You are on page 1of 3

Motivator Indonesia Terbaik , Motivator Indonesia Terkenal , Motivator Indonesia

Muda

Hal-hal kecil ternyata bisa meningkatkan motivasi kerja karyawan. Pulih. Benar-
benar pulih.

Misalnya? Yah, ambil cuti dua hari atau tiga hari. Setidaknya, satu hari. Istilahnya,
me-time. Tidak perlu mahal-mahal, tidak harus jauh-jauh. Kaum Hawa bisa
memanjakan diri dengan perawatan-perawatan, sementara kaum Adam bisa
menjalani hobi-hobinya. Mahal? Tidak juga. Relatif.

Terus, apa lagi? Mengganti suasana makan. Kalau biasanya makan siang di kantin
kantor, boleh juga sesekali makan di luar. Tidak apa-apa kalau mungkin agak mahal.
Toh sesekali, bukan setiap hari. Jangan lupa, ajak teman-teman keluar bareng untuk
menghilangkan penat dan jenuh.

Terakhir, mengganti warna pakaian kerja (sekiranya tidak ada keharusan seragam).
Biasanya biru, diganti oren. Biasanya coklat, diganti hijau. Apa saja. Perubahan
pakaian dan warna pakaian ternyata sedikit-banyak bisa meningkatkan mood dan
motivasi kerja.

Boleh dicoba. Sekian dari saya, Ippho Santosa

Membawakan seminar motivasi pekerja atau seminar motivasi karyawan


memerlukan pendekatan tersendiri. Ada pula yang menyebutnya seminar motivasi
kerja. Biasanya, yang dibahas lebih pada produktivitas kerja dan etos kerja, lalu
dikemas dalam bentuk in-house seminar atau in-house training. Bagi organisasi, ini
bagian dari pelatihan dan pengembangan SDM.

Seminar motivasi bisnis atau seminar motivasi wirausaha, tentu saja memerlukan
pendekatan yang berbeda. Mengelola produksi dan penjualan dalam skala UKM,
biasanya itulah yang sering dibahas, dikemas dalam bentuk public seminar. Dari
segi skala, kadang berupa seminar nasional, kadang berupa seminar internasional.
Sekali lagi, kedua-duanya berbeda walaupun sama-sama seminar motivasi diri atau
seminar motivasi sukses. Perlu digarisbawahi, isinya bukan sekadar seruan-seruan
semangat, melainkan juga inspirasi demi inspirasi dan hal-hal teknis dalam
mencapai sesuatu. Maka muncullah berbagai tema lainnya, seperti seminar
perubahan, seminar penjualan, seminar otak kanan, seminar pencapaian target,
dan lain-lain.

Menjadi pembicara seminar atau motivator Indonesia, sudah menjadi passion bagi
Ippho Santosa, bukan sekadar profesi. Ia berusaha menjadi salah satu motivator
terbaik atau pembicara terbaik di negeri ini. Dengan izin Yang Maha Kuasa, sekitar
satu juta alumni seminar sudah membuktikan itu, bahkan seminarnya telah
menembus belasan negara di empat benua. Buku-bukunya telah terjual satu juta
eksemplar dan hanya dua motivator di Indonesia yang telah melampaui angka itu,
yakni Ippho Santosa dan Ary Ginanjar.

Di seminar motivasi, sudah menjadi tugas saya sebagai motivator Indonesia untuk
mengingatkan peserta.

Pesan saya, "Miliki mental pemenang. Berusaha berpikir positif. Niscaya akan
beruntung."

Alhamdulillah sejak 2010 sampai 2016, di berbagai kesempatan saya membawakan


seminar motivasi 7 Keajaiban Rezeki bareng Ary Ginanjar, Syafii Antonio, Aa Gym,
Sandiaga Uno, Tung Desem Waringin, Merry Riana, Nurhayati Subakat (pemilik
Wardah), Heppy Trenggono, Habiburrahman El-Shirazy, Jamil Azzaini, dan lain-lain.
Ya, orang-orang pilihan.

Sebagai pembicara seminar, kesempatan ini merupakan nikmat tersendiri bagi


saya. Satu hal yang sering saya bahas di seminar motivasi adalah soal mental
pemenang. Dalam keseharian, mereka yang bermental pemenang kadang bersikap
terbalik. Dan rupa-rupanya ini malah menjadi motivasi sukses bagi mereka. Positif.

Misalnya saja:

- Sakit, tapi masih bisa tersenyum.


- Gagal, tapi masih bisa bahagia.

- Bangkrut, tapi masih bisa bersyukur.

- Miskin, tapi masih mau sedekah.

Orang rata-rata, sukses dulu, baru bisa bersyukur. Mapan dulu, baru mau sedekah.
Ini kan parah. Sekiranya kita mau bersikap positif, niscaya kita akan lebih lucky alias
beruntung.

Dalam karya fenomenalnya, The Luck Factor, Profesor Richard Wiseman seorang
psikolog dari Universitas Hertfordshire telah meneliti 400 orang yang memiliki
karakter yang beruntung dan tidak beruntung, dengan berbagai jenis latar
belakang.

Dalam penelitiannya bertahun-tahun ia mengungkap bahwa keberuntungan


bukanlah kemampuan magis atau hasil dari pengambilan acak. Ternyata ada
polanya. Apa saja polanya? Macam-macam. Salah satunya adalah berpikir dan
bersikap positif.

Anda termasuk yang mana? Jadikan saja tulisan ini sebagai bahan renungan.
Semoga hidup kita selalu berkah dan berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

You might also like