Professional Documents
Culture Documents
NPM : 1402070126
Kelas : V/B/Pagi Pendidikan Akuntansi
1. Menetapkan Standar
Kegiatan pengawasan adalah mengukur atau menilai pelaksanaan atau hasil
pekerjaan dari pada pejabat atau pekerja, untuk dapat melakukan pengukuran
harus mempunyai alat pengukur (standar)
Standar ini adalah mutlak diperlukan, yaitu untuk mengukur atau menilai apakah
pekerjaan dilakukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang ditentukan (standar)
atau tidak.
Standar tersebut harus ditetapkan lebih dahulu sebelum para pekerja
melaksanakan pekerjaan (tugas-tugasnya), dan para pekerja harus tahu benar
ukuran yang dipergunakan untuk menilai pekerjaannya.
Karena itu harus dijelaskan sebaik-baiknya kepada para pekerja sebelum
melaksanakan pekerjaannya.
Dalam garis besarnya, jenis-jenis standar itu dapat digolongkan ke dalam
empat bentuk yaitu:
a.Standar fisik:
-Jumlah produksi
- Kwalitas produksi
- Jumlah langganan
b. Standar moneter
- Biaya tenaga kerja
- Biaya penjualan
- Laba kotor
- Pendapatan penjualan
c. Standar waktu
- Kecepatan produksi
- Batas waktu selesainya suatu pekerjaan
d. Standar intangible
- Sikap pekerja terhadap perusahaan
- Kesetiaan pekerja terhadap pekerjaan
2. Pengukuran Kegiatan
Agar pengukuran kegiatan dapat dilakukan secara tepat perlu
diperhatikan:Berapa kali (how after) pelaksanaan seharusnya diukur (setiap
jam, setiap hari, setiap bulan dan sebagainya).Dalam bentuk apa (what form)
pengukuran akan dilakukan (laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telepon).
Siapa (who) yang terlibat pengukuran (manajer, kepala bagian dan
sebagainya).
Adapun pelaksanaan pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan:
Observasi/inspeksi
Laporan lisan dan tertulis
Pengujian/test, mengambil sampel
Metode otomatis
-standar phisik
-standar moneter
-standar waktu
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
B.Mengukur Kinerja
C.Memperbaiki Penyimpangan
B. Mengukur pelaksanaan
C. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan
jika ada.
IV.PENTINGNYA PENGAWASAN
Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil
kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungi pengawasan semakin
penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya
akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi itu
sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana
melakukan fungsi pengawasan.Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering
membuat kesalahan.Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi
kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
5. Komunikasi
3. Pengendalian preventif
Pengendalian preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum rencana
itu dilaksanakan.Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah
terjadinya kekeliruan/kesalahan.
4. Pengendalian represif
Pengendalian represif adalah pengendalian yang dilakukan setelah adanya
pelaksanaan pekerjaan.Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah
untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak
menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam pengendalian anggaran
disebut post- audit).
1. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan
dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk
setiap program yang telah ditentukan.
2. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan
dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya
PROSES PENGAWASAN
Pengawasan adalah suatu usaha sistematis menetapkan standar standar
dengan tujuan perencanaan, merancang bangun system umpan balik
informasi, membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar standar
yang telah ditentukan terlebih dahulu, menentukan apakah ada penyimpanan
dan mengukur kemuradanya, serta mengambil tindakan yang diperlukan
yang menjamin pemanfaatan penuh sumberdaya yang digunakan secara
efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian
langkah unsur proses pengawasan itu adalah sebagai berikut: