Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Debora Tien.S
Fenny Mariana Hutagaol
Gusti Beatrix Simanjuntak
Jolly Wilthon Panjaitan
Sardo hot Sinaga
Septiana Purba
Dosen Pendamping :
Rusmauli Lumbangaol, S.Kep., Ns
DIII KEPERAWATAN
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan
pada pasien Harga Diri Rendah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
macroteaching pada mata kuliah Keperawatan Jiwa I.
Penyusunan makalah ini tidak dapat selesai tanpa bantuan,kerjasama,dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu koreksi serta saran pada makalah kami agar makalah ini menjadi lebih
baik. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran penyusunan
makalah ini sehingga dapat diselasaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
sempurnaannya makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
2
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Tujuan................................................................................... 1
C. Manfaat.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3. Mekanisme Koping.........................................................................6
C. Diagnosis Keperawatan............................................................8
D. Tindakan Keperawatan............................................................9
E. Evaluasi............................................................................... 15
A. Kesimpulan..........................................................................16
B. Saran................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
e. Pembaca mampu menganjurkan klien untuk mengdemonstrasikan atau
memperagakan kegiatan yang di rencanakan sesuai jadwal.
1.3 Manfaat
BAB 2
PEMBAHASAN
2
jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri
menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang
yang memiiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. (Stuart dan
Sundeen, 1991).
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu
sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika
kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari
diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima
penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secara social.
Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia
lanjut. Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik
mengakibatkan harga diri rendah. Harga diri tinggi terkait dengam ansietas
yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan
harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan
resiko terjadi depresi dan skizofrenia.
Bagian ini berisi pedoman agar perawat dapat menagani pasien yang
mengalami diagnosis keperawatan harga diri rendah, baik menggunakan
pendekatan secara individual maupun kelompok. Bagian ini juga memberikan
pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga pasien
dengan harga diri rendah.
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
dir yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
1. Tanda dan gejala harga diri rendah :
3
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penurunan produktifitas
e. Penolakkan terhadap kemampuan diri
Selain tanda dan gehala tersebut, kita dapat juga mengamati
penampilan seorang dengan harga diri rendah yang tampak kurang
memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan
menurun, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, dan
bicara lambat dengan nada suara lemah.
2. Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi Faktor Penyebab
(Predisposisi) dan Faktor Pencetus (Presipitasi).
a. Faktor Penyebab (Predisposisi)
1) penolakan orang tua
2) harapan orang tua yang tidak relistis
3) kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab
personal
4) ketergantungan pada orang lain dan
5) ideal diri yag tidak realistis
4
berbeda-beda. Hal ini dapat merupakan stresor bagi konsep
diri.
b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian. Transisi situasi terjadi sepanjang daur kehidupan,
bertambah atau berkurang orang yang berarti melalui
kelahiran atau kematian, misalnya status sendiri menjadi
berdua atau menjadi orang tua. Perubahan status
menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan
ketegangan peran yaitu konflik peran, peran tidak jelas atau
peran berlebihan.
c) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari
keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran,
bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik,
prosedur medis dan keperawatan. Stresor pada tubuh dapat
menyebabkan gangguan gambaran diri dan berakibat diri dan
berakibat perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua kompoen konsep diri yaitu gambaran
diri, identitas diri peran dan harga diri. Masalah konsep diri
dapat di cetuskan oleh faktor psikologis, sosiologi atau
fisiologi, namun yang penting adalah persepsi klien terhadap
ancaman.
3. Mekanisme Koping
a. Pertahanan jangka pendek
1) Aktifitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas, misalnya main musik, bekerja keras, menonton televisi
2) Akltifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara,
misalnya ikut dalam aktifitas sosial, keagamaan
3) Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri,
misalnya olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik / belajar
giat.
5
4) Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan
individu, misalnya penyalahgunaan obat.
b. Pertahanan jangka panjang
1) Penutupan identitas yaitu adapsi identitas pada orang yang menurut
klien penting, tanpa memperhatikan kondisi dirinya.
2) Identitas negatif yaitu klien beranggapan bahwa identifikasi yang
tidak wajar akan diterima masyarakat.
c. Pertahanan yang berorientasi ego, yang sering disebut sebagai
mekanisme pertahanan mental :
1) Disosiasi
2) Isolasi
3) Proyeksi
4) Displacement
Sumber-sumber koping :
a. aktifitas olah raga
b. hobi dan kerajinan tangan
c. seni yang ekspresif
d. kesehatan
e. kecerdasan
f. kreativitas
g. hubungan interpersonal
6
Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan dilakukan dengan
menggunakan format yang telah dibuat,
a. Keluhan utama : .
b. Faktormasa
Pengalam yang
laluMempengaruhi Harga: ..
yang tidak menyenangkan Diri
c. Konsep diri
1. Gambran diri
2. Ideal diri
3. Harga diri
4. Identitas
5. Peran
Jelaskan : . Masalah
keperawatan : ..
d. Alam perasaan
[ ] Sedih [ ] Putus asa
[ ] Ketakutan [ ] Gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :..
e. Interaksi selama wawancara
[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif
[ ] Mudah tersinggung [ ] Kontak mata kurang
[ ] Defensif [ ] Curiga
Jelaskan :
2.3 Masalah
Diagnosis keperawatan : ..
