Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The results of research using descriptive analysis shows that the agricultural extension program
in Medan Krio Kecamatan Sunggal BPP is Legowo 4:1 cropping system, establishment of Gapoktan,
Integrated Crop Management Field School (SLPTT), RDKK Subsidized Fertilizer and Agribusiness
Program Rural (PUAP). While the research results obtained using multiple linear regression that
simultaneously socioeconomic factors, education, experience, area and number of dependents are able to
explain changes in income of paddy farmers at 99%. Partial factors of education and area of land
affected by the real-value t count> t-table and the experience factor and the number of dependents does
not affect real with t-values calculated <t-table on the income of paddy farmers at 95% confidence level
(=5%).
Key Words : Agricultural Extension Program, Income Farmers Rice
Abstrak
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif menunjukkan bahwa program
penyuluhan pertanian di BPP Medan Krio Kecamatan Sunggal adalah Sistem Pertanaman Legowo 4:1,
Pembentukan GAPOKTAN, Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), RDKK Pupuk
Bersubsidi dan Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Sedangkan hasil penelitian yang
menggunakan regresi linier berganda diperoleh bahwa secara simultan faktor sosial ekonomi,
pendidikan, pengalaman, luas lahan dan jumlah tanggungan mampu menjelaskan perubahan pendapatan
petani padi sawah sebesar 99%. Secara parsial faktor pendidikan dan luas lahan berpengaruh nyata
dengan nilai t-hitung > t-tabel dan faktor pengalaman dan jumlah tanggungan berpengaruh tidak nyata
dengan nilai t-hitung < t-tabel pada terhadap pendapatan petani padi sawah pada taraf kepercayaan 95
% ( = 5%).
Kata kunci : Program Penyuluhan Pertanian, Pendapatan Petani Padi
karena setelah itu Indonesia harus mengimpor hasil kerja berarti menilai atau menaksir hasil
beras untuk memenuhi kebutuhannya.3 kerja penyuluhan itu, apakah menimbulkan
Istilah university extension atau kesan, kesadaran, minat untuk mengikuti dan
extension of the university dipergunakan di melaksanakan pesan-pesan yang terangkum
Inggris pada tahun 1840-an. Sekitar tahun 1867- dalam materi penyuluhan.7
1868, James Stuart dari Trinity College Keberhasilan pertanian tidak terlepas
(Cambridge) untuk pertama kalinya dari kemampuan petani dalam menerapkan
memberikan ceramah kepada perkumpulan teknologi pertanian secara efektif dan penyuluh
wanita dan perkumpulan pekerja pria di Inggris dalam hal ini bertindak sebagai jembatan dan
Utara. Stuart kemudian dianggap sebagai bapak sekaligus penghantar teknologi. Penyampaian
penyuluhan. Menjelang tahun 1880 kegiatan ini teknologi ini dapat dilakukan secara langsung
telah merupakan gerakan penyuluhan tempat maupun tidak langsung dalam proses
perguruan tinggi melebarkan sayapnya ke luar komunikasi dimana penyuluh sebagai pihak
kampus. Sejak awal abad ke-20 istilah yang mempunyai inisiatif untuk mengadakan
penyuluhan pertanian mulai digunakan secara komunikasi dapat mengirimkan berupa berita
umum di Amerika Serikat untuk menunjukkan kepada pihak yang dituju dalam ini yaitu
bahwa sasaran pengajaran di universitas tidak petani.8
hanya terbatas di lingkungan kampus tetapi Pada dasarnya perilaku petani
diperluas hingga semua pihak yang hidup di dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan dan
lingkungan mana pun.4 sikap mental petani itu sendiri. Pada umumnya
Penyuluhan pertanian adalah suatu karena tingkat kesejahteraan hidupnya dan
pandangan hidup atau landasan pemikiran yang keadaan lingkungan menyebabkan pengetahuan
bersumber pada kebijakan moral tentang segala dan kecakapannya tetap berada dalam tingkatan
sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam rendah dan keadaan seperti ini akan menekan
perilaku atau praktek kehidupan sehari-hari. sikap mentalnya. Dengan adanya informasi baru
Penyuluhan pertanian harus berpijak kepada yang diterima daripada penyuluh diharapkan
pengembangan individu bermasyarakat, akan terjadi perubahan, terutama cara berfikir,
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, cara kerja, pengetahuan dan sikap mental yang
penyuluhan pertanian sebagai upaya membantu lebih baik.7
masyarakat agar mereka dapat membantu Meningkatkan efektifitas sistem kerja
dirinya sendiri dan meningkatkan harkatnya latihan dan kunjungan dari kegiatan penyuluhan
