You are on page 1of 4

1.

Asupan lemak merugikan kesehatan, adalah berdasarkan fakta bahwa


asupan lemak jenuh dalam jumlah banyak akan meningkatkan kolesterol
total darah yang berarti juga meningkatkan kejadian aterosklerosis dan
selanjutnya meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
2. National Cholesterol Education Program (NCEP) tahun 2004 menetapkan
bahwa konsentrasi kadar kolesterol HDL berkorelasi negatif terhadap
penyakit jantung koroner.
3. Minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh jamak (Polyunsaturated
Fatty Acid/ PUFA) diakui dapat menurunkan kolesterol darah serta
meningkatkan nilai kesehatan lainnya.
4. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (PolyUnsaturated Fatty Acid/PUFA) ini
menurunkan kadar kolesterol total karena dalam jumlah banyak,
cenderung menurunkan tidak hanya kadar kolesterol LDL tapi juga HDL
darah.
5. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (MonoUnsaturated Fatty Acid/MUFA) dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL tanpa mempengaruhi kadar kolesterol
HDL darah
6. Asam lemak tidak jenuh akan berubah menjadi asam lemak "Trans", gugus
peroksida serta senyawa radikal bebas lainnya yang dapat merangsang
terjadinya keganasan.
7. Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) lebih mampu bertahan
terhadap panas dan tidak akan berubah menjadi asam lemak trans
maupun senyawa berbahaya lainnya.
8. Asupan Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) dalam jumlah
banyak, secara signifikan tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol LDL,
akan tetapi sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL darah.
9. Asam lemak trans dikaitkan dengan peningkatan kejadian penyakit
jantung koroner sebesar 23 %.
10.Asam Lemak Tak Jenuh "Trans" (Trans Unsaturated Fatty Acid/TUFA) batas
atas asam lemak trans yang aman adalah sekitar 2% kkal dan asam lemak
trans tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol LDL, tetapi secara
bersamaan juga menurunkan kadar kolesterol HDL.
11.Asam Lemak "Trans" adalah minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian
guna menghasilkan cooking fats dan margarin yang melibatkan
penggunaan temperatur tinggi, tekanan dan katalis (biasanya nikel).
12. Konsumsi asam lemak trans dari minyak/lemak nabati yang dihidrogenasi
sebagian guna memadatkan minyak/lemak mempunyai banyak pengaruh
buruk terhadap kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, diabetes,
imunitas, reproduksi, laktasi serta kegemukan .

Tuminah Sulistyowati Volume XIX Tahun\ 2009, \

Komentar

Aterosklerosis adalah penyakit terbentuknya plak di dinding arteri besar, sehingga mempersempit lumen pembuluh
tersebut ( sehingga aliran darah terganggu) dan menurunkan elastisitas pembuluh darah tersebut.

EFEK ASAM LEMAK JENUH DAN ASAM LEMAK


TAK
JENUH "TRANS" TERHADAP KESEHATAN
Media Penelit. dan Pengembang. Kesehatan. Volume XIX Tahun 2009, Suplemen II
Penulis: Sulistyowati Tumina

Asupan lemak merugikan kesehatan, adalah berdasarkan fakta bahwa asupan lemak
jenuh dalam jumlah banyak akan meningkatkan kolesterol total darah yang berarti juga
meningkatkan kejadian aterosklerosis dan selanjutnya meningkatkan risiko penyakit arteri
koroner.National Cholesterol Education Program (NCEP) tahun 2004 menetapkan bahwa
konsentrasi kadar kolesterol HDL berkorelasi negatif terhadap penyakit jantung koroner.
Minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh jamak (Polyunsaturated Fatty Acid/
PUFA) diakui dapat menurunkan kolesterol darah serta meningkatkan nilai kesehatan lainnya.
Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (PolyUnsaturated Fatty Acid/PUFA) ini menurunkan kadar
kolesterol total karena dalam jumlah banyak, cenderung menurunkan tidak hanya kadar
kolesterol LDL tapi juga HDL darah.Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (MonoUnsaturated
Fatty Acid/MUFA) dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tanpa mempengaruhi kadar
kolesterol HDL darah.
Asam lemak tidak jenuh akan berubah menjadi asam lemak "Trans", gugus peroksida
serta senyawa radikal bebas lainnya yang dapat merangsang terjadinya keganasan. Asam
lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) lebih mampu bertahan terhadap panas dan tidak akan
berubah menjadi asam lemak trans maupun senyawa berbahaya lainnya. Asupan Asam
Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) dalam jumlah banyak, secara signifikan tidak hanya
meningkatkan kadar kolesterol LDL, akan tetapi sekaligus meningkatkan kadar kolesterol
HDL darah.
Asam lemak trans dikaitkan dengan peningkatan kejadian penyakit jantung koroner
sebesar 23 %. Asam Lemak Tak Jenuh "Trans" (Trans Unsaturated Fatty Acid/TUFA) batas
atas asam lemak trans yang aman adalah sekitar 2% kkal dan asam lemak trans tidak hanya
meningkatkan kadar kolesterol LDL, tetapi secara bersamaan juga menurunkan kadar
kolesterol HDL. Asam Lemak "Trans" adalah minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian
guna menghasilkan cooking fats dan margarin yang melibatkan penggunaan temperatur
tinggi, tekanan dan katalis (biasanya nikel). Konsumsi asam lemak trans dari minyak/lemak
nabati yang dihidrogenasi sebagian guna memadatkan minyak/lemak mempunyai banyak
pengaruh buruk terhadap kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, imunitas,
reproduksi, laktasi serta kegemukan.

Komentar :
Aterosklerosis adalah penyakit terbentuknya plak di dinding arteri besar, sehingga
mempersempit lumen pembuluh tersebut ( sehingga aliran darah terganggu) dan menurunkan
elastisitas pembuluh darah tersebut. Plak terdiri dari sel otot polos, jaringan ikat, lemak, dan
kotoran yang tertimbun di intima dinding arteri. Penelitian terhadap manusia dari semua
kelompok usia, serta terhadap hewan, mengisyaraktkan bahwa pembentukan plak ini
meningkatkan seiring dengan pertambahan usia dalam rangkaian proses sebegai berikut.
Sel endotel dinding arteri mengalami cedera, baik secara mekanis maupun karena
bahan-bahan sitotoksik ( termasuk LDL yang teroksidasi). Daerah yang cedera terpajan ke
darah dan menarik monosit, yang akan berubah menjadi makrofag dan memakan bahanbahan di sekitarnya ( termasuk LDL yang teroksidasi). Akibat dipenuhi oleh lemak, sel ini
berubah menjadi sel basa yang tertimbun dan menimbulkan fatty streak di dalam dinding
pembuluh darah.
Sel di dalam lapisan intima melepaskan lemak (triasilgliserol dan kolesterol) yang
kemudian menumpuk di plak yang sedang tumbuh. Lipoprotein darah, terutama LDL, terus
masuk ke lesi dan ikut berperan menambah timbunan lemak. Sel di lesi ini mensekresi
kolagen, elastin, dan glikosaminoglikan, membentuk tudung fibrosa ( fibrous cup), dan
muncul kristal kolesterol di bagian tengah plak. Sel terperangkap di dalam plak dan kemudian
mati sehingga terbentuk kotoran. Ruptur dan pendarahan plak berkapsul tersebut di
pembuluh koroner dapat menyebabkan pembentukan akut bekuan darah (trombus), yang akan
semakin menyumbat pembuluh dan menimbulkan infark miokardium.

You might also like