You are on page 1of 22

METODE STATISTIKA MULTIVARIAT

ANOVA SATU ARAH DAN UJI LANJUT TUKEY DAN UJI LANJUT SCHEFFE

OLEH:
KELOMPOK 11
M. Agung Firman S (060813814190 )
Gita Cahya Ningtyas (060813814190 )
Uswati Khoiriah (06081381419050)

DOSEN PENGAMPU:
PROF. DR. RATU ILMA, IP
PUJI ASTUTI, S.Pd, M.Sc

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016/2017

ANOVA 1 Way (Jalur)


Anova adalah suatu cara untuk melihat perbedaan rerata melalui pengetesan
variansinya. Anova digunakan untuk melihat interaksi antara peubah bebas dengan peubah
control sehingga peubah terikat itu hasilnya akan lain bila besar pengaruh peubah
kontrolnya berbeda, dapat juga digunakan untuk melihat apakah perbedaan antara dua
reratan atau lebih itu lebih besar dari pada yang mungkin timbul dari hanya kekeliruan
pemilihan sampel (Ruseffendi, 1998:329)
ANOVA satu jalur disebut pula dengan ANOVA tunggal, karena dalam ANOVA ini
tidak ada variabel bebas baris tetapi hanya ada variabel bebas kolom (Putri, 2012). Dalam
ANOVA satu jalur, ada 2 jenis hipotesis penelitian yang perlu diuji yaitu:
a. Hipotesis main effect
b. Hipotesis simple effect.
Hipotesis main effect hanya ada satu buah, yaitu hipotesis dari perbedaan pengaruh
variabel treatment terhadap variabel terikat (kriterium). Sedangkan banyaknya hipotesis
simple effect tergantung banyaknya kelompok data, karena hipotesis ini merupakan
hipotesis yang membandingkan antar 2 (dua) kelompok data. Secara umum, langkahlangkah proses pengujian ANOVA satu jalur sebagai berikut:
a. Buat tabel dasar, yaitu tabel yang berisikan skor data-data mentah (raw data),
seperti:

Kelompok A
YA1
YA2
YA3
.
YAn

Kelompok B
YB1
YB2
YB3
.
YBn

Kelompok C
YC1
YC2
YC3
.
YCn

b. Tentukan ukuran-ukuran statistik dari tiap kelompok data yang diperlukan untuk
perhitungan ANOVA, meliputi: n, Y , Y 2 , Y . Ukuran-ukuran ini dapat disajikan
satu tabel dengan tabel dasar di atas, sehingga bentuknya menjadi:
Ukuran

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Statistik

Total ()

YA1
YA2
YA3
.
YAn
nA
YA

YB1
YB2
YB3
.
YBn
nB
YB

YC1
YC2
YC3
.
YCn
nC
YC

nT = nA + nB + nC
Y T = Y A + Y B + Y C

Y2

Y 2A

Y 2B

Y 2C

Y 2T = Y 2A + Y 2B + Y 2C

Y A

Y B

YC

c. Buat tabel ringkasan ANOVA satu jalur, seperti berikut:


Sumber Varians

Db

JK

RJK (s2)

Fhitung

Ftabel

Kelompok (A)

db(A)

JK(A)

RJK(A)

Fh

Ft

Dalam (D)

db(D)

JK(D)

RJK(D)

Total (T)

db(T)

JK(T)

d. Rumus-rumus untuk menentukan ukuran-ukuran dalam tabel ringkasan ANOVA:


1) db(T) = nT 1
2) db(K) = k 1
3) db(D) = nT k
YT

2
4)

2
Y T
JK ( T )=

5)

YK

YT

JK ( A )=

6)

JK ( D ) =JK ( T )JK ( A )

7)
8)
9)

RJK ( A )=

JK ( A )
db ( A )

RJK ( D ) =

JK ( D )
db ( D )

Fh =

RJK ( A )
RJK ( D )

n
( T k )
,(k 1),
10)

Ft =F( ,dk 1,dk 2)=F ( , db(K ),db (D ))=F


e. Pengujian hipotesis main effect.
Hipotesis yang diuji, yaitu:
H0: Tidak terdapat perbedaan pengaruh variabel treatment terhadap variable kritera.
H1: Terdapat perbedaan pengaruh variable treatment terhadap variable criteria.
Kriteria pengujian:
- Terima H0, jika Fhitung < Ftabel, dan
- Tolak H0, jika Fhitung > Ftabel.
f. Uji lanjut, yaitu uji hipotesis simple effect.
Pengujian simple effect dilakukan atau perla dilakukan uji lanjut, jika dalam
pengujian hiptesis main effect H0 ditolak atau H1 diterima.
Uji hiptesis simple effect dapat dilakukan dengan teknik uji-t untuk beda rerata
atau uji tukey, seperti yang telah dijelaskan di atas.

Contoh:
Sebuah penelitian ingin mengetahui perbedaan pengaruh waktu belajar terhadap
hasil belajar tiga kelompok siswa. Datanya sebagai berikut.
Ukuran

Kelompo

Kelompo

kelompo

Statistik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
n
y
y2

k1
8
8
8
9
9
9
9
10
10
10
10
90
816
9

k2
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
10
75
573
7,5

k3
5
5
5
5
5
6
6
6
7
7
10
57
331
5,7

1. Menghitung JK masing-masing
2
2 ( Y T )
JK ( T )= Y T
=1720( 2222 30 ) =77,2
nT
2

JK ( A )=

( Y K)
nK

(Y T )

nT

( 902 10 ) + ( 752 10 )+ ( 572 10 ) ( 2222 30 )


54,6

2. Menentukan db masing-masing
1) db ( T )=nT 1=301=29
2)

db ( A ) =k1=31=2

3)

db ( D )=nT k=303=27

Total
30
222
1720
22,2

3. Menghitung RJK (A) dan RJK (D)


JK ( A )
RJK ( A )=
=54,6 2=27,3
db ( A )
RJK ( D ) =

JK ( D )
=22,6 27=0,837
db ( D )

4. Menghitung Fh
RJK ( A )
Fh =
=27,3 0,837=32,62
RJK ( D )
Ft =F ( =0,05 ;2 :27 )=3,35 F ( ; db ( A ) :db ( D ) )
Ft =F(=0,01 ;2: 27)=5,49
Karena Fhitung>Ftabel H0 ditolak, maka perlu uji lanjut dengan uji t
5. Tabel Sumber Varians
Sumber

db

JK

Varians
Kelompok (A)
Dalam (D)
Total (T)

RJK

Fhitung

(S 2)
2
27
29

54,6
22,6
77,2

27,3
0,837
-

32,6
-

Ftabel
0,05

0,01

3,35
-

5,49
-

6. Berdasarkan table di atas bahwa F-hitung > F-tabel. Sehingga hipotesis awal (Ho) di
tolak. Maka terdapat perbedaan antara pengaruh waktu belajar siswa pada kelompok
1, kelompok 2, kelompok 3. Sehingga di perlukan uji lanjut untuk melihat letak
perbedaannya.

Uji Schefffe

A. Pengertian
Uji Scheffe dikembangkan oleh Henry Scheffe (1959), uji ini digunakan
untuk melihat perbedaan rerata karena uji ini lebih fleksibel dan sederhana. Uji
scheffe berlaku untuk peubah-peubah terikat (saling pengaruh) dan tidak terikat.
Uji ini juga dapat digunakan untuk membandingkan banyak anggota per
kelompoknya yang berbeda kelompok, namun uji ini kurang sensitive terhadap
normalitas (Ruseffendi, 1998:333).
B. Prosedur Uji Scheffe
Berikut prosedur uji lanjut menggunakan uji scheffe ((Ruseffendi, 1998:334) :
1. Menentukan hipotesis
Ho : 1 = 2 atau 1 = 3 atau 2 = 3
H1 : 1 2 atau 1 3 atau 2 3
2. Menentukan taraf nyata
3. Menentukan derajat kebebasan : (k-1) x (N-k)
4. Uji Statistik
2

( x1 x2)
F=
1 1
RJK ( D ) ( + )(k1)
n1 n2

5. Membandingkan nilai F-kritis dengan F-hitung


6. Kesimpulan
C. Contoh 1

Ukuran

Kelompo

Kelompo

kelompo

Statistik
1
2
3
4

k1
8
8
8
9

k2
6
6
7
7

k3
5
5
5
5

5
6
7
8
9
10
n
y
y2

9
9
9
10
10
10
10
90
816
9

7
8
8
8
9
9
10
75
573
7,5

5
6
6
6
7
7
10
57
331
5,7

Total
30
222
1720
22,2

Tabel anova dari data di atas yaitu sebagai berikut :


Sumber

db

JK

Varians
Kelompok (A)
Dalam (D)
Total (T)

RJK

Fhitung

Ftabel
0,05

0,01

3,35
-

5,49
-

(S )
2
27
29

54,6
22,6
77,2

27,3
0,837
-

32,6
-

Bedasarkan data di atas karena F-hitung > F-tabel maka terdapat perbedaan antara
sikap siswa SD, SMP, dan SMA. Namun kita belum mengetahui pasangan sikap siswa
mana yang memiliki perbedaan itu. Oleh sebab itu akan dilakukan uji lanjut menggunakan
Uji Scheffe yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan Hipotesis
Ho
: 1 = 2 atau 1 = 3 atau 2 = 3
H1
: 1 2 atau 1 3 atau 2 3
Ho
: Tidak terdapat perbedaan antara kelompokl 1 dan kelompok 2, atau
kelompok 1 dan kelompok 3, atau kelompok 2 dan kelompok 3.
H1
: Terdapat perbedaan antara kelompokl 1 dan kelompok 2, atau kelompok 1
dan kelompok 3, atau kelompok 2 dan kelompok 3.
2. Menentukan taraf nyata dengan = 5%
3. Menentukan derajat kebebasan = (k-1) x (N-k) = (3-1) x (30-3) = 2 x 27
Sehingga di dapatkan F-kritis = 3,35
4. Uji Statistik

( x1 x2)
F=
1 1
RJK ( D ) ( + )(k1)
n1 n2

a.

(97,5)
F(1 dan 2)=
1 1
0,837( + )( 31)
10 10

F(1 dan 2)=

F ( 1 dan 2 )=

(1,5)2
2
0,837( )(2)
10

2,25
0,3348

F ( 1 dan 2 )=6,72

b.

F(1 dan 3)=

F(1 dan 3)=

F ( 1 dan 3 )=

( 95,7)
1 1
0,837( + )(31)
10 10

(3,3)2
2
0,837( )(2)
10

10,89
0,3348

F ( 1 dan 3 )=32,52

c.

F(2dan 3)=

F( 2dan 3)=

F ( 2 dan 3 )=

( 7,55,7)
1 1
0,837( + )(31)
10 10

(1,8)2
2
0,837( )( 2)
10

3,24
0,3348

F ( 2 dan 3 )=9,677
5. Membandingkan nilai F-hitung dengan F-kritis
a. F-hit (1 dan 2) > F-kritis

6,72> 3,35

b. F-hit (1 dan 3) > F-kritis


32,52> 3,35
c. F-hit (2 dan 3) > F-kritis
9,677> 3,35
6. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil perbandingan di atas maka tolak Ho, karena F-hit (1 dan
2) > F-kritis sehingga terdapat perbedaan pengaruh waktu belajar dengan hasil
belajar antara kelompok 1 d an kelompok 2, dan F-hit (1 dan 3) > F-kritis sehingga
terdapat perbedaan pengaruh waktu belajar dengan hasil belajar antara kelompok 1
dan kelompok 3, dan F-hit (2 dan 3) > F-kritis sehingga terdapat perbedaan
pengaruh waktu belajar dengan hasil belajar antara kelompok 2 dan kelompok 3
D. Contoh 2
Berikut adalah nilai sikap tiga kelompok masing-masing lima orang siswa
SD, SMP, SMA yang dipilih secara acak terhadap matematika. Kelompok X1, X2,
X3 itu berturut-turut kelompok nilai sikap siswa SD, SMP, SMA. Ketiga kelompok
nilai sampel itu berbeda, sayangnya kita belum mengetahui perbedaan-perbedaan
nilai sikap populasinya demikian pula dan signifikannya. Berikut nilai sikap tiga
kelompok tersebut :

X1
3
4
5
4
5
21
4,2

Jumlah
Rerata

X2
1
1
2
1
2
7
1,4

X3
2
2
3
3
5
15
3

Table anova dari data di atas yaitu sebagai berikut :


Sumber

db

JK

RJK

Fhitung

Ftabel

(S 2)

Varians
Kelompok
(A)
Dalam (D)

2
12

Total (T)

0,05

0,01

11,84

0,00144

3,88529
4
-

19,7333

9,86666

7
0,83333

7
-

3
-

10
29,7333

14
3
Bedasarkan data di atas karena F-hitung > F-tabel maka terdapat perbedaan antara .
Namun kita belum mengetahui pasangan kelompok mana yang memiliki perbedaan itu.
Oleh sebab itu akan dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Scheffe yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan Hipotesis
Ho
: 1 = 2 atau 1 = 3 atau 2 = 3
H1
: 1 2 atau 1 3 atau 2 3
Ho
: Tidak terdapat perbedaan antara kelompokl 1 dan kelompok 2, atau
kelompok 1 dan kelompok 3, atau kelompok 2 dan kelompok 3.
H1
: Terdapat perbedaan antara kelompokl 1 dan kelompok 2, atau kelompok 1
dan kelompok 3, atau kelompok 2 dan kelompok 3.
2. Menentukan taraf nyata dengan = 5%
3. Menentukan derajat kebebasan = (k-1) x (N-k) = (3-1) x (15-3) = 2 x 15
Sehingga di dapatkan F-kritis = 3,88
4. Uji Statistik
( x i x j)2
Fij=
1 1
RJK ( D ) ( + )( k1)
ni n j

a.

(4,21,4)2
F(1 dan 2)=
1 1
0,833( + )(31)
5 5
(2,8)2
F(1 dan 2)=
2
0,833( )(2)
5

F ( 1 dan 2 )=11,76

b.

(4,23,0)
F(1 dan 3)=
1 1
0,833( + )(31)
5 5
2

(1,2)
F(1 dan 3)=
2
0,833( )(2)
5
F ( 1 dan 3 )=2,161
2

c . F (2 dan3)=

(1,43,0)
1 1
0,833 ( + )(31)
5 5

F( 2dan 3)=

(1,6)2
2
0,833( )(2)
5

F ( 2 dan 3 )=3,84
5. Membandingkan nilai F-hitung dengan F-kritis
d. F-hit (1 dan 2) > F-kritis
11,76> 3,88
e. F-hit (1 dan 3) < F-kritis
2,161 <3,88
f. F-hit (2 dan 3) < F-kritis
3,84< 3,88
6. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil perbandingan maka perpedaan sikap itu hanya berlaku
untuk siswa SD dan siswa SMP karena F-hitung>F-tabel. Perbedaan sikap anatara
siswa SD dan siswa SMA serta siswa SMP dengan siswa SMA, walaupun ada tidak
signifikan. Sehingga timbul sebuah peretanyaan bagaimana sikap siswa SD
disbanding dengan siswa SMP dan siswa SMA secara bersama-sama ? Sehingga
dilakukan ulang uji lanjut dengan digabung antara rata-rata SMP (X2) dan rata-rata
SMA (X3), dapat dilakukan sebagai berikut :

X (2 x 3)=

n 3 X 2+n 2 X 3
n 2+ n 3

X (2 x 3)=

5 x 1,4 +5 x 3
5+5

X (2 x 3)=

22
10

X (2 x 3)=2,2

)2
( x1 x 2+3
F=
1
1
RJK ( D ) ( +
)(k 1)
n1 n2+ 3
F=

(4,22,2)2
1
1
0,833( +
)(31)
5 5+5
2

F=

(2)
0,4998
2

(2)
F=
0,4998
F=8, 0024

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka F-hit > F-tabel yaitu 8,0024 > 3,88.
Sehingga terdapat perbedaan antara sikap siswa SD dengan sikap siswa SL (SMP
dan SMA)
Uji Tukey
A. Pengertian
Uji tukey sering disebut dengan uji beda nyata jujur atau HSD (honestly
Significant difference), diperkenalkan oleh Tukey (1953). Uji Tukey disebut juga HSD
(Honestly Significant Difference Test), Uji ini hanya dapat digunakan untuk menguji
seluruh kemungkinan pasangan sederhana (yang melibatkan dua buah rata-rata). Teknik

Tukey digunakan dengan cara membandingkan perbedaan setiap pasangan rata- rata
dengan nilai kritis HSD (jika jumlah subjek pada setiap kelompok sama besar).
B. Kegunaan
Adapun kegunaan uji turkey, sebagai berikut:
1. Hanya dapat digunakan untuk menguji seluruh kemungkinan pasangan sederhana,
tidak bisa untuk kompleks .(Furqon, 2009: 215).
2. Lebih powerful (cenderung lebih sering menolak hipotesis nol) karena jumlah
kemungkinan pasangan yang hendak diuji relative sedikit. (Furqon, 2009: 215).
C. Prosedur pengujian
Ada beberapa prosedur pengujian menggunakan Uji Tukey diantaranya sebagai berikut
(Coladarci, 2011) :
1. Tentukan hipotesis (disesuaikan dengan banyak jalur dan jenjang anova)
2. Tentukan kriteria pengujian
Berikut kriteria Pengujian Hipotesis yaitu :
-Tolak H0 (terima H1) jika C > Qtabel (HSD)
-Terima H0 (tolak H1) jika C < Qtabel (HSD)
3. Menentukan taraf nyata ()
4. Uji statistik
a. Tentukan kontras antar kelompok ( C )= perbedaan antara rata-rata yang
dibandingkan
b. Tentukan nilai kritis HSD
HSD= ( ,db ( D ) , k )

RJK ( D)
n

Dengan : q= nilai pada distribusi studentized range statistic


n =banyak kelompok
5. Bandingkan nilai HSD dengan nilai kontras ( C )
6. Kesimpulan

D. Contoh 1
Ukuran

Kelompo

Kelompo

kelompo

Statistik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
n
y
y2

k1
8
8
8
9
9
9
9
10
10
10
10
90
816
9

k2
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
10
75
573
7,5

k3
5
5
5
5
5
6
6
6
7
7
10
57
331
5,7

Total
30
222
1720
22,2

Rangkuman Hasil Analisis Variansi (Hasil Tabel Anova)


Sumber
Varians
Kelompok
(A)
Dalam (D)
Total (T)

RJK

F-

(S2)

hitung

54,6

27,3

32,6

3,35

5,49

22,6
77,2

0,837
-

db

JK

2
27
29

F-tabel
0,05
0,01

Penyelesaian :
1) Hipotesis
a. Ho : 1= 2

b. Ho : 1= 3

2) Tentukan kriteria pengujian


Berikut kriteria Pengujian Hipotesis yaitu :
-Tolak H0 (terima H1) jika Qh > Qtabel
-Terima H0 (tolak H1) jika Qh < Qtabel

c. Ho : 2= 3

3) Taraf nyata = 0,05


4) Uji statistik
a. Nilai kontras
C1 (1 vs 2) = 9 7,5 = 1,5
C2 (1 vs 3) = 9 5,7 = 3,3
C3 (2 vs 3) = 7,5 5,7= 1,8
b. Nilai kritis HSD
q pada =0,05 dengan derajat kebebasan 27 dan 3 adalah 3,506.
HSD= ( ,db ( D ) , k )

