You are on page 1of 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ulkus dekubitus merupakan suatu masalah kesehatan yang dihadapi oleh pasien-pasien
dengan penyakit kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang lumpuh dalam waktu lama,
bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak di alami oleh pasien-pasien
yang dirawat di rumah sakit (Moya J. Morison, 2003). Luka ini terjadi disebabkan oleh tekanan
pada jaringan tersebut terutama di daerah tonjolan tulang karena tubuh terlalu lama bertahan
dalam satu posisi. Luka tersebut bisa meliputi sebagian lapisan kulit, seluruh lapisan kulit bahkan
sampai jaringan dibawah kulit yang disebabkan oleh tekanan pada lapisan kulit dan terjadi dalam
jangka waktu yang lama.. Tekanan ini bisa berasal dari berat badan sendiri ataupun benda.
Kerusakan ini dapat dimulai atau dipercepat dengan adanya gesekan dan atau robekan pada kulit.
Dalam perawatan pasien kritis, ulkus dekubitus merupakan ancaman komorbiditas tambahan
pada pasien kritis. Bahkan, ulkus dekubitus merupakan salah satu dari kebanyakan masalah
medis pasien yang kurang diperhatikan.
Sekitar 1,5 sampai 3 juta orang di Amerika Serikat terkena ulkus dekubitus. Insiden ulkus
dekubitus bervariasi gejala klinisnya. Pada perawatan akut, insidennya berkisar antara 0,4
38%, pada perawatan lama sekitar 2,2 23,9 % dan pada perawatan rumah sekitar 0 17 %. Di
Indonesia kejadian ulkus dekubitus di Yogyakarta pada bulan Oktober 2001 dari 40 pasien yang
mengalami tirah baring, didapatkan 40% pasien menderita ulkus dekubitus. Di Surakarta juga
menunjukkan angka kejadian ulkus dekubitus pada pasien tirah baring bulan Oktober 2002 sebanyak
38,18%. Dari kedua hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kejadian dekubitus pada pasien tirah
baring di Indonesia cukup tinggi. Sebagian besar ulkus dekubitus dapat terjadi pada minggu pertama
perawatan. Ulkus dekubitus lebih sering terjadi pada orang tua, khususnya yang berumur > 70
tahun; pada pasien post operasi tulang panggul,dan pada pasien cedera tulang belakang.
Sebagian besar ulkus dekubitus terjadi pada bagian bawah tubuh, 65 % pada area pelvis dan 30%
pada area tungkai bawah.
Menurut profil kesehatan Kalimantan Tengah tahun 2010 dalam penyakit terbanyak
dengan angka kejadian penyakit kulit dan jaringan subkutan jumlah kasus yang di dapat adalah
sebanyak 38.063. Angka kesakitan/Morbiditas penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat yang diperoleh melalui study morbiditas dan berasal dari sarana pelayanan kesehatan
melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
Ulkus dekubitus dapat terbentuk pada orang sulit atau tidak bisa merubah posisi tubuhnya
terhadap tekanan, seperti pada pasien dengan paralisis atau kelainan neurologi, pasien yang
selalu berbaring, pasien tua, pasien dengan penyakit akut dan pasien yang menggunakan kursi
roda. Walaupun demikian tidak semua pasien-pasien tersebut akan mendapatkan ulkus dekubitus.
Ulkus dekubitus tidak akan terbentuk pada orang dengan sensivitas, mobilitas dan mental yang
normal, karena baik disadari atau tak disadari penekanan yang terlalu lama pada bagian tubuh
akan memaksa orang tersebut untuk merubah posisinya, sehingga akan mencegah daerah yang
tertekan tersebut mengalami kerusakan yang irreversible. Ulkus dekubitus dapat menjadi sangat
progresif dan sulit untuk disembuhkan. Komplikasi ulkus dekubitus sangat sering dan
mengancam kehidupan. Komplikasi ulkus dekubitus serius dan tersering adalah infeksi. Hal ini
harus dibedakan dengan infeksi yang memang sudah terjadi sebelum terjadi ulkus.
Masalah ulkus dekubitus menjadi masalah yang cukup serius baik di negara maju maupun
di negara berkembang, karena mengakibatkan meningkatnya biaya perawatan, memperlambat
program rehabilitasi bagi penderita, memperberat penyakit primer dan mengancam kehidupan
pasien. Oleh karena itu, perlu pemahaman cukup tentang ulkus dekubitus agar diagnosis dapat
