Professional Documents
Culture Documents
Alternatif Strategi
Faktor Kunci
Pengembangan
Produk Untuk
Anak-anak
Bobot
AS
TAS
Peluang
1.
0.08
2.
0.08
0.32
3.
0.10
0.2
4.
0.06
5.
0.08
6.
0.08
0.24
7.
0.03
0.09
8.
0.07
0.21
0.06
0.12
Ancaman
1.
2.
0.06
0.06
3.
0.10
0.3
4.
0.10
0.2
5.
0.10
0.2
1.00
Kekuatan
1.
0.05
0.2
2.
0.05
3.
0.10
4.
0.05
0.1
5.
0.05
6.
0.05
0.15
7.
0.05
8.
0.10
0.3
9.
0.05
0.1
0.10
0.4
0.05
0.15
Kelemahan
1.
0.10
2.
0.05
3.
0.10
0.2
4.
0.05
0.15
1.00
3.69
Kedua strategi yang tercantum dalam matriks di atas adalah satu set strate
pengembangan produk yang dipertimbangkan untuk diimplementasikan.
2.
Strategi pengembangan produk diambil sesuai dengan hasil analisis melalui matr
SPACE, SWOT, BCG, IE, dan Grand Strategy, yang menyatakan bahwa diperlukan langk
untuk mendiversifikasi produk dengan cara mengeluarkan jenis produk baru.
3.
4.
Cara pertama adalah mengembangkan produk baru berupa produk jamu dan kosmetik
untuk anak-anak.
5.
Cara kedua adalah dengan mengembangkan produk jamu dan kosmetika baru ya
berbahan baku zat kimia, baik murni zat kimia maupun campuran zat kimia-ramu
tradisional.
6.
Hasil analisis pada matriks QSPM menyatakan bahwa Pengembangan Produk Berbah
Kimia memiliki Total Attaractiveness Score yang lebih tinggi. Artinya, strategi terseb
lebih menarik untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
Hasil analisis pada matriks QSPM menyatakan bahwa Pengembangan Produk Berbah
Kimia memiliki Total Attaractiveness Score yang lebih tinggi. Artinya, strategi terseb
lebih menarik untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
Pengembangan
Produk
Berbahan Kimia
AS
TAS
-
0.24
0.1
0.32
0.09
0.07
0.12
0.24
0.3
0.4
0.4
0.2
0.1
0.15
0.4
0.2
0.3
0.1
0.2
0.05
melalui matriks
perlukan langkah
baru.
yang sebelumnya
u dan kosmetika
Produk Berbahan
strategi tersebut
3.98
Bobot
AS
TAS
Peluang
1 Tingkat suku bunga yang relatif stabil
beberapa bulan ini berpengaruh pada
naiknya konsumsi
0.08
0.24
0.08
0.24
0.10
0.20
0.06
0.24
0.08
0.32
0.08
0.03
0.07
0.07
0.06
Ancaman
1 Perkiraan Perusahaan Kosmetik Indonesia
(Perkosmi)bahwa ASEAN-China Free Trade
Area (ACFTA) dapat menyebabkan
penurunan penjualan produk kosmetik dan
jamu dalam negeri hingga 50%.
0.06
0.06
0.10
0.30
0.10
0.10
0.10
1.00
Kekuatan
1 Perusahaan kosmetik lokal terbesar di
Indonesia
0.05
0.10
0.05
0.20
0.10
0.10
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.10
0.05
0.10
0.30
0.05
0.05
0.10
0.05
0.20
0.10
0.05
Kelemahan
1.00
2.82
1 Kedua strategi yang tercantum dalam matriks QSPM di atas adalah satu set strategi p
3 Penetrasi pasar untuk merebut pangsa pasar dilakukan dengan menggalakkan promo
Cara kedua adalah dengan memanfaatkan sumber daya yaitu aktiva lancar perusaha
terlalu besar dan menganggur (idle). Sumber daya tersebut digunakan untuk ikut ser
mensponsori berbagai kegiatan di masyarakat yang memungkinkan untuk dijadikan s
promosi dan penjualan.
Hasil analisis pada matriks QSPM menyatakan bahwa Promosi dan Penjualan Dengan
Mensponsori berbagai event lebih baik dibanding dengan Promosi dan Penjualan Mela
Promosi dan
Penjualan Dengan
Ikut Serta /
Mensponsori
Berbagai Event
AS
TAS
0.24
0.24
0.20
0.06
0.08
0.14
0.12
0.30
0.20
0.15
0.05
0.40
0.15
0.15
0.30
0.05
0.05
2.88