Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Keberhasilan pembangunan di daerah khususnya di kabupaten dan kota sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia,
oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah merupakan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan di daerah
(Departemen Kesehatan, RI, 2006)
Target indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan pada tahun 2010 salah satunya adalah sebanyak 15 % penduduk
memanfaatkan puskesmas sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan didukung oleh pemenuhan kebutuhan tenaga
medis untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan rasio 40 per 100.000 penduduk (Sekjen Depkes RI, 2006)
Utilization Review (UR) adalah proses baku untuk menilai frekwensi, lama dan biaya pelayanan suatu kasus yang dikeluarkan
oleh PPK maupun yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan UR dapat diketahui apakah pelayanan kesehatan yang diberikan telah
memenuhi kebutuhan atau standar yang telah ditetapkan dan informasi yang dapat digali dari menghitung angka kunjungan
(Utilization) setiap bulan atau tahun, sebaiknya dihitung perbulan untuk dapat memudahkan melihat beban kerja tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat (Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI, 2001)
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat oleh tenaga medis di tingkat puskesmas merupakan pelayanan kesehatan
dasar yang memiliki standar serta standar tersebut juga disesuaikan dengan standar beban kerja yang dihitung dalam satu tahun kerja
efektip dengan penyesuaian kerja dengan standar profesional yang telah diperhitungkan waktu kelonggaran kerja dan waktu libur kerja
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/KES/SK/I/2004)
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa dengan menggunakan teknik Work Load Indikator Staff Need (WISN) sebagai indikator
yang dapat melihat dan menunjukan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja sehingga alokasi atau
relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional
Untuk melihat beban kerja dokter maka dilakukan pengamatan pada puskesmas sukamerindu, dan dari hasil pengamatan awal
tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa pelayanan kesehatan dasar di puskesmas sukamerindu telah secara penuh dilayani oleh 2
orang dokter umum dan 1 orang tenaga dokter umum sebagai pengganti jika salah satu dokter umum berhalangan atau tidak dapat
memberikan pelayanan kesehatan.
B. Bahan dan Cara penelitian
Penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif, memakai data sekunder dengan rancangan penelitian cross sectional.
Untuk mendapatkan gambaran beban kerja tenaga medis di ruang poli umum Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu tahun 2007
Populasi penelitian adalah dokter di Puskesmas Sukamerindu sebanyak 3 orang, sedangkan sampelnya sebanyak 2 orang dokter
di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu yang. melaksanakan pelayanan kesehatan dasar di ruang poli Umum dan poli KIA
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu secara full time selama bulan Januari s/d Desember 2007.
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari berkas laporan bulanan kesakitan (Form LB.1)
Puskesmas Sukamerindu selama bulan Januari sampai dengan Desember 2007 yang menggambarkan jumlah kunjungan pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di ruang poli umum dan poli KIA Puskesmas Sukamerindu. Data sekunder lain adalah
Laporan Tahunan Puskesmas Sukamerindu dan Rekapitulasi Angka Kesakitan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu serta laporan-laporan
manajemen tahun 2007.
2. Metode Analisis
Metode analisis beban kerja yang akan dilaksanakan dengan methode Work Indicator Load Staff Need (WISN) dengan
mengintegralkan informasi yang dibutuhkan antara lain informasi tentang unit kerja dan kategori SDM, Waktu Kerja tersedia, standar
beban kerja, standar kelonggaran, kebutuhan tenaga dan analisa kebutuhan tenaga.
Adapun langkah-langkah perhitungan beban kerja berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu :
a. Menetapkan waktu kerja tersedia, dengan menghitung hari kerja yang berlaku dikurangi dengan waktu yang digunakan untuk cuti
tahunan, pendidikan dan pelatihan, hari libur nasional dan ketidakhadiran kemudian dikalikan dengan jam kerja satu hari selama
tahun 2007.
b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM (tenaga dokter) dipoli umum dan poli KIA sebagai unit sebagai objek yang akan di teliti.
c. Menyusun standar beban kerja dengan membagi waktu kerja tersedia dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya
d. Menyusun standar kelonggaran, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekejaan diluar tugas pokok dan fungsinya yang
merupakan faktor-faktor kelonggaran dibagi dengan waktu kerja yang tersedia.
