You are on page 1of 3

2

PERKEMBANGAN ILMU PENYAKIT DALAM

SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU

Nurhay Abdurrahman

PENDAHULUAN fisiologi manusia adalah ilmu yang memelajari fungsi


organ-organ manusia. Kedua macam ilmu itu mempunyai
llmu adalah kumpulan pengetahuan, namun tidak objek materi yang sama, akan tetapi berbeda dalam objek
semua kumpulan pengetahuan adalah ilmu. Kumpulan formanya. Jadi sebuah disiplin ilmu harus memiliki objek
pengetahuan untuk dapat dinamakan ilmu dengan disiplin forma dan objek materi sehingga dapat dipelajari dengan
tersendiri harus memenuhi syarat atau kriteria tertentu. seksama.

Syarat yang dimaksud adalah harus adanya objek materi Objek materi bersama dengan objek forma menjadi
dan objek forma dari kumpulan pengetahuan itu yang bagian mutlak dari keberadaan atau dikenal sebagai "raison
tersusun secara sistematis.
' "
d etre dari suatu ilmu pengetahuan. Dapatjuga dikatakan

Objek materi adalah sesuatu hal yang dijadikan dalam bahasa yang lebih sederhana: bahwa sesuatu yang
sasaran pemikiran, yaitu sesuatu yang dipelajari, dianalisis secara ontologis dapat diakui keberadaannya karena
dan diselidiki menurut metode yang berlaku dan disepakati dikenal eksistensinya secara substantif atas pengetahuan
dalam keilmuan, sehingga dapat tersusun secara sistematis dan pengalaman; bersamaan dengan esensinya sebagai
dengan arah dan tujuan tertentu secara khusus memenuhi ciri-ciri yang bersifat unik {unique) dan universal yang
persyaratan epistemiologi. dapat disebut sebagai jati diri disiplin keilmuannya. Jadi
Objek materi mencakup segala sesuatu balk hal-hal dapat dipahami bahwa secara fenomonologis keberadaan
yang kongkrit (misalnya manusia, hewan, tanaman atau ilmu pengetahuan seperti uraian di atas adalah suatu
benda-benda lain di alam raya sekitar kita), ataupun hal- kenyataan.
hal yang abstrak (misalnya; ide-ide, nilai-nilai, atau hal Dari segi keilmuan, ilmu penyakit dalam mempunyai
kerohanian atau fenomena-fenomena yang substantif dasar metodologi yang khusus, dengan paradigma yang
lainnya). bersifat holistik, integratif, dan komprehensif, sedemikian
Objek forma dibentuk oleh cara dan sudut pandang rupa mampu untuk menjamin dalam memberikan
atau peninjauan yang dilakukan oleh seseorang yang penyelesaian yang lebih tuntas mengenai pelayanan medis
memelajari atau peneliti terhadap objek materi dengan pada kasus pasien dewasa seutuhnya.
prinsip-prinsip ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan Pada kenyataannya semua sistem organ tubuh
esensi dari penelitiannya, secara sistematis sehingga (menjadi objek ilmu penyakit dalam), karena fungsinya
mendekati hakikat sesuatu kebenaran mengenai objek terkait, saling berpengaruh satu sama lain, dan pandangan
materinya. ini adalah tumpuan pokok profesi ilmu penyakit dalam
Objek forma dari sesuatu ilmu, tidak hanya memberi untuk memberikan pelayanan medis yang optimal pada
keutuhan tertentu yang substantif dan sistematis pasien dewasa.
{body of knowledge], tetapi pada saat yang sama juga Profesi dalam pelayanan ilmu penyakit dalam bermula
membedakannya dari berbagai ilmu dalam bidang-bidang dari pelayanan klinis yang paling sederhana secara
lain. Sebagai contoh: anatomi manusia adalah ilmu yang holistik, lambat laun pelayanan medis klinis tersebut
memelajari struktur organ-organ manusia, sedangkan berkembang secara intregratif dengan tetap berdasar pada

