Professional Documents
Culture Documents
LI
DENGAN TTH (TENSION TYPE HEADACHE) DI JKMB DINKES PROVINSI BALI
TANGGAL 16 DESEMBER 2016
I. PENGKAJIAN
A. Data Biografi
Nama Pasien : Ny. LI
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :O
Tempat & Tanggal Lahir : Denpasar, 24 Juni 1983
Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
TB/BB : 165 cm / 60 kg
Penampilan : Bersih dan rapi
Alamat :
Diagnosa Medis : TTH (Tension Type Headache)
Penanggung Jawab
Nama :-
Hubungan Dengan Pasien :-
Alamat & Telepon :-
Keterangan : Pasien datang bersama temannya untuk melakukan perawatan massage
dan tidak ditemani oleh keluarga karena pasien datang ke JKMB Dinkes Provinsi Bali
saat waktu istirahat kantor.
B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri kepala, terasa kaku dan tegang di bagian leher atas atau tengkuk
C. Keluhan Tambahan
Saat pengkajian, pasien tidak mengatakan ada keluhan lainnya.
Toileting
1 = Dengan alat bantu
Mobilisasi dari TT
2 = dibantu orang lain
Berpakaian
4= Tergantung total
5. Pola Kerja
Pasien mengatakan dia bekerja sebagai PNS di salah satu kantor yang ada di daerah
Renon, biasanya pasien mulai bekerja pukul 07.00 wita sudah ada di kantor dan
paling telat datang pukul 07.30 wita hingga sore hari pukul 16.00 Wita
6. Aman dan Nyaman
Pasien mengatakan sedikit terganggu dengan sakit yang tiba-tiba datang tetapi untung
saja itu tidak berpengaruh dengan aktivitas yang dilakukan oleh pasien.
P : Nyeri atau tegang otot di bagian leher atas atau tengkuk akibat posisi duduk dan
pekerjaan yang menuntut pasien untuk berada di depan komputer selama kurang
lebih 8 jam.
Q : Seperti tertekan dan berat
R : Leher bagian atas atau tengkuk dan tidak menjalar ke daerah lainnya
S : Skala 3 (0-10)
T : Menetap, tidak hilang timbul, sakit dirasakan dalam rentang waktu tidak
terbatas, timbul karena otot-otot tegang di bagian leher atas atau tengkuk akibat
posisi duduk dan penggunaan komputer yang berlebihan. Nyeri mereda jika leher
diistirahatkan dan dirilekskan.
7. Pola Kognitif
Pasien mengatakan sudah sedikit tahu mengenai penyakitnya karena pernah terjadi
sebelumnya dan beberapa temannya juga mempunyai penyakit yang sama dengan
pasien jadi pasien sering mendengar cerita dari teman-temannya, penanganan awal
yang biasa dilakukan oleh pasien adalah istirahat dengan posisi tubuh terlentang dan
melakukan senam-senam ringan di rumah.
H. Data Fokus Pemeriksaan
1. Vital Sign
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Suhu : 360C
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 16 x/menit
2. Kesadaran : Compos Mentis GCS : 15
Eye :4
Verbal :5
Motorik : 6
3. Keadaan umum : pasien tampak tenang walaupun terlihat sedikit pucat ataupun
lemas, namun pasien sempat memegang area nyeri di bagian lehernya ketika
menceritakan sakitnya.
Sakit/ nyeri : Ya
Skala nyeri :3
Nyeri di daerah : Kepala bagian leher atas atau tengkuk
Status gizi : Normal
BB : 60 kg, TB :165 cm, IMT : 22,05 (normal)
BB 60
IMT : 2
(TB) dalammeter = (1,65)2 m = 22,05 kg/m
c. Houxi/Hen Si (SI 3)
l. Dadu/Ta Tu (SP 2)
DO :
Pasien tampak tenang dengan
penampilan yang bersih, ketika
menceritakan sakitnya pasien tampak
meringis dan memegang area sakit
yaitu di leher bagian atas atau
tengkuk.
B. Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik : posisi duduk yang tidak benar,
paparan suhu rendah yang berlebihan, dan penggunaan komputer yang melebihi
batas wajar. Ditandai dengan pasien mengatakan sedikit terganggu dengan sakit yang
timbul tetapi untung saja itu tidak berpengaruh dengan aktivitas yang dilakukan oleh
pasien. Pasien mengeluh nyeri atau tegang otot di bagian leher atas atau tengkuk
akibat posisi duduk dan pekerjaan yang menuntut pasien untuk berada di depan
komputer selama kurang lebih 8 jam, nyeri terasa eperti tertekan dan berat, nyerinya
tidak menjalar. Skala nyeri 3 (0-10). Nyeri menetap, tidak hilang timbul, sakit
dirasakan dalam rentang waktu tidak terbatas, timbul karena otot-otot tegang di
bagian leher atas atau tengkuk akibat posisi duduk dan penggunaan komputer yang
berlebihan. Nyeri mereda jika leher diistirahatkan dan dirilekskan.
HARI,
N NO.
