

dalam

normal.

jumlah

maupun durasi

pada

pemeriksaan

laboratorium

interval menstruasi normal yang teratur.

Pada kasus Ny. R evaluasinya adalah

Memberi dukungan atau motivasi pada

Ibu dan keluarga sudah bahwa kondisi

ibu untuk mengurangi rasa cemas dengan

kesehatan ibu kurang

cara keluarga selalu ada didekat ibu dan

perlu perawatan untuk perbaikan Keadaan

perhatian

Umum. Terapi sesuai advis dokter SpOG

yang lebih

kepada

ibu.

baik sehingga

Memberitahu ibu untuk istrahat yang

telah diberikan, hasil: Telah

cukup

infuse RL 20tpm. Injeksi amoxcilin 1mg

supaya

ibu

tidak

cemas.

terpasang

Melanjutkan kolaborasi dengan dokter

intra vena

SPOG

dan

perdarahan (asam traneksamat) telah di

dokter

injeksi 500mg per IV, Obat analgesik

yaitu :Infus RL 20 tpm terpasang ditangan

(ketorolac) Telah di injeksikan 30mg per

kiri,Injeksi amoxcilin 1mg per 8 jam,

IV,

Obat anti perdarahan (asam traneksamat)

kekhawatiran

500mg 3x1

berkurang.

tindakan

untuk

pemberian

lanjut,

hasil

terapi
advis

per IV, Obat analgesik

(Ketorolac) 3 mg x 2

per IV,

Ibu

memahami

per 8 jam, Obat anti

sudah

merasa

akan

lega

kondisinya

Keluarga
pentingnya

pasien

dan
telah
telah

memenuhi

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan

ada discharge. Vagina Toucher dalam

anjuran bidan, Semua hasil sudah di

batas normal ,dinding vagina dalam batas

dokumentasikan.Setelah

asuhan

normal, portio utuh, orifisium uretra ekstern

selama 3 hari hasil akhirnya perdarahan

tertutup,pengeluaran berupa darah,tidak ada

sudah berhenti dan ibu bisa beraktifitas

discharge. Pada kasus

kembali.

Menoragia

dalam

ini

Ny.

dilakukan

dengan

pemeriksaan

D. KESIMPULAN

USG. pemeriksaan penunjang Hb 11,8 gr%

Pada bab ini penulis mengambil suatu

dan golongan darah B.

kesimpulan

yang

2. Interpretasi

berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. R

mengumpulkan

P2A0 umur 29 tahun dengan Menoragia di

akurat

RSU Assalam Gemolong Tahun 2015, yaitu

keperawatan Ny. R P2A0 umur 29 tahun

dengan

1. Dalam kasus ini Ny. R berumur 29 tahun

mengatakan

termasuk

sedang

merasa cemas dan gelisah. Kebutuhan

mengalami perdarahan sejak tanggal 16

memberi informasi tentang kondisi dan

April 2015 hingga sekarang banyaknya 5-6

perdarahan yang sedang dialami ibu.

kali ganti pembalut setiap hari, ibu merasa

Memberikan support mental pada ibu untuk

lemas, terasa nyeri perut,

mengurangi rasa cemas.

dari

studi

kasus

perimenopause

pusing dan

data dilakukan

dengan

data secara teliti dan

sehingga

didapatkan

Menoragia.
merasa

diagnosa

Masalah
tidak

ibu

nyaman,

cemas dengan keadaanya. Didapatkan hasil

3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. R

pemeriksaan fisik keadaan umum lemah,

tidak muncul karena dapat ditangani secara

kesadaran

cepat dan tepat sesuai dengan prosedur.

composmentis,

TD:120/80

mmHg, S: 36,80C, N: 80x / menit, R: 20 x /

4. Antisipasi pada Ny. R adalah melakukan

menit,TB: 157 cm, BB:

57 kg, muka

kolaborasi dengan dokter untuk pemberian

terlihat pucat, Mata konjungtiva pucat.

terapi : pasang infus RL, injeksi Amoxcilin

Pada Ny R dengan Menoragia didapatkan

1mg IV, Injeksi obat anti perdarahan

hasil pemeriksaan fisik melalui inspeksi,

(asam traneksamat 500mg/8jam (IV) ,

didapatkan bahwa tidak tampak adanya

injeksi

pembesaran abdomen, pada genital terdapat

3mg/12jam (IV), Obat anti perdarahan

pengeluaran darah haid. Dari pemeriksaan

(asam traneksamat) 500 mg 3 x 1 (per oral),

inspekulo pada Ny. R dengan Menoragia,

Obat antibiotik (amoxicilin) 500 mg 3 x 1

diperoleh hasil Vagina uretra eksterna

(peroral).

obat

analgesic

(ketorolax)

tertutup, pengeluaran berupa darah, tidak


Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355
5459

5. Rencana tindakan yang diberikan pada


Ny.

yaitu

pemeriksaan
tentang

beritahu

ibu

dan jelaskan

keadaan

sekarang, mengobservasi

2013.Asuhan

keperawatan

hasil

pada ny.s P2A2 umur 42tahun

ibu

dengan Menoragia disertai anemia

dialaminya

ringan fakultas kedokteran Uns.

kepada

yang

Alistianti,R,

tetesan infuse,

anjurkan pada anggota keluarga agar

ibu

Karya ilmiah
Ambarwati, E.R & Wulandari, D. 2010.

istirahat yang cukup dan pemenuhan

Asuhan

nutrisi,

Yogyakarta : Mitra Cendikia.

dan

agar memberikan dukungan

kepada ibu supaya ibu tidak cemas dan


khawatir dengan
mengobservasi

keadaannya,
perdarahan

jam,menganjurkan
menjaga

setiap 6

ibu

untuk

kebersihan

kewanitaan,

pada

melakukan

kolaborasi

dengan dokter, mendokumentasikan hasil


tindakan

dilakukan

tindakan
sesuai

pada Ny. R

dengan

rencana

tindakan yang telah dibuat.

asuhan keperawatan selama 3 hari pada


adalah

keadaan

umum

baik,

composmentis, dilakukan PP

Test dan hasilnya negatif, perdarahan


berhenti, vital sign : TD : 120/80 mmHg,
N : 80 x/menit, S : 370C, R : 22 x/menit,
mata : conjungtiva merah muda.
8. Pada kasus Ny. R P2A0 umur 29 tahun
dengan

Anggraini, Y. 2010. Asuhan Keperawatan


Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka
Rihama.
Anwar, dkk,

2011. Ilmu Kandungan.

Jakarta:

Yayasan

Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Menoragia

Rineka Cipta : Jakarta.


Asrinah,

dkk,

2011.

Menstruasi

Permasalahannya.

7. Evaluasi yang didapat setelah diberikan

kesadaran

(Nifas).

Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V.

6. Pelaksanaan

Ny.R

Keperawatan

penulis

tidak

menemukan adanya kesenjangan antara


teori dan kasus yang ada dilahan praktek.

dan

Yogyakarta:

Pustaka panasea
Manuaba,

I.B.G.

2008.

Ilmu

Keperawatan, Penyakit Kandungan,


dan

Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC


, 2012. Memahami
Kesehatan

Reproduksi

Wanita.

Jakarta: EGC Notoatmodjo, S. 2010.


Metode

Penelitian

Kesehatan.

Jakarta : Rineka Cipta.


Norma

&

Dwi,

2013.

Asuhan

Keperawatan Patologi Teori dan


Tinjauan Kasus. Yogyakarta : Nuha

DAFTAR PUSTAKA

Medika.

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Yoyakarta: Mitra Cendikia Press

Nugroho dan Setiawan, 2010.Kesehatan


Wanita,

Resmi C.A, 2009.

Asuhan Keperawatan

dan

Gangguan Reproduksi pada Nn. I

Permasalahannya. Yogyakarta: Nuha

umur 17 tahun dengan Menoragia

Medika

dan Anemia Ringan di BPS Ny. E

Nursalam.

Gender

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan.

2008.

Dokumentasi

Proses

dan

Keperawatan.

Salemba Medika. Jakarta.


Proverawati dan Misaroh, 2009. Menarche:
Menstruasi Pertama Penuh Makna.

Mungseng Kabupaten Temanggung.


Karya Tulis Ilmiah.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan. Edisi 4. Vol.1. Jakarta
: EGC.

Yogyakarta: Medical Book.

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355


5459

You might also like