Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2009
(1) Penyuluhan
(3) Perencanaan
(4) Program
1. Penyuluhan Pembangunan
kekuatan dan materi mereka sendiri disertai bantuan sangat terbatas dari pemerintah. Melalui
sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi orang-orang tertentu untuk mau mengubah
Penyuluhan adalah pendidikan non-formal yang terutama ditujukan bagi orang dewasa,
demokrasi dan bottom up. Karena memenuhi kebutuhan klien, tidak diharapkan
dengan penyuluhan yang top down sering bukan merupakan kebutuhan klien, sehingga
yang terjadi adalah penolakan terhadap inovasi yang ditawarkan. Kalaupun klien
terpaksa mengikutinya, berarti tidak memberikan kebebasan klien yang dapat dikatakan
tidak demokratis.
Konsisten juga memiliki arti penting dalam penyuluhan. Ini disebabkan karena
penyuluhan adalah proses belajar yang terus mengalir pada diri individu sebagai klien.
Dari ketiga falsafah penyuluhan di atas, maka penyuluhan itu merupakan proses
merubah perilaku mereka secara terus menerus mengikuti perubahan dalam masyarakat.
Selanjutnya Havelock menyebutkan adanya empat cara yang dilakukan oleh seseorang
(2) Saran-saran yang bersifat teknis, yang berguna untuk dapat memecahkan masalah-
dan pemecahannya
(4) Informasi tentang sumber-sumber, yaitu mengenai bantuan dari lembaga-lembaga dan
Beberapa yang penting pula diketahui untuk mendorong terjadinya perubahan adalah
pengetahuan juga proses perubahan yang berlangsung dalam masyarakat. Penyuluh juga
harus memperhatikan sejumlah sikap mental yang dimiliki oleh klien dalam berkomunikasi,
seperti :
(3) Knowledge Attitude adalah sikap mental seorang tengkulak pengalaman atau
(4) Utilitarian Attitude adalah sikap mental seseorang sebagai makhluk sosial yang selalu
Keempat sikap mental ini harus diketahui penyuluh sebelum membuka komunikasi
dengan kliennya. Adapun strategi yang harus dilakukan oleh penyuluh adalah seperti berikut
ini. Mula-mula penyuluh mulai dengan sikap berguru mengenai nilai-nilai serta kemampuan
yang dibanggakan oleh klien (Value Expressive Attitude). Langkah ini mengurangi
Attitude).
penyuluh sebagai agen perubahan melakukan pemasaran sosial akan inovasi pada kliennya
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru bagi individu,
kelompok dan masyarakat. Walaupun dalam ide yang inovatif tidak selalu berarti harus baru
sama sekali, suatu inovasi mungkin telah lama diketahui oleh seseorang, beberapa waktu
yang lalu tetapi belum dikembangkan sikap suka atau tidak suka, menerima atau menolak.
Ahli-ahli difusi telah lama mengetahui bahwa keputusan seseorang untuk menerima atau
menolah inovasi bukanlah tindakan yang sekali jadi, melainkan lebih menyerupai sesuatu
oleh ahli-ahli Sosiologi Pedesaan tahun 1955 terdiri dari lima tahap (Hanafi, 1987:36) :
(1) Tahap kesadaran, dimulai saat pada seseorang mengetahui adanya ide-ide baru tetapi
(2) Tahap menaruh minat, orang tersebut selanjutnya mulai menaruh minat atau perhatian
terhadap inovasi
(3) Tahap penilaian, seseorang akan mengadakan penilaian terhadap ide baru tersebut dan
dihubungkan dengan situasi dirinya sendiri saat ini dan dimasa mendatang, selanjutnya
(4) Tahap percobaan, dimulai dengan menerapkan ide-ide baru itu dalam skala kecil untuk
(5) Tahap penerimaan (adopsi), adalah saatnya seseorang menggunakan ide bari itu
Untuk menjawab kritikan terhadap proses adopsi Rogers merancang suatu model
proses kebutuhan inovasi yang terdiri dari lima tahap (Rogers, 1983:36) :
(1) Pengetahuan (knowledge), pada saat seseorang mengetahui adanya inovasi dan
(2) Persuasi (persuasion), selanjutnya akan terbentuk sikap berkenan atau tidak berkenan
terhadap inovasi
(3) Keputusan (decision), adalah saat dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang
dan
(5) Konfirmasi (confirmation), akhirnya seseorang mencari penguat bagi keputusannya jika
Namun, ada pula faktor yang sangat menentukan suatu inovasi akan diterima atau
ditolak penyebarannya dalam suatu masyarakat. Dari sekian faktor-faktor yang mempengaruhi
(1) Suatu pengambilan keputusan yang optimal, dalam arti keputusan pemilihan untuk
adopsi atau menolak suatu inovasi, diambil oleh seorang individu secara bebas, lepas
(2) Pengambilan keputusan secara kolektif, karena pilihan untuk melakukan adopsi atau
(3) Pengambilan keputusan oleh penguasa, karena keputusan untuk menerima atau
menolak inovasi dibuat oleh beberapa individu yang mempunyai kekuasaan dan status,
Peranan komunikasi yang harus dibina oleh penyuluh dengan kliennya adalah sebagai
berikut :
2. Perubahan Berencana
Sekalipun kita telah banyak tahu kondisi dan perubahan, kita belum menemukan
muncul? Jawaban yang paling sederhana adalah perubahan sebagai sesuatu yang konstanta,
dalam arti sesuatu yang memang selalu ada dalam alam semesta, termasuk di dalamnya
datang dan pergi, gunung menjulang dan terkikis, bahkan matahari pun lambat laun
kehilangan daya.
