Professional Documents
Culture Documents
INTERAKSI GINETIK
Pengertian Interaksi Gen
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.
Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain
mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu,
terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi
gen menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W.
Bateson dan R.C.
Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
Menurut William D. Stansfield ( 1991 : 56 ) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa
untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi
berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya.
Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein.
Semua enzim yang diketahui adalah protein. Enzim melakukan fungsi katalis, yang
menyebabkanpemecahan atau penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang
terjadi di dalam sel merupakan persoalan metabolisma. Reaksi reaksi ini merupakan reaksi
pengubahan bertahap satu substansi menjadi substansi lain, setiap langkah ( tahap)
diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua langkah yang mengubah substansi pendahulu
( precursor ) menjadi produk akhir menyusun suatu jalur biosintesis.Interaksi gen terjadi bila
dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang mengkatalis langkah langkah
dalam suatu jalur bersama
Wyandotte mempunyai jenger tipe mawar (rose), sedang ayam Brahma berjengger tipe
ercis(pea). Pada waktu dikawinkan ayam berjengger rose didapatkan ayam-ayam F1
yang kesemuanya mempunyai jengger bersifatwalnut (walnut= nama semacam buah).
Mula- mula dikira bahwa jengger tipe walnut ini intermedier. Tetapi yang mengherankan
ialah bahwa pada waktu ayam-ayam walnut itu dibiarkan kawin sesamanya dan dihasilkan
banyak ayam-ayam F2 maka perbandingan 9:3:3:1 nampak dalam keturunan ini. Kira-kira
9/16 bagian dari ayam-ayam F2 ini berjengger walnut. 3/16 mawar, 3/16 ercis dan 1/16
tunggal (single).
Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling
pengaruh) antara gen-gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada
2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang gen
menentukan tipe jengger mawar dan sepasang gen lainnya untuk tipe jengger ercis. Sebuah
gen untukrose dan sebuh gen untukpea mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut,
seperti terlihat pada ayam-ayam F1. Jenggerrose ditentukan oleh gen dominan R (berasal
dari rose), jengger pea oleh gen dominan P (berasal dari pea). Karena itu ayam
berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis
homozigot mempunyai genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang
berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1.
Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen
tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil
kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan
interaksi gen.
Kelainan Genetik
Genetika berasal dari bahasa Yunani yang berarti melahirkan. Genetika ini merupakan
cabang biologi yang sangat terpentiuntuk saaat ini karena ilmu ini membahas tentang aspek yang
menyangkut gen yang diwariskan manusia terhadap keturunannya.
Pada kenyataannya, banyak manusia yang menderita sebuah penyakit yang disebabkan oleh
kelainan genetika tersebut. Dan faktor penyebab kelainan genetika disebabkan oleh :
Adanya ketidaknormalan pada jumlah kromosom pada sindrom down dan sindrom
klinefelter
Gen yang rusak karena turunan dari orang tua. Dikenal sebagai penyakit turunan, hal
ini terjadi karena ketika dua gen bertemu dan salah satunya dominan pembawa gen
yang rusak maka akan mengakibatkan sebuah penyakit turunan.
Buta warna, penyakit ini merupakan salah satu penyaikt mata. Orang yang menderita
penyakit ini tidak dapt mengenali sebuah warna. Faktor penyebab ini didominasi oleh
genetika, walaupun ada yangterjadi karena kerusakan mata oleh suatu kejadian
tertentu.
Diabetes melitus, orang yang menderita penyakit ini biasanya murni karena
keturunan. Penyakit ini terjadi karena kadar gula dalam darah tidak bisa bekerja
secara optimal akibatnya kurangnya insulin dalam tubuh.
Thalasemia, penyakit kelainan darah yang diwariskan dari kedua orang tua. Ciri
penderita penyakit ini adalah sering terlihat pucat dan harus sering mendaptkan
transfusi darah.
Air, saat ini kondis air yang ada banyak yang tercemar dan banyak yang tidak bisa
menikmati air bersih.
Makanan, banayak makan yang sudah tidak sehat saat ini dikarenakan adanya zat
pewarna berlebih, dll.
Diare
Demam berdarah
Keracunan makanan
Semoga informasi kelainan yang disebabkan oleh interaksi genetik dan lingkungan ini dapat
bermanfaat serta merubah gaya hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://erwitaritonga.blogspot.co.id/2012/12/makalah-interaksi-gen.html
http://www.bimbingan.org/kelainan-yang-disebabkan-oleh-interaksi-genetik-dan-lingkungan.htm