Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem.
2. Untuk mengetahui pengertian politik.
3. Untuk mengetahui pengertian sistem politik.
4. Untuk mengetahui pengertian demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem secara etimologis menurut Websters New Collegiate Dictionary
terdiri dari kata syn dan histanai dari kata Greek, yang berarti to place together
( menempatkan bersama). Murdick, Ross dan Claggett dalam Simatupang (1995:6)
mendefinisikan sistem sebagai suatu susunan elemen-elemen yang berinteraksi dan
membentuk satu kesatuan yang terintegrasi.
Jadi, sistem adalah sekumpulan objek ( unsur-unsur) yang berbeda-beda
yang saling berhubungan, saling bekerja sama, dan saling mempengaruhi satu
sama lain serta terikat pada rencana yang sama untuk mencapai tujuan tertentu
dalam lingkungan yang kompleks.
B. Pengertian Politik
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1983:763), arti politik yaitu segala
urusan dan tindakan (kebijakan,siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan
sesuatu Negara atau terhadap Negara lain, tipu muslihat atau kelicikan dan juga
dipergunakan sebagainama bagi sebuah disiplin pengetahuan, yaitu ilmu politik.
Menurut, Miriam Budiarjo (2000:8) mengemukakan pengertian politik adalah
: Pada umumnya dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan
dalam suatu sistem politik (Negara) yang menyangkut proses menentukan tujuantujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Jadi, politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan
cara melaksanakannya. Pengertian pokok politik meliputi kata kunci keberadaan
Negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan,dan pembagian atau
alokasi.
D. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi terdiri atas dua akar kata yang berasal dari bahasa
Yunani, yakni demos yang artinya rakyat atau orang banyak dan kratos yang artinya
kekuasaan. Jadi, demokrasi dalam pemahaman bahasa Yunani kuno berarti
kekuasaan yang berada ditangan rakyat.
Demokrasi berfokus pada dua hal penting yang saling berkaitan, yakni
representasi (perwakilan) dan partisipasi. Representasi menunjukkan pertimbangan
pada kepentingan mayoritas atau orang banyak, sedangkan partisipasi
menunjukkan keinginan dan keikutsertaan publik pada aktivitas politik. Ini juga
sejalan dengan pandangan Abraham Lincoln dalam suatu pidatonya yang
menekankan bahwa democracy means the rule of the people dimana
pemerintahan darirakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Undang-undang kewarganegaraan di hampir semua Negara menyatakan
secara tegas bahwa yang dimaksud dengan rakyat yang berdaulat ialah merekamereka yang cukup dewasa dan sudah berumur 18 tahun, sehat, dan tercatat
sebagai warga Negara dari Negara yang bersangkutan.
2 Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm.6371.
E. Demokrasi di Indonesia
1. Demokrasi Desa
Menurut Moh. Hatta dalam Padmo Wahyono (1990), desa-desa di
Indonesia sudah menjalankan demokrasi, misalnya dengan pemilihan kepala desa
dan adanya rembug desa. Itulah yang disebut demokrasi asli.
Demokrasi desa memiliki 5 (lima) unsur, yaitu:
a. Rapat
b. Mufakat
c. Gotong-royong.
d. Hak mengadakan protes bersama.
e. Hak menyingkir dari kekuasaan absolute.
Demokrasi desa tidak bisa dijadikan pola demokrasi untuk Indonesia
modern. Namun, kelima unsur demokrasi desa tersebut dapat dikembangkan
menjadi konsep demokrasi Indonesia yang modern. Demokrasi Indonesia modern
menurut Moh. Hatta harus meliputi tiga hal, yaitu:
a. Demokrasi dibidang politik.
b. Demokrasi dibidang ekonomi.
c. Demokrasi di bidang sosial.
2. Demokrasi Pancasila
e. Sistem perwakilan
Berdasarkan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
8
f. Prinsip musyawarah
Berdasarkan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
g. Prinsip ketuhanan
Demokrasi di Indonesia harus dapat dipertanggung jawabkan, ke bawah kepada
rakyat dan ke atas dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan.
Demokrasi pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit, sebagai
berikut:
1) Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
2) Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan
menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
F. SISTEM POLITIK DEMOKRASI
1. Landasan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
Sistem politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan
kelembagaan yang demokratis. Sistem politik demokrasi diyakini mampu menjamin
hak kebebasan warga Negara, membatasi kekuasaan pemerintahan dan
memberikan keadilan. Indonesia sejak awal berdiri sudah menjadikan demokrasi
sebagai pilihan sistem politiknya.
Landasan Negara Indonesia sebagai Negara demokrasi terdapat dalam :
1. Pembukaan UUD 1945 pada alinea 4 yaitu . Maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara RI yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat .
2. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat
dan dilakukan menurut ketentuan UUD.
Isi dan mekanisme sistem politik demokrasi Indonesia dirumuskan pada
bagian pasal-pasal UUD 1945. Hal demikian sebagaimana dinyatakan dalam pasal
1 ayat (2) UUD 1945 bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut
ketentuan UUD 1945.
11
i. Lembaga Negara lainnya adalah Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Yudisial.
Secara skematis kelembagaan negeri Republik Indonesia menurut UUD
1945 sekarang ini adalah sebagai berikut.
12
golongan dalam masyarakat itu. Dalam konteks Indonesia, kiranya jelas bahwa
yang dihadapi tidak hanya kemajemukan etnikdan daerah, tetapi pada saat yang
bersamaan adalah sub-budaya etnik dan daerah yang majemuk pula.
Keanekaragaman tersebut akan membawa pengaruh terhadap budaya politik
bangsa. Dalaminteraksi sub-budaya politik kemungkinan terjadinya jarak tidak
hanya antar budaya politik daerah dan etnik,tetapi juga antar budaya politiktingkat
nasional dan daerah. Apabila pada tingkat nasional yang tampak lebih menojol
adalah pandangan dan sikap antar sub-budaya politik yang saling berinteraksi, pada
tingkat daerah yang masih berkembang adalah sub-budaya politik yang lebih kuat
dalam arti primordial.
Dari uraian di atas bisa dibedakan kiranya antara budaya politik dan
perilaku politik. Yang tersebut terakhir kadang-kadang bisa dipengaruhi oleh budaya
politik. Namun, budaya politik tidak selalu tergantung pada perilaku politik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah sekumpulan objek ( unsur-unsur) yang berbeda-beda yang
saling berhubungan, saling bekerja sama, dan saling mempengaruhi satu sama lain
serta terikat pada rencana yang sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam
lingkungan yang kompleks. Sedangkan, politik secara umum menyangkut proses
penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya. Jadi, Sistem politik yaitu
suatu keseluruhan komponen-komponen atau lembaga-lembaga yang berfungsi
dibidang politik yang kegiatannya menyangkut penentuan kebijakan umum dan
bagaimana kebijakaan itu dilaksanakan, yaitu hal-hal yang menyangkut kehidupan
Negara atau pemerintah.
Demokrasi dalam pemahaman bahasa Yunani kuno berarti kekuasaan
yang berada ditangan rakyat. Demokrasi di Indonesia terdiri dari demokrasi desa
dan demokrasi pancasila. Sistem politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip,
prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem
politik demokrasi di Indonesia sebagai berikut: ide kedaulatan rakyat, Negara