ditegakkan secara dini sehingga penatalaksanaan dapat dilakukan dengan segera dan tepat serta
dapat dilakukan tindakan untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus tersebut. Peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan sangat dibutuhkan dalam usaha promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. Promotif meliputi promosi
kesehatan tentang ulkus dekubitus secara umum dan proses perawatan ulkus dekubitus. Usaha
preventif merupakan salah satu upaya pencegahan ulkus dekubitus, dapat dilakukan dengan cara
mengubah posisi tubuh dan menggunakan penyangga yang ideal. Usaha kuratif merupakan salah
satu upaya pengobatan, peran perawat sangat penting dalam kolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya dan dalam tindakan mandiri perawat misalnya merawat luka ulkus dekubitus dan
kolaborasi dalam pemberian obat. Sedangkan rehabilitatif merupakan usaha pemulihan
kesehatan, peran perawat sangat dibutuhkan dalam meminimalkan proses perkembangan ulkus
dekubitus. Dari peran perawat tersebut diharapkan pemenuhan kebutuhan klien secara optimal
dapat dicapai. Dengan memperhatikan terjadinya peningkatan angka kejadian dan akibat yang
terjadi serta peran perawat, sehingga ulkus dekubitus memerlukan penanganan yang intensif
serta peran perawat yang sangat besar. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik melakukan
penelitian mengenai tingkat pengetahuan pasien post operasi dengan sikap pasien dalam upaya
pencegahan ulkus dekubitus.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan
Apakah ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Post
Operasi Tentang Pencegahan Ulkus Dekubitus Di Ruang Dahlia BLUD RS dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penyusunan dan penulisan proposal skripsi ini yaitu
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pasien post operasi
tentang pencegahan ulkus dekubitus di Ruang Dahlia BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.1.1 Mengidentifikasi Pendidikan Kesehatan Pasien Post Operasi Di Ruang Dahlia BLUD RS
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
1.3.1.2 Mengidentifikasi Tingkat Pengetahuan Pasien Post Operasi Di Ruang Dahlia BLUD RS
Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
1.3.1.3 Mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan Pasien
post operasi tentang Pencegahan Ulkus Dekubitus Di Ruang Dahlia BLUD RS Dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
Sebagai masukan dalam peningkatan karya tulis sesuai dengan teori dan konsep
keperawatan khususnya tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
pasien post operasi tentang pencegahan ulkus dekubitus. Sehingga pencegahan dan pengobatan
ulkus dekubitus dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan dalam teknologi informasi agar tidak ketinggalan sehingga perawat dapat
menunjukkan sikap professional dalam melaksanakan penelitian.
1.4.2.2 Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan masukan dan sebagai
referensi ilmiah bagi mahasiswa dan dosen untuk penelitian lebih lanjut.
1.4.2.3 Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai sarana dalam
menerapkan teori yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah dan melaksanakannya di
lapangan dalam bentuk penelitian pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
pasien post operasi tentang pencegahan ulkus dekubitus di ruang Dahlia BLUD RS dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
1.4.2.4 Bagi Pihak Rumah Sakit
Informasi yang diperoleh dapat menjadi masukan dan gambaran dasar dalam
menyelenggarakan program pendidikan kesehatan dalam menyikapi masalah pengetahuan pasien
post operasi tentang pencegahan ulkus dekubitus di ruang Dahlia BLUD RS dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
1.4.2.5 Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada
masyarakat tentang pencegahan ulkus dekubitus sehingga masyarakat dapat meningkatkan
kesehatannya dan dapat menangani ulkus dekubitus sedini mungkin.