4
PERKEMBANGAN ILMU PENYAKIT DALAM SEBAGAI SUATU DISIPUN ILMU 5

keterkaitannya secara holistik dalam penanggulangan menggambarkan bahwa IPD adalah induk atau pokok
pasien dewasa. batang {science tree) dari semua cabang subspesialisasinya
Adapun pengelolaan tiap sistem organ, masing- yang mencakup: pulmonologi, kardiologi, endokrinologi,
masing menjadi pendukung pada pelayanan yang holistik hematologi, nefrologi, alergi-imunologi, reumatologi,
yang harus dikuasai oleh seorang ahli ilmu penyakit hepato-gastroenterologi, ilmu penyakit tropik, geriatri,
dalam, agar pelayanan medisnya tetap komprehensif dan ilmu psikosomatik. Pada dasarnya setiap cabang
dan optimal. subspesialisasi tersebut Iahir dari pelayanan internistis,
sehingga wajar seorang internis tidak dapat melepaskan
salah satu cabang dari keilmuannya secara integral.
INTERNAL MEDICINE Di samping kemampuan seperti tersebut di atas IPD
merupakan perpaduan yang harmonis antara science
Internal Medicine is a scientific discipline encompassing the and art dalam bidang kedokteran, sehingga senantiasa
study of diagnosis and treatment of non-surgical diseases of bermanfaat bagi kesejahteraan manusia seutuhnya.
adolescent and adult patients. Intrinsic to the discipline are Kedudukan manusia dalam ikatan dengan ilmu
the tenets of profeslonalism and humanistic values. pengetahuan adalah sebagai subjek, yaitu manusia
Mastery of Internal medicine requires not only dengan segenap akal-budi dan nalurinya menjadi
comprehensive knowledge of the pathophysiology, pengolah atau peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan,
epidemiology, and natural history of disease processes but sedangkan objek ilmu pengetahuan harus tetap terbuka,
also acquisition of skills in medical interviewing, physical baik objek materi maupun objek formanya, sehingga
examination, humanistic relation with patients and ilmu pengetahuan tetap berkembang secara wajar dan
procedural competency (William N Kelly and Joel D.Howell. diolah secara sistematis dan metodologis dalam mencapai
in Kelly's Text Book of Internal Medicine). sasarannya yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
The core paradigm of Internal Medicine are the Sewajarnya bagi suatu ilmu pengetahuan selalu
presenting symptoms and signs then proceeds in a logical menuntut perkembangan yang berkesinambungan dan
fashion using pathophysiology as the basis for the developing pendalaman limunya serta teknologinya yang terkait yang
symptoms and signs complex hollstically, supported by menghasilkan diversifikasi ilmu pengetahuan tersebut
apropriate competencies of diagnostic and therapeutical secara wajar. Akan tetapi dalam perkembangannya
procedures into a known disease entity, which, after all as senantiasa harus tetap dicegah terjadinya fragmentasi dari
way of clinical thinking is the very basis of InternaiMedicine. IPD tersebut, agar misi keilmuannya tidak hilang-lenyap.
(Harrison's: Principles of Internal Medicine). Hal ini sangat penting bagi ilmu kedokteran, khususnya
Ilmu penyakit dalam (IPD) keberadaannya sebagai IPD karena berkenaan dengan kemaslahatan manusia
disiplin ilmu yang unlk memelajari ilmu kedokteran secara keseluruhan.

