You are on page 1of 5

Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember

FORMAT PENGKAJIAN
PBL PERAWATAN PASIEN DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS
PSIK UNIVERSITAS JEMBER T.A 2015/2016

1) Identitas Klien
a. Nama
: An. F
b. Umur
: 18 tahun
c. Tempat, Tanggal lahir : 29 Juli 1997
d. Pendidikan
: Tidak tamat SD
e. Jenis kelamin
: Laki-Laki
f. Suku bangsa
: Indonesia
g. Agama
: Islam
h. Alamat
: Dsn. Klayu RT 01/RW 13 Mayang, Jember
2) Data khusus
a. Pengkajian terkait keterbatasan yang dialami klien
Keterbatasan klien: Tuna Grahita
Karakteristik keterbatasan:
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi An. F mengalami kesulitan
dalam bicara, bicaranya dengan suara sengau (bindenga), sukar
mengucapkan beberapa huruf, kelainan dalam artikulasi. An. F suka
mengisap jari (menggigit jari). An. F tidak punya keseimbangan dalam
berjalan
b. Pengkajian terkait kemampuan pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Kemampuan perawatan pemeliharaan kesehatan sehari-hari:
Berdasarkan data yang diperoleh dari keluarga klien, An. F dalam
memelihara kesehatan sehari-hari sudah bisa makan, mandi, buang
kotoran, buang air kencing, berpakaian, merias, dan tidur dilakukan secara
mandiri. Tetapi An. F belum dapat membersihkan kotorannya sendiri,
belum mengerti wudhu dan shalat. An. F juga melakukan gosok gigi di
asrama dengan dipandu bapak penjaga asrama setelah mandi, tetapi setelah
diobservasi gigi An. F terlihat sedikit kuning dan ada gigi yang berlubang,
hal ini dikarenakan An. F belum terbiasa gosok gigi setelah makan. Pola
makan anak dalam sehari 3x, An. F jarang mengonsumsi susu. Tetapi An.
F masih mau mengosumsi air putih.
Kemampuan perawatan perkembangan diri
Keluarga An. F memasuki tugas perkembangan pada anak usia remaja.
Dimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah An. F belum
mampu membaca, menulis huruf, dan menyampaikan maksud dengan
menulis. An. F bisa menulis huruf dengan bantuan titik-titik. An. T juga
belum mampu berhitung. An. F melakukan kegiatan sehari-hari seperti
bangun pagi mandi, wudhu dan shalat dengan meniru kebiasaan dari bapak
penjaga asrama. Bapak penjaga asrama juga mengajari An. F untuk
membiasakan menyapu lantai setiap hari. An. T juga diajarkan oleh guru
untuk berbicara huruf dan angka yang ditulisnya dengan bantuan titik-titik.

201
5

Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember

Dalam tahap perkembangan usia remaja saat ini, An. F belum tertarik
dengan lawan jenis
Kemampuan perawatan terkait keterbatasan yang dialami:
An. F bisa melakukan perawatan terkait kebersihan tempat tidur dan
lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun An. F lambat perkembangan
dalam kemampuan berkomunikasi, An. F masih mampu mengerti
maksud dari lawan bicaranya dan menuruti apa yang disuruh.
Kesimpulan:
An. F hampir dari semua keterampilan atau kegiatan perawatan diri sehari-hari
bisa dilakukan secara mandiri akan tetapi perkembangan dalam membaca dan
menulis masih lambat dan belum bisa.
Tingkat ketergantungan anak:
( ) total care
( ) partial care
( ) minimal care
c. Pengkajian Status Kesehatan
Apakah ada faktor perilaku yang dapat menyebabkan masalah kesehatan:
An. F belum dapat membersihkan kotorannya sendiri hal ini dapat
menimbulkan vektor penyakit. An. F melakukan perawatan seperti
menggosok gigi masih menunggu disuruh, tidak dilakukan dengan inisiatif
sendiri
Apakah ada faktor kebersihan diri dan lingkungan yang menyebabkan
masalah kesehatan:
Kebersihan dari membuang kotoran sendiri yang tidak dibersihkan sendiri
Riwayat sakit yang pernah dialami:
Genetik
: tidak ada
Penyakit infeksi
: demam thypoid
Penyakit noninfeksi : diare
Status kesehatan saat ini: Penampilan An. F saat ini tampak bersih dan An.
F tidak mengeluhkan apa-apa
Pemeriksaan fisik (fokus pada masalah kesehatan saat ini):
An. F tidak mengalami luka, hanya saja An. F mengalami kesulitan
dalam berbicara
3) Data pengkajian keluarga
a. Karakteristik keluarga:
Keluarga An. T termasuk dalam extended family. Terdiri dari ayah, ibu, 2
anak, dan kakek nenek tinggal dalam satu rumah. Namun saat ini An. F
tinggal terpisah dari keluarga di asrama bersama 2 pengasuh dan temanteman yang berkebutuhan khusus lainnya. Tingkat ekonomi ekonomi
keluarga tergolong cukup, karena mampu dalam menyekolahkan kedua
anaknya.