e. Perhitungan beban kerja per dokter yang ada selama satu tahun dengan cara membagi kegiatan pokok dengan standar beban kerja
kemudian ditambahkan dengan standar kelonggaran.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Jumlah Tenaga Dokter
Jumlah tenaga dokter umum pada puskesmas Sukamerindu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1
Distribusi tenaga dokter umum pada puskesmas Sukamerindu tahun 2007
No
Jumlah tenaga
dokter
1
2
Pimpinan Puskesmas
1 orang
Pemberi pelayanan medis pada poli umum dan poli KIA 2 orang
Jumlah
3 orang
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa dari 3 tenaga dokter yang ada dipuskesmas Sukamerindu 2 dokter diantaranya memberikan
pelayanan medis baik pada poli umum maupun poli KIA, sedangkan 1 tenaga dokter lainnya melakukan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pimpinan puskesmas.
Selanjutnya menurut pimpinan puskesmas Sukamerindu, pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh tenaga dokter pada
poli umum dan poli KIA selalu full time, apabila ada tenaga medis yang tidak hadir, cuti kerja, menghadiri pelatihan atau pendidikan
maka pimpinan puskesmas akan menggantikan untuk memberikan pelayanan kesehatan, selanjutnya dijelaskan juga bahwa pengaturan
tenaga dokter dalam memberikan pelayanan medis setiap bulannya dilakukan rotasi atau pertukaran pelayanan antara poli KIA
maupun poli umum. (Dessy, 2008).
Fungsi dokter sebagai pimpinan puskesmas adalah sebagai pengendali manajemen dan administrasi dalam operasional kerja
puskemas, sedangkan fungsi pimpinan puskesmas sebagai dokter adalah menjalankan fungsinya berdasarkan profesi keilmuannya.
(Hatmoko,2006)
2. Waktu Kerja
Untuk menghitung waktu kerja yang tersedia informasi serta data yang dibutuhkan antara lain :
a Jumlah hari, jumlah hari kalender per bulan dan diakumulasikan menjadi jumlah hari tahun 2007.
b Hari libur, hari libur yang digunakan adalah hari libur kerja atau hari minggu
c Hari libur nasional dan cuti bersama, adalah hari libur tahun 2007 sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Daerah Kota
Bengkulu dengan No :800/871/B.VIII tentang hari libur nasional dan cuti tahunan 2007
d Waktu kerja adalah waktu kerja yang tersedia per bulan dan per tahun
Sesuai dengan kriteria diatas maka dapat dilihat simulasi perhitungan hari kerja tersedia dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2
Bulan
Jumlah
hari
a
31 hari
28 hari
31 hari
30 hari
31 hari
30 hari
31 hari
31 hari
30 hari
Hari libur
(minggu)
B
4 Hari
4 Hari
4 Hari
5 Hari
4 Hari
4 Hari
5 Hari
4 Hari
5 Hari
Waktu kerja
(hari)
e=a-(b+c+d)
25 Hari
24 Hari
25 Hari
24 Hari
26 Hari
25 Hari
26 Hari
25 Hari
25 Hari
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septembe
r
Oktober
31 hari
4 Hari
1 hari
6 hari
20 Hari
Nopember 30 hari
4 Hari
0 hari
0 hari
26 Hari
Desember
31 hari
5 Hari
2 hari
4 hari
20 Hari
Jumlah
365 hari
52 hari
12 hari 10 hari
291 hari
Menurut Keputusan menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 menjelaskan bahwa manfaat menghitung waktu kerja
digunakan untuk mendapatkan informasi waktu kerja tersedia untuk masing-masing kategori sumber daya manusia yang bekerja
dalam bidang pelayanan medis selama kurun waktu satu tahun.
Dari tabel 4.2 diketahui adanya perbedaan jumlah waktu kerja berdasarkan hari selama tahun 2007, perbedaan jumlah hari
kerja perbulan selain jumlah hari per bulannya yang berbeda dan bervariasi juga disebabkan karena bervariasinya jumlah hari libur
(minggu), hari libur nasional dan cuti bersama setiap bulannya, sedangkan perbedaan waktu kerja berdasarkan jam dan menit kerja
dipengaruhi oleh jumlah waktu pelayanan perhari yang berbeda antara hari jumat dengan hari kerja lainnya.
