You are on page 1of 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI IGD
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON
SOEDJARWO PONTIANAK TAHUN 2016

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak sebagai salah satu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena
itu, bidang pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak
Waitabula dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)
pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa layanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
Paradigma lama telah bergeser menjadi paradigma baru yang ditandai dengan pengelolaan
suatu organisasi yang menerapkan pola manajemen kualitas mutu dan bidang pelayanan
rumah sakit yang handal dalam menghadapi persaingan dan dinamika kerja yang mengglobal,
tak terkecuali pada sektor kesehatan. Kepuasan pasien menjadi tolak ukur tingkat kualitas
pelayanan kesehatan. Selain itu, kepuasan pasien merupakan satu elemen yang penting dalam
mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur sejauh mana respon pasien setelah
menerima jasa. Perbaikan kualitas jasa pelayanan kesehatan dapat dimulai dengan
mengevaluasi setiap unsur-unsur yang berperan dalam membentuk kepuasan pasien. Sistem
kepedulian kesehatan dapat diperbaiki melalui jalur klinis, layanan, termasuk perspektif
pasien seperti seberapa baik jasa pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan. Secara
konseptual, kepuasan didefinisikan sebagai suatu reaksi konsumen terhadap pelayanan yang
diterima dan ditinjau berdasarkan pengalaman yang dialami. Selain itu, kepuasan juga
mempertimbangkan tentang apa yang dirasakan oleh pasien. Konsumen akan memberikan
penilaian tentang suatu fitur layanan yang diberikan, dengan menyediakan sesuatu yang
menyenangkan mulai dari level yang paling bawah hingga yang paling atas. Bendall-Lyon
(2004) mengevalusi struktur dan komponen kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah
sakit. Mereka mendefinisikan struktur pelayanan sebagai lingkungan dan fasilitas secara fisik
dimana pelayanan tersebut diberikan. Kepuasan ditunjukkan oleh sikap pasien setelah
menerima pelayanan medis dari bidang pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton
Soedjarwo Pontianak. Jika pasien merasa pelayanan yang diberikan bidang pelayanan Rumah
Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak Waitabula sesuai dengan harapannya,
maka biasanya akan memberitahukan sistem pelayanan yang diperoleh ke orang lain yang
dikenalinya. Kepuasan pasien direlasikan sebagai bentuk kepuasan secara menyeluruh
dengan tujuan untuk merekomendasikan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo
Pontianak tersebut kepada orang lain (word of mouth). Selain itu, kepuasan juga dihubungkan
dengan perilaku pasien. Perilaku inilah yang akan dinilai menggunakan model
disconfirmation of expectation. Pada model ini, pasien akan membandingkan pengalaman
terhadap harapan yang diinginkan atau membandingkannya dengan pelayanan yang diberikan
dari bidang pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak
Waitabula. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan suatu pengisian angket kepuasan
untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan pasien atas pelayanan yang
diterima dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak Waitabula.
BAB II
GAMBARAN SAKIT UMUM RUMAH

A. Sejarah Penderian Rumah Sakit


B. Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak
saat ini
Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak terletak
di jalan K.S Tubun No. 14 Pontianak dengan luas tanah . dan luas
bangunan.. Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo
Pontianak memiliki tempat tidur yang terdiri dari ruang VIP, Klas I,
klas II dan klas III.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak pada. telah
ditetapkan oleh Kementerian RI menjadi Rumah Sakit kelas . Sakit Karitas saat ini
adalah rumah sakit swasta yang bernaung dibawah Sekarang mempersiapkan diri
untuk akreditasi
BAB III

VISI, MISI RUMAH SAKIT

A. VISI

B. MISI

C. STRATEGI
1. Mewujudkan pelayanan pembelaan hidup sampai tuntas
2. Membangun semangat komunio/paguyuban dan hospitality
3. Mengembangkan profesionalitas
4. Mengembangkan pelayanan yang holistic

