Professional Documents
Culture Documents
METODOLGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
test dalam satu kelompok (one-group pra-post test design) ciri tipe penelitian ini adalah
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.
K : Subjek
O : Observasi sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
1 : intervensi ( pemberian pendidikan kesehatan)
O1 : observasi setelah diberikan pendidikan kesehatan
3.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Kerangka Kerja
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di
Puskesmas Kayon Palangka Raya
Sampel
Ibu-ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulansampel diambil berjumlah 30 orang
di Puskesmas Kayon Palangka Raya.
Sampling
Teknik sampling yang digunakan yaitu Nonprobability dengan
menggunakan Purposive sampling.
Variabel Independent Variabel Dependent
Pendidikan Kesehatan Informed Consent Tingkat Pengetahuan
Diberikan kuisioner ( Pre test)
Pengumpulan data
Hasil pengisian
kuesioner
Analisa data
Editing, coding, scoring, tabulating
Uji statistik
H0/H1
Bagan 3.1 Pengaruh pendidikan kesehatan tentang makanan pendamping ASI terhadap
tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI (usia 6-
24 bulan) di Puskesmas Kayon Palangka Raya.
3.3 Identifikasi Variabel
3.3.1 Variabel Independen ( bebas)
Variabel yang nilaianya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang
dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel bebas
biasanya dimanupulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya
terhadap variabel lain. Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas biasanya merupakan stimulus
atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk memengaruhi tingkah laku
klien (Nursalam, 2009: 97). Variabel independen (bebas) yang ada dalam penelitian ini adalah
Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain variabel respon sebagai akibat dari
manipulasi variabel-variabel lain dalam ilmu tingkah laku, variabel terikat adalah aspek
tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai stimulus. Dengan kata lain
variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya
hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2009: 98). Variabel dependen
(terikat) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan pada ibu dengan balita (usia 6-24
bulan).
3.6 Menurut Nursalam (2009: 89) populasi dalam penelitian adalah subjek
3.7 Populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan
menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi target bersifat umum dan biasanya pada
penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik demigrafis (jenis kelamin atau usia) (Polit
3.8.1 Sampel
3.10 Besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut (Nursalam, 2009 : 92)
N
n=
3.11 1+ N ( d)
2
3.12 Keterangan.
3.16 Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel yang dibedakan menjadi 2
kriteria, yaitu.
3.17
3.18
3.19 3.5.2.1 Kriteria inklusi
3.20 Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2009: 92). Kriteria
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena pelbagai sebab. (Nursalam, 2009: 92). Kriteria
3.24 Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2009: 93). Pada penelitian ini digunakan proses teknik
Purposive sampling, yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
3.26
3.27
jenis teknik validitas yang dapat dilakukan pada sebuah kuisioner, yakni sebagai
berikut :
3.31 3.7.1.2 validitas konstruk, yaitu validasi yang digunakan untuk melihat strukur
instrument penelitian
Adapun metode untuk uji reabilitas terbagi menjadi dua jenis, diantaranya
sebagai berikut :
3.33 3.7.2.1 Test dan Retest, metode ini digunakan dengan cara
3.34 3.7.2.2 Split Half, metode ini digunakan dengan cara memilah
sebagai berikut:
akan diteliti.
atau peristiwa.
penelitian.
3.40 3.8.1.4 Eksperimen, metode ini dilakukan oleh peneliti dengan cara
(terikat).
kejadian yang telah berlalu. Cara ini disebut juga dengan metode
3.43 2) Cross Sectional, yaitu data yang dikumpulkan sesaat ata data
yang diperoleh saat ini juga. Cara ini dilakukan dengan melakukan
survey,
3.44
kode) pada jawaban responden. Tahapan pertama adalah memberi kode identitas
penulusuran biodata responden bila diperlukan. Selain itu, juga untuk mempermudah
penyimpanan dalam arsip data. Adapun tahapan kedua adalah menetapkan kode untuk
jawaban. Sehingga, setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat diberikan skor.
Tidak ada pedoman baku untuk scoring, namum scoring harus diberikan dengan
konsisten selain itu, perlu diperhatikan dengan saksama terhadap pertanyaan dalam
kuisioner yang bersifat negative. Pertanyaan yang demikian harus diberi kode terbalik.
3.46.1.1 Data Entring (memasukkan data)
3.47 Menurut Sitiatava (2012: 216), setelah proses scoring selesai, lalu masukan
data kedalam komputer, seperti memasukannya kedalam spread sheet program Excel,
atau kedalam program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Data juga
pertama, analisis data adalah dengan melakukan analisis deskriptif atau disebut analisis
univariat atau analisis sederhana. Analisis data sederhana ini dilakukan agar peneliti
dapat mengenal dengan baik data tersebut, yang jika perlu dilanjutkan dengan analisis
dua variable biasanya hubungan antara satu variabel terikat (Dependent Variables)