Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengetian Keluarga
belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak
melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu
yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota
dan utama bagi anak-anaknya baik pendidikan bangsa, dunia dan Negara sehingga
cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar. Menurut
Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karna hubungan darah, perkawinan
atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga saling berinteraksi satu sama lainnya
B Struktur Keluarga
1 Patrilincal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi
1
2 Matrilincal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
C Fungsi Keluarga
Dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan
dkk, 2009).
2 Fungsi psikologi adalah memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
2
keluarga yang dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu
yang akan dating dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa serta
2009
sama.
6 Keluarga Kabitas (Cohabitation)
3
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.
sebagaimana berikut;
karna tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti. Orang tua perlu
keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang
agar masalah kesehatan yang sedang terjadi dapat dikurangi atau teratasi.
tinggalnya.
4
3 Member perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Seringkali keluarga mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika keluarga
perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat
itu, kondisi rumah harus dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota
keluarga.
5 Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan
F Peran Keluarga
Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
5
situasi tertentu.peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
masing. Peran ayah yang sebagai pemimpin anggota keluarga yang mempunyai
peran sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung atau pengayom, pemberi rasa
aman bagi setiap Anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat
kelompok sosial tertentu. Peran ibu sebagai pengurus rumah tangga,pengasuh dan
kelompok sosial tertenu. Sedangkan peran anak sebagai pelaku psikososial sesuai
1 Peran Formal
yang kurang lebih bersifat homgen. Keluarga membagi peran secara merata
Peran dsar yang membentuk posisi sosial sebagai suami ayah dan istri-ibu
antara lain sebagai provider atau penyedia, pengatur rumah tangga perawat
6
2 Peran Informal keluarga
didengarkan.
pendapat.
kelompok.
d Pendamai berarti jika terjadi konflik dalam keluarga mak konflik dapat
7
e Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankn oleh orang tua dalam
keluarganya.
j Pengikut dan sanksi, kecuali dalam beberapa hal, sanksi lebih pasif.
G. Kemampuan Keluarga
Perilaku manusia sangat kompleks yang terdiri dari 3 domain yaitu kognitif,
afektif dan psikomotor (Blo, 1965 dalam Potter dan PERRY, 2005). Ketiga domain
tersebut lebih dikenal pengetahuan, sikap dan praktik. Pengetahuan atau konitif
8
Saat keluarga diberikan informasi baru , maka keluarga tersebut akan
9
e Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak.
10
a Mempertahkan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan.
penghasilan.
1 Pengkajian
11
keperawatan keluarga menurut teori / model Family Centre Nursing
a Data Umum
3 Genogram
4 Tipe keluarga
5 Suku bangsa
6 Agama
12
c Lingkungan
1 Karakteristik rumah
d Struktur keluarga
e Fungsi Keluarga
1 Fungsi afektif
2 Fungsi sosialisasi
13
1 Stressor jangka panjang danstressor jangka pendek serta kekuatan
keluarga
g Pemeriksaan Fisik
h Harapan Keluarga
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan sat pengkajian menurut Supraji (2004)
yaitu :
14
a Membina Hubungan Baik
Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara lain,
b pengkajian awal
Pengkajian ini berfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan
hingga penyebab dari masalah kesehatan yang penting dan paling besar.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggunakan dan
15
menyusun intervensi-intervensi definitif untuk mempertahankan status kesehatan
a Analisa data
Mengelompokan data subjektif dan objektif,kemudian dibandingkan
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang
yaitu:
hanya terdiri dari komponen problem (P) saja dan sign / symton (S) tanpa
etiologi (E).
2 Diagnosa Ancaman / risiko
16
Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi
ini terdiri dari komponen problem (P), etiologi (E), sign/sympton (S).
3 Diagnosa nyata / actual / gangguan
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan
prolem (P), etiologi (E), dan sign/sympton (S). Perumusan problem (P)
lingkungan rumah.
Peran pola persepsi Kurang pengetahuan.
Konflik keputusan.
Peran pola hubungan Berduka antisipasi.
Berduka disfungsional.
Konflik peran orang tua
isolasi sosial.
Perubahan dalam proses
keluarga.
Perubahan penampilan peran.
Resiko perubahan dalam
17
Perubahan menjadi orang tua.
Risiko terhadap kekerasan.
Koping pola pola toleransi Koping keluarga potensial
menurun.
Koping keluarga efektif :
kecacatan.
3 Perencanaan
diidentifikasi ( efendy,2008).