Menurut kepala sub bagian kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bengkulu (2008), jam kerja di puskesmas dimulai dari jam
07.30 Wib sampai dengan jam 14.00 Wib. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa pendaftaran pasien dimulai jam 07.30 sampai dengan
jam 11.00 Wib sedangkan jam pelayanan kesehatan dimulai dari jam 08.00 Wib sampai dengan jam 14.00 Wib dan khusus hari jumat
pelayanan sampai dengan jam 11.00 Wib atau selisih 3 jam dari hari kerja biasanya.
Selanjutnya untuk mengetahui jumlah waktu kerja tersedia selama setahun maka dilakukan perhitungan waktu kerja
berdasarkan jam kerja dan menit kerja selama tahun 2007. Perhitungan waktu kerja berdasarkan jam kerja dan menit kerja dapat
dilihat pada tabel 3, sebagai berikut :
Tabel 3
Perhitungan waktu kerja menurut jam kerja dan menit kerja selama tahun 2007
Bulan
(a)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septemb
(c)
(d)=(b+c
)
21 har
i
20 har
i
20 har
i
21 har
i
23 har
i
21 har
i
22 har
i
21 har
i
21 har
4 har
i
4 har
i
5 har
i
3 har
i
3 har
i
4 har
i
4 har
i
4 har
i
4 har
25 har
i
24 har
i
25 har
i
24 har
i
26 har
i
25 har
i
26 har
i
25 har
i
25 har
Waktu Kerja
(menit/bulan)
(h)=
(g x 60
menit)
8.280 meni
t
7.920 meni
t
8.100 meni
t
8.100 meni
t
8.820 meni
t
8.280 meni
t
8.640 meni
t
8.280 meni
t
8.280 meni
er
Oktober
i
i
i
m
m
m
t
17 har 3 har 20 har
102 Ja
9 Ja
111 Ja
6.660 meni
i
i
i
m
m
m
t
Nopembe 21 har 5 har 26 har
126 Ja
15 Ja
141 Ja
8.460 meni
r
i
i
i
m
m
m
t
Desembe 17 har 3 har 20 har
102 Ja
9 Ja
111 Ja
6.660 meni
r
i
i
i
m
m
m
t
Jumlah
24 har 4 har 29 har 1.47 Ja
13 Ja
1.60 Ja
96.48 meni
5 i
6 i
1 i
0 m
8 m
8 m
0 t
Dari tabel 3 diketahui bahwa jumlah waktu kerja yang tersedia tebanyak pada bulan Mei sebanyak 147 jam/bulan atau 8.820
menit/bulan dan waktu kerja tersingkat pada bulan Oktober dan Desember yaitu sebanyak 111 jam/bulan atau 6.660 menit/bulan.
Selanjutnya diketahui juga jumlah total waktu kerja selama tahun 2007 yaitu sebanyak 1.608 jam atau 96.480 menit.
3. Kelonggaran Kerja
Kelonggaran kerja tenaga medis di puskesmas meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan, adapun
penyusunan standar kelonggaran menurut jumlah waktu kerja berdasarkan menit kerja dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4
Kelonggaran kerja menurut menit per tahun tenaga medis di puskesmas sukamerindu selama tahun 2007
No
1
2
3
4
5
Faktor
Rapat program di Dinkes
Kota
Rapat di Puskesmas dan
kecamatan
Pendidikan dan pelatihan,
seminar, simposium
Penyuluhan di luar
gedung
Kunjungan/pelayanan
2 Kl/bulan
4 Jam
Jumlah
jam/tahun
96
2 Kl/bulan
2 Jam
48
2.880
2 Kl/tahun
3 Hari
48
2.880
2 Kl/bulan
2 Jam
48
2.880
1 Kl/minggu
0,5
26
1.560
Frek
Waktu
Jumlah
Menit/tahun
5.760
puskesmas pembantu
Jam
6
Pendampingan rujukan
2 Kl/bulan 4 Jam
96
5.760
pasien ke RS
JUMLAH
362
21.720
Dari tabel 4 diketahui jumlah total kelonggaran waktu kerja pada puskesmas sukamerindu selama tahun 2007 sebanyak 362
jam atau 21.720 menit. Informasi kelonggaran waktu kerja ini digunakan sebagai bahan perhitungan beban kerja tenaga medis dalam
memberikan pelayanan.