sebagai manusia.5 dan guna menumbuhkan serta mengembangkan
Pada hakekatnya penyuluhan adalah peran serta petani dalam pembangunan
suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami pertanian, perlu untuk dilakukan pembinaan
mereka yang disuluh sejak mengetahui, terhadap kelompokkelompok tani yang
memahami, meminati, dan kemudian terbentuk secara rutin dan reguler agar
menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, kelompok tani dapat berkembang menjadi
adalah suatu proses komunikasi. Dengan kekuatan ekonomi yang mampu
demikian, dapat dilihat bagaimana pentingnya mensejahterakan anggotanya.9
memenuhi persyaratan komunikasi yang baik Di Indonesia penyuluhan berkembang
untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik. dengan sangat pesat di berbagai sektor
Seperti mana suatu komunikasi baru berhasil pembangunan, penyuluhan di Indonesia
bila kedua belah pihak sama-sama siap untuk diartikan sebagai pendidikan di luar sekolah
itu, demikian pula dengan penyuluhan. Ini bagi para petani dan keluarganya dengan tujuan
berarti kegiatan penyuluhan menuntut suatu agar mereka mampu berswadaya. Kegiatan
persiapan. Perlu suatu perencanaan yang penyuluhan dilakukan dengan tujuan
matang, dan bukan dilakukan secara asal-asalan menyelenggarakan alih pengetahuan dan
saja. Persiapan dan perencanaan inilah yang keterampilan dari petugas kepada anggota
hendak dipenuhi dengan menyusun lebih dahulu kelompok tani serta mengubah sikap dalam
suatu disain komunikasi penyuluhan.6 berusaha tani.10
Pelaksanaan program kegiatan Berdasarkan undang-undang No 16
penyuluhan pertanian merupakan pelaksanaan Tahun 2006 pelaksanaan penyuluhan pertanian
kegiatan penyuluhan yang jenis dan waktu dilakukan harus sesuai dengan program
penyuluhannya tidak boleh menyimpang dari penyuluhan pertanian. Program penyuluhan
yang telah ditentukan pada program. Jadi apa pertanian dimaksudkan untuk memberikan
yang dikerjakan oleh seorang penyuluh haruslah arahan, pedoman, dan sebagai alat pengendali
sesuai dengan rencananya. Selesai menjalankan pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan
tugas penyuluhan pada hari/tanggal, tempat dan pertanian, Program penyuluhan pertanian terdiri
kegiatan tertentu sesuai dengan program dari program penyuluhan pertanian desa,
kerjanya, penyuluh harus dapat mengevalusi program penyuluhan pertanian kecamatan,
180
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
181
Muhammad Thamrin dkk
182
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
hal penerapan teknologinya Desa Sei Beras usahatani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran
Sekata dipilih oleh BPTP dan pihak terkait serta kerjasama dalam peningkatan posisi tawar.
lainnya, namun dalam prosedur pelaksanaannya Pengembangan kelompok tani diarahkan
tetap melalui prosedur dalam pedoman tata pada peningkatan setiap kelompok tani dalam
laksana penyiapan dan penerapan paket melaksanakan fungsinya, peningkatan
teknologi pertanian. Adapun ketentuan lain kemampuan para anggota dalam
yang harus dilaksanakan petani kooperator mengembangkan agribisnis, penguatan
adalah bahwa penerapan teknologi legowo 4:1 kelompok tani menjadi organisasi petani yang
harus dibarengi dengan penerapan komponen kuat dan mandiri, kelompok yang berkembang
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) lainnya. bergabung ke dalam gabungan kelompok tani.
Tujuannya adalah agar diperoleh peningkatan Pembentukan GAPOKTAN dalam suatu
produktivitas yang maksimal. Adapun tujuh musyawarah yang dihadiri minimal oleh para
komponen PTT lainnya yang akan diterapkan kontak tani/Ketua kelompok tani yang akan
sejalan dengan penerapan teknologi legowo 4:1 bergabung, setelah sebelumnya di masing-
adalah: masing kelompok telah disepakati bersama para
1. Varietas unggul: varietas padi merupakan anggota kelompok untuk bergabung ke dalam
salah satu teknologi utama yang mampu GAPOKTAN. Dalam rapat pembentukan
meningkatkan produktivitas padi dan GAPOKTAN sekaligus disepakati bentuk,
pendapatan petani. susunan, dan jangka waktu kepengurusannya,
2. Persemaian: lokasi persemaian kira-kira 4% ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan
atau 1/25 dari luas pertanaman. kewajiban anggota GAPOKTAN. Ketua
3. Bibit muda: gunakan bibit berumur 10-15 GAPOKTAN dipilih secara musyawarah dan
hari, 1-2 batang per rumpun. demokrasi oleh para anggotanya.
