You are on page 1of 3

Dalam skenario, pasien merasa keluhan berdebar hebat keringat dingin, lemah dan

pandangan berkunang-kunang seperti hampir pingsan. Sebenarnya itu semua merupakan


respon dari kejadian aritmia. Hal ini disebabkan oleh peningkatan saraf simpatis yang
memicu terjadinya peningkatan Heart Rate dan memicu terjadinya peningkatan Cardiac
Output. Peningkatan Cardiac Output yang awalnya berkurang pada kasus aritmia
dikompensasikan dengan peningkatan Heart Rate agar kebutuhan oksigen sistemik dapat
terpenuhi.

PALPITASI (BERDEBAR-DEBAR) dan KERINGAT DINGIN

Palpitasi artinya penderita merasakan denyut jantungnya. Maksudnya disini dalam


keadaan normal pun sesorang pasti merasakan denyut jantungnya, namun karena hal
tersebut merupakan hal yang wajar, maka hal tersebut dapat diabaikan. Oleh sebab itu
jika terjadi palpitasi (berdebar-debar) yang meningkat dari keadaan normalnya, seseorang
merasakan denyut jantungnya.

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya palpitasi adalah :

1. Takikardi.
Takikardi dapat diartikan sebagai peningkatan denyut jantung lebih dari 100x/menit.
Taikardi dapat dipicu oleh keadaan fisiologis maupun patologis dan dapat dipicu karena
peningkatan saraf otonom yaitu saraf simpatis. Dalam keadaan fisiologis seperti olahraga
dapat meningkatkan HR karena pada saat olahraga terjadi peningkatan kebutuhan
oksigen, dimana oksigen dibawa oleh darah sehingga jantung berdenyut lebih cepat untuk
dapat meningkatkan kontraksi agar darah yang keluar dari jantung lebih banyak yang
dialirkan ke sirkulasi sistemik. Sementara dalam keadaan patologis seperti demam,
sepsis, hipertiroidisme, dan hivopolemia juga dapat meningkatkan HR.
2. Irama ektopik
3. Keadaan hiperdinamik / hiperkinetik seperti anemia, hipertiroid dan sebagainya
4. Bradikardi mendadak oleh karena heart block

Sementara untuk keringat dingin termasuk manifesatsi klinis yang dapat terjadi
pada keadaan gangguan irama jantung, ini juga merupakan respon yang dapat terjadi
salah satunya karena ransangan saraf simpatis yang meningkat dan berkurangnya
oksigen.
PINGSAN dan PANDANGAN BERKUNANG-KUNANG

Pingsan didapat sebagai akibat dari kelainan cardiovascular maupun non cardiovascular
Adapun yang bersasal dari Cardiac antara lain :
1. Aritmia : adanya irama ventrikel yang snagat lambat seperti pada total AV block atau
sebaliknya irama ventrikel atau supraventrikular yang snagat cepat dapat menyebabkan
pingsan.
2. Obstruksi aliran darah. Jika terjadi obstruksi aliran darah maka darah yang seharusnya
dialirkan melalui pembuluh darah tidak akan dialirkan dengan maksimal, maka akan
terjadi hipoksia pada bagian sistemik yang kurang mendapatkan aliran darah, misalnya
aliran darah yang menuju ke otak. Kurangnya aliran darah menuju ke otak dapat
menyebabkan pingsan.
3. Adanya obstruksi aliran darah melalui jantung atau paru seperti pada valvular aortic
stenosis, hipertropi subaortic stenosis, mitral stenosis, atrial myxoma, atrial thrombus,
ToF, HPP, pulmonali emboli.
4. Reflex yang mempengaruhi denyut jantung dan Tekanan Darah yang paling sering adalah
vasodepressor. Sebab lain adalah : orthostatic hypotension, tussive (cough)

Sedangkan yang bersasal dari Non Cardiac antara lain :


1. Penyakit serebrovaskular
2. Epilepsy
3. Sindroma hiperventilasi pada penderita psikoneurosa.

Sementara untuk pandangan berkunang-kunang juga termasuk dalam manifestasi


dari gangguan irama jantung. Pandangan berkunang-kunang juga dapat disebabkan oleh
karena kurangnya oksigen yang didapatkan oleh jaringan yang terkait.

PENYEBAB HEART RATE MENCAPAI 180X/MENIT

Seperti penjelasan di atas, sebenarnya kejadian takikardi merupakan hal yang


dapat terjadi karena keadaan fisiologis maupun patologis. Namun, untuk kasus dalam
scenario, hal tersebut dapat terjadi karena gangguan irama jantung. Adapun hal-hal yang
dapat menyebabkan gangguan irama jantung adalah :
1. Persarafan autonom dan obat-obatan yang mempengaruhinya
2. Lingkungan sekitaranya seperti beratnya iskemia, pH, dan berbagai dalam serum
3. Kelainan jantung seperti fibrosis dan sikatriks, inflamasi, metabolit-metabolit dan
jaringan-jaringan abnormal/degenerative dalam jantung seperti amiloidosis,
kalsifikasi, dan lain-lain.
4. Rangsangan dari luar jantung seperti pace maker.

Heart Rate yang meningkat dapat terjadi karena peningkatan aktivitas saraf
outonom yaitu saraf simpatis yang merangsang peningkatan kontraktilitas jantung. Selain
itu Heart Rate merupakan kompensasi karena terjadinya penurunan Cardiac Output pada
berbagai gangguan irama jantung, sehingga dengan penurunan Cardiac Output maka
darah yang dikeluarkan ke sistemik berkurang. Oleh sebab itu untuk meningkatkan
Cardiac Output agar darah yang dikeluarkan dari jantung mencukupi untuk kebutuhan
sistemik, maka terjadilah peningkatan Heart Rate. Ingat bahwa CO = HR x SV. Dimana
kadar normal CO adalah 5 liter, HR : 70 bpm, dan SV : 70 ml. maka 70 bpm x 70 ml =
4900 ml (5 liter). Sehingga dengan meningkatnya heart rate dapat juga meningkatkan
cardiac output.

You might also like