201
5

Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember

b. Persepsi keluarga mengenai adanya anggota keluarga yang memiliki


keterbatasan khusus:
Persepsi keluarga dari An. T cenderung positif dan tidak membedabedakan dalam hal mengasuh ataupun memeperlakukan An. T. Selain itu
An. T juga sudah diperkenalkan dalam bersosialisasi dilingkungan rumah
dan dilatih kemandiriannya dengan tinggal di asrama
Kesimpulan asuhan pada anak yang berkebutuhan khusus oleh keluarga:
( ) memandirikan anak
An. F sebagian besar sudah mandiri dalam hal perawatan kebersihan diri seharihari. Hal ini tentunya sudah mulai diajarkan dari keluarga. An. F juga dititipkan di
asrama dengan tujuan untuk memandirikan dirinya dan bisa hidup bersosial
bersama dengan yang lain.
( ) anak cenderung bergantung
( ) pembiaran atau kekerasan kepada anak
Nama Mahasiswa
Tanda Tangan
A. Analisa Data
No
Data
1 DO:
1. Klien tampak tidak tertarik
dengan lawan jenis
2. Klien tampak bingung dan
menunjukkan wajah datar
ketika ditanya masalah mimpi
basah
DS:
1. Keluarga klien mengatakan
bahwa An. F memang
memasuki
perkembangan
remaja tapi pola pikirnya
masih anak-anak.
2. Ibu
pengasuh
asrama
mengatakan bahwa An. F
kurang tertarik dengan lawan
jenis

Masalah
Kurang
pengetahuan

: Sintara Ekayasa
:
Penyebab
Kurangnya
stimulus dan
sumber informasi
yang sesuai
dengan anak
An. F tidak
tertarik dengan
lawan jenis, dan
tidak mengerti
mimpi basah
Tahap
perkembangan
yang lambat,
kecerdasan di
bawah normal

B. Diagnosa Keperawatan Komunitas


No. Diagnosa Keperawatan
1.
Kurang pengetahuan: keterbatasan kognitif, tidak ada stimulus dan

201
5

Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember

201
5

tidak ada sumber-sumber informasi


C. Intervensi
No Dx
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Dx 1 Setelah dilakukan 1. An.
F
banyak 1. Kaji tahap
tindakan
berbicara
dengan
perkembangan anak saat
keperawatan
lawan jenis
ini
selama 2x4 jam 2. An. F senyum ketika
Rasional : untuk
pasien
mulai
melihat lawan jenis
mengetahui tahap
menunjukkan
3. An.
F
banyak
perkembangan anak saat
respon ketertarikan
berespon aktif dan
ini
dengan lawan jenis
suka ketika diajak
berbicara
dengan 2. Kaji tahap
perkembangan anak yang
lawan jenis
belum terpenuhi
Rasional : untuk
mengetahui tahap
perkembangan anak
yang belum terpenuhi
3. Beri pendidikan
kesehatan reproduksi
dengan metode yang
sesuai: peer group
discussion yang
menyenangkan dan
menarik
Rasional :
meningkatkan
pengetahuan, respon
stimulus untuk
ketertarikan dengan
lawan jenis
D. Catatan Perkembangan
No
Tanggal
Implementasi
Dx
30-10-2015
1
1. pendidikan kesehatan
reproduksi dengan metode
yang sesuai: peer group
discussion dengan metode
sharing dan identifikasi
bersama

Tanda
Tangan

Evaluasi
S:
An. F bisa menjawab
dan mengerti ketika
ditanya
tentang
karakteristik
dari
pubertas

Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember

2. pendidikan kesehatan
reproduksi dengan metode
permainan ular tangga

201
5

O:
An. F tampak antusias
terhadap materi yang
disampaikan dengan
metode
permainan
ular tangga sebagai
tanda bahwa dirinya
sudah mengerti
A:
Masalah teratasi, An.F
mengerti
dan
bertambah
tingkat
pengetahuannya
tentang
masalah
kesehatan reproduksi
P:
intervensi dihentikan,
anjurkan keluarga
memantau anak dalam
menjaga kesehatan
reproduksi

E. Rencana Tindak Lanjut


1. Mendiskusikan bersama orang tua untuk memantau klien dalam menjaga
kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit reproduksi
2. Mendiskusikan bersama orang tua untuk membantu klien memenuhi tahap
perkembangan pada klien, identitas diri, mengenal lawan jenis, sikap
terhadap lawan jenis

You might also like