4. Pemupukan berimbang Sebagai sebuah lembaga, GAPOKTAN
5. Penggunaan bahan organik: berasal dari adalah milik masyarakat desa sehingga seluruh
limbah pertanaman, kotoran hewan atau masyarakat berhak untuk terlibat dalam
hasil pengomposan seperti kotoran hewan, program yang dimotori oleh GAPOKTAN
kotoran ayam, jerami atau sisa tanaman lain. mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan /
6. Pengendalian penyakit: strategi pemanfaatan, pengawasan / monitoring dan
pengendalian yaitu; gunakan varietas tahan, evaluasi. Atas dasar itulah harus muncul
tanam bibit sehat termasuk pengendalian sebagai suatu kebutuhan masyarakat maupun
dari aspek kultur teknis seperti pola tanam pengurus GAPOKTAN untuk dapat mereview
tepat, pegiliran tanaman, kebersihan kembali kelembagaan GAPOKTAN secara
lapangan, waktu tanam yang tepat, berkala sehingga apa yang menjadi harapan
pemupukan yang tepat, pengolahan tanah masyarakat tani, khususnya mensejahtrakan
dan irigasi, perangkap untuk tikus dan para petani dapat terwujud.
pengamatan berkala di lapangan. Munculnya berbagai peluang dan
7. Panen dan pasca panen: perlu ditangani hambatan sesuai dengan lingkungan sosial
secara tepat karena kehilangan hasil dan ekonomi setempat, membutuhkan adanya
penurunan untuk selama proses panen dan pengembangan kelompok tani ke dalam suatu
pasca panen masih tinggi (sekitar 20%). organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa
Panen dilakukan 30-35 hari setelah padi kelompok tani bergabung ke dalam gabungan
menguning atau jika 95% mulai menguning kelompok tani (GAPOKTAN). Penggabungan
(BPTP, 2007). kelompok tani ke dalam GAPOKTAN
dilakukan agar kelompok tani dapat lebih
2. Pembentukan GAPOKTAN berdaya guna dan berhasil guna, dalam
Penggabungan dalam GAPOKTAN penyediaan sarana produksi pertanian,
terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani permodalan, peningkatan atau perluasan usaha
yang berbeda dalam satu wilayah administrasi tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta
pemerintahan untuk menggalang kepentingan kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.
bersama secara kooperatif. Wilayah kerja Dalam mendapatkan legitimasi,
GAPOKTAN sedapat mungkin di wilayah kepengurusan GAPOKTAN dikukuhkan oleh
administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya pejabat wilayah setempat. GAPOKTAN
tidak melewati batas wilayah Kabupaten/Kota. melakukan fungsi-fungsi,sebagai berikut:
Penggabungan kelompok tani kedalam 1. Merupakan satu kesatuan unit produksi
GAPOKTAN dilakukan agar kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan pasar (kuantitas,
dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna kualitas, kontinuitas dan harga).