Tidak satu pun masyarakat yang mengambil alih secara utuh kebudayaan yang ada
pada generasi sebelumnya. Ini membuktikan bahwa selalu terjadi perubahan-perubahan yang
berlangsung secara terus menerus dan bisa dikatakan hampir tidak pernah berhenti. Hanya
Ada perbedaan yang cukup berarti antara perubahan sosial dengan kemajuan
perubahan ke arah yang dikehendaki, namun menurut ukuran siapa dan untuk kepentingan
siapa? Kemajuan juga merupakan istilah yang bersifat evaluative (mengandung penilaian),
maka para ahli ilmu sosial lebih senang menggunakan istilah perubahan yang bersifat netral
dan deskriptif.
Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami
perubahan. Segala bentuk bencana alam memberikan pengaruh pada masyarakat untuk
(3) Ideologi
Ideologi dasar terdiri dari keyakinan dan nilai-nilai yang bersifat kompleks, ada pada
setiap masyarakat. Ideologi dapat dijadikan alat untuk memelihara keadaan, akan tetapi
(4) Kepemimpinan
karena mampu menarik pengikut-pengikut dalam jumlah besar yang akan bergabung
dengan mereka
(5) Penduduk
Peningkatan atau penurunan jumlah penduduk secara radikal dapat menjadi faktor
kehidupannya
(6) Struktur masyarakat juga mempengaruhi sejauh mana masyarakat berubah. Misalnya
dalam masyarakat yang tradisional yang sangat konformis (sangat terintegrasi) akan
(7) Kebutuhan yang dirasakan (perceived needs) oleh masyarakat mempengaruhi tingkat
kecepatan dan arah perubahan. Tingkat perubahan sosial sangat berbeda antara satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya, antara kurun waktu yang satu dengan kurun
waktu lainnya.
inovasi yang berkemungkinan untuk diterima oleh kelompok. Jika kegunaan inovasi dapat
dibuktikan secara mudah diterima. Perubahan yang disarankan juga bisa ditolak jika :
(3) Perubahan itu dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai masyarakat (Martinez,
1987:18)
Dalam kaitan ini, berlaku proses penerimaan selektif karena beberapa inovasi lainnya
memerlukan penundaan yang lama, ada inovasi yang ditolak sepenuhnya, dan ada pula
Faktor kelompok atau masyarakat menentukan inovasi diterima atau ditolak oleh
individu. Selain itu faktor pimpinan masyarakat (formal atau informal) juga menentukan suatu
inovasi diterima atau ditolak. Pimpinan masyarakat merupakan agen pembaharuan yang
memegang peranan yang sangat penting dengan memberikan informasi-informasi yang jelas,
bermanfaat dan persuasif dengan contoh-contoh yang mudah diterima, dengan pelayanan
yang baik.
Dalam kaitannya dengan penyuluhan bentuk perubahan yang akan dibicarakan adalah
perubahan yang dikehendaki atau direncanakan, yaitu perubahan yang diperkirakan atau
yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
kemasyarakatan.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi orang menerima atau menolak perubahan Menurut
pembaharuan/bertindak.
(3) Ada tekanan dari luas sistem sosial, oleh karena itu ada keinginan menyesuaikan diri.
(2) Klien tidak perlu menyelesaikan proses perubahan terlalu cepat, karena yang penting
Suatu perubahan yang baik adalah perubahan yang terencana. Perubahan yang
Keputusan untuk melakukan suatu usaha yang sengaja guna meningkatkan sistem
dengan memperoleh bantuan dari agen di luar sistem (kita sebut agen dari luar sistem
perubahan kemungkinan dilakukan oleh sistem itu sendiri, sesudah adanya pengalaman yang
peningkatan. Dapat juga perubahan di dalam sistem dan mengambil prakarsa serta
Menurut Lippitt, besar kemungkinan perubahan itu terjadi secara tidak alami yang
dan lingkungan hidupnya, melalui penerapan ilmu pengetahuan atau teknologi yang
dikuasainya.