D. MOTO RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON


SOEDJARWO PONTIANAK

E. LOGO RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON


SOEDJARWO PONTIANAK
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak merupakan sebuah


rumah sakit swasta yang bernaung dibawah Yayasan Karitas Katolik Sumba yang diketuai
oleh seorang suster. Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak sendiri
dipimpin oleh pejabat tertinggi yaitu Direktur. Direktur Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III
Anton Soedjarwo Pontianak dibantu oleh tiga Wadir yang mengatur jalannya pelayanan
medik, keperawatan serta umum dan keuangan.
Berikut ini adalah jajaran struktural dibawah Wakil Direktur :
A. Kepala Bidang
Adalah pejabat yang membantu Wakil Direktur dalampelaksanaan satu atau
lebih macam pelayanan rumah sakit yaitu :
1. Kabid Pelayanan Medik
2. Kabid Penunjang Medik
3. Kabid Mutu dan Etika Keperawatan
4. Kabid Sarana prasarana keperawatan
5. Kabod Umum dan Logistik
6. Kabid Keuangan dan Akuntansi
7. Kabid Personalia dan Kesekretariatan
B. Kepala Unit / Instansi
Adalah structural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi
tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Kepala Unit/Instalasi
bertanggung jawab atas satu atau lebih coordinator kerja. Berikut adalah daftar
Kepala Unit / Instalasi :
1. Kepala Instalasi Rawat Jalan
2. Kepala Instalasi Rawat Inap
3. Kepala IGD & VK
4. Kepala IBS & OK
5. Kepala Instalasi Laboratorium, Radiologi dan Fisioterapi
6. Kepala Instalasi Farmasi
7. Kepala Instalasi Rekam Medis
8. Kepala Instalasi Gizi
9. Kepala Unit K3
10. Kepala Unit Pelayanan Umum
11. Kepala Unit Logistik
12. Kepala Unit Perbendaharaan
13. Kepala Unit Akuntansi
14. Kepala Unit Perencanaan dan Anggaran
15. Kepala Unit SIM RS
16. Kepala Unit SDM dan Diklat
17. Kepala Unit Kesekretariatan
18. Kepala Unit Humas dan Marketing
C. Koordinator / Kepala Ruang
Adalah jabatan dibawah tanggung jawab kepala unit / instalasi. Memiliki
wewenang untuk mengatur operasional staf pelaksana setiap harinya.
Berikut daftar Koordinator/Kepala Ruang :
1. Kepala Ruang Regina & Elisabeth
2. Kepala Ruang Maria
3. Kepala Ruang Lukas
4. Kepala Ruang Yoseph
5. Kepala Ruanag Emanuel
6. Kepala Ruang Seraphine
D. Komite
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi,
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam
Rangka Peningkatan dan Pengembangan Mutu RS. Komite yang ada di
Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak adalah :
1. Komite Medik
2. Komite Mutu
3. Komite PPI
4. Komite Akreditasi
5. SPI

Adapun bagan struktur organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo
Pontianak adalah sebagai berikut :
BAB V Komite Mutu
BAGAN ORGANISASI UNIT

A. Bagan Struktur IGD

Kasie UGD Komite PPI

Koordinator
Keperawatan IGD

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana


Komite Medik
..
..

B. Pelayanan UGD
Unit Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam
untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan
secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin. Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPDGT) adalah suatu sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang
terdiri dari unsur pelayanan pra-rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan pelayanan antar
Komite Akreditasi
rumah sakit. Sesuai Permenkes Nomor 111 tahun 2001, sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari (SPDGT-S) yang menangani kasus
gawat darurat perorangan sehari-hari dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Bencana
(SPDGT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana.
Pelayanan gawat darurat meliputi:
1. Melakukan pemeriksaan awal kasus kasus gawat darurat
2. Melakukan resusitasi dan stabilisasi.
3. Program Pelayanan pada Ruang Gawat Darurat:
4. True Emergency (Kegawatan darurat)
5. False Emergency (Kegawatan tidak darurat)
6. Cito Operation.
7. Cito Lab.
PADA TANGGAL:
BADAN PENGURUS

8. Cito Radiodiagnostik. KETUA

9. Cito Darah.
10. Cito Depo Farmasi.
Pelayanan Kegawatdaruratan pada UGD:
1. Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler
2. Pelayanan Kegawatdaruratan Sistem Pernafasan/Respiratory
Pelayanan Kegawatdaruratan Lain antara lain: saluran kemih/prostat, pencernaan, dll