dalam penyediaan sarana produksi pertanian, 2. Penyediaan Sarana Produk Pertanian
permodalan, peningkatan atau perluasan (SAPROTAN) yaitu pupuk bersubsidi, benih
bersertifikat, pestisida dan lainnya serta
183
Muhammad Thamrin dkk
menyalurkan kepada para petani melalui menerapkan sistem jajar legowo yang
kelompoknya. merupakan salah satu komponen teknologi
3. Penyediaan modal usaha dan menyalurkan dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
secara kredit/ pinjaman kepada para petani SL-PTT adalah bentuk sekolah yang
yang memerlukan. seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di
4. Melakukan proses pengolahan produk para lapangan. Melalui SL-PTT diharapkan terjadi
anggota (penggilingan, grading, pengepakan percepatan penyebaran teknologi PTT dari
dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai peneliti ke petani peserta dan kemudian
tambah; berlangsung difusi secara alamiah dari alumni
5. Menyelenggarakan proses perdagangan SL-PTT kepada petani disekitarnya. Petani
dengan memasarkan/menjual produk petani peserta SL-PTT diberi kebebasan memfokuskan
kepada pedagang/industri hilir. ide, rencana dan keputusan bagi usahataninya
sendiri. Mereka dilatih agar mampu membentuk
Tabel 1 dibawah dapat diketahui bahwa Desa dan menggerakkan kelompok tani dalam alih
Sei Beras Sekata memiliki 9 kelompok tani teknologi kepada petani lain. Melalui SL-PTT,
yang terdiri dari 208 orang yaitu Sekata, Tani petani diharapkan terpanggil dan bertanggung
makmur, Karya tani, Mbuah pane, Tani jaya, jawab untuk bersama-sama meningkatkan
Nakmur tani, Karya jaya, Aritha dan Tani karya. produksi padi dalam mewujudkan swasembada
Awal pembentukan pada tahun 1988. 5.Sekolah beras.
Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL- Adanya program pengelolaan tanaman
PTT) terpadu diharapkan mampu meningkatkan
Pelaksanaan SL-PTT menggunakan produktivitas padi serta mampu meningkatkan
sarana kelompok tani yang sudah terbentuk dan pendapatan petani. Demi kesuksesan program
masih aktif. Kelompok tani yang dimaksud tersebut diperlukan partisipasi dari para petani
adalah kelompok tani yang dibentuk agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang
berdasarkan domisili atau hamparan, diinginkan. Akan tetapi, kegiatan ini juga
diusahakan yang lokasi lahan usahataninya mempunyai kendala seperti kurangnya
masih dalam satu hamparan. Hal ini perlu untuk kesadaran dari beberapa petani untuk ikut
mempermudah interaksi antar anggota karena berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.
mereka saling mengenal satu sama lainnya dan Kegiatan SL-PTT merupakan salah satu
tinggal saling berdekatan sehingga bila upaya pendampingan petani dalam rangka
teknologi SL-PTT sudah diadopsi secara pelaksanaan program Peningkatan Produksi
individu akan mudah ditiru oleh petani lainnya. Beras Nasional (P2BN). Salah satu bentuk
Peranan masyarakat dalam kegiatan SL- pendampingannya berupa kegiatan sekolah
PTT sangatlah diperlukan, tanpa ada partisipasi lapangan. Tujuannya yaitu: meningkatkan
masyarakat dalam kegiatan tersebut maka pengetahuan dan keterampilan petani, kelompok
program tersebut tidak akan berjalan. Adapun tani dalam budi daya padi, memantapkan
fasilitas dalam SL-PTT berupa benih unggul, kesadaran petani dalam peningkatan melalui
pupuk organik dan pupuk anorganik. Dalam P2BN.
pelaksanaan SLPTT di Desa Sei Beras Sekata Pelaksanaan kegiatan sekolah lapang
masih memiliki kendala. Dalam penelitian awal dalam 1x musim tanam terdiri dari 8x
yang dilakukan oleh peneliti kendala yang pertemuan dimana lokasi pertemuan itu
dihadapi yaitu tidak semua petani mampu dilaksanakan di laboratorium lapang (LL) yang
184
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
dimiliki setiap kelompok ada juga spesifik lokasi mulai dari pengolahan tanah,
pertemuannya dilaksanakan di rumah kelompok budidaya, penanganan panen dan pasca panen.
tani untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut Adapun penentuan calon petani/kelompok tani
kepada petani lain serta mengatur waktu SL-PTT adalah kelompok tani/petani yang
pertemuannya sehingga ada kesepakatan antara dinamis dan bertempat tinggal dalam satu
petani dan penyuluh wilayah yang berdekatan, petani yang dipilih
Komponen dasar Sekolah Lapang adalah petani aktif yang memiliki lahan ataupun
Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) terdiri penggarap/penyewa dan mau menerima
dari 12 komponen yaitu : teknologi baru, bersedia mengikuti seluruh
a. Varietas unggul rangkaian kegiatan SL-PTT serta kelompok tani
b. Benih bermutu SL-PTT ditetapkan dengan surat keputusan
c. Pengolahan tanah terpadu kepala dinas pertanian tanaman pangan/yang
d. Persemaian yang baik dengan benih efisien membidangi tanaman pangan kabupaten/kota.