Keperawatan
f. Penampilan
Jelaskan :
Berdasarkan tanda dan gejala yang didapat melalui observasi, wawancara
Masalah keperawtan : ..
atau pemeriksaan fisik bahkan melalui sumber sekunder, perawat dapat
merumuskan diagnosis keperawatan gannguan konsep diri : Harga Diri
Rendah.
Diagnosis keperawatan yang mungkin terjadi :
1. Resiko isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka
disfungsional.
7
3) Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan
4) Pasien dapat melatih kegiatan yg dipilih sesuai dengan kemampuan
5) Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatih
sesuai jadwal
b. Tindakan Keperawatan
1) Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih
dimiliki pasien. Untuk membantu pasien mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya, perawat
dapat melakukan hal-hal berikut ini.
a) Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif
yang dimilii pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, dan
di rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
b) Beri pujian yang realistic dan hindarkan penilaian yang
negative
Orientasi
Assalamualaikum, bagaimana keadaan Bapak/Ibu hari ini ?
Bpk/Ibu terlihat segar!.Bagaimana kalau hari ini kita bercakap-
cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah Bpk/Ibu
lakukan?ini Sesuai janji kita minggu yang lalu ya kan pak/bu?
Dimana kita duduk?bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa
lama? Bagaimana kalau 30 menit?
Kerja
Bpk/ibu,apa kemampuan ini saja yang dimiliki?Bagus,apa lagi?
Saya buat daftarnya ya?Apa pula kegiatan rumah tangga yang
biasa Bpk/ibu lakukan?Bagaimana dengan merapihkan kamar?
Menyapu?Mencuci piring.dst. Wah,bagus sekali ada 5
kemampuan dan kegiatan yang Bpk/ibu miliki.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap
Yach,Bpk/Ibu masih memiliki kemampuan.
Nah,coba nanti diingat-ingat lagi,kemampuan yang belum kita
bicarakan,2 hari lagi saya akan datang lagi untuk membahas
kemampuan yang masih bisa Bpk/ibu lakukan
8
Jam berapa kira-kira kita ketemu?Bagaimana kalau jam
10,sampai jumpa ya.
Kerja
Bpk/ibu,dari 7 kegiatan/kmpuan ini yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah? Coba kita lihat,yang pertama
bisakah?,yang keduasampai 7 Bagus sekali ada 4 kegiatan
yang masih bisa dikerjakan di rumah. Menurut bpk/ibu adakah
bantuan yang diperlukan? Iya bagus sekali.
Terminasi
Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah kita bercakap-cakap?jadi
ada 4 kegiatan yang dapat bpk/ibu lakukan Coba bpk/ibu
pikirkan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih Bagaimana
kalau 2 hari lagi kita memilih kegiatan yang paling disukai dan
melatihnya,mau jam berapa?dimana?
9
3) Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan
yang akan dilatih. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut.
a) Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari
b) Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien
lakukan dengan mandiri atau dengan bantuan minimal
Orientasi
Assalamualaikum !, bagaimana perasaan bpk/ibu hari
ini ?,Wah,nampak segar ya ?masih ingat apa yang akan kita
bicarakan hari ini?Betul sekali,memilih kegiatan yang dapat
bpk/ibu kerjakan dari 7 kegiatan yang pernah dilakukan,bagaiman
kalau kita bercakap-cakap di tempat biasa.Berapa lama?
Kerja
Mari kita lihat daftar kegiatan yang sudah kita buat 2 hari yang
lalu.coba bpk/ibu pilih mana yang masih bisa dikerjakan di
rumah.yang no.1,merapikan tempat tidur,bagaimana bpk?
Wah,tentu bisa kan.bagus sekali.Yang nomor 2,main tenis,Wah saat
ini belum bisa dilakukan,Baik no.3 mencuci piring,bisa ya?..dst
Terminasi
Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah memilih kegiatan yang
dapat dikerjakan di rumah? Bagus sekali !,ada 5 kegiatan bisa
dilakukan.Coba bpk/ibu pikirkan kegiatan mana yang akan dilatih
dulu.Dua hari lagi saya datng lagi untuk melatih,mau jam berapa?
dimana?
10
5) Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan
yang dilatih.
a) Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang
telah dilatihkan
b) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap
hari
c) Kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap
kegiatan
d) Susun jadwal untuk melaksanaka kegiatan yang telah dilatih
e) Berikan pasien kesempatan mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan.