S
BAB VI KABID PELAYANAN MEDIK
. . ,
URAIAN JABATAN
KEPALA INST RAJAL

A. Kepala seksi UGD KEPALA INST RANAP

Nama Jabatan : Kepala IGD


KARU TRI BRATA
Sub Bidang : Pelayanan dan Keperawatan
.
Bidang : Bidang Pelayanan KARU CATUR PRASETYA
Uraian Tugas dan tagging jawab :
1. Mengidentifikasi lingkup kerja dan program kerja yang seharusnya dilakukan KARU ANGGREK

dengan memperhatikan ketentuan Akreditasi, Standar Pelayanan, Mutu Pelayanan


KARU MAWAR
(Kepuasan Konsumen), Program Pengembangan Rumah Sakit, karakteristik bidang
kerjanya, dan target capaiannya. KARU ESTI
2. Memberikan masukan, data, dan laporan kepada kepala bidang/sub-bidang dalam
penyusunan Program Kerja dan Kegiatan serta Anggaran Rumah Sakit. KARU VIP
3. Memberikan masukan kepada kepala bidang/sub-bidang dalam penyempurnaan
tugas dan fungsi, agar dapat menjalankan bidangnya dengan lebih produktif KEPALA
untuk IGD & VK
menunjang perbaikan operasional rumah sakit.
4. Menyusun dan menyempurnakan Standard Operating Procedure (SOP) yang KOOR KEP. IGD
diperlukan di Unit kerjanya dengan memperhatikan standar pelayanan dan ketentuan
Akreditasi. KEPALA IBS & OK
5. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta dokumen-dokumen, mekanisme,
prosedur, pelatihan dsb untuk kepentingan akreditasi dan pemenuhan Standar
Pelayanan / Standar Kerja yang sudah ditetapkan dengan selalu melakukan
koordinasi ke Tim Akreditasi.
6. Menyusun rancangan pembagian shift kerja pegawai di Seksi UGD/VK agar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk diberikan kepada kepala bidang/sub-bidang.
7. Mengkoordinir pegawai di Seksi UGD/VK sehingga beban kerja pegawai saat
bertugas relatif bisa merata dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada
pasien.
8. Memerintahkan rotasi tugas pegawai saat bekerja di Seksi UGD/VK dengan selalu
memperhatikan kualitas pelayanan kepada pasien.
9. Berkoordinasi dengan Seksi yang lain bila sewaktu-waktu memerlukan bantuan
tenaga pada saat beban pelayanan tinggi dan memerintahkan pegawai yang bertugas
di Seksi UGD/VK untuk membantu Seksi dimaksud demi mempertahankan kualitas
pelayanan.
10. Mengintruksikan dan mengingatkan perawat di Seksi UGD/VK yang bertugas untuk
senantiasa mengantarkan Jenazah pasien Exit sampai ke kendaraan dan
mengucapkan bela sungkawa atas nama Direktur Rumah Sakit.
11. Mengintruksikan dan mengendalikan pegawai di Seksi UGD/VK agar senantiasa
mentaati arahan/intruksi/ kebijakan manajemen.
12. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan obat dan BAHP di
Seksi UGD/VK agar senantiasa mematuhi formularium dan standar.
13. Mengendalikan penggunaan obat oleh dokter dengan mengingatkan status bayar
pasien setiap kali dokter memberikan resep.
14. Mengendalikan Leng Of Stay pasien, dengan mengingatkan dokter bila ada pasien
BPJS yang telah dirawat lebih dari 3 hari.
15. Mengendalikan pengisian berkas rekam medis telah sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
16. Mengendalikan agar seluruh pegawai di UGD/VK memberikan pelayanan dengan
menjalankan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun).
17. Mengendalikan agar seluruh pegawai sebelum memberikan pelayanan terlebih
dahulu memperkenalkan nama.
18. Mengendalikan kelengkapan pengisian Resume Medis pasien oleh dokter
penanggungjawab bila dokter yang bersangkutan akan mengijinkan pasien pulang.
Dengan kata lain, ijin pulang dari dokter dapat diberikan apabila resume medis telah
diisi dengan lengkap.
19. Mengendalikan entry billing ke SIM RS oleh petugas secara tepat waktu.
20. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap ketertiban dan kedisiplinan
pegawai di Seksi UGD/VK.
21. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kebersihan lingkungan/wilayah
kerja Rawat Inap.
22. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap keramahan dan standarisasi
kualitas pelayanan di Seksi UGD/VK.
23. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kepatuhan pegawai Seksi
UGD/VK dalam melaksanakan SPO.
24. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap waktu besuk pasien diSeksi
UGD/VK.
25. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pemeliharaan dan pengunaan
sarana prasarana rumah sakit di Seksi UGD/VK sehingga bisa lebih lama
dipergunakan.
26. Memberikan peringatan, teguran dan pembinaan bagi pegawai di Seksi UGD/VK
yang kinerjanya kurang baik dan/atau tidak melaksanakan SOP.
27. Mengusulkan pemberian sangsi tertulis kepada Kepala Bidang (untuk diteruskan ke
Seksi SDM) apabila ada pegawai di seksi kerja UGD/VK yang tidak mengindahkan
peringatan/teguran lisan.
28. Melakukan penilaian kinerja terhadap personil yang ada di Seksi UGD/VK.
29. Mengusulkan kenaikan pangkat berkala dan kenaikan pangkat istimewa pegawai.
30. Merancang dan mengusulkan pelatihan dan pengembangan staf di Seksi UGD/VK
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
31. Pemantau dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan pelayanan di seluruh Seksi
UGD/VK khususnya untuk meningkatkan mutu pelayanan atau kepuasan pasien.
32. Melakukan evaluasi penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Kebijakan,
Pedoman, dan SOP yang kurang sesuai untuk kemudian mengusulkannya kepada
Kepala Bidang/Sub-bidang untuk ditindaklanjuti penyesuaiannya.
Penyusunan Laporan hasil pelaksanaan kegiatan operasional harian di Seksi
UGD/VK (Harian Mingguan Bulanan) untuk diserahkan kepada Kepala
Bidang/sub-bidang.