e. Pola tanam jajar legowo Mekanisme pelaksanaan SL-PTT
f. Penggunaan pupuk organic meliputi persiapan SL-PTT untuk
g. Penggunaan pupuk an organik yang sesuai mengorganisasikan kelas SL-PTT; menerapkan
kebutuhan metode belajar orang dewasa, adapun tahapan
h. Pengairan yang intermiten (terputus putus) belajar dalam SL-PTT adalah peserta memilih
i. Pengendalian gulma materi sesuai dengan teknologi spesifik lokasi,
j. Pengendalian hama dan penyakit memacu peserta untuk berperan aktif dalam
k. Panen dan pasca panen berdiskusi kelompok ataupun kegiatan lain
Luas satu unit SL-PTT adalah berkisar dalam SL-PTT dan proses belajar melalui
antara 10-25 ha, satu unit Laboratorium pengalaman dimulai dengan penghayatan
Lapangan (LL) seluas minimal 1 ha. Pemilihan langsung (pengamatan langsung) diikuti dengan
letak petak LL yang berada didalam areal SL- pengungkapan pengalaman, pengkajian hasil
PTT terpilih dengan prioritas pertimbangan dan pengambilan kesimpulan; menciptakan
terletak dibagian pinggir areal SL-PTT sehingga suasana yang menyenangkan; menghidupkan
berbatasan langsung dengan areal diluar SL- dinamika kelompok; monitoring dan evaluasi
PTT, diharapkan penerapan teknologi SL-PTT oleh pemandu lapangan, kegiatan monitoring
mudah dilihat dan ditiru oleh petani diluar SL- dan evaluasi ditujukan untuk mengikuti,
PTT. Lokasi LL dapat berupa persawahan yang mengetahui kemajuan, pencapaian tujuan
beririgasi, sawah tadah hujan, lahan kering dan ataupun sasaran serta memberikan umpan balik
pasang surut yang produksinya masih bisa upaya-upaya mengatasi permasalahan yang
ditingkatkan, diprioritaskan bukan daerah dihadapi dalam SL-PTT dengan langkah-
endemis hama dan penyakit, bebas dari bencana langkah: menilai tingkat partisipasi peserta pada
kekeringan kebanjiran dan sengketa, unit SL- setiap periode maupun selama periode kegiatan
PTT diusahakan berada dalam satu hamparan dari tingkat kehadiran maupun pencapaian
yang stategis dan muda dijangkau petani serta materi, membandingkan ketepatan penerapan
dipasang papan pelaksanaan SL/LL. Areal yang teknologi oleh peserta antara petunjuk dengan
digunakan sebagai unit SL-PTT mendapat praktek lapang dalam LL, membandingkan
bantuan benih dan areal yang digunakan sebagai tingkat pemahaman dan ketrampilan peserta
unit LL akan mendapat bantuan benih, pupuk sebelum dengan sesudah mengikuti kegiatan,
urea, NPK dan pupuk organik. Tiap unit SL- menyusun pertanyaan berdasarkan pengetahuan
PTT terdiri dari petani peserta yang berasal dari dan ketrampilan lapangan yang berkaitan
satu kelompok tani yang sama. dengan penerapan teknologi budidaya setelah
Dalam setiap unit SL-PTT perlu itu pertanyaan diberikan secara tertulis maupun
ditetapkan seorang ketua peserta yang bertugas lisan kepada peserta sebelum dan sesudah
mengkoordinasikan aktivitas anggota kelompok, melakukan kegiatan. serta membuat laporan
seorang sekretaris yang bertugas sebagai oleh pemandu lapangan.
pencatat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Di dalam SLPTT evaluasi dapat
pada setiap pertemuan dan seorang bendahara dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
yang bertugas mengurusi masalah yang a. Evaluasi petani
berhubungan dengan keuangan. Peserta SL-PTT Evaluasi proses belajar (alih teknologi)
akan mengadakan pengamatan bersama-sama di dilakukan untuk mengetahui tingkat
petak percontohan/laboratorium lapangan, kehadiran, aktivitas, dan pemahaman peserta
mendeskripsikan dan membahas temuan- terhadap materi yang dipelajari dalam
temuan lapangan. SLPTT, serta tingkat implementasinya di
Peserta SL-PTT wajib mengikuti setiap lahan sekolah lapang. Evaluasi dilakukan
tahap pertanaman dan mengaplikasikan melalui pengamatan dan wawancara
kombinasi komponen teknologi yang sesuai langsung
185
Muhammad Thamrin dkk
186
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
5. PUAP (Program Usaha Agribisnis dikirimkan kepada Tim PUAP Pusat dan
Pedesaan) Pemberian dana BLM-PUAP dilakukan dengan
PUAP merupakan bentuk fasilitasi dari mekanisme Surat Perintah Pembayaran
pemerintah yaitu bantuan modal usaha untuk Langsung (SPP-LS) ke rekening GAPOKTAN.