dengan sudut pandang klinis {clinical thinking) dan Selain itu, ahli IPD tetap diperlukan untuk kelangsungan
holistik yang bersifat humanistis sebagai objek forma, pendidikan dokter umum (SI), sedang pendidikan ilmu
sedangkan objek materinya adalah manusia dewasa secara penyakit dalam (Spl) tetap memerlukan ahli-ahli ilmu
utuh dengan keterkaitan seluruh sistem organ tubuh penyakit dalam yang telah memperdalam keahliannya
yang mengalami gangguan. Atas dasar pandangan ini secara khusus dalam bidang subspesialisasi dari ilmu
dapatlah dikatakan bahwa keunikan atas dasar klinis dan penyakit dalam (Sp2).
humanistis merupakan karakteristik IPD. Ilmu penyakit Kejelasan tentang objek forma dan objek materi dari
dalam mempunyai sasaran sebagai objek materi yaitu kumpulan pengetahuan mengenai penyakit dalam {internal
"

si pasien dewasa dan bertujuan untuk penyembuhan


"

diseases) sebagaimana uraian di atas, membuktikan suatu


yang optimal penyakit secara utuh. Hal ini menjadi salah kenyataan bahwa eksistensi ilmu penyakit dalam adalah
satu dasar profesionalisme bagi para penyandang ahli suatu disiplin ilmu yang memenuhi kriteria keberadaan
penyakit dalam sebagai misi IPD, terhadap pasien dewasa ilmu pengetahuan itu dengan objek materi dan objek
seutuhnya. formanya tersendiri. Selain hal tersebut ini, baik secara
Yang dibutuhkan dari seseorang yang profesional empiris maupun teoritis telah memperkuat pandangan
dalam bidang pekerjaannya adalah pertama-tama bahwa IPD telah benar-benar senantiasa membuktikan
kemampuan (kompetensi) untuk melihat masalah secara kemanfaatannya bagi kemaslahatan manusia atas dasar
utuh, kemudian dapat merinci masalahnya secara terkait misi dan visi yang harus dipelihara pengembangannya.
untuk dapat diatasi secara optimal. Dari tinjauan ini IPD, Dalam memelihara keberadaan serta integritas dan
nyata atas dasar jati dirinya telah memenuhi kriteria pengembangan disiplin ilmu penyakit dalam (IPD) terutama
keilmuannya dalam bidang kedokteran. visi dan misi harus dijaga dan dipelihara keutuhannya.
Sejarah ilmu kedokteran klinik, sejak awal Semua subspesialitas dari IPD menjadi komponen atau
6 FILSAFAT ILMU PENYAKIT DALAM

unsur cabang ilmu penyakit dalam, yang satu same lain


terkait dan tidak dapat dipisahkan balk dalam disiplin
keilmuan, pendidikan maupun dalam praktik pelayanan
medis/klinis pada orang dewasa dengan penekanan
pada pandangan holistik dan sikap humanistis (termasuk
medical ethics) yang juga menjadi esensi dari 1PD.
Untuk hal ini dapat diambil contoh dari ketentuan dan
langkah American Board of Internal Medicine yang berlaku
hingga kini di Amerika. Demikianlah jati diri dari IPD yang
senantiasa harus dipertahankan keutuhannya dengan misi
dan visi seperti uraian di atas,
Menjadi tanggung jawab dan tantangan di masa
datang bagi para ahli ilmu penyakit dalam untuk
memertahankan integritas ilmu penyakit dalam sebagai
suatu disiplin Ilmu yang utuh untuk selamanya.
Para ahli ilmu penyakit dalam harus tetap berusaha
mengembangkan secara wajar ilmu kedokteran dengan
bertitik tolak pada science tree ilmu kedokteran dengan
percabangannya dari ilmu kedokteran, yaitu bahwa semua
kemajuan setiap subspesialitasnya dari ilmu penyakit dalam
adalah continuum dari Ilmu Penyakit Dalam dengan kata
,

lain adalah kelanjutan dari perkembangan ilmu penyakit


dalarn. Dari perkembangan ini dapat dipahami bahwa
pendidikan kelanjutan dari IPD adalah tingkat konsulen
dari salah satu subspesialitas ilmu penyakit dalam (Sp2) ,

yang dalam pelayanan atau profesinya di bidang medis


tetap memelihara integritas ilmu penyakit dalam.

You might also like