B. Perawat pelaksana di Unit Gawat Darurat


Nama jabatan : Perawat pelaksana di Unit Gawat Darurat
Pengertian : seorang tenaga keperawatn yang diberi
wewenang untuk melaksanakan pelayanan
/asuhan keperawatan di unit gawat darurat
Atasan langsung : Ka. Sie UGD
Sub Bidang : Pelayanan dan Keperawatan
Bidang : Bidang Pelayanan
Persyaratan (Pendidikan) : berijazah pendidikan formal
keperawatan/kebidanan dari semua jenjang
pendidikan yang disahkan oleh pemerintah/yang
berwenag
Kursus/pelatihan : memiliki sertifikat kursus perawatan gawat
darurat
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Menyiapkan peralatan keperawatan/medis, rumah tangga untuk kelancaran


pemberian pelayanan kepada pasien.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
3. Memelihara peralatan perawatan/medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
4. Memberikan orientasi kepada pasien tentang gawat darurat dan lingkungannya,
peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan penggunaannya
5. Melakukan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan sesuai dengan
kemampuannya, dengan cara :
a. Mengobservasi keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental dan
keluhan utama)
b. Melaksanakan anamnesa
6. Menyusun rencana keperawatan sesuai batas kemampuannya.
7. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya, antara lain :
a. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
b. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
8. Melatih/membantu pasien yang melakukan latihan gerak.
9. Membantu merujuk pasien kepada intitusi pelayanan kesehatan lain yang lebih
mampu sesuai instruksi dokter.
10. Melakukan tindakan kedaruratan pada pasien gawat sesuai protap RS.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
12. Melakukan observasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas kemampuannya.
13. Berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan di unit gawat darurat.
14. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas.
15. Menciptakan dan memelihara sarana kerja yang baik antara pasien dan keluarganya
sehingga tercipta ketenangan.
16. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter penanggung jawab unit
gawat darurat atau kepala ruangan.
17. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin atasan.
18. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar sesuai standar.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi :
a. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrative, seperti :
Surat izin pulang
Surat keterangan istirahat sakit
Resep obat untuk dirumah, jika diperlukan
Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
Dan lain-lain
b. Member penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
Program diet
Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya
Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau institusi
pelayanan kesehatan lainnya
Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau
bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.
c. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
Rollstoel
Tongkat penyangga
Protesa
d. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah misalnya :
Merawat luka
Melatih anggota gerak
Pengatur diet
20. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis, pada saat pergantian dinas.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