petani anggota, baik petani pemilik, petani Dana BLM-PUAP yang diberikan
penggarap, buruh tani maupun rumah tangga sebesar Rp.100 juta ; Rp. 90 juta untuk usaha on
tani. Operasional penyaluran dana PUAP farm (Budidaya Padi Sawah) dan Rp. 10 juta
dilakukan dengan memberikan kewenangan untuk jenis usaha off farm (Industri Rumah
kepada GAPOKTAN yang telah memenuhi Tangga Pertanian dan lain-lain). Di Desa Sei
persyaratan. GAPOKTAN juga didampingi oleh Beras Sekata 9 kelompok tani yang
tenaga penyuluh pendamping dan penyelia mendapatkan masing-masing Rp. 10 juta. Tiap
mitra tani. anggota juga mendapatkan dana yang berbeda-
Tujuan utama program Pengembangan beda tergantung dari Rencana Usaha Anggota
Usaha Agribisnis Perdesaan berdasarkan (RUA) dalam bentuk proposal yang diberikan
pedoman umum PUAP adalah untuk: kepada Kelompok Tani dan dilanjutkan kepada
1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran GAPOKTAN karena Dana BLM-PUAP
melalui penumbuhan dan pengembangan tersebut sepenuhnya dikelola oleh
kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai GAPOKTAN. Banyaknya dana yang diperoleh
dengan potensi wilayah. tergantung banyaknya jumlah anggota yang ada
2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha di kelompok tani tersebut karena jumlah
agribisnis, pengurus GAPOKTAN, penyuluh anggota pada masing-masing kelompok tani
dan penyelia mitra tani. juga berbeda. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
3. Memberdayakan kelembagaan petani dan pada Tabel 3.
ekonomi perdesaan untuk pengembangan Dana BLM-PUAP ini merupakan dana
kegiatan usaha agribisnis. bergulir artinya pemakaiannya dapat dilakukan
4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi berulang-ulang, setelah dikembalikan kepada
petani menjadi jejaring atau mitra lembaga GAPOKTAN kemudian dapat dipinjam kembali
keuangan dalam rangka akses ke dengan membuat proposal baru mengenai jenis
permodalan. usaha yang akan diusahakan. Tetapi, sebelum
Desa Sei Beras Sekata memiliki 1 diberikan diadakan perjanjian/kesepakatan.
GAPOKTAN yang terdiri dari 9 kelompok tani Anggota dimana setiap pemakaian dana BLM
yang kesemuanya berjumlah 208 0rang. tersebut dikenakaan jasa sebesar 2,5% dari dana
Sebelum mendapatkan Bantuan Langsung yang dipakai. Apabila ada anggota yang tidak
Masyarakat (BLM)-PUAP, GAPOKTAN harus dapat mengembalikan dana yang dipakai, sanksi
terlebih dahulu membuat proposal yang berisi akan dibebankan kepada kelompok tani dimana
Rencana Usaha Bersama (RUB) dimana di anggota tersebut bernaung sedangkan sanksi
dalam RUB tersebut berisikan data untuk anggota tidak ada. Peminjaman kembali
GAPOKTAN, Jenis Usaha Produktif dan dapat dilakukan setelah 2 minggu
Nomor Rekening GAPOKTAN. pengembalian. Karena adanya jasa
Kemudian diberikan kepada PPL pengembalian yang dikenakan, kas
setempat untuk kemudian dilanjutkan kepada GAPOKTAN terus bertambah. Di Desa Sei
Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota dan akan Beras Sekata, penggunaan dana BLM-PUAP ini
dilakukan verifikasi dokumen. Apabila ada yang dilaporkan penggunaannya per empat bulan
belum memenuhi syarat maka akan oleh GAPOKTAN yang dibantu oleh PPL
dikembalikan untuk diperbaiki dan dilengkapi. setempat yang kemudian dilaporkan ke Tingkat
Apabila semuanya sudah lengkap akan kabupaten/kota.
187
Muhammad Thamrin dkk
188
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
190