HSD=3,506

RJK ( D )
n

( 0,837
3 )

HSD= 3,506 (0,528)


HSD= 1,851
5) Bandingkan nilai HSD dengan nilai kontras ( C )
Dengan membandingkan nilai kontras dengan nilai kritis HSD, menunjukkan ada dua
nilai kontras yang lebih besar daripada nilai kritis HSD, yaitu
C1 (1 vs 2) = 1,5 > 1,851
C2 (1 vs 3) = 3,3 > 1,851
C3 (2 vs 3) = 1,8 > 1,851
6) Kesimpulan

Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh waktu belajar dengan hasil belajar
kelompok 1 dan kelompok 2, pengaruh waktu belajar dengan hasil belajar kelompok 1 dan
kelompok 3, pengaruh waktu belajar dengan hasil belajar kelompok 2 dan kelompok 3.
E. Contoh 2.
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perbedaan metode
belajar terhadap hasil belajar siswa. Ada tiga metode belajar yang akan diuji diantaranya
metode ceramah (1), metode diskusi(2) dan metode tanya-jawab(3)

Diambil sampel

masing-masing 5 siswa untuk mengerjakan sebuah tes, berikut hasil tes yang di dapat:
Metode 1
21
27
29
23
25
25

Metode 2
17
25
20
15
23
20

Metode 3
31
28
22
30
24
27

Sumber : Data Fiktif


Contoh diatas merupakan lanjutan dari contoh anova 1 jalur sebelumnya, dimana Ho
ditolak, dan dibutuhkan uji lanjut. Dengan tabel ringkasan anova sebagai berikut :
Sumber

Jumlah

Derajat

Kuadrat

Fhitung

Ftabel

Varians
Antar Group (A)

Kuadrat
130

Bebas
2

Rerata
65

4,64

3,88

Dalam group (D)

168

12

14

298

14

=0,05
k =3

ntotal=3 5=15
v =ntotalk=153=12
nkelompok =3

1. Menghitung rataan: (telah dituliskan di tabel)


x 1= 25
x 2= 20
x 3= 27
2. Mengitung mutlak selisih rata-rata tiap kelompok

|x 1x 2|=|2520|=5
|x 1x 3|=|2527|=2
|x 2x 3|=|2027|=7
3. Menghitung nilai T
HSD=q( ,k , v)

RJK (D)
14
3,74
=q(0,05,3, 12) =3,77
=6,3
1,73
3
nkelompok

4. Membandingkan harga mutlak selisih rata-rata dengan nilai T untuk menentukan


tingkat perbedaan
Pasangan

Harga Mutlak

Perlakuan
1 dan 2
1 dan 3
2 dan 3

Selisih
5
2
7

Nilai T
6,3
6,3
6,3

Tingkat
Perbedaan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan

5. Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang signifikan metode diskusi dan metode tanya jawab
terhadap hasil belajar siswa.

Lampiran
Tabel Distribusi F (Probabilita = 0,01)

Tabel Distribusi F (Probabilita = 0,05)

Tabel HSD/Tukey (Probabilita = 0,05)

Daftar Pustaka
Coladarci, T. 2011. Fundamentals Of Statistical Reasoning in Education. United States of
America : Congress Cataloging-in-Publication Data
Furqon.1999.Statistika Terapan Untuk Penelitian.Bandung;Alfabeta.
Putri, Vitha Viana.(2013).Uji Lanjut Perbandingan Anova 1 Jalur.Metode Statistika.
Diakses di https://www.scribd.com/doc/136650459/Makalah-Uji-Lanjut-AnovaSatu-Arah
Ruseffendi. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung :CV Andira
Bandung.

You might also like