Menurut Keputusan menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 menjelaskan bahwa Informasi kelonggaran digunakan
untuk menghitung waktu kerja tersedia secara utuh tenaga medis di puskesmas sukamerindu dengan cara mengurangkan hasil
perhitungan waktu kerja tersedia dengan hasil perhitungan waktu standar kelonggaran.
Selanjutnya dijelaskan juga tujuan diperolehnya informasi kelonggaran waktu kerja tiap kategori sumber daya manausia
kesehatan meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok pelayanan.
4. Utilisasi Pelayanan
Tingkat utilisasi (pemanfaatan) pelayanan di puskesmas sukamerindu selama tahun 2007 baik pelayanan di poli KIA maupun
poli umum berdasarkan kunjungan baru dan lama dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5
Distribusi kunjungan pelayanan kesehatan pada poli KIA dan poli umum puskesmas Sukamerindu berdasarkan kunjungan baru dan
tahun 2007
Kunjungan Poli KIA
Bulan
Januari
Bar
u
22
Februari
46
Maret
108
Lam
a
30,5
50
6
30,0 107
7
30,0 252
0
%
Jumla
h
69,4
72
4
69,9
153
3
70,0
360
0
%
Jumla
h
3,02
Bar
u
590
6,41
596
15,0
8
571
Lama
30,0 1.376
1
30,0 1.390
1
29,9 1.333
9
Jumla
h
69,9 1.966
9
69,9 1.986
9
70,0 1.904
1
%
%
7,01
2.038
7,08
2.139
6,79
2.264
April
88
Data utilisasi jenis retroutilisasi review atau pelayanan yang telah diberikan sanagat penting untuk dapat melihat frekwensi
pelayanan dan sebagai informasi penting dalam penyusunan strategi manajemen dan perencanaan (Ilyas,Y, 2006).
5. Beban Kerja dokter
Perhitungan beban kerja sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien, beban kerja
yang berlebihan akan mengurangi kualitas pelayanan akan tetapai sebaliknya beban kerja yang sesuai dengan porsinya dapat
meningkatkan kualitas melalui pengembangan inovasi pelayanan (Ilyas.Y, 2006)
Untuk menyusun standar kerja pada pelayanan maka digunakan teknik retro utilisasi pelayanan, kegiatan yang dilakukan
adalah menganalisis tingkat utilisasi (pemanfaatan) atau kunjungan puskesmas tahun 2007, dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
kelompok pelayanan yaitu pelayanan pada poli KIA dan poli umum untuk dasar perhitungan dan menyusun standar kerja.
a. Standar Beban Kerja Poli KIA
Penyusunan formula waktu pelayanan terpakai di poli umum menurut waktu yang tersedia dan waktu terpakai dapat dilihat
pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6
Distribusi waktu pelayanan kunjungan baru dan kunjungan lama poli KIA puskesmas Suka Merindu tahun 2007 menurut perhitungan
standar pelayanan.
Bulan
a
Kunjungan
Bar Lam
u
a
b
c
Januari
22
50
Februari
46
107
Maret
108
252
April
88
204
Waktu Kerja
Tersedia
d
meni
8.280 t
meni
7.920 t
meni
8.100 t
meni
8.100 t
Perhitungan Waktu
Menurut Standar Pelayanan
Kunjungan
Kunjungan
Baru
Lama
e=b*7 menit f=c*5 menit
Meni
meni
154 t
250 t
Meni
meni
322 t
535 t
Meni 1.26 meni
756 t
0 t
Meni 1.02 meni
616 t
0 t
Waktu
Pelayanan
Terpakai
g=e+f
meni
404 t
meni
857 t
meni
2.016 t
meni
1.636 t
Selisih waktu
yang tak
pakai
h=d-g
Meni
7.876 t
Meni
7.063 t
Meni
6.084 t
Meni
6.464 t
Mei
79
184
Juni
59
139
Juli
35
83
Agustus
Septembe
r
78
181
34
79
Oktober
Nopembe
r
Desembe
r
73
169
33
78
62
145
1.67
1
Jumlah
717
meni
8.820 t
meni
8.280 t
meni
8.640 t
meni
8.280 t
meni
8.280 t
meni
6.660 t
meni
8.460 t
meni
6.660 t
96.48 meni
0 t
Meni
553 t
Meni
413 t
Meni
245 t
Meni
546 t
Meni
238 t
Meni
511 t
Meni
231 t
Meni
434 t
5.01 Meni
9 t
meni
920 t
meni
695 t
meni
415 t
meni
905 t
meni
395 t
meni
845 t
meni
390 t
meni
725 t
8.35 meni
5 t
meni
1.473 t
meni
1.108 t
meni
660 t
meni
1.451 t
meni
633 t
meni
1.356 t
meni
621 t
meni
1.159 t
13.37 meni
4 t
Meni
7.347 t
Meni
7.172 t
Meni
7.980 t
Meni
6.829 t
Meni
7.647 t
Meni
5.304 t
Meni
7.839 t
Meni
5.501 t
83.10 Meni
6 t
Dari tabel 6 dapat dilihat waktu kerja tersedia pada poli KIA selama tahun 2007 adalah 96.480 menit dan waktu yang terpakai
untuk memberikan pelayanan adalah selama 13.374 menit. Selisih waktu tersedia dengan waktu yang tak terpakai berjumlah 83.106
menit. Selanjutnya diketahui juga bahwa seluruh waktu yang tersedia untuk pemberian pelayanan di poli KIA lebih banyak
dibandingkan dengan waktu yang tak terpakai sehingga sisa waktu yang tidak terpakai sejumlah 83.106 menit.
Untuk mengetahui secara rinci beban kerja tenaga medis maka dilakukan analisis perhitungan beban kerja pada poli KIA
puskesmas sukamerindu dapat dilihat pada tabel 47 sebagai berikut :
Tabel 7
Perhituangan beban kerja tenaga medis diruang poli KIA puskesmas Sukamerndu selama tahun 2007
NO
URAIAN
1
Jumlah Kunjungan
2
3
Kunjungan baru
717 kunjungan
7 menit
5.019 Menit
Kunjungan lama
1.67 kunjungan
1
5 menit
8.35 menit
5
4
Tabel 8
Penyusunan formula waktu pelayanan kunjungan baru dan kunjungan lama poli umum puskesmas Suka Merindu tahun 2007
Bulan
Kunj
Baru
Kunj
Lama
Waktu Kerja
Tersedia
Januari
590
1.376
8.280
Februari
596
1.390
7.920
Maret
571
1.333
8.100
April
640
1.493
8.100
Mei
755
1.761
8.820
Juni
647
1.509
8.280
Juli
773
1.804
8.640
Agustus
707
1.649
8.280
September
799
1.863
8.280
Oktober
733
1.711
6.660
Nopember
870
2.029
8.460
Desember
735
1.716
19.63
4
6.660
Jumlah
8.416
96.480
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
Waktu Pelayanan
Terpakai
g=e+f
menit
4.130
menit
6.880
menit
11.010
menit
-2.730
Menit
4.172
menit
6.950
menit
11.122
menit
-3.202
Menit
3.997
menit
6.665
menit
10.662
menit
-2.562
Menit
4.480
menit
7.465
menit
11.945
menit
-3.845
Menit
5.285
menit
8.805
menit
14.090
menit
-5.270
Menit
4.529
menit
7.545
menit
12.074
menit
-3.794
Menit
5.411
menit
9.020
menit
14.431
menit
-5.791
Menit
4.949
menit
8.245
menit
13.194
menit
-4.914
Menit
5.593
menit
9.315
menit
14.908
menit
-6.628
Menit
5.131
menit
menit
13.686
menit
-7.026
Menit
6.090
menit
8.555
10.14
5
menit
16.235
menit
-7.775
Menit
5.145
menit
menit
13.725
menit
menit
menit
157.082
menit
-7.065
60.602
Menit
58.912
8.580
98.17
0
Menit
Dari tabel 8 dapat dilihat waktu pelayanan yang terpakai untuk pelayanan pada poli umum adalah selama 157.082 menit
dengan waktu pelayanan terpakai terbanyak pada bulan september selama 14.908 menit dan waktu tersingkat pelayanan terpakai pada
bulan maret selama 10.662 menit. Selisih waktu yang tidak tergunakan untuk pelayanan selama tahun 2007 tidak terpenuhi jika waktu
pelayanan digunakan dengan standar waktu pelayanan pasien baru selama 7 menit dan pasien lama selama 5 menit sehingga seluruh
waktu tiap bulannya kekurangan waktu pemberian pelayanan, selanjutnya kekurangan waktu pelayanan tahun 2007 diketahui
berjumlah 60.602 menit.