(2) Ditemukannya inovasi-inovasi yang memberikan peluang bagi setiap manusia untuk
3. Perencanaan
dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Perencanaan adalah
penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan (why), bilamana (when),
dimana (where), oleh siapa (who) dan bagaimana (how) (4W-1H). sebuah rencana yang
baik akan meliputi faktor-faktor yang relevan dan pada saat yang bersamaan mampu
lewat program yang bersangkutan. Yang penting adalah uraian secara terperinci dari masing-
masing komponen perencanaan yang baik, sehingga dapat memberikan sumbangan dan hasil
yang diinginkan.
Dari sudut pandang rasional maka kegiatan harus berdasarkan sejumlah data mengenai
Perencanaan adalah sesuatu yang diorganisir, disengaja dan merupakan usaha yang
berkesinambungan untuk memilih alternatif yang terbaik agar mencapai tujuan-tujuan khusus.
Perencanaan dapat dilihat sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan secara lebih
(1) Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan kegiatan, adanya
pembangunan
dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-
(3) Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara
yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
(4) Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari
(5) Dengan adanya rencana maka akan nada suatu alat ukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan/evaluasi
4. Program
Program adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan untuk menimbulkan pengertian dan
1981:5):
Program adalah suatu bentuk hasil dari semua kegiatan-kegiatan yang dirancang
dimana tenaga pendidik yang professional dan mereka yang belajar saling terlibat.
Dalam pendidikan untuk orang dewasa atau pendidikan yang sifatnya berkelanjutan
(terus menerus) terdapat beberapa tipe program, perbedaan ini disebabkan karena masing-
masing akan mempunyai tujuan sendiri yang konsekuensinya ada pada pelaksanaan
program, sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, serta peranan dari
pembuatan program dalam proses penyusunan program. Tipe-tipe program (Boyle, 1981:5):
terhadap kebutuhan
misalnya kemampuan berpikir dan berkomunikasi. Pusat perhatian dari program ini
adalah mengajar isi dari suatu pengetahuan atau bagian-bagian dari beberapa disiplin
baru diperoleh dari hasil-hasil penelitian, peraturan-peraturan atau hukum yang baru dan
membutuhkan, misalnya antara penyuluh dan petani, dimana petani akan memperoleh
Ketiga tipe ini dalam pelaksanaanya sering tumpah tindih dan saling berhubungan, atau
Jenis-Jenis Program
(Boyle, 1985:7)
Jenis program
Komponen Program
Developmental Institusional Informasional
1. Tujuan primer Menentukan dan Pengembangan Pertukaran informasi
menanggulangi dan peningkatan
kemampuan,
masalah-masalah
keterampilan,
individu, kelompok pengetahuan dan
dan komunitas kompetensi dasar
individu
2. Sumber Sasaran Dikembangkan Dikembangkan Diturunkan terutama
terutama dari terutama dari dari informasi baru
disiplin atau bidang yang tersedia dari
kebutuhan atau
pengetahuan dari temuan penelitian,
masalah klien pendidik atau peraturan baru
3. Kegunaan Pengetahuan atau Penguasaan Materi ditransfer ke
Pengetahuan materi untuk materi dan klien untuk
pengetahuan kegunaan mendesak
membantu
merupakan focus
menyelesaikan dari program.
masalah. Program
difokuskan pada
Pengetahuan
bagaimana
merupakan alat mencapai tujuan ini
untuk mencapai
tujuan
4. Keterlibatan Terlibat dalam Terlibat dalam Terlibat terutama
Sasaran menentukan implementasi sebagai penerima
pengalaman informasi
masalah atau
belajar
kebutuhan dan
lingkup serta sifat
program
5. Pesan dari Memfasilitasi Mendiseminasi Memberi jawaban
Programer pengetahuan atas permintaan
dari identifikasi
kebutuhan melalui
proses evaluasi.
Peran lain akan
mencakup
promosi, legitimasi,
dan komunikasi
hasil
6. Baku efektivitas Efektivitas Efektivitas Efektivitas
ditentukan atas ditentukan ditentukan
dasar kualitas berdasarkan pada berdasarkan jumlah
solusi masalah dan bagaimana klien orang yang
tingkat menguasai dengan terjangkau, dan
perkembangan baik materi dari bagaimana informasi
keterampilan kompetensi yang didistribusikan
individu, kelompok diinginkan
dan komunikasi
dalam
menanggulangi
masalah
Hal-hal yang perlu diketahui dalam Proses Program Pembangunan (Boyle, 1981:29-34)
(1) Involvement : sejauh mana keterlibatan klien/sasaran belajar dalam proses program
Masalah yang dihadapi felt needs dan real needs merupakan primadona bagi orang
(2) Needs and Interest : program harus melibatkan kebutuhan dan keinginan semua orang.
mendapatkan umpan balik. Terlibat dalam program berarti terlibat dan evaluasinya
(5) Decision Making : setiap orang dapat menentukan apa saja yang dianggapnya benar.