RAWAT ICU RAWAT IBS/OK


INAP PERINATOLOGI JALAN

KASIR UGD APOTIK

Laboratotiu
ADM m
R.INAP &
R.JALAN

URAIAN TATA HUBUNGAN KERJA

1. Rawat Inap
Transfer pasien yang memerlukan perawatan ( rawat inap) dan melakukan serah terima
dengan petugas rawat inap.
2. ICU
Apabila ada pasien dari UGD yang memerlukan perawatan intensif, maka penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian adm rawat inap untuk mendaftarkan pasien
dengan kamar ruangan ICU, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar di transfer oleh
perawat UGD ke ruang ICU. Petugas UGD melakukan serah terima pasien dengan
petugas ICU.
3. PERINATOLOGI
Apabila ada pasien bayi yang dianjurkan dokter untuk dirawat di perinatologi, maka
keluarga pasien dianjurkan ke bagian adm rawat inap dengan kamar ruangan
perinatologi, setelah penanggung/keluarga pasien menanda tangani surat persetujuan
rawat, maka petugas UGD mentransfer pasien ke perinatologi dan melakukan operan
dengan petugas perinatologi dan serah terima dengan petugas perinatologi.
4. Rawat jalan
Apabila ada pasien yang memerlukan penanganan/konsul segera dengan dokter spesialis
yang sedang melakukan praktek poliklinik atau pasien yang membutuhkan USG maka
petugas UGD akan mengantar pasien tersebut ke bagian rawat jalan.
5. IBS/OK
Untuk pasien-pasien UGD yang memerlukan tindakan segera/penanganan di IBS/OK,
maka setelah berkas medic selesai pasien akan di transfer oleh petugas UGD ke IBS/OK
dan melakukan serah terima pasien dengan petugas OK.
6. Kasir
Pasien rawat jalan UGD akan menyelesaikan administrasi di kasir setelah selesai
mendapatkan pelayanan dan untuk menebus obat yang sudah diresepkan oleh dokter.
7. Apotik
Petugas UGD akan menyerahkan resep-resep obat dan alkes yang sudah digunakan untuk
pasien UGD dan kemudian dilakukan penggantian obat oleh petugas apotik terhadap
obat dan alkes UGD yang sudah dipakai terlebih dahulu. Sebagai tempat pengambilan
obat oleh pasien/keluarga terhadap obat-obat yang sudah diresepkan dokter dengan
sebelumnya sudah membayar administrasi di kasir.
8. SDM
Menyerahkan jadwal dinas bulanan di UGD untuk kemudian di rekap dalam absensi
harian. Mengajukan penambahan petugas untuk UGD sesuai dengan aturan/rumus
9. Sekurity
Meminta bantuan pada petugas security untuk menertibkan UGD dari keluarga
pasien/pengunjung.
10. Radiologi
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, kemudian formulir diserahkan ke petugas
radiologi, petugas radiologi/petugas UGD membawa pasien ke ruang radiologi.
11. Logistik
Membuat daftar-daftar keperluan rumah tangga dan lainnya secara perbulan untuk
kemudian diserahkan ke bagian logistik.
12. IPSRS
Kerusakan-kerusakan sarana dan prasarana di UGD akan dilaporkan secara tertulis
kepada IPSRS untuk dilakukan perbaikan dan IPSRS akan mengajukan penggantian ke
bagian logistic jika alat tersebut tidak bisa diperbaiki.
13. Laboratorium
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan petugas UGD menginformasikan kepada
petugas laboratorium bahwa ada pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium,
petugas laboratorium datang ke UGD dan petugas UGD menyerahkan formulir
pemeriksaan untuk kemudian petugas laboratorium mengambil sampel pasien.
14. Adm rawat inap dan Adm rawat jalan
Setiap pasien yang berobat ke UGD selalu didaftarkan ke bagian adm, baik pasien rawat
inap maupun rawat jalan. Dari bagian adm disiapkan surat rawat inap (bagi pasien rawat
inap) dan status beserta slip pembayaran (bagi pasien rwat jalan) dan kemudian surat
rawat inap, status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas adm ke UGD.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga UGD yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di UGD Rumah Sakit
Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak adalah sebagai berikut :

A. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM

Keterang
kualifikasi
Jml an
No Nama jabatan Pendidikan Pendidikan non Kebu tersedia
Masa tuhan
Formal formal
kerja
/sertifikasi
Dokter 1
Kepala Instalasi 3 tahun PPGD, ACLS 1
Umum
Koordinator S1 Kep.
. 1
1
Kep Ners

