Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Erin Arsianti, Sp.M , M.Sc
Di susun oleh :
Vivi Novemly Rumahlatu 11.2016.035
Prizilia Saimima 11.2016.047
BAB I
PENDAHULUAN
Glaukoma adalah neuropati optikus kronik dengan karakteristik berupa
penggaungan pada diskus optikus , disertai dengan defek lapangan pandang,
dengan peningkatan tekanan intra okular (TIO) sebagai faktor resiko utama.
Tetapi, penggaungan pada diskus optikus dan defek pada langangan pandang
tidak selalu disebabkan oleh peningkatan tekanan okular (TIO). Penggaungan
pada diskus optikus dan defek pada langangan pandang dapat diinduksi oleh
tekanan intraokular (TIO) yang normal. Kelainan ini disebut dengan normal
tension glaucoma (NTG) yang termasuk tipe glaukoma primer sudut terbuka.
Neuropati optik glaukomatosus secara global terjadi pada 60 juta orang dan
menyebabkan 8,4 juta kasus kebutaan. Angka ini diperkirakan akan terus
meningkat menjadi 11,2 juta penderita pada tahun 2020. Glaukoma merupakan
penyebab kebutaan nomor 2 di dunia setelah katarak. Menurut hasil survei
kesehatan indera tahun 1993-1996, tercatat 1,5 %penduduk Indonesia
mengalami kebutaan yang disebabkan oleh katarak (52 %),glaukoma (13,4 %),
kelainan refraksi (9,5 %), gangguan retina (8,5 %), kelainan kornea (8,4 %), dan
penyakit mata lain. Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa glaukoma
merupakan kebutaan kedua terbesar di Indonesia setelah katarak. Prevalensi dari
normal tension glaucoma (NTG) belum diketahui dengan pasti. Data yang ada
menunjukkan bahwa normal tension glaucoma (NTG) merupakan 16 % - 50 %
dari kasus glaukoma primer sudut terbuka.2 Di Jepang, NTG merupakan tipe
glaukoma primer sudut terbuka yang sering terjadi. Glaukoma primer sudut
terbuka menyebabkan defek lapangan pandang secara progresif asimtomatik,
sehingga sering tidak terdiagnosis sampai terjadi defek lapangan pandang yang
ekstensif.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Low tension glaucoma atau disebut juga normal tension glaucoma adalah
suatu varian dari glaukoma sudut terbuka yang sekarang lebih sering dikenali
daripada dahulu. Pada low tension glaucoma banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan tidak terjadinya peningkatan TIO bahkan selalu normal, namun
penyebab pastinya tidak diketahui. Ketidaknormalan perfusi nervus optik akan
meningkatkan terjadinya kerusakan pada nervus optik. Tipe glaukoma ini
diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah
di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang
bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak.
Sebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan
dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi
(high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali
dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma
bertekanan normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki
riwayat penyakit pembuluh darah, orang Jepang atau pada wanita. (2,5)