Professional Documents
Culture Documents
khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) disarankan untuk memodali para petani. Agar petani
memiliki keterikatan dengan Bulog sebagai cara jitu menjawab persoalan pemenuhan kuota.
Saya sudah sampaikan ke Bulog untuk membantu memodali petani. Nanti petani itu ada
keterikatan dengan Bulog, dengan cara menjual hasil panennya ke Bulog. Tapi Bulog nggak mau
juga, malah rekanannya yang dikasih, tandas Danrem 162 Wirabhakti, Kolonel CZI. Lalu Rudy
Irham Sri Gede, dalam kunjungan kerjanya di Sumbawa Besar, Senin (15/02/2016).
Sehingga ungkapnya, para rekanan yang bermain dengan memberikan modal kepada petani.
Imbasnya para rekanan Bulog tersebut mempermainkan harga di tingkat petani, karena mereka
yang memberikan uang.
Ia menilai bahwa kalau seperti ini kasihan petani. Bulog akan menghancurkan petani dengan
bermain di belakang layar. Bulog menyuruh orang-orang saja untuk membeli dari petani.
Saya tidak bisa menangkapnya. Tapi kalau saya temukan Bulog membeli di bawah HPP akan
saya tangkap, tegas Danrem.
Tapi diakui Danrem, dalam bisnis tersebut Bulog cukup pintar dengan menggunakan orang lain.
Sehingga tidak bisa ditangkap. Tapi melalui jasa orang lain, membeli beras dari petani di bawah
HPP. Lalu menjual ke Bulog sesuai dengan HPP dan mendapatkan keuntungan dari hasil
penjualan tersebut.(K-K)
Sistim pendistribusian Raskin Tahun 2015 masih sama seperti tahun lalu yaitu Perum Bulog
Divre NTB mendistribusikan Beras Raskin sampai titik distribusi, sedangkan harga penjualan
Raskin sebesar Rp. 1.600,- /kg dan dibayar tunai, artinya ketika beras diantarkan sampai ke Desa
maka pembayaranya juga dilaksanakan pada hari itu, hal ini untuk mengurangi tunggakan yang
sering terjadi dan mengakibatkan keterlambatan penyaluran untuk alokasi bulan selanjutnya.
(Eka)
Setiap RTS mendapat jatah 15 kilogram per bulan dengan harga tebus Rp1.600 per kilogram di
titik distribusi.
Secara rinci, pagu raskin Kota Mataram sebanyak 4.623.480 kilogram untuk 25.686 RTS,
Kabupaten Lombok Barat sebanyak 16.242.840 kilogram untuk 90.238 RTS, Lombok Utara
sebanyak 5.601.960 kilogram untuk 31.122 RTS, Lombok Tengah sebanyak 23.061.960
kilogram untuk 128.122 RTS, Lombok Timur sebanyak 25.814.700 kilogram untuk 143.415
RTS.
Pagu raskin untuk Kabupaten Sumbawa sebanyak 7.373.160 kilogram yang diperuntukan bagi
40.962 RTS, Sumbawa Barat sebanyak 1.630.980 kilogram untuk 9.061 RTS, Dompu 4.830.480
kilogram untuk 26.836 RTS, Kabupaten Bima sebanyak 9.798.660 kilogram untuk 54.437 RTS
dan Kota Bima sebanyak 1.692.180 kilogram untuk 9.401 RTS.
2014.
"Tahun lalu kami juga menyuplai beras ke NTT sekitar 40 hingga 50 ribu ton,"
ujarnya.
Dia mengatakan tambahan gudang baru tersebut juga menjadi pemicu untuk
mencapai target serapan pada 2014 sebanyak 190 ribu ton. Angka itu lebih tinggi
dari target pada tahun sebelumnya sebanyak 170 ribu ton dengan realisasi serapan
mencapai 170.300 ton. Tambahan target tersebut disertai dengan penambahan
anggaran yang mencapai Rp 1,2 triliun lebih untuk membeli beras petani.
"Anggaran yang diberikan tentu lebih besar lagi dari tahun sebelumnya," kata
Hasyim.
Menurut dia, semakin bertambahnya target serapan disebabkan produksi padi di
NTB terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. (Ant)
http://wartaekonomi.co.id/berita32125/bulog-akan-bangun-gudang-di-sumbawabarat.html
Diposkan oleh BULOG TODAY di 07.17
"Kami juga menjalin kemitraan dengan 104 mitra kerja yang tersebar di Pulau
Lombok dan Pulau Sumbawa," ujarnya.
Menurut dia, beras yang diserap dari petani, nantinya akan disalurkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk program beras bagi warga miskin (raskin).
Jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin pada 2015 sebanyak 471.566
kepala keluarga (KK) yang tersebar di di 10 kabupaten/kota di NTB. Masing-masing
KK mendapat jatah beras sebanyak 15 kilogram setiap bulan.
"Penyaluran raskin akan dilakukan mulai Februari 2015, kami sudah koordinasikan
dengan Pemerintah Provinsi NTB dan kabupaten/kota," ujar Sugit.