Dokter Jaga
Dokter
7
5
Umum
Perawat
D3 Kep
9 2
pelaksana

Golonga
No Ruang rawat inap Status pegawai Umur Sex Pendidikan Masa kerja
n
1 Jonni Irsan Peg.tetap II C 34 thn Pr D.III.Kep 4 thn
2 Rifail Peg.tetap II C 34thn Pr D.III.Kep 4 thn
bersyarat
3 Lukman Harun Calon peg.tetap II C 27thn Pr D.III.Kep 4 thn
4 Isnan Rezki Calon peg.tetap II C 25thn Pr D.III.Kep 11 bln
5 Lahuddin Calon peg.tetap II C 24thn Pr D.III.Kep 7 bln
B. Dasar Perhitungan Ketenagaan UGD
C. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan unit gawat darurat yaitu :
a. Untuk dinas pagi:
Yang bertugas sejumlah 1 orang sesuai dengan jadwal dinas yang sudah di rancang.
b. Untuk dinas sore :
Yang bertugas sejumlah 1 orang.
c. Untuk dinas malam :
Yang bertugas sejumlah 1 orang.

BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke UGD selama 1 bulan atau
lebih jika dibutuhkan, sebelum orientasi diadakan test dalam seleksi penerimaan pegawai
yang terkait dengan pelayanan pasien gawat darurat.
Jadwal Orientasi sesuai tabel dibawah ini :
Tabel Orientasi petugas baru UGD
NO MATERI WAKTU PENGARAH
1 Perkenalan karyawan 30 menit Kasie UGD
Orientasi ruangan dan kegiatan di ruang
UGD Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III
2 60 menit Kasie UGD
Anton Soedjarwo Pontianak secara
keseluruhan
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi
3 30 menit Kasie UGD
RSUPM
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
4 30 menit Kasie UGD
RSUPM dan ruang UGD
5 Pengisian status rekam medik 60 menit Kasie UGD
6 Bimbingan pelayanan pasien sesuai SPO 60 menit Kasie UGD
8 Bimbingan penkes pada keluarga pasien 30 menit Kasie UGD
9 Bimbingan dan evaluasi kerja 1 bulan Kasie UGD
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT

A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan sebulan sekali
Waktu : Disesuaikan
Jam : Disesuaikan
Tempat : Disesuaikan
Peserta : Kasie. UGD dan pelaksana
Materi :
1. Evaluasi kerja UGD
2. Evaluasi SDM UGD
3. Evaluasi Masalah masalah yang terjadi di UGD
4. Masalah komplain keluaraga pasien
5. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di UGD
6. Untuk melakukan bongkar kecil dan bongkar besar
Bongkar kecil setiap akhir minggu diadakan hari sabtu
Bongkar besar setiap hari sabtu akhir bulan
7. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja
pelayanan di UGD
8. Sosialisasi kebijakan RS
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada Atasan

B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kasubbid pelayanan dan keperawatan, Kasie UGD dan
pelaksana UGD
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi
/usulan kepada Atasan.
BAB XII
PELAPORAN

A. LAPORAN HARIAN
NO TGL R STA NA JK ALAMAT KECAM DIAG DOK PERA TIND RUA
M TU MA ATAN NOS TER WAT AKA NGA
S A N N

B. Laporan bulanan
Laporan bulanan UGD terdiri dari :
1. Rekapitulasi kunjungan pasien UGD

NO TGL R STA NA JK ALAMAT KECAM DIAG DOK PERA TIND RUA


M TU MA ATAN NOS TER WAT AKA NGA
S A N N

2. Jumlah kunjungan pasien UGD berdasarkan status bayar

STATUS BAYAR JUMLAH


KUNJUNGA
NO UMU JK IN INHEALTH
N
M N HEALTH DLL
RAWAT
1 JALAN
2 RAWAT INAP
3 RUJUK
4 EXIT
TOTAL

3. 10 Penyakit terbesar
4. Laporan pasien di rujuk

INDIKAS
N NO ALA DIAG DR STATUS
TGL NAMA UMUR JK I DI KET
O RM MAT NOSA JAGA BAYAR
RUJUK

5. Laporan jumlah pasien exit

NO STATU KET
N TANGGA R NAM UMU J ALAMA DIAGNOS DR S
O L M A R K T A JAGA BAYAR

6. Laporan alat-alat medis


7. Laporan stok BHP dan obat-obatan
8. Laporan inventaris perkantoran dan rumah tangga
9. Laporan mutu pelayanan IGD berdasarkan standard pelayanan minimal.
10. Laporan kinerja karyawan.
BAB XIII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Organisasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak ini, harapan kami semoga dapat dijadikan
sebagai pegangan bagi seluruh staf di Unit Pendaftaran.
Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi
pengorganisasian di Unit Pendaftaran Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton
Soedjarwo Pontianak secara singkat

You might also like