11
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Tujuan keperawatan
1) Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi
kemampuan uang dimiliki pasien
2) Keluarga dapat memfasilitasi pelaksanaan kemampuan
yang masih dimiliki pasien
3) Keluarga dapat memotivasi pasien untuk melakukan
kegiatan yang sudah dilatih dan memberikan pujian atas
keberhasilan pasien
4) Keluarga mampu menilai perkembangan oerubahan
kemampuan pasien
b. Tindakan keperawatan
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2) Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang
dialami pasien
3) Diskusikan dengan keluarga mengenai kemampuan yang
dimiliki pasien dan puji pasien atas kemampuannya
4) Jelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah
5) Demonstrasikan cara merawat pasien harfa diri rendah
6) Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikkan
cara merawat pasien hara diri rendah seperti yang telah perawat
demonstrasikan sebelumnya
7) Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien dirumah
12
kegiatan tsb sesuai jadual.Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya.dan
jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat.Ajak
pula memberi tanda cek list pada jadual kegiatannya
Terminasi
Bagaimana bpk/ibu?ada yang ingin ditanyakan? Baik, jangan lupa
ya bpk/ibu.Dua ari lagi saya datang lagi untuk melatih kegiatan
lain.Nanti kita lakukan bersama-sama.Sampai jumpa.
3 Evaluasi
Selanjutnya, setelah tindakan keperawatan, evaluasi dilakukan terhadap
kemampuan pasien harga diri rendah dan keluarganya, serta kemampuan
perawat dalam merawat pasien harga diri rendah.
1. Evaluasi pada klien
a. Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
c. Memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
d. Melatih kemampuan yang telah dipilih
e. Melaksanakan kemamapuan yang telah dilatih
f. Melakukan kegiatan sesuai jadwal
2. Evaluasi pada keluarga
a. Menjelaskan pengertian serta tanda-tanda orang dengan harga diri
rendah
b. Meyebutkan tiga cara merawat pasien harga diri rendah (memberikan
pujian, menyediakan fasilitas untuk pasien, dan melatih pasien
melakukan kemampuan)
c. Mampu mempraktikkan cara merawat pasien. Melakukan follow up
sesuai rujukan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
Salah satu kunci keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita dapat
mengembangkan konsep diri positif. Konsep diri positif ini seperti sebuah
sistem operasi yang mempengaruhi mental dan kemampuan berpikir positif
seseorang. Konsep diri positif ini dapat masuk ke dalam pikiran seseorang dan
mempunyai bobot pengaruh yang besar terhadap kemampuan menerima dan
mempersepsikan setiap pesan yang datang. Semakin positif konsep diri
seseorang, maka akan semakin mudah menangkap dan mempersepsikan setiap
pesan yang datang menjadi sebuah pesan yang positif. Demikian pula
sebaliknya.
Konsep diri positif memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan
keberhasilan hidup seseorang. Karena konsep diri positif dapat mempengaruhi
pola pikir dan tindakan seseorang menjadi positif dalam kehidupannya.
Hasilnya adalah karakter pribadi positif yang menjadi modal bagi kesuksesan
hidup.
Setiap manusia mempunyai suatu pertahanan untuk melindungi harga
dirinya, hal inilah yang menyebabkan perilaku yang ditunjukkan oleh
seseorang kadangkala jauh berbeda dari keadaan yang ada di dalam dirinya.
Seorang anak remaja yang tertarik pada teman sekolahnya kadang-kadang
menunjukkan perilaku membenci atau sombong di hadapan orang yang dia
taksir, dalam hal ini perasaan tertarik dia tunjukkan sebagai sikap benci untuk
menutupi perasaan canggung (malu). Dalam kaitannya dengan perilaku
sombong yang ditunjukkan oleh seseorang, maka hal ini bisa merupakan
mekanisme pertahanan ego untuk menutupi kekurangan dirinya. Dalam hal ini
orang yang kurang pandai bisa saja menutupi kekurangannya itu dengan suatu
perilaku sombong menyebut diri sebagai keturunan orang hebat di masa
lampau, begitu juga orang yang merasa kurang tampan bisa saja menutupi
kelemahannya dengan membanggakan kekayaan orangtuanya dan berbagai
kebanggaan lainnya.
3.2 Saran
Asuhan keperawatan pada klien dengan harga diri rendah harus dapat
dilakukan dengan tepat karena kita tahu bahwa manusia utuh dan unik yang
14
terdiri dari aspek bio, psiko, sosial, dan spritual. Sebagai manusia yang utuh
dan unik secara psikologis harus juga dapat terpenuhi agar dapat
berkomunikasi dengan lingkungan dengan baik serta pada diri sendiri yang
paling utama.
Selain itu sebagai perawat mempunyai kewajiban untuk membantu
individu meraih kesehatan optimal baik dengan mencegah penyakit maupun
peningkatan kesehatan. Oleh karena itu, disarankan pada para pembaca yang
khususnya adalah perawat agar tetap memperhatikan klien sebagai individu
yang unik dan utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta
Keliat, Budi Anna, dkk. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta : EGC
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta
15