Untuk mengetahui secara rinci beban kerja tenaga medis maka dilakukan analisis perhitungan beban kerja pada poli umum
puskesmas sukamerindu dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9
Perhitungan beban kerja tenaga medis diruang poli umum puskesmas Sukamerindu selama tahun 2007
N
O
1
Jumlah Kunjungan
2
3
URAIAN
Kunjungan baru
Kunjungan lama
8.416 kunjunga
n
7 menit
58.91 menit
2
19.63
4
5
98.17
0
kunjunga
n
menit
menit
(21.720 menit). Untuk mengetahui jumlah beban kerja tenaga medis maka dilakukan perhitungan dengan cara membagi jumlah waktu
kerja pelayanan (157.082 menit ) dengan waktu kerja tersedia (74.760 menit ) menghasilkan nilai beban kerja sebesar 2,1012 SDM.
Dengan hasil perhitungan beban kerja tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar pada poli umum puskesmas Sukamerindu selama tahun 2007 sebanyak 3 orang tenaga medis.
Dengan berlakunya pengobatan gratis dikota maka walikota Bengkulu berharap masyarakat dapat memanfaatkan sarana
kesehatan puskesmas dan puskesmas pembantu jika sakit sehingga masyarakat tidak ragu untuk memanfaatakan fasilitas yang telah
disiapkan (www.harianrakyatbengkulu.com )
Pengalamam program pengobatan gratis di Kota Banjar Jawa Barat mengakibatkan peningkatan jumlah kunjungan sampai
melabihi 200% yang mengakibatkan tingkat beban kerja dan kebutuhan tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan
semakin meningkat (Dinas Kesahatan Kota Bengkulu, 2007)
Dari hasil penelitian dan teori diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila pengalaman pelaksanaan program
Pengobatan Gratis pada Kota Banjar Jawa Barat terjadi pada pelaksanaan program pengobatan gratis di kota Bengkulu maka jumlah
tenaga medis di ruang poli KIA masih dapat memenuhi kebutuhan pelayanan sedangkan pada poli umum puskesmas sukamerindu
harus segera dipenuhi agar pelayanan kesehatan untuk masyarakat dapat optimal.
D. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan di bab terdahulu maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
1. Tenaga dokter pada puskesmas Sukamerindu diketahui berjumlah 3 dokter dan 2 tenaga memberikan pelayanan medis masingmasing pada poli KIA dan poli umum dan 1 dokter sebagai pimpinan Puskesmas untuk mengendalikan menajemen. Apabila ada
tenaga dokter yang berhalangan maka peran dokter pimpinan puskesmas menggantikan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Dilihat dari jumlah waktu yang tersedia selama tahun 2007 diketahui berjumlah 291 hari kerja, selanjutnya setelah dilakukan
perhitungan dengan melihat secara detail hari kerja maka diketahui jumlah waktu kerja yang tersedia berdasarkan jam kerja
berjumlah 1.608 jam atau 96.480 menit..
3. Jumlah kelonggaran waktu tenaga dokter pada puskesmas Sukamerindu selama tahun 2007 berjumlah 362 jam per-tahun atau
21.720 menit per-tahun.
4. Distibusi utilisasi atau pemanfaatan pelayanan kesehatan pada poli KIA dan poli umum hampir sama baru yaitu kunjungan baru
30% dan kunjungan lama 70%.
5. Perhitungan beban kerja antara tenaga dokter pada poli KIA dan poli umum di puskesmas Sukamerindu berbeda, dimana beban
kerja 1 orang tenaga dokter pada poli umum lebih berat dibandingkan dengan beban kerja 1 orang tenaga dokter pada poli KIA.