Jadi, program harus mengaktifkan semua orang yang ada dalam proses pengambilan
keputusan.
(6) Support : you get what you pay for. Dukungan berupa sarana dan upaya
Saling bantu - group
Masalah umum community
semua pihak yang terlibat (termasuk masyarakat) untuk mengambil keputusan tentang
Programnya harus dirancang secara efektif sesuai dengan tujuan dan efisien sesuai cara
pelaksaannya.
yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakukan demi
tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat) masyarakat, untuk siapa program tersebut
ditujukan.
(Mardikanto, 1993:283) :
(1) Suatu proses yang berkelanjutan, berupa serangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang tidak pernah berhenti sampai tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat)
yang dikehendaki
(2) Hasil perumusan banyak pihak, artinya dirumuskan oleh penyuluh bersama-sama
masyarakat sasarannya dengan didukukung oleh para spesialis, praktisi dan penentu
setempat
(3) Perumusan atas dasar fakta (bukan dugaan), dan dengan memanfaatkan sumber daya
(4) Perumusan tentang keadaan, masalah, tujuan, cara mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
(5) Pernyataan tertulis tentang keadaan, masalah tujuan, dan cara mencapai tujuan dan
(1) Sebagai acuan dalam mempertimbangkan secara seksama apa yang harus dilakukan,
(2) Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan masyarakat untuk mencegah
(3) Sebagai pedoman pengambilan keputusan bila ada usulan/saran penyempurnaan yang
baru
(4) Memantapkan tujuan serta dapat diukur dan dievaluasi untuk mengetahui seberapa jauh
sementara
(9) Menghindari pemborosan tenaga, biaya dan waktu dalam rangka efisiensi
(10) Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan dalam dan oleh masyarakat
Ukuran dari suatu perencanaan program yang baik pada umumnya mencakup
(Mardikanto, 1993:285-288) :
Perencanaan program baik harus mengungkapkan hasil analisis fakta dan keadaan
yang lengkap menyangkut sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan,
Hasil analisis fakta dan keadaan, biasanya menghasilkan berbagai masalah (baik
Keputusan harus ditekankan kepada kebutuhan orang banyak, efisien dan ada
tempat, serta metode yang akan digunakan, tugas dan tanggung jawab masing-masing
Perumusan masalah, pemecahan masalah dan tindak lanjut pada tahapan berikutnya
Semua pihak yang terlibat sejak awal (perumusan) hingga akhir (evaluasi) perlu
Seluruh proses penting utnuk dikoordinasi guna menggerakkan semua pihak, agar
berpartisipasi, dan agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan serta kesemrawutan
pelaksanaan
(10) Memberikan kesempatan evaluasi yang berkesinambung dan melekat dalam program
(3) Luwes
(8) Mengharapkan partisipasi masyarakat, agar mereka dapat membantu diri mereka
sendiri
Evaluasi dari proses dan hasil harus dilakukan terus menerus sejak awal hingga akhir,
Banyak ahli yang membuat berbagai model perencanaan program penyuluhan, namun
demikian jika ditarik suatu kesimpulan terdapat suatu kemiripan di antara tahapan dalam
model tersebut. Paling tidak empat tahapan utama dalam perencanaan program ada
didalamnya, yaitu : (1) situasi atau keadaan, yang dapat diketahui dengan mengumpulkan
fakta melalui pengamatan, wawancara maupun dari laporan-laporan tertulis; (2) masalah yang
dihadapi oleh sasaran; (3) penetapan tujuan : berdasarkan dari adanya masalah yang ingin
dicari pemecahannya; (4) cara mencapai tujuan, yang di dalamnya dibuat suatu program kerja
untuk menjawab 5W 1H (what, why, when, who, where, how). Selanjutnya program kerja
yang berlangsung terus menerus. Untuk lebih jelasnya masing-masing model dapat dilihat
Model ini terdiri dari delapan tahapan yang saling berkaitan, yaitu :
(h) Rekonsederasi
(a) Survai
(c) Identifikasi
(h) Evaluasi
(i) rekonsederasi
(h) Rekonsederasi
Ban, van Den, A.w. dan Hawkins, H.s. 1998. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta
Kusnadi, 1985. Penyuluhan Pertanian Teori dan Terapan. Fakultas Pertanian Universitas
Brawajiaya. Malang