BAB 2

KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati
melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Kerangka konsep dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

Pendidikan kesehatan Tingkat pengetahuan Upaya


pasien post operasi pencegahan
tentang Ulkus
tentang ulkus Ulkus Dekubitus
Dekubitus: Pada Pasien
dekubitus:
1. Tahu Post Operasi
1. Pengertian
2. Klasifikasi 2.
4. Memahami
Analisis
3. Etiologi 5. Aplikasi
3. Sintesis
4. Manifestasi klinis 6. Evaluasi
5. Pencegahan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Pengaruh
: Hubungan

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan
Pasien Post Operasi Tentang Pencegahan Ulkus Dekubitus Di Ruang Dahlia Di
BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Definisi Operasional

No Definisi Alat
Variabel Indikator/parameter Skala Skor
. Operasional ukur
1 Variabel Pendidikan Memberikan Kuisione Nomina Nilai:
Benar: 1
independen: kesehatan berupaya pendidikan kesehatan r l
Salah: 0
Pendidikan agar pasien post secara langsung a
P = b x 100%
kesehatan operasi mengetahui kepada pasien post
operasi yang ada di P: nilai pendidikan
ruang Dahlia dan di kesehatan
a: jumlah nilai
awali dengan
pendidikan kesehatan
pemberian pre test
yang diperoleh
b: jumlah nilai maksimal
Kategori penilaian:
a. baik (76-100%)
b. cukup (56-75%)
kurang (<55%)
2 Variabel Segala sesuatu yang Pengetahuan pasien Kuisione Ordinal
1. penilaian
dependen: pasien ketahui post operasi tentang r benar, nilai =1
Tingkat tentang pencegahan ulkus dekubitus: salah, nilai=0
2. rumus perhitungan:
pengetahuan ulkus dekubitus. sp
1. Pengertian N = sm x 100%
pasien post 2. Klasifikasi
operasi tentang 3. Etiologi Keterangan:
4. Manifestasi N: nilai pengetahuan
pencegahan
Klinis Sp: skor yang didapat
ulkus dekubitus Sm: skor tertinggi
maksimum
5. Pencegahan Kategori penilaian:
a. baik (76-100%)
b. cukup (56-75%)
c. kurang (<55%)
BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau
pemecahan suatu masalah, yang pada dasarnya menggunakan ilmiah (Notoatmodjo, 2010).
1. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan eksperimental design jenis pra eksperiment dengan rancangan
one-group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di ruang
Dahlia BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah 60 pasien yang mengalami post operasi di ruang Dahlia
BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

3. Sampling penelitian

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi
(Nursalam, 2011:93). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
Nonprobability Sampling (Consecutive Sampling).
Kerangka Kerja

Populasi target, semua pasien yang mengalami post operasi

Populasi terjangkau, semua pasien yang mengalami post operasi di ruang Dahlia
BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya sebanyak 60 orang

Sampel 52 orang pasien post operasi yang memenuhi kriteria di ruang Dahlia
BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Teknik sampling Consecutive Sampling


Informed consent
Pengumpulan data menggunakan kuisioner

Pengolahan data (editing, scoring, tabulating)

Jenis penelitian Pra-eksperimental pra-pasca tes dalam suatu kelompok


Uji Korelasi Spearman Rank (Rho)

Hasil dan Pembahasan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Pasien Post Operasi Dalam Pencegahan Ulkus Dekubitus Di Ruang
Dahlia BLUD RS Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Referensi

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman dan Agus Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam
Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
Dinas Kesehatan.2010. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Palangka Raya: Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.

Hidayat, A.A (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, A.A (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekindjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan.. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Perry & Potter. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Wahit, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

You might also like