Hasil perhitungan kebutuhan tenaga pada poli KIA dalam meberikan pelayanan kesehatan dihasilkan 0,1789 SDM yang berarti
untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat utilisasi atau pemanfaatan tahun 2007 cukup dilakukan oleh 1
tenaga dokter saja, Sedangkan pada poli umum perhitungan kebutuhan dihasilkan 2,1012 SDM yang berarti untuk memberikan
pelayanan kesehatan selama tahun 2007 pada poli umum dibutuhkan 3 orang tenaga dokter atau dapat ditarik kesimpulan bahwa
beban kerja tenaga dokter pada poli umum sangat berat jika dilakukan oleh 1 orang tenaga dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Syafii, dr. MPH, Makalah Sekretaris Jendral Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pada Konfrensi Nasional
Perhimpunan Ahli Manajemen dan Asuransi Kesehatan Indonesia (PAMJAKI) III Jakarta 29 Agustus
2006, www.pamjaki.co.id, 2006 diakses tanggal 17 April 2008.
Depkes RI, 2001, Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi, Ditjen Binkesmas Depkes, RI
Depkes RI, 2004, Kepmenkes Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit, Depkes, RI, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2006, Laporan Pelaksanaan Workshop Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Kota Bengkulu tanggal 13 sampai dengan 14 Juli 2006, Program Sumber Daya Kesehatan.
Depkes RI, 2003, Pemantauan Utilisasi Dalam Pelayanan Kesehatan Terkendali. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,
Jakarta.
www.depkes.co.id, diakses tanggal 3 Januari 2008, Konsep wilayah Kerja Puskesmas.
Depkes RI, 2004, Kepmenkes Nomor 128/Menkes/II/2004, tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, Jakarta.
Depkes RI, 1990, Pedoman Penyuluhan Bagi Petugas Peran Serta Masyarakat.
Trihono2006, Manajemen ARIMES Puskesmas, Rineke Cipta, Jakarta.
Depkes RI, 2002, Manajemen Arrime Puskesmas.
Depkes RI, 2001, Pedoman Kedokteran Keluarga dalam JPKM, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.
Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI dan PT. (Persero) Asuransi Kesehatan, Depok, April 2001, Health Insurance Association of
America (HIAA), Managed Care Part. A, Alih bahasa Saefuddin Fedyani dan Ilyas. Yaslis.
Ilyas. Yaslis, 2006, Mengenal Asuransi Kesehatan, Review Utilisasi Manajemen Klaim dan Fraud, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Maret.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Alfi Rudiman, Analisa Perencanaan Kebutuhan Tenaga Penata Radiologi di RSUD dr. M. Yunus bengkulu tahun 2005-2020, Depok
2005.
Peraturan Pemerintah RI, 1996, Tentang Tenaga Kesehatan.
Biro Kepegawaian Depkes, 2001, Daftar Susunan Pegawai.
Luknis Sabri, , Depok 1999, Modul Biostatistik & Statistik Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2007, Profile Kesehatan Kota Bengkulu.
Puskesmas Sukamerindu, 2007, Laporan Tahunan Puskesmas Sukamerindu.
Hatmoko, Samarinda, 2006, Sistim Pelayanan Dasar Puskesmas
Azrul. A, Jakarta 2003, Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke lima Buna Rupa Aksara
www.harianrakyatbengkulu.com, diakses tanggal 28 Mei 2008, Sakit Dikit, Segeralah ke Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2007, Laporan Tim Study Banding Dinas Kesehatan Kota Bengkulu ke Kota Banjar Jawa Barat.
assalamualaikum. wr.wb... Menurut Saya blog Bapak Sangat Membantu, komentar saya sebaiknya tiap puskesmas memiliki
tenaga kesehatan yg lebih banyak ini dikarenakan adanya pengobatan gratis di puskesmas kota bengkulu sehingga pasien lbh
bnyak berkunjung untuk berobat, sehingga terkadang tenaga kesehatan yg di poli umum hanya berberapa orang.apalagi tenaga
dokter.trims.
Nama:
Semester I konversi Kesmas UMB
Rizky
Dwi
Handayani
Balas
2.
SUSNITA AFRIJA HENDRA13 Februari 2010 16.50
Ass...
Menurut saya blog Bapak sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat, saran saya
sebaiknya di setiap tempat pelayanan kesehatan ditempatkan tenaga kesehatan dengan jumlah yang cukup yang berdasarkan
bidang masing-masing sehingga permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat bisa dipecahkan oleh ahli kesehatan sesuai
dengan bidang masing-masing, baik di puskesmas kota, kabupaten bahkan pedesaan sehingga status kesehatan di masyarakat
dapat meningkat...