You are on page 1of 2

20.

Seorang ibu rumah tangga lulusan pondok pesantren datang ke praktik dokter swasta
dengan keluhan nyeri pada waktu kencing dan keluar keputihan dari kemaluannya. Pada saat
dokter meminta izin untuk memeriksa alat genital, pasien menolak dengan alasan laki-laki
tidak boleh melihat aurat wanita yang bukan istrinya. Apa yang harus dilakukan oleh dokter
tersebut?

a. Menjelaskan kepentingan pemeriksaan fisik tersebut


b. Memberikan obat tanpa melakukan pemeriksaan fisik
c. Langsung melakukan pemeriksaan penunjang
d. Merujuk ke dokter yang lebih ahli
e. Menyarankan ke dokter umum perempuan

21. Seorang dokter umum praktik yang berpraktik sekitar 5 Km dari apotek melakukan
dispensing (menjual obat di praktek pribadi). Dokter tersebut menyediakan obat yang tidak
dijual di apotek maupun di toko-toko obat agar pasien tidak bisa membeli obat sendiri di
pasar. Hal ini merugikan pihak apotek karena jumlah pasien yang membeli obat ke apotek
berkurang. Apakah kaidah dasar bioetika yang dilanggar oleh dokter pada kasus tersebut
karena merugikan apotek?

a. Beneficence
b. Integrity
c. Nonmaleficence
d. Autonomy
e. Justice

22. Di tempat praktek seorang dokter umum ada beberapa pasien yang antri menunggu giliran
pemeriksaan. Tiba-tiba datang seorang pasien berusia 30 tahun dengan keluhan sesak nafas.
Dokter tersebut langsung mempersilahkan pasien yang sesak ini untuk masuk ke kamar
periksa lebih dahulu. Pada pemeriksaan didapatkan frekuensi nadi 100x/menit, TD 140/90
mmHg, suhu 37,5oC, RR 24x/menit, retraksi intercostal, suprasternal dan epigastrium.
Terdengar wheezing diseluruh lapangan paru. Pemeriksaan fisik jantung tidak ditemukan
kelainan. Pasien ini kemudian diberikan obat asma (salbutamol) dengan cara nebulizer.
Setelah beberapa menit, sesak nafas berkurang. Apakah kaidah dasar bioetik yang menjadi
dilema pada kasus tersebut?

a. Beneficence dan nonmaleficence


b. Justice dan autonomy
c. Justice dan nonmaleficence
d. Beneficence dan autonomy
e. Beneficence dan justice

23. Seorang laki-laki berusia 46 tahun menderita penyakit stroke, diabetes melitus dan
hipertensi. Pasien juga memiliki gangren yang bersifat progresif di tungkai. Sekarang pasien
mengalami panas tinggi yang diduga karena sepsis. Dokter spesialis bedah menganjurkan
pada pasien dan keluarganya untuk dilakukan amputasi di tungkai pasien. Keluarga pasien
setuju, tetapi pasien menolak. Setelah 1 minggu di rawat, kondisi pasien semakin memburuk
dan kesadaran menurun. Dokter kemudian meminta persetujuan keluarga untuk melakukan
operasi amputasi walaupun tanpa persetujuan pasien. Apa kaidah dasar bioetika yang
mendasari tindakan dokter tersebut?

a. Beneficence
b. Nonmaleficence
c. Autonomy
d. Integrity
e. Justice

24. Seorang karyawan swasta datang ke dokter praktik swasta untuk minta di isikan blanko
klaim asuransi kesehatan yang berisikan datang lengkap tentang identitas pasien, nama
penyakit, dan terapi yang diberikan dokter. Blanko ini digunakan oleh karyawan tersebut
untuk mengambil uang pengobatan yang dijanjikan oleh asuransi bila anggotanya sakit.
Blanko klaim ini digunakan oleh pihak asuransi untuk menilai kesesuaian jumlah dana
pengobatan yang di klaim oleh peserta. Dokter akhirnya mengabulkan permintaan karyawan
tersebut. Apakah kaidah dasar bioetika yang dilanggar dokter ada kasus tersebut?

a. Beneficence
b. Nonmaleficence
c. Autonomy
d. Justice
e. Integrity

You might also like