Penyusunan rencan keperawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemenuhan
a Skala Prioritas
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor
tinggi dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah. Dalam
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan telah dari satu
proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglay
18
Kriteria Bobot Skor :
1
Tidak dirasakan
adanya masalah = 0
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan:
19
problem/masalah (p) di keluarga. Sedangkan penetapan tujuan jangka
pada lima tugas keluarga. Adapun Bentuk tindakan yang akan dilakukan
maslah.
2 Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum
salah.
3 Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga tentang
kesehatan.
5 Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang
4 Pelaksanaan
keluarga yaitu :
20
5 Evaluasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Kerangka kerja evaluasi sudah terkandung dalam rencana perawatan jika secara
jelas telah digambarkan tujuan perilaku yang telah spesifik maka hal ini dapat
berfungsi sebagai kriteria evaluasi bagi tingkat aktivitas yang telah dicapai
(Friedman, 1998).
Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana :
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikelukan secara subjekti
oleh keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
menggunakan pengamatan yang objektif.
A: Meruopakan analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif
dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisas
(Suprajitno, 2004)
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Pada Diabetes
Mellitus kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau
21
pancreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin (Brunner and
Suddarth.2001)
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolism yang ditandai dengan
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau aktivitas
neuropati.
2. Etiologi
22
Manifestasi klinis Diabetes Mellitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolic
defisiensi insulin
a. Kadar glukosa puasa tidak normal
b. Hiperglikemia berat berakibat glukosaria yang akan menjadi dieresis
haus (polidipsia)
c. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia), berat badan berkurang
d. Lelah dan mengantuk
e. Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata gatal, mata
4. Klasifikasi
a. Diabetes Mellitus
a) Tipe I : IDDM
Disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat proses
autoimun
b) Tipe II : NIDDM
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
menghasilkan insulin karena sel sel beta pancreas telah dihancurkan oleh
tidak terukur oleh hati. Disamping itu glukosa yang berasal dari makanan
23
dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
osmotic. Sebagai akibat dari dari kehilangan cairan berlebihan. Pasien akan
dan substansi lain). Namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan
aseton dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma
24
bahkan kematian. Pemberian insulin bersama cairan dan elektrolit sesuai
pemantauan kadar gula darah yang sering merupakan komponen terapi yang
penting.
Diabetes tipe II. Pada diabetes tipe II terdapat 2 masalah utama yang
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel
intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi
tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel sel
kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. Meskipun terjadi
gangguan sekresi insulin yang merupakan cirri khas diabetes mellitus tipe II,
namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah
pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu
ketoasidosis diabetic tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikian,
25
diabetes tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya
lebih dari 30 tahun dan obesitas. Akibat intolerasi glukosa yang berlangsung
lambat (selama bertahun tahun) dan progresif, maka awitan diabetes tipe II
dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut
polidipsi, luka pada kulit yang laa sembuh, infeksi vagina/pandangan yang
6. Phatway
26
7. Data Penunjang
27
a. Glukosa darah : gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa >
infeksi luka
8. Komplikasi
a. Komplikasi akut
- Hipoglikemia
- Sindrom Hiperglikemia Hiperosmolar non ketotik
- Ketoasidosis Diabetic
b. Komplikasi kronik
Umumnya terjadi 10 15 tahun setelah awitan :
- Mikrovaskular (penyakit pembuluh darah kecil), mengenai mata
maupun makrovaskular
- Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasi
28
- Rentan infeksi, seperti tuberculosis paru dan infeksi saluran kemih
- Ulkus/gangrene/kaki diabetic
9. Penatalaksanaan
a. Medis
Ada lima komponen dalam penatalaksaan Diabetes Mellitus yaitu :
- Diet :
1. Memperbaiki kesehatan umum penderita
2. Mengarahkan pada berat badan normal
3. Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetic
4. Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita
5. Menarik dan mudah diberikan
- Prinsip diet Diabetes Mellitus yaitu :
1. Jumlah sesuai kebutuhan
2. Jadwal diit ketat
3. Jenis : boleh dimakan atau tidak
- Obat
1. Obat OAD (Oral Anti Diabetes)/ obat hipoglikemik oral (OHO)
2. Insulin
29
asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat
melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit.
4) Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5) Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka
hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus
bersikap terbuka dan dapat dipercaya.
6) Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit
atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan
keluarga yang optimal.
7) Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem
rujukan, dana sehat, dll).
8) Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi
ledakan atau wabah.
9) Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik
lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta
lingkungan yang sehat.
30
31