TGL, IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
O DX
WAKTU
1. Senin, 16 1.1 Mengkaji tingkat nyeri yang DS :
Desember dirasakan pasien pasien mengatakan sedikit
2016 terganggu dengan sakit yang
pukul timbul tetapi untung saja itu tidak
09.45 berpengaruh dengan aktivitas yang
Wita dilakukan oleh pasien. Pasien
mengeluh nyeri atau tegang otot di
bagian leher atas atau tengkuk
akibat posisi duduk dan pekerjaan
yang menuntut pasien untuk
berada di depan komputer selama
kurang lebih 8 jam, nyeri terasa
eperti tertekan dan berat, nyerinya
tidak menjalar. Skala nyeri 3 (0-
10). Nyeri menetap, tidak hilang
timbul, sakit dirasakan dalam
rentang waktu tidak terbatas,
timbul karena otot-otot tegang di
bagian leher atas atau tengkuk
akibat posisi duduk dan
penggunaan komputer yang
berlebihan. Nyeri mereda jika
leher diistirahatkan dan
dirilekskan.
DO :
Pasien tampak tenang dengan
penampilan yang bersih, ketika
menceritakan sakitnya pasien
tampak meringis dan memegang
area sakit yaitu di leher bagian atas
atau tengkuk.
2 Senin, 16 1.2 Melatih teknik relaksasi napas DS :
Desember dalam ketika pasien merasa Pasien mengatakan bahwa
2016 nyeri saat dilakukan akupresur biasanya pasien melakukan tarik
pukul nafas dan keluar nafas itu adalah
10.00 ketika pasien merasa penat dan
Wita saat sedang menahan emosi.
Pasien mengatakan tidak
mengetahui bahwa gerakan ini
juga bisa untuk membuat nyeri
berkurang. Pasien mengatakan
nyerinya berkurang ketika
dilakukan penekanan di titik yang
sakit.
DO :
Pasien tampak memperhatikan dan
bertanya-tanya apakah benar
melakukan nafas dalam ini akan
dapat mnegurangi nyeri yang
dirasakan oleh pasien.
3 Senin, 16 1.3 Melakukan massage DS :
Desember (menentukan akupoint, Pasien mengatakan sudah pernah
2016 melakukan akupresur) kepada mencoba pengobatan atau terapi
pukul pasien pada area leher, komplementer sebelumnya di
10.15 punggung, tangan, dan kaki di JKMB seperti massage, namun
Wita titik point akupresure GB 20, pasien belum pernah mencoba
GB 21, SI 3, SI 8, SI 9, SI 10, pengobatan akupuntur. Pasien
SI 11, SI 12, SI 13, SI 14, SI 15, datang kali ini untuk mendapatkan
SP 2, EX EU. perawatan massage khususnya
Pasien mengeluh nyeri atau pada area leher atas atau tengkuk
tegang otot sehingga termasuk karena terasa nyeri, tegang otot.
yang. Akupresur sesuai konsep Saat dilakukan penekanan pasien
yang adalah : tampak mengaduh karena nyerinya
1. Pemijatan pada setiap titik menjalar tetapi setelah melakukan
yang dipilih, antara 40-60 penekanan secara bertahap selama
kali putaran atau tekanan 40-60 kali putaran atau tekanan
2. Arah putaran, berlawanan
berlawanan arah jarum jam. Pasien
dengan arah jarum jam
mengatakan bahwa rasanya lebih
3. Tekanan pijatan mulai dari
enakan, lebih rileks, dan nyerinya
sedang dan kuat
4. Jumlah titik yang dipilih berkurang. Skala 1 (0-10)
disesuaikan dengan
kebutuhan DO :
5. Pemijatan dilakukan
Pasien tampak kooperatif dalam
berlawanan arah meridian
menerima tindakan yang diberikan
dan percaya dengan yang
memberikan tindakan kepada
pasien. Pasien tampak tenang,
nyaman, dan lebih rileks setelah
dilakukan massage dengan
akupresur.
5. Senin, 28 1.4 Memberikan HE tentang DS :
November pengertian, penyebab, cara Pasien mengatakan belum
2016 untuk mengurangi nyeri dan apa mengetahui pasti tentang nyeri tu
pukul yang harus dilakukan ketika apa, apa saja penyebab kenapa
11.00 Wita nyeri datang kembali. nyeri itu bisa muncul dan apa saja
HE : yang harus dilakukan saat nyeri itu
1. Pengertian nyeri datang. Selama ini pasien hanya
2. Penyebab nyeri
memijat area yang nyeri dan tidur
3. Cara mengurangi nyeri dan
yang harus dilakukan ketika yang banyak, tetapi pasien
nyeri datang kembali sekarang mengatakan sudah
(dengan mengistirahatkan mengetahui bahwa selain itu ada
tubuh yang nyeri dan cara lain untuk megurangi nyeri
melakukan senam-senam yaitu teknik relaksasi nafas dalam
atau gerakan-gerakan DO :
ringan agar tubuh bisa lebih Pasien tampak kooperatif dan
rileks sehingga otot-otot tampak memperhatikan penjelasan
tidak kaku) dari perawat.
V. EVALUASI KEPERAWATAN